Panjang kapal (Lc): menurut ILLC 66, MARPOL 73/78, IBC- Code dan IGC- code
diambil 96 % dari keseluruhan panjang pada garis air pada 85 % tinggi terendah diukur
dari atas lunas atau panjang dari sisi depan lunas haluan sampai garis sumbu tongkat
kemudi pada garis air tersebut diatas, jika nilainya lebih besar.
TINGGI KAPAL ( H ):
Jarak vertikal dari garis dasar sampai pinggir atas balok geladak menerus teratas diukur
pada pertenggahan panjang L.
Sarat (T):
Jarak vertikal dari garis dasar sampai ke tanda lambung timbul garis muat musim panas
diukur pada pertenggahan panjang L
CONTOH PENENTUAN PANJANG ( L )
Diketahui : Diketahui :
Lwl = Lwl = 101.11 m Lwl = Lwl = 94.00 m
Maka : Maka :
97.07 90.24
96% Lwl = m 96% Lwl = m
98.08 91.18
97% Lwl = m 97% Lwl = m
Sehingga : Sehingga :
L= 97.22 m L= 91 m
CONTOH APLIKASI PENGGUNAAN DEFINISI PANJANG KAPAL ( L )
DALAM PERHITUNGAN KONSTRUKSI
Ship Principal Dimension
After perpendicular(AP)
Garis virtual yang ditarik tegak lurus pada
perpotongan antara poros kemudi dengan garis
muat.
MARJIN KOROSI ( tK ):
2 jenis tumpuan:
1. Tumpuan jepit misalnya jika penegar disambung dengan kaku pada bagian lain dengan
bracket atau menerus diatas/melalui penumpu.
2. Tumpuan bebas, misalnya bila ujung penegar ditiruskan/snip atau penegar hanya
dihubungkan dengan pelat saja.
dimana :
p0 = beban dasar dinamis luar
CB = koefisien blok bentuk,, dimana CB tidak boleh diambil kurang dari 0,60.
c0 = koefisien gelombang
CL =
Untuk elemen sisi kapal dengan pusat beban diatas garis muat:
Dimana:
z = jarak vertikal pusat beban dari base line
cF = faktor distribusi sesuai tabel 4.1
BEBAN PADA ALAS KAPAL
dimana:
G = berat muatan dalam ruang muat [ t ]
V = Volume ruang muat [m3], tidak termasuk lubang palka
h = tinggi titik tertinggi muatan dari alas dalam [m], assumsi ruang muat terisi penuh
av = faktor percepatan
pDA = pD x n
dimana :
Pada 0,1 L didepan ujung belakang panjang L dan 0,05 L dibelakang garis tegak depan (FP), tebal pelat tidak boleh kurang dari t B2
Panjang kapal L 90 m
Tebal pelat alas tidak boleh kurang dari yang lebih besar diantara 2 nilai berikut:
Tebal minimum
Tebal pelat alas tidak boleh kurang dari:
b = 800 + 5 L[mm]
Pada 0,1 L didepan ujung belakang panjang L dan 0,05 L dibelakang garis tegak depan (FP), tebal pelat tidak
boleh kurang dari tS2
PANJANG KAPAL L 90 m
Tebal pelat kulit sisi tidak boleh kurang dari yang lebih besar diantara 2 nilai berikut:
TEBAL MINIMUM
tebal minimum pelat sisi = tebal minimum pelat alas
PELAT SISI LAJUR ATAS
Tebal pelat lajur atas, tidak boleh kurang dari yang terbesar dari 2 nilai berikut:
Kubu-kubu harus ditumpu dengan penumpu kubu-kubu yang dipasang pada setiap
dua jarak gading. modulus penampangnya tidak boleh kurang dari:
Penguatan face bar bisa dihilangkan untuk diameter bukaan kurang dari 300 mm dan jarak terkecil dari
bukaan lainnya kurang dari 5 diameter bukaan yang lebih kecil. Jarak antara tepi luar bukaan untuk pipa
dll dan sisi kapal tidak boleh kurang dari diameter bukaan.
Sudut ambang palkah harus dikelilingi dengan penguatan pelat sepanjang sedikitnya 1 jarak gading depan
belakang dan kiri kanan sudut itu.
Pada 0,5 L tengah kapal tebal pelat dipertebal= tebal pelat geladak disamping lubang palkah + tebal pelat
geladak diantara lubang palkah.
