Definisi 4.9 : Jika V adalah sembarang ruang vektor dan S= {v1, v2, …, vr } adalah suatu
himpunan vektor-vektor dalam V, maka S disebut suatu basis untuk V jika dua syarat ini
dipenuhi:
a. S bebas secara linear
b. S merentangkan V.
Basis dari suatu ruang vektor tidak harus tunggal tetapi bisa lebih dari satu. Ada dua
macam basis yang kita kenal yaitu basis standar dan basis tidak standar.
Contoh basis standar:
1. S = { e 1 , e2 , … , en } , dengan e 1 ,e 2 , … , en ∈ R
n
3. S = {[ ] [ ] [ ] [ ]}
1 0 , 0 1 , 0 0 , 0 0
0 0 0 0 1 0 0 1
merupakan basis standar untuk M22.
Teorema 4.5 : Jika S = { v 1 , v 2 , … , v n } adalah suatu basis untuk suatu ruang vektor V, maka
setiap vektor v dalam V dapat dinyatakan dalam bentuk v=c 1 v 1+ c 2 v2 + …+ c n v n dalam
tepat satu cara.
Bukti :
Karena S merentangkan V, maka dari definisi kita dapatkan bahwa setiap vektor dalam V
dapat dinyatakan sebagai kombinasi linear dari vektor-vektor dalam S. Untuk melihat
bahwa hanya ada satu cara untuk menyatakan suatu vektor sebagai kombinasi linear
dari vektor-vektor dalam S, suatu vektor v dapat ditulis sebagai:
v=c 1 v 1+ c 2 v2 + …+ c n v ndan juga sebagai v=k 1 v 1 +k 2 v 2 +…+ k n v n
Dengan mengurangkan persamaan kedua dan pertama akan didapat:
(c 1 v 1+ c 2 v 2+ …+c n v n ¿−(k 1 v 1 +k 2 v 2 +…+ k n v n ) = 0
(c ¿ ¿ 1−k 1)v 1 +(c ¿ ¿ 2−k 2 )v 2+ …+(c ¿ ¿ n−k n ) v n=0¿ ¿ ¿
Karena ruas kiri dari persamaan ini adalah suatu kombinasi linear dari vektor-vektor
dalam S maka kebebasan linear mengimplikasikan bahwa:
ALJABAR LINEAR 2017
c 1−k 1=0 , c 2−k 2=0 , … , c n−k n =0
yaitu:
c 1=k 1 , c 2=k 2 , … , c n=k n
Jadi kedua persamaan v adalah sama.
Definisi 4.10: Dimensi suatu ruang vektor berdimensi terhingga V, yang dinyatakan
dengan dim(V), didefinisikan sebagai jumlah vektor dalam suatu basis untuk V.
Disamping itu kita mendefinisikan ruang vektor nol mempunyai dimensi nol.
Teorema 4.6:
T : R → R adalah perkalian dengan A, maka
n n
i) T adalah satu-satu
A
Contoh 4.15:
Anggap v =( 1,2,1) , v =( 2,9,0 ) , v =( 3,3,4 ) tunjukkan bahwa himpunan S= {v , v , v
1 2 3 1 2 3 }
adalah suatu basis untuk R3!
Penyelesaian:
1) S bebas secara linear, harus ditunjukkan satu-satunya penyelesaian dari:
k 1 v 1 +k 2 v 3+ k 3 v 3=0 adalahk 1=k 2=k 3=0
1 | A s e p I k i n S u g a n d i | C h a n d r a N o v ti a r | A fl i c h Y u s n i t a
ALJABAR LINEAR 2017
Dari syarat (1) diperoleh: Dari syarat (2) diperoleh:
k 1+2 k 2 +3 k 3=0 k 1+2 k 2 +3 k 3=b1
2 k 1 +9 k 2 +3 k 3=0 2 k 1 +9 k 2 +3 k 3=b2
k 1+ 4 k 3 =0 k 1+ 4 k 3 =b3
Sehingga diperoleh: Sehingga diperoleh:
( )() ( )( )
k k b
( ) ( )
1 1 1
1 2 3 0 1 2 3
2
1
9
0
3
4
k 2
= 0
0
2
1
9
0
3
4
k 2
=
b 2
k 3 k 3 b 3
)( )
1 2 3 0
( )( )(
1 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3 0
−1
2 9 3 0 0 5 −3 0 0 −2 1 0 0 1 0
2
1 0 4 0 0 −2 1 0 0 5 −3 0
0 5 −3 0
)( )(
1 2 3 0
( )(
1 2 3 0 1 2 3 0
)
−1 1 2 3 0
−1 0 1 0 −1
0 1 0 2 0 1 0 0 1 0 0
2 2
−1 0 0 1 0
0 5 −3 0 0 0 0 0 0 1 0
2
( )( )
1 2 3 0 1 0 0 0
0 1 0 0 0 1 0 0
0 0 1 0 0 0 1 0
Matriks terakhir diperoleh matriks eselon tereduksi sehingga penyelesaiannya adalah
k =0 , k =0 , k
1 2 3 =0
k 1=0 , k 2=0 , … k n=0 , sehingga S bebas secara linear.
