b. Dermaga Perlengkapan
Dermaga perlengkapan adalah dermaga yang digunakan terutama untuk pengisian
bahan bakar dan pemuatan perbekalan yang diperlukan kapal untuk melaut seperti air
bersih, es, bahan makanan dan sebagainya. Biasanya kapal – kapal ditambat di
sepanjang dermaga.
c. Dermaga Tambat
Dermaga tambat adalah dermaga yang digunakan oleh kapal – kapal ikan untuk
bertambat selama awak kapal beristirahat sebelum kembali ke laut. Biasanya kapal –
kapal ditambatkan secara tegak lurus dermaga.
2. Klasifikasi kolam pada pelabuhan kapal
a. Kolam Pendaratan
Kolam pendaratan adalah luas perairan yang dibutuhkan untuk pendaratan ikan.
b. Kolam Tambat
Kolam tambat adalah perairan di depan dermaga tambat yang digunakan kapal untuk
bertambat/menunggu sebelum melaut kembali. Di perairan ini kapal – kapal
bertambat tegak lurus dermaga.
c. Perairan untuk Manuver
Perairan untuk maneuver kapal adalah ruangan perairan dengan lebar dan kedalaman
yang cukup untuk kapal – kapal berputar arah pada waktu merapat dan meninggalkan
dermaga.
Manuver sejajar
Dolphin di Pelabuhan berada di tengah Sungai Musi yang berjajar di sepanjang arah arus sungai.
Dolphin tersebut digunakan untuk bertambat kapal dengan data sebagai berikut ini :
Bobot kapal = 10.000 DWT, berat total : Wt = 13.996 ton, Panjang kapal : Loa :137 m, Lebar
kapal : B = 19,9 m Draft : d=8,2 m, kecepatan angina maksimum : Vw = 35 m/s, luas bidang
kapal terkena angina : Aw = 856 𝑚2 , luas bidang kapal terendam : As = 238,8 𝑚2 , kecepatan
arus : Vc = 1,7 m/s , kecepatan merapat kapal : V = 0,15 m/s , sudut merapat : ∅ = 10° , berat
jenis air laut = 𝛾 = 1,025 𝑡/𝑚3 . HItunglah gaya sandar dan gaya Mooring!
1. Gaya Sandar
Energi benturan kapal dihitung dengan menggunakan Persamaan (6.2). Prosedur hitunglah
adalah sebagai berikut ini
𝐿𝑝𝑝 = 0,825𝐿1,0201
𝑜𝑎 = 0,852 𝑥 (137)1,0201 = 128,86 𝑚
𝜋 𝑑 𝜋 8,2
𝐶𝑚 = 1 + = 1+ 𝑥 = 1,996
2𝐶𝑏 𝐵 2𝑥0,6494 19,9
d. Koefisien eksentrisitas :
dengan koefisien blok = 0,6494nmaka dari Gambar 6.30 didapatkan rasio r/L = 0,235 ,
sehingga r = 0,235 x 137 = 32,195 m.
13,996 𝑥 0,0262
= 𝑥 1,996 𝑥 0,6653 𝑥 1 𝑥 1 = 0,6406 𝑡𝑜𝑛 − 𝑚
2 𝑥 9,81
2. Gaya Mooring
Kapal yang bertambat di dolphin menerima tiupan angina dan arus air yang dapat
menimbulkan tarikan kapal pada tambatan. Hitungan gaya tarikan tersebut dilakukan
dengan prosedur berikut ini :
Misalnya proyeksi bidang kapal yang tertiup angina adalah 70% dari luas bagian
kapal yang berada di atas permukaan air, maka gaya pada kapal adalah :
1,72
= 0,6 𝑥 1025 𝑥 238,8 𝑥 ( ) = 21632 𝑘𝑔 = 21,632 𝑡𝑜𝑛
2𝑥9,81
Kelompok 3
Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS) melayani bongkar muat peti kemas pada tahun 2008
dengan volume 373.644 TEUs per tahun. Luas lapangan penumpukan peti kemas (containeryard)
adalah 7,77 ha. Selidiki kemampuan lapangan penumpukan dan peralatan yang tersedia.
Fasilitas dan data yang tersedia adalah :
1. Lapangan penumpukan
Luas : 7,77 ha
Kapasitas : 194.250 TEUs/tahun
2. Peralatan
a. Quai gantry crane
Jumlah Gantry crane (GC) : 4 unit
Kecepatan pelayanan : 24 box/jam/GC
Waktu kerja : 7200 jam/tahun
b. Rubber Tired Gantry (RTG)
Jumlah RTG : 8 unit
Kecepatan pelayanan : 7 box/jam/GC
Waktu kerja : 7200 jam/tahun
3. Produktivitas
Hari kerja : 355 hari
Jam kerja : 24 jam
Jumlah gang kerja : 2 gang
Penyelesaian :
1. Lapangan penumpukan peti kemas (container yard)
Luas lapangan penumpukan dihitung dengan Persamaan (8.2). Data arus peti kemas
TPKS pada tahun 2008 adalah T=373.644 TEUs, dwelling time D=7 har, untuk peti kemas
yang ditumpuk dalam 2 susun dan menggunakan RTG maka ATEU = 15 m2 /TEU, dan ni,lai
BS=25%, sehingga :
𝑇 𝐷 𝐴𝑡𝑒𝑢 373.644 𝑥 7 𝑥 15
A= = = 143.316 m2 = 14,33 ha
365 (1−𝐵𝑆) 365 𝑥 (1−0,25)
Jadi luas lapanganpenumpukan yang ada saat ini seluas 7,77 ha tidak mencukupi
kebutuhan tahun 2008 sebesar 14,33 ha.
Supaya luas lapangan penumpukan mampu menampung peti kemas, maka susunan
peti kemas dilakukan dalam 4 tumpukan dimana untuk 1 TEU diperlakukan luasan 7,5 m2,
dan hasilnya adalah :
373.644 𝑥 7 𝑥 7,5
A= = 71.658 m2 = 7,17 ha < 7,77 ha
365 𝑥 (1−0,25)
2. Kapasitas peralatan
a. Quai Gantry crane (GC)
Diketahui bahwa jumlah GC adalah 4 unit dengan kapasitas 24 box/jam/GC dan waktu
kerja adalah 7200 jam/tahun. Meskipun jumlah hari kerja adalah 355 hari/tahun dan jam
kerja adalah 24 jam/hari, namun ada waktu istirahat bagi operator untuk makan, shalat
dan kegiatan lain sehingga waktu kerja tidak penuh 355x24=8520 jam.
Kapasitas GC :
Tc per GC = 24 x 7200 = 172.800 box/GC/tahun
= 172.800 x 1,7 = 293.760 TEUs/GC/tahun
Kapasitas terpasang GC :
Tc 4 GC = 4 x 293.760 = 1.175.040 TEUs/tahun
b. Rubber Tired Gantry (RTG)
Diketahui bahwa jumlah rubber tired ganry crane adalah 8 unit dengan kapasitas 7
box/jam/RTG dan waktu kerja adalah 7200 jam/tahun.
Hitungan kapasitas peralatan menunjukkan bahwa jumlah GC (4 unit) dan RTG (8 unit)
masih mencukupi untuk melayani peti kemas sebanyak 373.644 TEUs pada tahun 2008.