ALJABAR LINEAR
BASIS DAN DIMENSI
Nama Anggota :
1 Ika Novita Sari
2 M. Haris Syafaat
S={v 1 , v 2 , , v n }
adalah suatu
himpunan vektor vektor dalam V, maka S disebut suatu basis untuk V jika dua
syarat berikut ini dipenuhi :
a. S bebas secara linear.
b. S merentangkan V.
Suatu basis adalah generalisasi ruang vektor dari suatu sistem koordinat dalam ruang
berdimensi 2 dan ruang berdimensi 3. Teorema berikut ini akan membantu kita melihat
mengapa hal tersebut demikian.
Teorema 5.4.1. :
Jika
S={v 1 , v 2 , , v n }
v ={c 1 v 1+ c 2 v 2+ +c n v n }
Bukti :
Karena S merentangkan V, maka dari definisi suatu himpunan rentang kita dapatkan bahwa
setiap vektor dalam V dapat dinyatakan sebagai kombinasi linear dari vektor vektor dalam
S. untuk melihat bahwa hanya ada satu cara untuk menyatakan suatu vektor sebagai
kombinasi lnear dari vektor vektor dalam S, anggap bahwa suatu vektor v dapat ditulis
sebagai
v ={c 1 v 1+ c 2 v 2+ +c n v n }
dan juga sebagai
v ={k 1 v 1 +k 2 v 2+ +k n v n }
Dengan mengurangkan persamaan kedua dari persamaan persamaan akan di dapatkan
0=( c 1k 1 ) v1 + ( c2 k 2 ) v 2 ++(c nk n ) v n
Karena ruas kanan dari persamaan ini adalah suatu kombinasi linear dan vektor vektor
dalam S, maka kebebasan linear dari S mengimplikasikan bahwa
{[
][
][
][
]}
merupakan
basis
bagi
matriks
berukuran 2x2 !
Penyelesaian :
Jika kita menuliskan kombinasi linear dari persamaan tersebut dengan lengkap akan menjadi
3 6
0 1
0 8
1 0
a b
k1
+k 2
+k 3
+k 4
=
3 6
1 0
12 4
1 2
c d
] [
] [
] [
][ ]
atau
3 k 1 +0 k 2 +0 k 3+ k 4 6 k 11 k 28 k 3+ 0 k 4
=a b
c d
3 k 1k 212 k 3k 4 6 k 1 +0 k 24 k 3 +2 k 4
][ ]
3
0
0 1
6 1 8 0
3 1 12 1
6 0 4
2
][ ] [ ]
k1
a
k2
b
=
c
k3
d
k4
M 2x 2
M 2x 2
B. Dimensi
Definisi 1:
Suatu ruang vektor tak nol V disebut berdimensi terhingga jika V berisi suatu
{v 1 , v 2 , , v n }
himpunan vektor terhingga
yang membentuk suatu basis. Jika
2
tidak ada himpunan yang seperti itu, maka V disebut berdimensi tak hingga. Di
samping itu, kita akan menganggap ruang vektor nol sebagai berdimensi terhingga.
Teorema 5.4.2. :
{v 1 , v 2 , , v n }
adalah
S '={w1 , w2 , , wm }
S={v 1 , v 2 , , v n }
S'
w m={a1 m v 1+ a2 m v 2 ++ anm v n }
(6)
Untuk menunjukkan bahwa S tak bebas secara linear, kita harus mencari skalar
k1 , k2 , , km
(7)
Dengan menggunakan persamaan dalam (6), kita dapat menulis ulang (7) sebagai
(k 1 a11 + k 2 a12 + +k m a 1m )v 1
+( k 1 a21+ k 2 a22+ +k m a2 m )v 2
+ ( k 1 an 1 +k 2 a n2 + + k m anm ) v n=0
Jadi, dari kebebasan linear S, masalah membuktikan bahwa S adalah suatu himpunan yang
tak bebas secara linear berubah menjadi menunjukkan bahwa ada skalar
k1 , k2 , , km
(8)
Akan tetapi, (8) mempunyai peubah yang lebih banyak dari persamannya, sehingga bukti ini
menjadi lengkap karena Teorema 1.2.1 menjamin adanya penyelesaian yang tak trivial.