Syarat (2)
2 | A s e p I k i n S u g a n d i | C h a n d r a N o v ti a r | A fl i c h Y u s n i t a
ALJABAR LINEAR 2017
( )( )( )
1 2 3 b 1 1 2 3 b 1 1 2 3 b 1
2 9 3 b 2 0 5 −3 b −2 b
2 1 0 −2 1 b −b3 1
1 0 4 b 3 0 −2 1 b −b 3 1 0 5 −3 b −2 b
2 1
)( )
1 2 3 b
(
1
1 2 3 b 1
1 − b +b
3 1
0 1 −
1 −b + b 3 1
2 2
0 1 −
2 2
1 − 9 b +5 b
1 3
0 5 −3 b −2 b 2 1
0 0 −
2 2
( )
1 2 0 −26 b + 6 b +15 b 1 2 3
0 1 0 −3 b +5 b − b 3 1 2
0 0 1 −2 b + 9 b −5 b 2 1 3
( )
1 0 0 −36 b + 8 b +21 b 1 2 3
0 1 0 −3 b +5 b − b 3 1 2
0 0 1 −2 b +9 b −5 b 2 1 3
k =−36 b +8 b +21 b
1 1 2 3
k =−3 b +5 b −b
2 3 1 2
k =−2 b + 9 b −5 b
3 2 1 3
Sehingga vektor sembarang b dapat dinyatakan sebagai suatu kombinasi linear, Jadi S
merentang di R3.
Karena syarat (1) dan (2) terpenuhi maka S merupakan suatu basis untuk R3.
Untuk contoh 4.15akan diperiksa apakah determinan matriks koefisien tidak sama
dengan 0.
| |
1 2 3
2 9 3 =−1
1 0 4
3 | A s e p I k i n S u g a n d i | C h a n d r a N o v ti a r | A fl i c h Y u s n i t a
ALJABAR LINEAR 2017
Karena determinan matriks koefisien tidak sama dengan 0, maka S merupakan suatu
basis untuk R3.
Contoh 4.16 :
Penyelesaian:
Tulis kombinasi linear:
3 6 0 1 0 8 1 0 a b
k1 k2 1 0 k3 12 4 k4 1 2 c d
3 6
Atau
( 3 k 1 +k 4
3 k 1 −k 2−12 k 3 −k 4
6 k 1 −k 2 −8 k 3
−6 k 1 −4 k 3 + 2 k 4
=
)( )
a b
c d
3 0 0 1 k1 a
6
1 8 0
k2 b
k c
3 1 12 1
3
k d
6 0 4 2 4
4 | A s e p I k i n S u g a n d i | C h a n d r a N o v ti a r | A fl i c h Y u s n i t a
ALJABAR LINEAR 2017
a a 11 12 ... a 1n
A =| a a 21 22 ... a 2 n|
⋮ ⋮ ⋮ ⋮
a a . .. a
m1 m2 mn
Vektor-vektor
r1 = (a11, a12 ,… a1n)
r2 = (a21,a22, ... a2n)
rm = (am1,am2, … amn)
terbentuk dari baris-baris A yang kita namakan vektor-vektor baris A, dan vektor-vektor :
Definisi 4.12: Dimensi ruang baris dan ruang kolom matriks A dinamakan rank A dan
dinyatakan dengan rank (A)
Contoh 4.17 :
Misalkan Matriks Vektor kolom
( )
−1 −2 −1 1
Vektor baris
A= 1 2 3 −1
1 2 2 −1
dengan melakukan OBE diperoleh :
5 | A s e p I k i n S u g a n d i | C h a n d r a N o v ti a r | A fl i c h Y u s n i t a
ALJABAR LINEAR 2017
1 2 0 -1
0 0 1 0
0 0 0 0
Perhatikan kolom-kolom pada matriks hasil OBE. Matriks A mempunyai basis ruang
kolom yaitu :
{( ) ( ) }
−1 −1
1 , 3
1 2
Basis ruang baris diperoleh dengan cara, mentransposkan terlebih dahulu matriks A,
lakukan OBE pada At, sehingga diperoleh:
-1
1 0
2
1
0 1
2
0 0 0
0 0 0
Kolom-kolom pada matriks hasil OBE yang memiliki satu utama berseseuaian dengan
matriks asal (A). Ini berarti, matriks A tersebut mempunyai basis ruang baris :
{( ) ( ) }
−1 1
−2 2
,
−1 3
1 −1
Dimensi basis ruang baris = ruang kolom dinamakan rank. Jadi rank dari matriks A
adalah 2.
