1
pada satu sisi atau kedua sisinya, sehingga dapat digunakan untuk
merapatkan lebih banyak kapal.
3. Jetty
Jetty adalah dermaga yang menjorok ke laut sedemikian sehingga sisi
depannya berada pada kedalaman yang cukup untuk merapatkan kapal.
Jetty digunakan untuk merapatkan kapal tanker atau kapal pengangkut
gas alam, yang mempunyai ukuran sangat besar. Sisi muka jetty ini
biasanya sejajar dengan pantai dan dihubungkan dengan daratan oleh
jembatan yang membentuk sudut tegak lurus dengan jetty.
Perencanaan Dermaga
Diketahui:
Tipe Kapal 1 = Barang Umum
Bobot Mati = 7.000 DWT
Loa = 115 m
B = 17,6 m
Draft (d) = 6,8 m
Jarak ujung antar kapal (SKapal) = 15 m
Jarak ujung kapal ke ujung dermaga (SDermaga) = 25 m
Jumlah kapal per waktu putar setiap bulan (n) = 15 kapal
Jumlah dermaga = 4 buah
2
a. Panjang Total Dermaga (DDermaga)
D Dermaga=
[ ( n × Loa) + ( n−1 ) × S Kapal+ ( 2× S Dermaga ) ]
Jumlah Dermaga
D Dermaga=(
[( 15 ×115 ) +( 15−1 ) ×15+ ( 2× 25 ) ] )/2
4
D Dermaga=248,125 m
D Dermaga=
[ ( n × Loa) + ( n−1 ) × S Kapal+ ( 2× S Dermaga ) ]
Jumlah Dermaga
D Dermaga=(
[( 13 × 237 ) + ( 13−1 ) ×15+( 2 ×25 ) ] )/2
4
D Dermaga=413,875 m
3
harus sedemikian rupa sehingga dapat mengenai kapal. Oleh karena kapal
mempunyai ukuran yang berlainan, maka fender harus dibuat agak tinggi
pada sisi dermaga.
Ketika kapal membentur fender, fender tersebut akan mengalami defleksi
(pemampatan). Karena defleksi tersebut, maka fender dapat menyerap energi
benturan kapal, dan meneruskan gaya benturan ke struktur dermaga. Dalam
perencanaan fender, biasanya ditetapkan bahwa defleksi maksimum yang
diizinkan adalah sebesar 45 %.
4
Gambar IV.5 Fender Kayu Tiang Pancang
2. Fender Karet
Saat ini, fender karet banyak digunakan pada pelabuhan. Fender karet
diproduksi oleh pabrik dengan bentuk dan ukuran berbeda yang
tergantung pada fungsinya. Pabrik pembuat fender memberikan
karakteristik fender yang diproduksinya. Fender dengan tipe yang sama
tetapi diproduksi oleh pabrik yang berbeda bisa mempunyai karakteristik
yang berbeda.
Fender karet dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu:
a. Fender yang dipasang pada struktur dermaga, yang masih dapat
dibedakan menjadi fender tekuk (buckling fender) yaitu fender yang
mengalami tekuk jika menerima tekanan, seperti fender tipe V, fender
tipe A, fender cell, dan fender tak tertekuk (non-buckling fender)
seperti fender dari ban mobil bekas dan fender silinder.
b. Fender terapung yang ditempatkan antara kapal dan struktur dermaga,
seperti fender pneumatic.
5
Gambar IV.6 Fender Tipe A
6
d = pergerakan fender
V = kecepatan kapal arah merapat (m/s)
W = massa kapal (bermuatan penuh)
α = sudut antara tepi kapal dengan tepi dermaga (°)
g = gaya gravitasi bumi = 9,8 m/s2
Di samping itu, energi yang timbul tergantung juga pada panjang kapal
Ws
yang menyentuh dermaga: E= ×V 2 × k ; dimana k = 0,45
2×g
Diketahui:
Tipe = Container
Bobot mati = 30.000 DWT
Loa = 237 m
B = 30,7 m
Draft (d) = 11,6 m
V kapal besar = 15 cm/det = 0,15 m/det
α = 15°
V angin = 25 km/jam = 2,5 m/det
Direncanakan fender karet tipe silinder.
