Anda di halaman 1dari 9

Kelompok 1

1. Tipe dermaga pada pelabuhan ikan


a. Dermaga Pendaratan
Dermaga pendaratan (dermaga bongkar) adalah dermaga yang digunakan untuk
membongkar hasil tangkapan ikan dari kapal ikan, dan kapal – kapal tersebut
biasanya ditambatkan searah dermaga.

b. Dermaga Perlengkapan
Dermaga perlengkapan adalah dermaga yang digunakan terutama untuk pengisian
bahan bakar dan pemuatan perbekalan yang diperlukan kapal untuk melaut seperti air
bersih, es, bahan makanan dan sebagainya. Biasanya kapal – kapal ditambat di
sepanjang dermaga.
c. Dermaga Tambat
Dermaga tambat adalah dermaga yang digunakan oleh kapal – kapal ikan untuk
bertambat selama awak kapal beristirahat sebelum kembali ke laut. Biasanya kapal –
kapal ditambatkan secara tegak lurus dermaga.
2. Klasifikasi kolam pada pelabuhan kapal
a. Kolam Pendaratan
Kolam pendaratan adalah luas perairan yang dibutuhkan untuk pendaratan ikan.

b. Kolam Tambat
Kolam tambat adalah perairan di depan dermaga tambat yang digunakan kapal untuk
bertambat/menunggu sebelum melaut kembali. Di perairan ini kapal – kapal
bertambat tegak lurus dermaga.
c. Perairan untuk Manuver
Perairan untuk maneuver kapal adalah ruangan perairan dengan lebar dan kedalaman
yang cukup untuk kapal – kapal berputar arah pada waktu merapat dan meninggalkan
dermaga.

Manuver sejajar

Manuver Tegak Lurus


Kelompok 2

Dolphin di Pelabuhan berada di tengah Sungai Musi yang berjajar di sepanjang arah arus sungai.
Dolphin tersebut digunakan untuk bertambat kapal dengan data sebagai berikut ini :
Bobot kapal = 10.000 DWT, berat total : Wt = 13.996 ton, Panjang kapal : Loa :137 m, Lebar
kapal : B = 19,9 m Draft : d=8,2 m, kecepatan angina maksimum : Vw = 35 m/s, luas bidang
kapal terkena angina : Aw = 856 𝑚2 , luas bidang kapal terendam : As = 238,8 𝑚2 , kecepatan
arus : Vc = 1,7 m/s , kecepatan merapat kapal : V = 0,15 m/s , sudut merapat : ∅ = 10° , berat
jenis air laut = 𝛾 = 1,025 𝑡/𝑚3 . HItunglah gaya sandar dan gaya Mooring!

1. Gaya Sandar
Energi benturan kapal dihitung dengan menggunakan Persamaan (6.2). Prosedur hitunglah
adalah sebagai berikut ini

a. Dihitung panjang garis air dengan persamaan berikut (kapal tanker)

𝐿𝑝𝑝 = 0,825𝐿1,0201
𝑜𝑎 = 0,852 𝑥 (137)1,0201 = 128,86 𝑚

b. Nilai 𝐶𝑏 dihitung dengan persamaan (6.4) :


𝑊 13996
𝐶𝑏 = = = 0,6494
𝐿𝑝𝑝 𝐵𝑑𝛾𝑜 128,86𝑥19,9𝑥8,2𝑥1,025

c. Koefisien massa dihitung dengan Persamaan (6.3) :

𝜋 𝑑 𝜋 8,2
𝐶𝑚 = 1 + = 1+ 𝑥 = 1,996
2𝐶𝑏 𝐵 2𝑥0,6494 19,9

d. Koefisien eksentrisitas :
dengan koefisien blok = 0,6494nmaka dari Gambar 6.30 didapatkan rasio r/L = 0,235 ,
sehingga r = 0,235 x 137 = 32,195 m.

e. Untuk perencanaan dolphin : l = 1/6 Loa = 1/6 x 137 = 28,83 m


Koefisien eksentrisitas dihitung dengan persamaan berikut :
1 1
𝐶𝑒 = = = 0,6653
𝑙 28,83 2
1 + (𝑟 )2 1+(
32,195
)

f. Komponen kecepatan kapal merapat dalam arah tegak lurus dolphin :

𝑉𝑥 = 𝑉 sin 𝛼 = 0,15 𝑥 𝑠𝑖𝑛100 = 0,026𝑚/𝑠

g. Koefisien kekerasan : dan koefisien bentuk : Cs = 1,0 dan Cc = 1,0

h. Energi sandar (berthing energy) :


𝑊𝑉𝑥2
𝐸= 𝐶𝑚 𝐶𝑒 𝐶𝑠 𝐶𝑐
2𝑔

13,996 𝑥 0,0262
= 𝑥 1,996 𝑥 0,6653 𝑥 1 𝑥 1 = 0,6406 𝑡𝑜𝑛 − 𝑚
2 𝑥 9,81

2. Gaya Mooring
Kapal yang bertambat di dolphin menerima tiupan angina dan arus air yang dapat
menimbulkan tarikan kapal pada tambatan. Hitungan gaya tarikan tersebut dilakukan
dengan prosedur berikut ini :

a. Gaya mooring akibat angina :