Contoh 4.18 :
Cari basis-basis untuk ruang-ruang baris dan kolom dari:
( )
1 −3 4 −2 5 4
2 −6 9 −1 8 2
A=
2 −6 9 −1 9 7
−1 3 −4 2 −5 −4
6 | A s e p I k i n S u g a n d i | C h a n d r a N o v ti a r | A fl i c h Y u s n i t a
ALJABAR LINEAR 2017
Penyelesaian:
Setelah direduksi, menjadi matriks:
( )
1 −3 4 −2 5 4
0 0 1 3 −2 −6
A=
0 0 0 0 1 5
0 0 0 0 0 0
() () ()
1 4 5
c 2 9
c
1= 2 , 3= 9 , 5= 9 ,
8
c
−1
Untuk mencari −4 ruang baris,
basis −5 matriks A ditransposkan terlebih dahulu.
( )
1 2 2 1 1 2 2 −1
3 6 6 3 0 1 1 0
4 9 9 4
T 0 0 1 0
A
2 1 1 2
0 0 0 0
5 9 5
8 0 0 0 0
4 2 7 4 Setelah direduksi, menjadi matriks: 0 0 0 0
()()()
1 2 2
T T T
−3 −6 −6
4 9 9
r= ,r = ,r =
−2 −1 −1
1 2 3
5 8 9
4 2 7
Contoh4.19 :
Carilah sebuah basis untuk ruang yang direntang oleh vektor-vektor v1 = (1,-2,0,0,3), v2
= (2,-5,-3,-2,6), v3=(0,5,15,10,0) , v4= (2,6,18,8,6)
Penyelesaian
7 | A s e p I k i n S u g a n d i | C h a n d r a N o v ti a r | A fl i c h Y u s n i t a
ALJABAR LINEAR 2017
Ruang vektor yang direntang vektor-vektor ini adalah ruang baris dari matriks
[ ] [ ]
1 −2 0 0 3
1 −2 0 0 3 0 −1 −3 −2 0
2 −5 −3 −2 6 0 5 15 10 0
0 5 15 10 0 0 10 18 8 0
2 6 18 8 6 B 1 , B 1
B21(-2),B41(-2) 3( )
5
4( )
2
B 1
B23(1),B43(-5) 4(− )
6
[ ]
1 −2 0 0 3
0 0 0 0 0
0 1 3 2 0
0 0 1 1 0
( ) ( )
1 −2 0 0 3 1 2 3
2 −5 −3 −2 6 −2 1 0
A= B=
0 5 15 10 0 3 1 1
2 6 18 8 6 2 0 1
3. Carilah basis untuk ruang baris, basis untuk ruang kolom dan rank matriks dari matriks
[ ]
1 −3 2 2 1
0 3 6 0 −2
2 −3 −2 4 4
3 −3 6 6 3
5 −3 10 10 5
8 | A s e p I k i n S u g a n d i | C h a n d r a N o v ti a r | A fl i c h Y u s n i t a
ALJABAR LINEAR 2017
4. Cari suatu himpunan bagian dari vektor-vektor yang membentuk suatu basis untuk
ruang yang terentang oleh vektor-vektor:
v =( 1,0,1,1) , v =(−3,3,7,1 )
1 2
5. Carilah basis untuk sub ruang R4 yang direntang oleh vektor-vektor berikut :
a. (1, -1, -4,-3), (2,0,2,-2), (2,-1,3,2)
b. (1,1,0,0), (0,0,1,1), (-2,0,2,2), (0,-3,0,3)
6. Buktikan bahwa ruang baris dan ruang kolom mempunyai dimensi yang sama untuk
matriks
Bab V
RUANG INNER PRODUCT
A. RUANG HASIL KALI DALAM
Definisi 5.1: Sebuah hasil kali dalam (inner product) pada ruang vektor real V adalah
fungsi yang mengasosiasikan bilangan real <u,v> dengan masing-masing pasangan
vektor u dan v pada V sedemikian rupa sehingga aksioma-aksioma berikut dipenuhi
untuk semua vektor u, v, dan w di V dan juga untuk semua skalar k.
