PROVINSI LAMPUNG
PERTUMBUHAN EKONOMI
LAMPUNG TAHUN 2017
• Perekonomian Provinsi Lampung tahun 2017 yang diukur
berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar
harga berlaku mencapai Rp308,45 triliun dan PDRB per kapita
mencapai Rp37,21 juta.
• Ekonomi Provinsi Lampung tumbuh 5,17 persen menguat
Ekonomi dibanding tahun 2016 sebesar 5,15 persen. Dari sisi produksi,
1
A. PDRB PROVINSI LAMPUNG MENURUT LAPANGAN USAHA
38.43
10.96 10.74
8.92 8.08
Struktur perekonomian Provinsi Lampung menurut lapangan usaha tahun 2017 didominasi
oleh tiga lapangan usaha utama yaitu: Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (30,40 persen);
Industri Pengolahan (18,91 persen); dan Perdagangan Besar-Eceran dan Reparasi Mobil-Sepeda
Motor (11,42 persen).
0.48
2.90
2.48
1.82
2
Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung tahun 2017 sebesar
5,17 persen, terlihat bahwa Industri Pengolahan memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar
1,10 persen, diikuti Konstruksi sebesar 0,99 persen, Perdagangan Besar-Eceran dan Reparasi
Mobil-Sepeda Motor sebesar 0,78 persen, dan Informasi dan Komunikasi sebesar 0,48 persen.
Perekonomian Provinsi Lampung triwulan IV-2017 tumbuh sebesar 5,31 persen dibandingkan
triwulan yang sama tahun sebelumnya (y-on-y). Pertumbuhan positif dicapai oleh seluruh
lapangan usaha pada triwulan ini. Pengadaan listrik dan gas merupakan lapangan usaha yang
mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu 45,11 persen, diikuti Konstruksi 11,41 persen serta
Informasi dan Komunikasi 11,18 persen. Kategori Jasa lainnya mengalami pertumbuhan di angka
8,98 persen, sementara Pengadaan Air tumbuh 8,25 persen.
45.11
11.41 11.18
8.98 8.25
3
Grafik 4. Pertumbuhan PDRB q to q Menurut Lapangan Usaha, 2015--2017
20
17.18
17.55
15 14.36
10
6.78 7.55 6.62
7.42 6.51 5.78
5 3.95 4.37
4.72 3.35 4.28
4.19 3.17
3.33 1.69 2.62 3.52 2.76
0.19 2.41
0 1.59 1.13 0.28
I-15
(1.27) II-15 III-15 IV-15 I-16 II-16 III-16 IV-16 I-17
(0.99) II-17 III-17 IV-2017
(2.96)
(2.92)
-5
-15
(15.69)
-20
Konstruksi Jasa Keuangan
Industri Pengolahan Pertambangan dan Penggalian
Selanjutnya Jasa perusahaan dan Perdagangan besar eceran serta reparasi kendaraan bermotor
juga menurun produksinya masing-masing sebesar 1,25 persen dan 0,78 persen. Lapangan usaha
lainnya tumbuh positif, yang tertinggi adalah Konstruksi sebesar 3,17 persen, diikuti peningkatan
kinerja Jasa Keuangan sebesar 2,76 persen, Industri Pengolahan sebesar 2,61 persen, serta
Pertambangan dan penggalian tumbuh sebesar 2,44 persen dibanding triwulan sebelumnya.
59.29
31.56
11.19
8.07 5.78
1.47
Pertumbuhan Distribusi
4
Pertumbuhan berikutnya pada komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar
8,07 persen. Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) yang mendominasi
struktur ekonomi Provinsi Lampung tumbuh sebesar 5,78 persen.
Struktur ekonomi Provinsi Lampung menurut pengeluaran pada tahun 2017 masih
didominasi oleh Komponen PK-RT (59,29 persen), diikuti Komponen PMTB (31,56 persen), dan
Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (8,60 persen).