7
Tabel IV.1 Dimensi dan Kapasitas Fender Silinder
OD = 1500 mm = 1,5 m
ID = 750 mm = 0,75 m
R = 84,10 ton
E = 25,79 ton
R 84,10
d= = =¿ 3,261
E 25,79
Safety Factor (SF) = 1,25
Sehingga:
a) Ws=L × B ×d ×0,774
Ws=237 × 30,7× 11,6 × 0,774
Ws=65.325,941 ton
Ws
b) E= × ( V ×sin α )2
2×g
65.325,941
E= × ( 0,15 ×sin 15 )2
2 ×9,81
8
E=5.019. m
Ws
c) E= ×V 2 × k
2×g
65.325,941
E= × ( 0,15 )2 × 0,45
2 ×9,81
E=33,712t .m
Diambil E terbesar, yaitu 33,712 t.m
d) Energi Akibat Tekanan Angin
Qa=0,063 ×V angin 2 k =h × Loa ×Qa ×SF
1 k
E total= × E +
2
[ ( )]
1
d
1 1,354
2
[ ( )]
E total= × 33,712+
1
3,261
E total=19,062 t . m
f) Gaya yang Timbul (F)
F=E total × d
F=19,062× 3,261
F=62,162 ton
g) Keputusan
F<R
67,269 ton < 84,10... (OK!!!)
Alat penambat adalah suatu konstruksi yang digunakan untuk keperluan
berikut ini:
1. Mengikat kapal pada waktu berlabuh agar tidak terjadi pergeseran atau
gerak kapal yang disebabkan oleh gelombang, arus, dan angin.
2. Menolong berputarnya kapal.
9
Alat penambat ini bisa diletakkan di darat (dermaga) dan di dalam air.
Menurut macam-macam konstruksinya, alat penambat dapat dibedakan
menjadi 3 macam berikut ini:
1. Alat Pengikat (Bolder)
Kapal yang berlabuh ditambatkan ke dermaga dengan mengikatkan
tali-tali penambat ke bagian haluan, buritan, dan badan kapal. Tali-tali
penambat tersebut diikatkan pada alat penambat yaitu bitt yang dipasang
di sepanjang sisi dermaga. Bitt dengan ukuran yang lebih besar disebut
dengan bollard (corner moorning post) yang diletakkan pada kedua
ujung dermaga atau di tempat yang agak jauh dari sisi muka dermaga.
10
Gambar IV.10 Pelampung Penambat (Moorning Buoy)
3. Dolphin
Dolphin adalah konstruksi yang digunakan untuk menahan benturan
dan menambatkan kapal. Jetty menjorok ke laut yang digunakan untuk
bertambat kapal tanker atau tongkang pengangkut batu bara dilengkapi
dengan dolphin yang berfungsi menahan benturan kapal, sehingga kapal
tidak membentur jetty. Setelah bersandar, kapal atau tongkang tersebut
diikatkan pada dolphin. Dolphin ini banyak digunakan pada pelayanan
bongkar muat barang curah. Dolphin direncanakan untuk bisa menahan
gaya horizontal yang ditimbulkan oleh benturan kapal, tiupan angin, dan
dorongan arus yang mengenai badan kapal pada waktu ditambatkan.
Dolphin dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu: dolphin penahan
(breasting dolphin) dan dolphin penambat (moorning dolphin). Dolphin
penahan mempunyai ukuran lebih besar, karena dia direncanakan untuk
menahan benturan kapal ketika berlabuh dan menahan tarikan kapal
karena pengaruh tiupan angin, arus, dan gelombang. Alat penambat ini
dilengkapi dengan fender untuk menahan benturan kapal, dan bolder
untuk menempatkan tali kapal, guna menggerakkan kapal di sepanjang
dermaga dan menahan tarikan kapal. Dolphin penambat tidak digunakan
untuk menahan benturan, tetapi hanya sebagai penambat. Pelampung
penambat diletakkan di belakang dermaga dan membentuk sudut ± 45°
terhadap haluan dan buritan kapal. Pelampung penambat juga dilengkapi
dengan bolder.