Aksioma 5.1:
1. <u,v> = <v,u> (aksioma simetri)
2. <u + v, w> = <u,v> + <u,w> (aksioma penambahan)
3. <ku,v> = k<u,v> (aksioma kehomogenan)
4. <v,v> 0; dan <v,v> (aksioma Kepositifan)
jika dan hanya jika v = 0
9 | A s e p I k i n S u g a n d i | C h a n d r a N o v ti a r | A fl i c h Y u s n i t a
ALJABAR LINEAR 2017
Sebuah ruang vektor real dengan sebuah hasil kali dalam dinamakan ruang hasil kali
dalam (real product space).
Jika w 1 , w 2 , … , w n adalah bilangan-bilangan real positif yang akan kita sebut sebagai
bobot, dan jika u = ( u1 , u2 ,… , un ) dan v = ( v 1 , v 2 , … , v n ) adalah vektor-vektor dalam Rn,
maka bisa ditunjukkan bahwa rumus
¿ u , v >¿ w 1 u1 v 1 +w 2 u2 v 2 +…+ wn un v nmendefinisikan suatu hasil kali dalam pada R n, ini
disebut hasil kali dalam Euclidean terboboti dengan bobot w 1 , w 2 , … , w n.
Contoh 5.1 :
Misalkan u= (u1,u2) dan v= (v1,v2) adalah vektor-vektor pada R2. Buktikanlah bahwa hasil
kali dalam Euclides yang diboboti:
<u,v> = 6u1v1 + 2u2v2
Penyelesaian :
1. <u,v> = 6u1v1 + 2u2v2
= 6v1u1 + 2v2u2
Contoh 5.2 :
¿ ū , v̄> =u1 v 1 +2u 2 v 2 −3 u3 v3
10 | A s e p I k i n S u g a n d i | C h a n d r a N o v ti a r | A fl i c h Y u s n i t a
ALJABAR LINEAR 2017
Tunjukan bahwa bukan merupakan hasil kali dalam!
Penyelesaian:
Cukup tunjukkan satu aksioma yang tidak terpenuhi:
Perhatikan aksioma ketiga yaitu <v, v>, sehingga diperoleh:
¿ ū , v̄> =u1 v 1 +2u 2 v 2 −3 u3 v3
2 2 2
¿ v , v >¿ v 1 v 1+2 v1 v 1−3 v 3 v 3=v 1+2 v2 −3 v 1
Pada saat 3u32>u12 + 2u22
Maka ¿ v , v >≤ 0 (Tidak memenuhi sifat positivitas)
‖u‖ = <u,u>1/2 =
11 | A s e p I k i n S u g a n d i | C h a n d r a N o v ti a r | A fl i c h Y u s n i t a
ALJABAR LINEAR 2017
2. Jarak antara dua titik (vektor)
Definisi 5.3: Jika V adalah sebuah ruang hasil kali dalam, maka jarak antara dua titik
(vektor) u dan v dan didefinisikan oleh :
d<u,v> =
‖u−v‖ =
¿u,v> ¿ ¿
cos = ‖u‖‖v‖
Contoh 5.3:
= < u, 3u > + < u, 4v > - < 2v, 3u > - < 2v, 4v >
2. Diketahui vektor u= (1,0) dan v= (0,1). Tentukan panjang u dan v dan jarak antara
vektor u dan v di dalam:
a) Ruang Euclid R2
b) Ruang hasil kali dalam Euclid terboboti
<u, v> = 3 u1 v 1 +2u 2 v2
Penyelesaian:
1
a. ‖u‖= ⟨ u .u ⟩ 2 =√ u2 +u2= √ 12 +02 =√ 1=1
1 2
1
‖v‖= ⟨ v . v ⟩ =√ v 21 +v 22 =√ 02+ 12=√ 1=1
2
12 | A s e p I k i n S u g a n d i | C h a n d r a N o v ti a r | A fl i c h Y u s n i t a
ALJABAR LINEAR 2017
1
b. ‖u‖= ⟨ u .u ⟩ 2 =√ 3 u2 +2u 2=√ 3(1)2 +2(0)2 =√3
1 2 ❑ ❑
C. KEORTOGONALAN
Teorema 5.2 (Ketaksamaan Cauchy-Schwarz)
Jika u dan v adalah vektor pada sebuah ruang hasil kali dalam, maka:
¿
Definisi 5.5: Dalam ruang hasil kali dalam, dua vektor u dan vdinamakan ortogonal jika
<u,v> = 0. Selanjutnya, jika u ortogonal terhadap setiap vektor pada himpunan W, maka
kita katakan bahwa u ortogonal terhadap W.