Diluar 0,5 L tengah kapal tebal pelat yang dipertebal tidak perlu melampaui 1,6 tebal pelat geladak
disamping lubang palkah.
Keuntungan
Sangat efisien untuk kapal berukuran kecil
( dalam hal material )
Pembangunannya mudah
Menyediakan ruang muat yang lebih besar
Kerugian
Untuk kapal besar, kekuatan memanjangnya jelek
Untuk kapal yang lebih besar, memerlukan ukuran
pelat yang lebih tebal.
BIRO KLASIFIKASI INDONESIA
38
Sistem Gading Memanjang -
Longitudinal Framing System
Dicirikan dengan:
Jarak komponen longitudinal (longitudinals atau
girders) yang berdekatan sekitar 20 sampai 40
Transverse
Frame:
Longitudinal
Girder:
Longitudinal
Stiffener:
Kerugian
web frames yang besar membuat penyimpanan
(stowage) muatan curah sulit.
Frames yang besar membuat accessibility,
routing of piping, cabling, dsb menjadi sulit.
BIRO KLASIFIKASI INDONESIA
45
Sistim Gading Campuran -
Combination Framing System
Keuntungan
Pemanfaatan struktur dan ruangan sangat efisien
Merupakan sistem yang sangat baik bilamana
digunakan untuk konstruksi alas ganda (double
bottom construction )
Kerugian
Biaya pembangunannya lebih mahal
Kekuatan memanjang tidak sekuat kapal dengan
sistem gading memanjang.
BIRO KLASIFIKASI INDONESIA
50
3 Macam Wrang/Floor
Kerugian
Konstruksinya lebih mahal
Neutral axis kapal turun, sehingga menyebabkan
tegangan yang lebih tinggi pada geladak
Transverse Framing Combination Framing
Ketebalan Pelat Kulit
Dipengaruhi oleh
Material
beban yang bekerja (alas, sisi,
hempas/impact )
Sistim gading, jarak gading
Corrosion allowance
Konstruksi Geladak
Terdiri dari
pelat geladak
balok geladak
gelagar/girder
pembujur geladak
Pillar
cantilever
Penentuan maksimum beban geladak
Dipergunakan untuk muatan diatas geladak, seperti pada pontoon,
supply vessel dll
Fungsi :
1. membagi kapal dalam kompartemen kedap
air
2. Meningkatkan kekuatan melintang.
3. Mencegah meluasnya api bilamana kapal
mengalami kebakaran.
Tata letak sekat kapal kamar mesin di belakang
B1
Tidak boleh ada pintu, bukaan akses, manholes atau duct ventilasi
pada sekat tubrukan di bawah geladak lambung timbul dan di atas
alas dasar ganda
Posisi Sekat Tubrukan
PERHITUNGAN LANGSUNG / FEM
( memakai Program Komputer)
Perhitungan scantling selain memakai formula yang ada pada peraturan ini (
Vol II), BKI juga menyetujui perhitungan langsung dengan memakai
program komputer.
BERAT HEAD (KEPALA JANGKAR) TIDAK BOLEH KURANG DARI 60 % TOTAL BERAT
JANGKAR
UNTUK KAPAL KECIL ( Z < 205 ) PEMASANGAN RANTAI JANGKAR ARUS (STERN
ANCHOR) DENGAN SWR HARUS MEMENUHI PERSYARATAN SBB:
KEKUATANNYA SAMA DG PERSYARATAN RANTAI GRADE K1
Fw = Luas bidang angin (m2) yang terbuka terhadap arah angin dari depan
PANJANG RANTAI BAJA MINIMUM 1,5 KALI PANJANG RANTAI JANGKAR YANG
DIPERSYARATKAN
ANTARA JANGKAR DAN TALI BAJA HARUS DIPASANG RANTAI JANGKAR DENGAN
PANJANG 12,5M ATAU SAMA DENGAN JARAK ANTARA JANGKAR PADA
POSISITERSIMPAN DAN MESIN JANGKAR, DIAMBIL NILAI YANG LEBIH KECIL
TUG BOAT PENENTUAN ANGKA PERLENGKAPAN 2.H.B DIGANTI 2 (a.B+ hi.bi )
DENGAN HANYA BANGUNAN ATAS DENGAN LEBAR LEBIH B/4 YANG
DIPERHITUNGKAN
- Panjang tangki muat tidak boleh lebih dari 10 m atau nilai dari
tabel 4.24 dibawah mana yang lebih besar