Anda di halaman 1dari 12

Pendahuluan

Drainase perkotaan,

Drainase Perkotaan
Urban Drainage
Definisi:
to drain : mengeringkan, mematuskan, mengalirkan air
yang berlebihan
Drainase perkotaan: sistem drainase di kawasan
perkotaan dan menyangkur segala aspek kehidupan di
perkotaan dan semua pihak terkait
SK PU 239 tahun 1987 : jaringan pembuangan air yang
berfungsi mengeringkan bagian-bagian wilayah
administrasi kora dan daerah urban dari genangan air,
Permasalahan
(penyebab
danyang
akibat)
baik dari hujanyang
lokalkompleks
maupun luapan
sungai
memerlukan
serta
melintas diteknik
dalam
kotailmu drainase yang berkembang

Drainase tidak baik?

GENANGAN ---- BANJIR

Akibat banjir yang kompleks


(kerugian)
Harta benda : rumah, mobil, dll
Kesehatan : timbul penyakit
Infrastruktur rusak : jalan, jembatan
(transportasi), energi, pos, air dan
sanitasi, telekomunikasi, pertanian, dll
Ekonomi produktif : industri dan PKL
Sarana dan prasarana sosial : sekolah,
puskesmas, RS
Lain - lain : psikologis, waktu, asuransi,
dll

Penyebab Banjir
Curah hujan tinggi
Perubahan tata guna lahan sehingga
limpasan tinggi
penyimpangan IMB / SIOOT
(reklamasi/pengurukan rawa)
Penyempitan dan pendangkalan
sungai karena bantaran dihuni
sampah
Belum ada sarana pengendalian banjir
Muka air laut naik dan muka tanah
turun

Fakta - Fakta Kerusakan


akibat banjir
Banjir di JABODETABEK 1 Feb - 15 Feb 2007: kerugian 8,8 triliun dengan kerugian langsung
masyarakat (4,5 triliun dan pemerintah 650 miliar) dan kerugian tidak langsung 3,6 triliun
Banjir di Kec Patia, kab Pandegelang, Prov Banten. 526 rumah tergenang air 20-60 cm, 15
rumah rusak terkena angin kencang (Kompas, 14 Januari 2010)
Probolinggo dan Situbondo kebanjiran setelah sblmnya Pasuruan. 3.000 rumah di Situbondo
dan 300 rumah di Porobolinggo terendam banjir. Ketinggian genangan 1 1,5 m. Setelah
surut meninggalkan endapan lumpur 5-20 cm. Selain itu 2 jembatan putus, tembok sekolah
negeri roboh, tanggul bronjong batu rusak.
Makasar diterpa puting beliung dan banjir, curah hujan 50 -66 mm. Genangan 60 cm.
(Kompas, 15 Januari 2010)
Jakarta waspadai puncak hujan disertai pasang sehingga banjir. Curah hujan 50 100 mm,
dengan durasi hujan 2 -3 jam bahkan bisa lebih 100 mm disertai angin kencang. Genangan
10 -50 cm. M.A di pintu air Manggarai masih di bawah 700 cm
Kab Pandegelang dilanda banjir, rumah dan sawah dengan umur padi 2 bulan tergenang.
(Kompas, 16 Januari 2010)

Banjir
Flood

Definisi:
A relatively high flow or stage in a river, markedly
higher than usual; also the inundation of low land which
may result therefrom. A body of water, rising swelling,
and overflowing land not usually thus covered (ICID)
Banjir adalah dimana suatu daerah dalam keadaan
tergenang oleh air dalam jumlah yang begitu besar
(BNPB)

Penyebab Banjir
Kondisi Alam
a. Bersifat Statis, misal:
Geografi
Topografi
Geometri
alur
sungai
:
kemiringan
dasar
sungai
landai,
pembendungan/hambatan akibat meandering alur sungai, bottle neck
b. Bersifat Dinamis, misal:
Curah hujan tinggi
Pembendungan di muara sungai akibat pasang dari laut
Pembendungan dari sungai terhadap anak sungai
Amblesan tanah (land subsidence)
Sedimentasi/pendangkalan (agradasi dasar sungai)