Contoh 5.4:
Jika M2x2 merupakan ruang hasil kali dalam, dengan ⟨ U ,V ⟩=u1 v 1 +u2 v 2 +u3 v 3 +u3 v 4 ,
dimana U = [ ]
u1 u2
u3 u 4
danV =
v1 v2
v3 v4 [ ]
maka matriks-matriks:
13 | A s e p I k i n S u g a n d i | C h a n d r a N o v ti a r | A fl i c h Y u s n i t a
ALJABAR LINEAR 2017
D. BASIS ORTONORMAL
Definisi 5.6: Sebuah himpunan vektor pada ruang hasil kali dalam dinamakan himpunan
ortogonal jika semua pasangan vektor-vektor yang berbeda dalam himpunan tersebut
ortogonal. Sebuah himpunan ortogonal yang setiap vektornya mempunyai norma 1
dinamakan ortonormal.
T ={c̄ 1 , c̄ 2 , . .. , c̄ n }
Misalkan, pada suatu ruang hasil kali dalam, T dikatakan himpunan
vektor ortogonal jika ¿ c̄ i , c̄ j > = 0 untuk setiap i ≠ j .
Sedangkan T dikatakan himpunan vektor ortonormaljika untuk setiap i berlaku ‖ c̄ i ‖ = 1
14 | A s e p I k i n S u g a n d i | C h a n d r a N o v ti a r | A fl i c h Y u s n i t a
ALJABAR LINEAR 2017
Contoh 5.5 :
1. A= {( ) ( )}
1 −1
0
,
0
Pada RHKD Euclides, A bukan himpunan ortogonal.
2. B=
1 , 0
0 −1 {( ) ( )}
Pada RHKD Euclides, B merupakan himpunan ortonormal.
{( ) ( )}
1 −1
3. C=
√ 2 , √ 2 Pada RHKD Euclides, C merupakan himpunan ortonormal.
1 1
√ 2 √2
Misalkan suatu himpunan vektor tak nol v yang ortogonal bisa selalu diubah menjadi
suatu himpunan ortonormal dengan menormalkan masing-masing vektornya dengan
1
cara mengalikan vektortak-nol v dengan kebalikan panjangnya ( v)
‖v‖
Contoh 5.6 :
Anggap bahwa R3 mempunyai hasil kali dalam Euclidean dengan u1= (0,1,0), u2= (1,0,1),
dan u3= (1,0,-1).
Himpunan vektor-vektor S= { u1 , u2 ,u3 } ortogonal karena:
¿ u1 ,u 2> ¿ = ¿ u1 ,u 3> ¿ = ¿ u2 ,u 3> ¿ = 0.
Norma dari vektor-vektor tersebut adalah:
‖u1‖= √ 0+1+0=1
‖u 2‖= √ 1+0+1= √2
‖u3‖= √ 1+0+1= √2
Akan menormalkan u1, u2 dan u3.Misalkan vektor baru yang didapat setelah dinormalkan
adalah v1, v2 dan v3 akan menghasilkan:
u1 (0,1,0)
v1 = = =( 0,1,0)
‖u1‖ 1
( )
u2 ( 1,0,1 ) 1 1
v 2= = = ,0,
‖u2‖ √2 √2 √2
( )
u3 (1,0 ,−1) 1 1
v3 = = = , 0 ,−
‖u3‖ √2 √2 √2
15 | A s e p I k i n S u g a n d i | C h a n d r a N o v ti a r | A fl i c h Y u s n i t a
ALJABAR LINEAR 2017
Akan ditunjukkan himpunan S= {v1, v2, v3} merupakan himpunan ortogonal sekaligus
ortonormal.