11
Gambar IV.11 Dolphin
Perencanaan Tambatan Kapal
Diketahui:
Tipe = Container
Tipe tambatan kapal = Type Bollard
Bobot mati = 30.000 DWT
Loa = 237 m
B = 30,7 m
Draft (d) = 11,66 m
Tegangan beton K-225 = 75 kg/cm2
Tegangan tarik izin baut A307 = 1.500 kg/cm2
12
Gambar IV.12 Pergerakan Tambatan
Sebelum menentukan jenis bollard yang akan digunakan, terlebih dahulu
dilakukan perhitungan untuk menentukan Displacement Tonnage (DT) dari
general cargo yang akan sandar karena bollard dipilih berdasarkan nilai DT
atau GT-nya, yaitu dengan menggunakan rumus:
log DT=0,511+0,913 × log DWT , maka:
log DT =0,511+0,913 × log 30000 DT =1027,901
log DT =0,511+0,913 ×3 0 DT =7961593,505ton
log DT =27,901 DT ≈ 7961593ton
Penentuan jenis bollard dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel IV.2 Pemilihan Bollard Menurut PIANC
13
Setelah dilakukan perhitungan, DT untuk container 30.000 DWT adalah
sebesar 7.961.593 ton. Berdasarkan Tabel IV.2, jenis bollard yang digunakan
adalah bollard dengan approx. bollard rating sebesar 200 ton.
14
Tabel IV.6 Data-data Teknis Baut
Sehingga:
a) Jarak tambatan kapal, diambil 20 meter
tan α=
( 12 × B )
Jarak tampatan kapal
1
tan α=
( 2
× 11,6 )
20
tan α=0,29
α =18 °
sin α =sin 14,5 °=0,28
k1 = koefisien material tali
k1 = 1,2 × material tali sintetis
1 P=0,672ton
k =k =
( 2
× P)
1 2
sin α
1
1,2=
( 2
× P)
0,28
1,2 ×0,28
P=
0,5
1 2
b) W = × d × h
6
1
W = ×0,9 × 0,52
6
15
W =0,0375 m2
c) Kontrol Tegangan Beton
M P ×e 0,672× 0,4
= = =7,168 ton/m2=71,68 kg/c m2
W W 0,0375
M
<τ b → 71,68 kg/c m 2<75 kg/c m2 …(OK ‼! )
W
d) Diameter Baut
M P ×e 0,672× 0,4
T= = = =0,538 ton /m2
h h 0,5
√
×T
3 0,179
d=
1
4
τ baut
×π
=
√
1.600
1
4
×π
=√1,194 × 10− 4=1,194 ×10−2 m
16
IV.3 Kapasitas Dermaga
Perencanaan Luas Gudang
Ekspor (2040)
Ekspor = 5.050.510 ton/tahun
Pergerakan barang yang terjadi pada bulan optimum adalah:
10
6
S20=
[ (
5.050 .510 × 1+
100 ) ] ×60 % =904.469,400 ton/bulan
6 bulan
Jumlah pergerakan dalam waktu putar (4 hari) pada bulan optimum
adalah:
904.469,400
S20= =120.595,900 ton/℘
(30/4) hari
Impor (2040)
Impor = 7.082.289 ton/tahun
Pergerakan barang yang terjadi pada bulan optimum adalah:
10
7
S40=
[
7.082 .289 × 1+ (
100 ) ] ×60 % =1.393 .193ton/bulan
6 bulan
Jumlah pergerakan dalam waktu putar (4 hari) pada bulan optimum
adalah:
1.393 .193
S40= =185.759,900 ton/℘
(30/4) hari
Tabel IV.8 Perencanaan Luas Dermaga
Jumlah Cargo Direct Indirect
No. Klasifikasi
(ton/wp) % (ton/hari) % (ton/hari)
1. Ekspor (Muat) 120.595,900 40 48.238,370 60 72.357,554
Impor
2. 185.759,900 40 72.357,550 60 111.455,470
(Bongkar)
Jumlah 122.542.016 183.813,024
17
kapal, sehingga barang terlindung dari hujan dan terik matahari. Untuk
barang yang tidak memerlukan perlindungan, seperti mobil, truk, besi beton,
dan sebagainya ditempatkan pada lapangan penumpukan terbuka. Barang-
barang tersebut harus diselesaikan urusan administrasinya, seperti
pengecekan untuk menyesuaikan antara barang dan packing list, pembayaran
bea masuk (import), atau bea export, dan biaya-biaya tambahan lainnya.
