Sumber:
International Convention on Tonnage Measurement of Ships 1969,
diratifikasi dengan Keppres No. 5 Tahun 1989 tentang Pengesahan
International Convention on Tonnage Measurement of Ships 1969
Ukuran isi kapal atau kendaraan air:
meter kubik (m3), atau
ton-register (Registered Ton/RT)
Sumber:
Keputusan Peraturan Pengukuran Kapal 1927
(Sceepmentings Ordonantie 1927) Pasal 32 Ayat (2)
PENERAPAN DI INDONESIA
Cara pengukuran kapal di Indonesia:
a. Cara pengukuran Internasional ditetapkan
terhadap kapal berukuran panjang 24 (dua
puluh empat) meter atau lebih;
b. Cara pengukuran dalam Negeri ditetapkan
terhadap kapal berukuran panjang kurang
dari 24 (dua puluh empat) meter.
c. Bagi kapal berukuran panjang kurang dari
24 (dua puluh empat) meter dapat diukur
dengan Cara Pengukuran Internasional
atas permintaan pemilik.
Sumber:
Keputusan DIRJEN PERLA No. PY.67/1/16-02
CARA PENGUKURAN DIMENSI KAPAL
Block Coefficient /Koefisien kegemukan (Cb)
Palka
L
HUBUNGAN GT dengan DIMENSI KAPAL
Internasional :
Moorsom, Sympson Rules
GT = K1 x V
Keterangan:
V = Jumlah isi semua ruang-ruang tertutup yang dinyatakan dalam meter
kubik
K1 = 0,2 + 0,002 log 10 V (atau nilai K1 merupakan koefisien yang
diperoleh dari hasil interpolasi linier).
HUBUNGAN GT dengan DIMENSI KAPAL
Internasional :
Keterangan:
L = Panjang
B = Lebar
D = Tinggi/Dalam
Cb = koefisien blok kapal ikan ( 0,5 – 0,55)
0,353 = nilai konversi dari M3 ke Ton Register
1 feet = 30,479 cm
1 feet3 = 0,02831405 m3
100 feet3 = 2,831405 m3
1 m3 /1 ton = 0,353 RT (Register Ton)
denisoeboer@gmail.com
Dohri (1983), Fyson (1985), dan Trung (1960)
“V” Bottom
Dalam Negeri :
GT = 0,353 x V
Keterangan:
V = adalah jumlah isi dari ruangan di bawah geladak atas ditambah dengan
ruangan-ruangan di atas geladak atas yang tertutup sempurna yang
berukuran tidak kurang dari 1 m3.
Keterangan:
L = panjang kapal, yang diukur mulai dari geladak yang terdapat di belakang
linggi haluan sampai geladak yang terdapat di depan linggi buritan secara
mendatar
B = lebar kapal, adalah jarak mendatar diukur antara kedua sisi luar kulit
lambung kapal pada tempat yang terbesar, tidak termasuk pisang-pisang
D = dalam kapal, adalah jarak tegak lurus di tempat yang terlebar, diukur dari
sisi bawah gading dasar sampai sisi bawah geladak atau sampai pada
ketinggian garis khayal melintang melalui sisi atas dari lambung tetap
f = faktor, ditentukan menurut bentuk penampang melintang dan atau jenis
kapal yaitu:
(1) 0,85 bagi kapal-kapal dengan bentuk penampang penuh atau bagi kapal-
kapal dengan dasar rata, secara umum digunakan bagi kapal tongkang;
(2) 0,70 bagi kapal-kapal dengan bentuk penampang hampir penuh atau
dengan dasar agak miring dari tengah-tengah ke sisi kapal, secara umum
digunakan bagi kapal motor; Angka ini yang digunakan dalam perhitungan
GT untuk kapal perikanan di Indonesia.
(3) 0,50 bagi kapal-kapal yang tidak termasuk golongan (1) atau (2), secara
umum digunakan bagi kapal layar atau kapal layar dibantu motor.
GT = 0,25 x V
Formula GT yang digunakan di Indonesia
GT = GT =
1990 0,353 x 2002
V 0,25 x V