1 1
¿ v 1 , v 2 >¿ = (0)( ¿+ ( 1 )( 0 )+ ( 0 ) ( ) = 0
√2 √2
1 −1
¿ v 1 , v 3 >¿ = (0)( ¿+ ( 1 )( 0 )+ ( 0 ) ( )=0
√2 √2
¿ v 2 , v 3 >¿ = (
1 1
)( ¿+ ( 0 ) ( 0 ) +
√2 √2 ( )
1 −1
(
√2 √ 2
)=0
‖v 1‖ = √ 0+1+0=1
√
‖v 2‖= 1
2
1
+0+ =1
2
‖ ‖
√
v 3 = 1 +0+ 1 =1
2 2
Karena ¿ v 1 , v 2 >¿ = ¿ v 1 , v 3 >¿ = ¿ v 2 , v 3 >¿ = 0 dan ‖v 1‖ = ‖v 2‖= ‖v 3‖=1 maka himpunan
tersebut ortogonal dan ortonormal.
Dalam suatu ruang hasil kali dalam, suatu basis yang berisi vektor-vektor ortonormal
disebut basis ortonormal, dan suatu basis yang terdiri dari vektor-vektor ortogonal
disebut basis ortogonal.
Teorema 5.3: Jika S= {v1, v2, …, vn}adalah suatu basis ortonormal untuk suatu ruang hasil
kali dalam V, dan u sebarang vektor dalam V, maka:
u= <u, v1>v1+<u, v2>v2+ … + <u, vn>vn
Bukti:
Karena S= {v1, v2, …, vn}merupakan himpunan ortonormal, suatu vektor u dapat
dinyatakan dalam bentuk: u= k1v1+k2v2+ … + knvn. Sehingga untuk setiap vektor vi dalam S
kita dapatkan:
<u, vi> = <k1v1+k2v2+ … + knvn, vi>
= k1<v1, vi> + k2<v2, vi> + … + kn<vn, vi>
dan ¿ v̄ i , v̄ i > = 1 untuk setiap i
Sehingga, untuk setiap i berlaku
16 | A s e p I k i n S u g a n d i | C h a n d r a N o v ti a r | A fl i c h Y u s n i t a
ALJABAR LINEAR 2017
u= <u, v1>v1+<u, v2>v2+ … + <u, vn>vn
Contoh 5.7 :
Tentukan kombinasi linear dari a = (12 ) pada ruang hasil kali dalam berupa bidang yang
( ) ( )
1 1
dibangun ū= √2 dan v̄ = √2
1 −1
√2 √2
Penyelesaian:
Perhatikan bahwa u dan v adalah basis ortonormal, sehingga:
ā= k 1 ū+k 2 v̄
( ) ( )
1 1
ā=⟨
1
2()
, 1
√2
√2
⟩ ū+⟨
1
2 ()
, − 1√ 2
√2
⟩ v̄
Teorema 5.4: Setiap ruang hasil kali dalam tak-nol berdimensi terhingga mempunyai suatu basis
ortonormal.
Bukti:
Anggap V adalah sebarang ruang hasil kali dalam tak-nol berdimensi terhingga dan anggap {u1,
u2, u3, u4} adalah sebarang basis untuk V. Cukup ditunjukkan bahwa V mempunyai suatu basis
ortogonal, karena vektor-vektor dalam basis ortogonal bisa dinormalkan untuk menghasilkan
suatu basis ortonormal untuk V.
Terdapat proses untuk menghasilkan suatu basis ortogonal {v1, v2,… , vn} untuk V yang disebut
dengan proses Gramm-Schmidt.
Definisi 5.7 : Proses Gram-Schmidt adalah proses mengubah sebarang basis menjadi
basis ortonormal.