Sekedar mengingat
Teorema 1.2.1
Sebuah SPL homogen dengan jumlah peubah yang lebih banyak daripada jumlah
persamaan mempunyai tak hingga banyaknya penyelesaian.
Bukti (b) :
Anggap
S '={w1 , w2 , , wm }
S'
merentang V akan membawa kita pada suatu kontradiksi kebebasan linear dari
{v 1 , v 2 , , v n }
Jika S merentang V, maka setiap vektor dalam V adalah suatu kombinasi linear dari
vektor vektor dalam S. Secara khusus, setiap vektor basis
vi
(9)
k1 , k2 , , km
(10)
Akan tetapi, amati bahwa (9) dan (10) mempunyai bentuk yang sama dengan (6) dan (7),
kecuali bahwa m dan n dipertukarkan, serta w dan v dipertukarkan. Jadi, perhitungan yang
membawa pada (8) sekarang menghasilkan
a11 k 1+a12 k 2++a1 n k n=0
a21 k 1 +a22 k 2 ++a 2 n k n=0
am 1 k 1 +a m 2 k 2+ +amn k n =0
Sistem linear ini mempunyai peubah yang lebih banyak daripada persamaan, dan dengan
demikian mempunyai penyelesaian tak trivial berdasarkan Teorema 1.2.1.
S={v 1 , v 2 , , v n }
adalah
sembarang basis untuk suatu ruang vektor V, maka semua himpunan dalam V yang secara
simultan merentang V dan merupakan himpunan yang bebas secara linear pasti mempunyai
tepat n vektor. Jadi, semua basis untuk V harus mempunyai jumlah vektor yang sama
sebagaimana sebarang basis S. Hal ini membawa pada hasil berikut ini, yang merupakan
salah satu teorema yang paling penting dalam aljabar linear.
Teorema 5.4.3. :
Semua basis untuk suatu ruang vektor berdimensi terhingga mempunyai jumlah
vektor yang sama.
Untuk melihat bagaimana teorema ini berkaitan dengan konsep dimensi, ingatlah
bahwa basis standar untuk
R3
R2
R ( R)
R2
mempunyai dua
R3
Jadi, untuk ruang ruang vektor yang kita kenal, jumlah vektor dalam suatu basis sama
dengan dimensinya. Hal ini menyatakan definisi berikut ini.
Definisi 2 :
Dimensi suatu ruang vektor berdimensi terhingga V, yang dinyatakan dengan
dim(V), di definisikan sebagai jumlah vektor dalam suatu basis untuk V. Disamping
itu, kita mendefinisikan ruang vektor nol mempunyai dimensi nol.
Mulai sekarang dan selanjutnya kita akan mengikuti kesepakatan umum yang
menganggap himpunan kosong sebagai suatu basis untuk ruang vektor nol. Hal ini konsisten
dengan definisi di atas karena himpunan kosong tidak mempunyai vektor dan ruang vektor
nol mempunyai dimensi nol.