Gudang laut hanya menyimpan barang-barang untuk sementara waktu
sambil menunggu pengangkutan lebih lanjut ke tempat tujuan terakhir. Masa
penyimpanan barang-barang dalam gudang laut adalah maksimum 15 hari
untuk barang-barang yang akan dimasukkan ke dalam peredaran bebas
setempat (dengan angkutan darat) dan maksimum 30 hari untuk barang-
barang yang akan diteruskan ke pelabuhan lain (dengan kapal lain). Apabila
sampai batas waktu tersebut barang belum bisa dikirim ke tempat tujuan
akhir, maka barang harus dipindahkan ke gudang lini ke II (warehouse).
Fasilitas yang ada di gudang laut biasanya tidak dipungut biaya untuk waktu
pemakaian antara 3 – 5 hari. Tetapi, apabila lebih dari waktu tersebut akan
dikenakan biaya.
18
lapangan penumpukan. Luas gudang dan lapangan penumpukan dapat
T × TrT × Sf
dihitung dengan rumus: A=
365 × Sth×(1−BS)
19
dimana:
A = luas gudang (m2)
T = throughtput per tahun (muatan yang lewat tiap tahun) (ton)
Trt = transit time atau dwelling time (waktu transit) (hari)
Sf = storage factor (rata-rata volume untuk setiap satuan berat komoditi)
(m3)
365 = jumlah hari dalam 1 tahun
Sth = stacking height (tinggi tumpukan muatan) (m)
BS = broken stwage of cargo (volume ruang yang hilang di antara
tumpukan muatan dan ruang yang diperlukan untuk lalu lintas alat
pengangkut, seperti forklift atau peralatan lain untuk menyortir,
menumpuk, dan memindahkan muatan) (%)
Gudang (warehouse) digunakan untuk menyimpan barang dalam waktu
lama. Gudang ini dibuat agak jauh dari dermaga. Hal ini mengingat beberapa
hal berikut ini:
1. Ruangan yang tersedia di dermaga biasanya terbatas dan hanya
digunakan untuk keperluan bongkar muat dari dan/atau ke kapal.
2. Pengoperasian gudang laut sangat berbeda dengan gudang. Gudang laut
memerlukan gang yang lebih besar untuk penanganan secara cepat
barang-barang dengan menggunakan peralatan pengangkut (forklift, dan
sebagainya).
3. Dari tinjauan ekonomis, pembuatan gudang di dermaga tidak
menguntungkan, mengingat konstruksi gudang lebih berat dari gudang
laut, sementara kondisi tanah di daerah tersebut kurang baik sehingga
diperlukan fondasi tiang pancang yang mahal.
20
Perencanaan Kebutuhan Luas Gudang Terbuka dan Tertutup
Gudang terbuka digunakan untuk barang-barang yang cukup kuat dari
gangguan cuaca luar seperti panas, hujan, suhu, misalnya peti kemas
(container).
Tabel IV.9 Dimensi Peti Kemas (Container) di Pasaran
Gudang Tertutup
Data arus barang umum pada tahun 2040 = 5.949.042 ton
Disimpan di gudang = 0,8 x 5.949.042
= 4.759.233,6 ton
Waktu putar = 4 hari
Storage factor = 0,667
Stacking height =4m
Broken stowage = 50%
T x Waktu Putar x Sf 4.759 .233,6 x 4 x 0,667
A= = =17.394,209 m2
365 x Sth x (1−Bs) 365 x 4 x (1−0,5)
21
Gudang Terbuka
Data arus peti kemas pada tahun 2040 = 254.788.772 ton/tahun
= 11.528.904 TEU’s
Waktu putar = 4 hari
Jumlah tumpukan peti kemas = 5 susun
ATEU = 10 m2/TEU
Broken Stowage = 50%
T x D x ATEU 11.528 .904 x 4 x 10
A= = =505.376,614 m2
365 x Sth x (1−Bs) 365 x 5 x (1−0,5)
Luas Total = 17.394,209 m2 + 505.376,614 m2 = 522.770,823 m2
22
Beberapa pelabuhan yang relatif kecil, digunakan untuk bongkar muat
barang campuran, seperti barang umum dengan kemasan karung dan drum;
peti kemas, kayu gelondongan, dan sebagainya. Bongkar muat dilakukan
pada satu dermaga. Angkutan peti kemas di dermaga dilakukan dengan
menggunakan forklift.
23