Langkah-langkah untuk sebarang basis S= {u1, u2, u3, u4} menjadi basis ortonormal V =
{v1, v2, v3, v4} sebagai berikut :
u1
Langkah 1 : v1 = ‖u1‖
17 | A s e p I k i n S u g a n d i | C h a n d r a N o v ti a r | A fl i c h Y u s n i t a
ALJABAR LINEAR 2017
u 2 proy w1 u 2 u2 −¿ u2 , v 1 >v 1
u 2 proy w1 u 2
Langkah 2 : v2 = = ‖u2 −¿ u2 , v 1 >v 1‖
u 3 −proy w u3 u3 −¿ u3 , v 1 >v 1−¿ u3 , v 2 >v 2
2
‖u2 − proyw u 3‖
Langkah 3 :v3 = 2 = ‖u3 −¿ u3 , v 1 >v 1−¿ u3 , v 2 >v 2‖
u 4 − proyw u 4 u 4 −¿ u4 , v 1 > v 1−¿ u 4 , v2 >v 2 −¿ u3 , v 3 > v 3
3
‖u2 − proyw u 4‖
Langkah 4 : v4= 3 = ‖u 4 −¿ u4 , v 1 > v 1−¿ u 4 , v2 >v 2 −¿ u3 , v 3 > v 3‖
Contoh 5.8 :
Tinjaulah ruang vektor r3 dengan hasil kali dalam Euclides. Terapkan proses Gram-
Schmidt untuk mentranformasikan u1=(1,1,1), u2 = (0,1,1) dan u3=(0,0,1) ke dalam basis
ortonormal.
Jawab
Langkah 1
u1
v1 = ‖u1‖
(1,1,1)
= 12 12 12
1 1 1
( , , )
= 3 3 3
Langkah 2
u2 − proyw u2 =u2−¿u 2 , v1 ¿ v 1
1
1 1 1 1 1 1
(
, , ) ( , , )
= (0,1,1) - <(0,1,1),( √ 3 √ 3 √ 3 > 3 3 3
1 1 1 1 1
(0,1,1)−(0+ + )( , , )
= √3 √ 3 3 3 3
18 | A s e p I k i n S u g a n d i | C h a n d r a N o v ti a r | A fl i c h Y u s n i t a
ALJABAR LINEAR 2017
2 1 1 1
(0,1,1)− ( , , )
= √ 3 √ 3 √ 3 √3
2 2 2
(0,1,1)−( , , )
= 3 3 3
2 1 1
(
, , )
= 3 3 3
= √(−2/3)2+(1/3)2+(1/3)2
= √ 4 /9+1/9+1/9
= √ 6/9
√6 = 1 √6
= 3 3
2 1 1
(
, , )
3 3 3 ( 2 , 1 , 1 )
u 2− proy w u 2 u2 −¿ u2 , v 1 >v 1
1 6 6 6 6
‖u2 − proyw u2‖ ‖u −¿ u , v >v ‖ 3
v2 = 1 = 2 2 1 1 =
Langkah 3
1 1 1 −2 1 1
(0,0,1)−( , , )−( , , )
= 3 3 3 6 6 6
19 | A s e p I k i n S u g a n d i | C h a n d r a N o v ti a r | A fl i c h Y u s n i t a
ALJABAR LINEAR 2017
−1 1
(0 , , )
= 2 2
= √ 1
2
1
= √2
‖u2 − proyw 2 u 3‖
v3 = = ‖u3 −¿ u3 , v 1 >v 1−¿ u3 , v 2 >v 2‖
−1 1
(0 , , )
2 2
1 −1 1
0, , )
= √2 = ( √2 √ 2
1 1 1 −2 1 1 −1 1
( , , ) ( , , ) 0, , )
Jadi v1 = √ 3 √ 3 √3 v2 = √ 6 √ 6 √ 6 dan v3 = ( √2 √ 2
20 | A s e p I k i n S u g a n d i | C h a n d r a N o v ti a r | A fl i c h Y u s n i t a
ALJABAR LINEAR 2017
2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2
a. − x+ x , + x− x , + x+ x
3 3 3 3 3 3 3 3 3
1 1 2 2
b. 1, x+ x ,x
√2 √ 2
3. Misalkan R3 mempunyai hasil kali dalam Euclides. Gunakan proses Gram-Schmidt untuk
E. PERUBAHAN BASIS
Masalah Perubahan Basis
Jika kita ubah basis untuk ruang vektor dari basis B yang lama menjadi basis B’ yang
baru, bagaimanakah matriks koordinat [v] B yang lama dari vektor v bila dihubungkan
dengan matriks koordinat [v]B1 yang baru?