Contoh
n
dim ( R ) =n
P =n+1
dim ( n )
M =mn
dim ( mn )
vektor yang terdiri dari matriks 2x2 dengan komponen real maka dimensi (M2) = 4, sebab
M2 mempunyai basis yang terdiri dari 4 unsur
Sifat :
Jika V ruang vektor berdimensi n, maka :
1. Setiap himpunan m vektor di V dengan m > n, senantiasa bergantung linier
2. Setiap himpunan n vektor di V yang bebas linier, membentuk basis untuk V
3. Setiap himpunan n vektor di V yang membangun V, membentuk basis untuk V
4. Setiap himpunan k vektor yang bebas linier di V, dengan k < n dapat diperluas menjadi
suatu basis untuk V
Contoh soal :
Tentukan basis dan dimensi ruang solusi dari SPL homogen
x+ y+ z+w=0
x +2 yw=0
Penyelesaian :
Kita dapat menyatakan sistem ini dalam bentuk perkalian matriks sebagai
[]
w
1
1 1 1 x
=0
0
1 1 2 0 y
z
] []
1
1 1 1 0
1 1 2 0 0
1 1 1 1 0
1
1 1 1 0
1 1 1 1 0 1
b +b
b
1
1 1 2 0 0 1 2 0 0 3 1 0 3 2 0 0 1
0
3
] [
b2 +b 1
2
3
1
0 0 1
3
1 1 0
0
0
]
7
2
w=x z
3
dan
y=
1
z
. Karena nilai x
3
dapat ditetapkan dengan sembarang nilai s dan nilai z dapat ditetapkan dengan sembarang
nilai t, maka terdapat tak terhingga banyaknya pemecahan yang membentuk ruang solusi
SPL yaitu
{[ ] [ ] [ ] [ ] }
w
x
y
z
2
2
s t
3
1
3
s
=
= 1 s+ 0 t
1
0
1
t
0
3
3
t
1
tersebut. Karena
v 1 dan v 2
[]
1
1
v 1=
0
0
[]
2
3
0
dan v 2=
1
3
1
tidak saling berkelipatan satu sama lain maka kedua vektor ini
{v 1 , v 2 }
berdimensi 2.
C. Contoh Soal dan Pembahasan
1. Tentukan basis dan dimensi subruang
{( )| }
a
W = b a2 c=0
c
Penyelesaian :
Kondisi a2 c=0
b=s . Karena tersisa sebuah persamaan dan dua bilangan yang belum diketahui
(a , c ) , maka kita memiliki sebuah variabel bebas lagi, misalkan
diperoleh a=2t . Dengan demikian kita dapat menulis W sebagai
c=t
sehingga
{( ) ( ) ( ) ( ) }
a
2t
0
2
W = b = s = 1 s+ 0 t
c
t
0
1
() ()
0
2
u= 1 dan v= 0
0
1
u dan v
merentang W. Karena
tidak saling berkelipatan satu sama lain, maka kedua vektor ini saling bebas
{u , v }
2.
2. Tentukan basis dan dimensi ruang solusi (ruang null) dari SPL homogen berikut
3 x1 + x 2 + x3 + x 4 =0
5 x1x 2 + x 3x 4 =0
x 1x 2x 4=0
Penyelesaian :
Menentukan basis dan dimensi ruang solusi (ruang null) dari SPL homogen
][ ] [ ]
x1
3 1
1 1
0
x
5 1 1 1 2 = 0
x
0
1 1 0 1 3
x4
3 1
1 1 0
5 1 1 1 0
1 1 0 1 0
yang dapat direduksi menjadi bentuk eselon baris teredusi sebagai berikut
b3 + b1
b3 +b 2
b1 b3
1
b
3 1
1 1 0
4 2
4 0
1 0 0
5 1 1 1 0
4 0
1 0 0
1 1 0 1 0
1 1 0 1 0
1 1 0 1 0
1
1 0
0 0
4
4 0
1 0 0
][
b1 +b 2
1 1 0 1 0
1
b1 +b 2
1
1 0
0 0
0 1
1 0
4
4
4 b 2+ b3
1
0 1
1 0
0 0
0 0 0
4
0 0 0 0 0
][
1
1
x 1+ x 3=0 dan x 2 + x3 + x 4 =0
4
4
maka
x 1=
dengan
x 3 dan x 4
1
1
s dan x 2=
st
4
4
Denga demikian ruang penyelesaian SPL homogen di atas adalah sebagai berikut
{[ ] [ ] [ ] [ ] }
x1
t
1
0
x2
ts
1
1
=
=
t+
s
0
x 3 4 t 4
s
0
1
x4
satu sama lain, maka kedua vektor ini saling bebas linear. Akhirnya kita simpulkan
bahwa {u , v } adalah basis ruang solusi SPL di atas.