Penyebab Banjir
2. Kegiatan Manusia
Pengembangan/pembudidayaan dan penataan ruang di dataran banjir yang tidak/kurang
mempertimbangkan adanya ancaman/resiko tergenang banjir
Pembudidayaan dan penataan ruang di DAS hulu yang kurang memperhatikan kaidahkaidah konservasi tanah dan air
Pembudidayaan bantaran sungai untuk pemukiman
Pembangunan sistem drainase di kawasan pemukiman/perkotaan yang tidak berwawasan
konservasi sehingga memperbesar debit banjir di sungai
Bangunan silang (jembatan, gorong-gorong, sipon, pipa air, dsb) yang menghambat aliran
banjir
Sampah padat yang dibuang ke sungai sehingga mengurangi kapasitas pengaliran sungai
Pendangkalan sungai akibat erosi dan sedimentasi yang berlebihan

Amblesan permukaan tanah akibat penyedotan air tanah yang berlebihan


Keterbatasan pengertian masyarakat tentang fenomena alam berupa banjir yang bersifat
dinamis
Keterbatasan biaya pembangunan prasarana pengendali banjir dan biaya operasi dan
pemeliharaan
Kemiskinan masyarakat
Kenaikan air laut akibat global warming, dll

Upaya Mengatasi Banjir


1. Secara struktur/kegiatan fisik/in-stream
Pembangunan tanggul banjir untuk mencegah meluapnya air banjir
sampai tingkatan/ besaran banjir tertentu.
Normalisasi alur sungai, penggalian sudetan, banjir kanal dan
interkoneksi antara sungai untuk merendahkan elevasi muka air banjir di
sungai
Pembangunan waduk penampung dan atau retensi banjir, banjir kanal
dan interkoneksi untuk memperkecil debit banjir
Pembangunan waduk/polder, pompa dan sistem drainase untuk
mengurangi luas dan tinggi genangan
Catatan : upaya struktur ini bersifat konvensional, artinya didesain berdasarkan
debit banjir rencana (design flood) sehingga bila kapasitasnya terlampaui
oleh debit banjir yang lebih besar maka struktur ini tidak mampu
mengendalikan banjir yang terjadi.

Upaya Mengatasi Banjir


2. Secara non struktur/ off-stream
Konservasi tanah dan air di DAS hulu untuk
menekan besarnya aliran permukaan dan

mengendalikan besarnya debit puncak banjir. Pengendalian erosi untuk mengurangi pendangkalan
sungai. Misal upaya gabungan teknik sipil dan pertanian : terasering, bangunan terjunan, check
dam/dam penahan sedimen, dam pengendali sedimen, kolam retensi, penghijauan / rebosisasi,
sumur resapan.
Pengelolaan dataran banjir (flood plain management)
a. Sipil : rumah tipe panggung, rumah susun, jalan layang, jalan dengan perkerasan beton,
pengaturan/penggunaan rumah/ gedung bertingkat
b. Pertanian : pemilihan varietas tanaman yang tahan genangan
Penataan ruang dan rekayasa di DAS hulu agar tidak merusak kondisi hidrologi DAS dan tidak
memperbesar debit/banjir
Penanggulangan banjir (flood fighting) : menekan besarnya bencana dan mengatasi secara
darurat.
a. Sebelum banjir : perondaan, pemberian peringatan dini
b. Saat banjir : penyelamatan, pengungsian, penutupan tanggul bocor
c. Pasca banjir : penanganan darurat dan perbaikan kerusakan akibat banjir
Penerapan sistem prakiraan dan peringatan dini
Flood proofing oleh perorangan, swasta, kelompok masyarakat untuk mengatasi banjir lokal
Peran masyarakat dalam penegakan hukum
Penetapan sempadan sungai yang didukung dengan penegakan hukum
Penyuluhan/informasi publik dan pendidikan masyarakat
Penanggulangan kemiskinan
Manajemen sampah

Solusi Negara Maju

Ecohydraulic (penyelesaian alamiah yang komprehensif integral tanpa mengorbankan


unsur ekologis ) :

Naturalisasi sungai

Mengembalikan belokan-belokan sungai yang sebelumnya diluruskan

Menghidupkan bekas potongan sungai lama dengan membuka tanggul pelurusan sungai

Memelihara kealamiahan sungai : level menengah dan parit

Menanami kembali daerah hulu dan sepanjang aliran sungai

Anda mungkin juga menyukai