5.15 5.17
5.13
3.40 3.46
3.31
2.88 2.61
1.68
Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan, Komponen PK-RT merupakan sumber utama
pertumbuhan ekonomi Lampung tahun 2017, yakni sebesar 3,46 persen, diikuti Komponen PMTB
sebesar 2,61 persen.
5
Penguatan Komponen PK-RT karena adanya peningkatan konsumsi saat liburan anak sekolah
serta liburan Natal dan menjelang tahun baru. Peningkatan komponen pengeluaran rumah tangga
terjadi pada konsumsi makanan, pengeluaran transportasi, komunikasi, rekreasi dan budaya serta
hotel dan restoran.
Dibandingkan dengan struktur PDRB menurut Pengeluaran pada triwulan III-2017, peranan
Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga meningkat yaitu dari 56,91 persen pada triwulan
III-2017 menjadi 63,96 persen pada triwulan IV-2017. Komponen lain yang perannya juga
meningkat adalah Pengeluaran LNPRT, Konsumsi Pemerintah, Pembentukan Modal Tetap Bruto,
dan Impor Barang dan Jasa. Peran Ekspor netto pada triwulan ini tercatat negatif sebesar 15,14
persen setelah sempat positif sebesar 3,34 persen pada triwulan III-2017.
-20 -4
-30 -6
-40 -8
Ekonomi Provinsi Lampung triwulan IV-2017 mengalami kontraksi 8,50 persen bila
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (q-to-q). Hal ini disebabkan oleh turunnya ekspor
barang dan jasa disisi lain impor barang dan jasa mengalami peningkatan. Adapun komoditas yang
menyumbang kenaikan impor tersebut adalah binatang hidup, ampas/sisa industri makanan,
bahan bakar mineral, dan mesin/peralatan listrik. Di samping itu, Komponen PK-RT yang
peranannya meningkat di triwulan ini menunjukkan perlambatan dibandingkan triwulan
sebelumnya.
6
C. Pertumbuhan PDRB Triwulan IV-2017 menurut Provinsi se-Sumatera dan
Wilayah Lainnya
Secara spasial, pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan IV tahun 2017 terjadi di seluruh
pulau. Pertumbuhan tertinggi terjadi di Pulau Sulawesi sebesar 6,99 persen, diikuti oleh Pulau
Jawa sebesar 5,61 persen, serta Maluku & Papua sebesar 4,89 persen. Struktur perekonomian
triwulan IV tahun 2017 secara spasial didominasi oleh Pulau Jawa sebesar 58,17 persen, diikuti
Pulau Sumatera sebesar 21,62 persen dan pulau-pulau lainnya masing masing kurang dari 10
persen.
Sementara itu PDRB se Sumatera triwulan IV tahun 2017 mengalami pertumbuhan 4,43 persen
dibandingkan triwulan IV tahun 2016. Pertumbuhan tertinggi terjadi di Provinsi Sumatera Selatan
sebesar 5,93 persen dan terendah di Provinsi Kepulauan Riau dengan pertumbuhan sebesar 2,57
persen. Provinsi Lampung menempati posisi keempat dengan pertumbuhan sebesar 5,31 persen.
5.93
5.56 5.37 5.31 5.20
4.60
4.43
3.58
2.94
2.58 2.57
Sumatra Sumatra Sumatra Lampung Jambi Bengkulu Aceh Kep. Riau Kepulauan
Selatan Utara Barat Bangka Riau
Belitung
7
Tabel 1.
PDRB Provinsi Lampung Menurut Lapangan Usaha
Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010, 2015-2017
(Miliar Rupiah)
PDRB 252 883,10 280 141,21 308 450,98 199 536,92 209 813,98 220 657,35
8
Tabel 2.
PDRB Provinsi Lampung Menurut Lapangan Usaha
Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Kontan 2010
(Miliar Rupiah)
9
Tabel 3.