3. Diketahui
W=
{[
][
][
][
2 1 , 0 2 , 1 1 , 1 2
1 0 1 4 1 1 1 3
]}
{ [
M 2x 2
] [
] [
10
] [
]}
A=
matriks
[ ]
a b
c d
M 2x 2
pada
, maka harus
M 2x 2
M 2x 2
A=k 1 w1 +k 2 w 2+k 3 w3 +k 4 w4
Jika kita tuliskan persamaan tersebut dengan lengkap akan menjadi
a b
2 1
0 2
1 1
1 2
=k 1
+k 2
+ k3
+ k4
c d
1 0
1 4
1 1
1 3
[ ] [
] [
] [
] [
Dengan menyederhanakan ruas kanan kemudian membandingkan tiap tiap entri pada
kedua ruas akan diperoleh
)[
2 k 1+ 0 k 2 +k 3 + k 4=a
2
0
1 1
1
2
1 2
k 1 +2 k 2 +k 3+2 k 4=b
k 1 k 2k 3k 4=c
1 1 1 1
0
4
1
3
0 k 1 + 4 k 2 +k 3+ 3 k 4 =d
][ ] [ ]
k1
a
k2
b
=
c
k3
d
k4
2
0
1 1 a
1
2
1 2 b
1 1 1 1 c
0
4
1
3 d
2
0
1 1 a
1 1 0 0 a+c
b3 +b1
1 1
0
1
2
1 2 b
0
1 0 1 b +c
b3 +b2
b3 +b 1 0 1
0
1 1 1 1 c
1 1 1 1 c 0 2 1
0
4
1
3 d
0
4
1
3 d
0 4
1
] [
] [
] [
1 1
0 0 a+c
0 1
0 1 b+ c
a+2 c 2b 2+ b4
b3 +b 4 0 2 1 1
0 2
0
2 a+2 c +d
11
1 1
0 0 a+ c
0 1
0 1 b+ c
0 2 1 1
a+2 c
0 0
0
0 a2 b+d
0 a+ c
1 b+c
1 a+2 c
3
d
Perhatikan bahwa agar sistem ini memiliki penyelesaian, maka haruslah berlaku
a2b +d=0
a 2bd
M 2x 2
A=k 1 w1 +k 2 w 2+k 3 w3 +k 4 w4
dari W. Dengan
M 2x 2
M 2x 2
4. Tentukan basis dan dimensi serta solusi dari SPL homogen berikut ini :
x 1+2 x 2+ 2 x 3x 4 +3 x 5=0
x 1+2 x 2+ 3 x 3 + x 4 + x 5=0
3 x1 +6 x 2 +8 x3 + x 4 +5 x 5=0
Penyelesaian :
Harus dicari solusi SPL dengan menggunakan eliminasi Gauss-Jordan
][
1 2 2 1 3 0
1 2 0 5 7 0
1 2 3 1 1 0 0 0 1 2 2 0
3 6 8 1 5 0
0 0 0 0 0 0
Solusinya :
[] [ ] [ ] [ ]
x1
x2
x3 =x 2
x4
x5
2
1
0 + x4
0
0
5
0
2 + x 5
1
0
7
0
2
0
1
[ ][ ] [ ]
2 5
1
0
,
0 2 , dan
0
1
0
0
7
0
2
0
1
12
Contoh :
Diketahui u= (1,3,2 ) dan a= (1,1,1 ) . Apakah merupakan basis di R2 ?
Jawab :
Syarat basis :
i)
Bebas secara linear
Tulis
k 1 u +k 2 a =0
atau
[ ][ ] [ ]
1 1
0
k1
=0
3
1
k
2 1 2
0
R1 + R3
1
R
4 2
] [ ][ ] [ ]
1 1 0 1 x R1 1 1 0
3
1 0 3 R 1+ R 2 0 4 0
2 1 0 2 R 1+ R3 0 1 0
1 0 0
1 0 0
0 1 0 R3 R 2 0 1 0
0 1 0
0 0 0
Membangun
Arinya jika semua vektor bisa membentuk kombinasi linear
Vektor nol merupakan kombinasi linear dari vektor apapun
Jadi (i) dan (ii) terpenuhi, maka u dan a basis di R2.
[ ]
B= 0 0
0 0
13