21 | A s e p I k i n S u g a n d i | C h a n d r a N o v ti a r | A fl i c h Y u s n i t a
ALJABAR LINEAR 2017
Untuk menyelesaikan persoalan ini kita misalkan B= {u 1,u2} dan B’ = {u1’, u2’} yang
merupakan basis lama ke basis baru. Kita membutuhkan matriks-matriks koordinat
untuk vektor basis baru yang relatif terhadap vektor basis lama. Kita misalkan matriks-
matriks koordinat tersebut adalah:
[ a ¿]¿ ¿¿ u ' =¿ [ c ¿ ] ¿ ¿¿
[ ] ¿
u '
1 B
=
dan
[]
2 ¿ , sehingga didapat
u ' =au1 +bu 2
1
[ v ]B' =¿ [ k1 ¿ ] ¿ ¿¿
¿ adalah matriks koordinat yang baru , sehingga
v =k 1 u ' + k 2 u
1 2'
[ v ]B=¿[ k1 a+k2 c ¿ ] ¿ ¿¿
¿
[ v ]B = [ ]
a c [ k1 ¿] ¿
¿
b d ¿
¿
a c
[ ]
[v]
[ v ] B= b d B'
22 | A s e p I k i n S u g a n d i | C h a n d r a N o v ti a r | A fl i c h Y u s n i t a
ALJABAR LINEAR 2017
Persamaan ini menyatakan matriks koordinat lama v B dapat dihasilkan bila kita kalikan
dihubungkan terhadap matriks koordinat v B yang baru, dari vektor yang sama dengan
'
persamaan:
vB = P [ v ] B'
dengan P adalah matriks-matriks koordinat dari vektor basis baru yang relatif terhadap
basis yang lama, yaitu vektor kolom dari P. Sehingga matriks P dapat dituliskan sebagai
berikut
[u ] , [ u ]
'
1 B
' , .. .
2 B [u ] '
3 B
P= [ [u ] , [u ]
1' B 2' B
,. .. [ u ]]
3'
Contoh 5.9 :
Tinjaulah basis B = {u1,u2} dan B’ = {u1’, u2’} untuk R2 dengan u1=(1,0), u2 =(0,1); u1’ =(1,1)
dan u2’ = (2,1)
[−3¿ ] ¿ ¿¿
[v]
b. Carilah [ v ] B jika B ' = ¿
Jawab :
[a ¿] ¿ ¿¿ u ' =¿ [ c ¿ ] ¿ ¿¿
a. Misalkan [ ] ¿
u '
1 B
=
dan
[]2 ¿ , sehingga didapat
23 | A s e p I k i n S u g a n d i | C h a n d r a N o v ti a r | A fl i c h Y u s n i t a
ALJABAR LINEAR 2017
u ' =au1 +bu 2
1
[1¿] ¿¿¿
sehingga didapat a = 1 dan b = 1. Jadi [ ] ¿
u ' =
1 B
u ' =¿ [ 2 ¿ ] ¿ ¿¿
[]
sehingga didapat c = 2 dan b = 1. Jadi 2 ¿
1 2
Jadi, matriks transisi dari B’ ke B adalah P = 1 1
[v]
b. jadi v B = P B '
[ ]¿
1 2
[ v ]B = 1 1
[−3¿ ] ¿ ¿¿ [ 7 ¿ ]¿ ¿¿
= ¿
untuk mengujinya kita dapatkan -3u1’ + 5u2’ = 7u1 + 2u2 = v = (7,2)
Teorema 5.5
Jika P matriks transisi dari basis B’ ke B maka
(a) P dapat dibalik
(b) P’ adalah matriks transisi dari B ke B’
1 2 1 2
1 1
Sebagai gambaran kita perhatikan P = , maka P−1 = 1 - 1
[v] '
Sehingga jika dicari B , maka berdasarkan teorema di atas didapat:
[v]
= P [ v ]B
' −1
B
24 | A s e p I k i n S u g a n d i | C h a n d r a N o v ti a r | A fl i c h Y u s n i t a
ALJABAR LINEAR 2017
[ ] [¿7¿]¿¿¿
−1 2
= 1 -1 =
[−3¿ ] ¿ ¿¿
¿ (terbukti)
[−5¿][8¿]¿¿
c. hitunglah matriks koordinat [w]B, dengan w = ¿
d. hitunglah [w]B!
25 | A s e p I k i n S u g a n d i | C h a n d r a N o v ti a r | A fl i c h Y u s n i t a
ALJABAR LINEAR 2017
[−5¿][8¿]¿¿
b. hitunglah matriks koordinat [w]B, dengan w = ¿
c. hitunglah [w]B!
26 | A s e p I k i n S u g a n d i | C h a n d r a N o v ti a r | A fl i c h Y u s n i t a