PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Gastritis merupakan peradangan mukosa lambung yang bersifat akut, kronik
difus, atau lokal dengan karakteristik anoreksia, rasa penuh, tidak enak pada epigastrik,
mual dan muntah. Gastritis dibedakan menjadi 2 jenis yaitu gastritis akut dan gastritis
kronik. Gastritis akut merupakan peradangan pada mukosa lambung yang menyebabkan
erosi dan perdarahan mukosa lambung, setelah terpapar zat iritan. Erosi tidak mengenai
lapisan otot lambung. Sedangkan gastritis kronik, merupakan gastritis yang terkait
dengan atropi mukosa gastrik sehingga produksi asam lambung menurun dan
menimbulkan ulserasi peptik. Gastritis kronis dapat diklasifikasikan pada tipe A atau
tipe B. Tipe A merupakan gastritis autoimun. Adanya antibodi terhadap sel parietal
menimbulkan reaksi peradangan yang pada akhirnya dapat menimbulkan atropi mukosa
lambung. Pada 95 % pasien dengan anemia penisiosa dan 60% pasien dengan gastritis
atropi kronik memiliki antibodi terhadap sel parietal. Biasanya kondisi ini merupakan
tendensi terjadinya kanker lambung pada fundus atau korpus. Tipe B merupakan
gastritis yang terjadi akibat infeksi oleh helicobacter pylori. Terdapat inflamasi yang
difuse pada lapisan mukosa sampai muskularis, sehingga sering menyebabkan
perdarahan dan erosi (Suratun dan lusianah, 2010).
Tinjauan terhadap beberapa negara di dunia yang dilakukan oleh World Health
Organitation/WHO mendapatkan hasil persentase gastritis di dunia, diantaranya Inggris
22%, China 31%, Jepang 14,5%, Kanada 35% dan Perancis 29,5%. Menurut WHO di
Indonesia angka kejadian gastritis di beberapa daerah juga cukup tinggi dengan
prevalensi 274,396 kasus dari 238,452,952 jiwa penduduk. Menurut Maulidiyah (2006),
di kota Surabaya angka kejadian gastritis sebesar 31,2%, Denpasar 46%, dan kejadian
gastritis yang tertinggi terdapat di kota Medan yaitu sebesar 91,6% (Gustin, 2012).
Teori Hierarki Maslow dalam Mubarak (2005), Teori Hierarki Maslow
merupakan teori yang dapat digunakan perawat untuk memahami kebutuhan dasar
manusia ketika mengaplikasikan asuhan keperawatan. Kebutuhan dasar manusia
merupakan fokus dalam asuhan keperawatan. Bagi klien yang mengalami gangguan
kesehatan maka kemungkinan ada satu atau beberapa kebutuhan dasar klien yang
terganggu. Menurut tingkatan pada Teori Hierarki Maslow, pemenuhan kebutuhan dasar
manusia diawali dengan pemenuhan kebutuhan fisiologis yang meliputi oksigenasi,
nutrisi, cairan dan elektrolit, eliminasi, personal hygene, tidur dan istirahat, seksualitas.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Menerapkan asuhan keperawatan dengan menggunakan pendekatan proses
keperawatan dengan prioritas masalah pemenuhan kebutuhan dasar nyeri pada Tn.H
dengan diagnosa medis Gastritis di ruang E. Terpadu RSUD. dr. Pirngadi Medan.
1.3 Manfaat
1. Instansi Pendidikan
Sebagai tolak ukur kemampuan mahasiswa dalam melakukan penulisan Karya
Tulis Ilmiah untuk meningkatkan kualitas pendidikan bagi mahasiswa,
khususnya mahasiswa DIII keperawatan USU.
2. Perawat
Masukan agar perawat lebih bertanggung jawab dalam memberikan kontribusi
penanganan masalah nyeri pada klien.