Laju Pertumbuhan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2010
(persen)
10
Tabel 4.
Struktur PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku
(Persen)
Komponen 2016 Trw IV 2016 Trw III 2017 Trw IV 2017 2017
11
Tabel 5
PDRB Menurut Pengeluaran
Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010
(miliar rupiah)
Harga Berlaku Harga Konstan 2010
Komponen
2015 2016 2017 2015 2016 2017
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Pengeluaran Konsumsi Rumah
1 153 233,05 166 913,88 182 892,10 118 564,10 125 342,98 132 593,86
Tangga
2 Pengeluaran Konsumsi LNPRT 3 447,90 3 876,12 4 539,29 2 519,69 2 659,90 2 957,42
6 Ekspor Barang dan Jasa 112 356,50 112 233,88 117 042,79 87 104,12 83 225,07 88 297,47
7 Impor Barang dan Jasa 117 522,19 115 096,62 121 251,08 87 855,87 87 037,05 94 499,51
Produk Domestik Regional Bruto
252 883,10 280 141,21 308 450,98 199 536,92 209 813,98 220 657,35
(PDRB)
Tabel 6
Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran Tahun Dasar 2010
(persen)
Triw III- 2017 Triw IV- 2017 Triw III- 2017 Triw IV- 2017 Laju Sumber
Komponen
Terhadap Terhadap Triw Terhadap Triw Terhadap Triw Pertumbuhan Pertumbuhan
Triw II-2017 III-2017 III-2016 IV-2016 2017 2017
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Pengeluaran Konsumsi
2,18 1,11 5,17 6,25 5,78 3,46
Rumahtangga
2. Pengeluaran Konsumsi
1,73 14,39 7,25 7,18 11,19 0,14
LNPRT
3. Pengeluaran Konsumsi
15,41 30,22 6,38 0,64 0,25 0,02
Pemerintah
4. PMTB -0,25 12,84 13,28 11,76 8,07 2,61
5. Perubahan Inventori
5. Ekspor Barang dan Jasa 1,70 -2,97 4,45 1,57 6,09 2,42
6. Dikurangi Impor Barang
-1,77 39,38 11,29 7,17 8,57 3,56
dan Jasa
PRODUK DOMESTIK
3,52 -8,50 5,21 5,31 5,17 5,17
REGIONAL BRUTO (PDRB)
12
Tabel 7.
Distribusi dan Laju Pertumbuhan PDRB Provinsi Lampung
menurut Pengeluaran (Persen), 2015-2017
Distribusi Laju Pertumbuhan
Lapangan Usaha
2015 2016 2017 2015 2016 2017
7. Dikurangi Impor Barang dan Jasa 46,47 41,09 39,31 -3,47 -0,93 8,57
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 100,00 100,00 100,00 5,13 5,15 5,17
Tabel 8.
Pertumbuhan Ekonomi Provinsi se-Sumatera
dan Wilayah Lainnya (Persen)
Provinsi / Wilayah Pertumbuhan Ekonomi Trw IV- 2017
q-to-q y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4)
1 Aceh -0.44 3.58 4.19
2 Sumatera Utara 0.37 5.56 5.12
3 Sumatera Barat 0.68 5.37 5.29
4 Riau 2.60 2.58 2.71
5 Jambi 3.06 5.20 4.64
6 Sumatera Selatan -2.88 5.93 5.51
7 Bengkulu 1.86 4.60 4.99
8 Lampung -8.50 5.31 5.17
9 Kep, Bangka Belitung 1.39 2.94 4.51
10 Kepulauan Riau 1.37 2.57 2.01
SUMATERA -0.24 4.43 4.30
JAWA -0.85 5.62 5.61
BALI & NUSRA -3.95 3.20 3.73
KALIMANTAN 0.54 3.37 4.33
SULAWESI -0.15 7.53 6.99
MALUKU & PAPUA 7.10 5.42 4.89
13