Tekanan angin persamaan (6.9) :

𝑃𝑎 = 0,063 𝑉 2 = 0,663 𝑋 252 = 39 𝑘𝑔/𝑚2

Misalnya proyeksi bidang kapal yang tertiup angina adalah 70% dari luas bagian
kapal yang berada di atas permukaan air, maka gaya pada kapal adalah :

𝑅𝑤 = 1,1 𝑄𝑎 𝐴𝑤 = 1,1 𝑥 39 𝑥 70% 𝑥 856 = 25952 𝑘𝑔 = 25,95 𝑡𝑜𝑛

b. Gaya mooring akibat arus (sejajar sumbu kapal) :


Besar gaya yang ditimbulkan oleh arus diberikan oleh persamaan berikut ini.
𝑉𝑐2
𝑅𝑎 = 𝐶𝑐 𝛾𝑤 𝐴𝑐 ( )
2𝑔

1,72
= 0,6 𝑥 1025 𝑥 238,8 𝑥 ( ) = 21632 𝑘𝑔 = 21,632 𝑡𝑜𝑛
2𝑥9,81

Kelompok 3

Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS) melayani bongkar muat peti kemas pada tahun 2008
dengan volume 373.644 TEUs per tahun. Luas lapangan penumpukan peti kemas (containeryard)
adalah 7,77 ha. Selidiki kemampuan lapangan penumpukan dan peralatan yang tersedia.
Fasilitas dan data yang tersedia adalah :
1. Lapangan penumpukan
Luas : 7,77 ha
Kapasitas : 194.250 TEUs/tahun
2. Peralatan
a. Quai gantry crane
Jumlah Gantry crane (GC) : 4 unit
Kecepatan pelayanan : 24 box/jam/GC
Waktu kerja : 7200 jam/tahun
b. Rubber Tired Gantry (RTG)
Jumlah RTG : 8 unit
Kecepatan pelayanan : 7 box/jam/GC
Waktu kerja : 7200 jam/tahun
3. Produktivitas
Hari kerja : 355 hari
Jam kerja : 24 jam
Jumlah gang kerja : 2 gang

Penyelesaian :
1. Lapangan penumpukan peti kemas (container yard)
Luas lapangan penumpukan dihitung dengan Persamaan (8.2). Data arus peti kemas
TPKS pada tahun 2008 adalah T=373.644 TEUs, dwelling time D=7 har, untuk peti kemas
yang ditumpuk dalam 2 susun dan menggunakan RTG maka ATEU = 15 m2 /TEU, dan ni,lai
BS=25%, sehingga :

𝑇 𝐷 𝐴𝑡𝑒𝑢 373.644 𝑥 7 𝑥 15
A= = = 143.316 m2 = 14,33 ha
365 (1−𝐵𝑆) 365 𝑥 (1−0,25)

Jadi luas lapanganpenumpukan yang ada saat ini seluas 7,77 ha tidak mencukupi
kebutuhan tahun 2008 sebesar 14,33 ha.
Supaya luas lapangan penumpukan mampu menampung peti kemas, maka susunan
peti kemas dilakukan dalam 4 tumpukan dimana untuk 1 TEU diperlakukan luasan 7,5 m2,
dan hasilnya adalah :

373.644 𝑥 7 𝑥 7,5
A= = 71.658 m2 = 7,17 ha < 7,77 ha
365 𝑥 (1−0,25)

2. Kapasitas peralatan
a. Quai Gantry crane (GC)
Diketahui bahwa jumlah GC adalah 4 unit dengan kapasitas 24 box/jam/GC dan waktu
kerja adalah 7200 jam/tahun. Meskipun jumlah hari kerja adalah 355 hari/tahun dan jam
kerja adalah 24 jam/hari, namun ada waktu istirahat bagi operator untuk makan, shalat
dan kegiatan lain sehingga waktu kerja tidak penuh 355x24=8520 jam.

Kapasitas GC :
Tc per GC = 24 x 7200 = 172.800 box/GC/tahun
= 172.800 x 1,7 = 293.760 TEUs/GC/tahun

Kapasitas terpasang GC :
Tc 4 GC = 4 x 293.760 = 1.175.040 TEUs/tahun
b. Rubber Tired Gantry (RTG)
Diketahui bahwa jumlah rubber tired ganry crane adalah 8 unit dengan kapasitas 7
box/jam/RTG dan waktu kerja adalah 7200 jam/tahun.

Kapasitas gantry crane :


Tc per RTG = 7 x 7200 = 50.400 box/RTG/tahun
= 50.400 x 1,7 = 85.680 TEUs/RTG/tahun

Kapasitas terpasang RTG (8 unit) :


Tc 8 RTG = 8 x 85.680 = 685.440 TEUs/tahun

Hitungan kapasitas peralatan menunjukkan bahwa jumlah GC (4 unit) dan RTG (8 unit)
masih mencukupi untuk melayani peti kemas sebanyak 373.644 TEUs pada tahun 2008.

Anda mungkin juga menyukai