Anda di halaman 1dari 18

ANALISA VEKTOR

HASIL KALI TITIK (DOT PRODUCT) DAN


HASIL KALI SILANG (CROSS PRODUCT)

Dosen Pengampu:
Randi Pratama Murtikusuma, S.Pd., M.Pd.

Resume
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Analisa Vektor

Disusun Oleh:
Melinda Kusuma Budiarti (180210101033)
Maharani Hayuning Pangastuti P (180210101037)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
Hasil Kali Titik (Dot Product)

A. Pengertian

Perkalian titik atau dot product adalah perkalian antara 2 vektor yang akan menghasilkan
skalar. Misalkan u dan v adalah dua vektor taknol yang berada di dimensi-2 atau dimensi-3.
Dengan sudut di antara u dan v adalah sudut  yang ditentukan oleh u dan v serta
memenuhi 0     .

Dua vektor u dan v yang berada dimensi-2 atau dimensi-3 dan  adalah sudut diantara
u dan v ,maka hasil kali titik (dot pruduct) atau hasil kali dalam Euclidis (Euclidean inner
product) didefinisikan oleh:

u v cos   untuk, u  0 dan v  0


u v   
 0  untuk, u  0 atau v  0

 Contoh :
 
Diketahui u  (0, 2, 0) , v  (3,3, 0) dan sudut di antara u dan v adalah 450. Tentukan u  v !
Pembahasan :
u  v  u v cos 

u v   02  22  02   2
32  32  02  
 2 
2
u v  23 2 
2
u v  6
Misalkan u   u1 , u2 , u3  dan v   v1 , v2 , v3  adalah dua vektor taknol. Jika  adalah sudut

diantara u dan v , maka hukum cosinus menghasilkan :


2 2 2  
PQ  u  v  2 u v cos
Dengan gambar sebagai berikut :

Karena PQ  v  u , maka rumus di atas dapat menjadi:

v u  u  v 2 u v cos 
2 2

v cos   u  v  v  u
2 2
2u 1

2
u v cos  
1
2
u  v  v u
2 2 2

u v 
1
2

u  v  v u
2 2 2

 u12  u2 2  u32 , v  v12  v2 2  v32 , dan
2 2
Dengan mensubtitusikan persamaan: u

v u   v1  u1    v2  u2    v3  u3  ke dalam persamaan diatasnya, maka akan diperoleh


2 2 2 2

persamaan baru, yaitu:

u v 
1
2

u  v  v u
2 2 2

u v
1
2 
   
2

  u12  u2 2  u32  v12  v2 2  v32   v1  u1    v2  u2    v3  u3  
2 2

 
u v
1
    
  u12  u2 2  u32  v12  v2 2  v32  v12  2v1u1  u12  v2 2  2v2u2  u2 2  v32  2v3u3  u32 
2

1
u v   2v1u1  2v2u2  2v3u3 
2
u v  v1u1  v2u2  v3u3
Setelah menyederhanakannya, maka diperoleh persamaan:

   
u  v  u v cos  v1u1  v2 u 2  v3u 3

Jika u  (u1 , u2 ) dan v  (v1 , v2 ) adalah dua vektor di dimensi-2, dengan menggunakan
 
cara yang sama seperti di dimensi tiga, maka akan di dapatkan persamaan: u  v  v1u1  v2 u2 .
Jika u dan v adalah vektor di taknol, maka dapat mencari sudut diantara u dan v dengan
rumus:
 
u v
cos   
u v

B. Teorema dan Pembuktian


Jika u, v, dan w adalah vektor-vektor di ruang-2 atau ruang-3 dan k adalah skalar, maka :
1. i  i  j  j  k  k  1 dan i  j  j  k  k  i  0

Karena terdapat vektor basis yaitu i  1, 0, 0  , j   0,1, 0  dan k   0,0,1 dimana

i dan j merupakan vektor basis di ruang-2 sedangkan i , j dan k merupakan vektor basis
di ruang-3. Masing-masing vektor basis tersebut memiliki panjang 1 satuan dan terletak
sepanjang sumbu koordinat, sehingga :

i  i  i i cos 0 i  k  i k cos 90 kj k j cos 90


i  i  (1)(1)(1) i  k  (1)(1)(0) k  j  (1)(1)(0)
i i 1 i k  0 k j 0
 Contoh :


Tentukan nilai dari k  2i  7 j  3k ! 
Pembahasan :

 
k  2i  7 j  3k  2i  k  7 j  k  3k  k
 003
3
  
2. v  v  v
2
   
Karena v berhimpit dengan v itu sendiri maka  adalah sudut di antara v dan v adalah
    2
0 , diperoleh v  v  v v cos 0  v

 Contoh :
Tentukan hasil perkalian titik antara vektor v  (2i  j  3k ) dengan vektor itu sendiri!
Pembahasan :

 
2
 22  (1)2  32
2
v

 14 
2

 14
   
3. u  v  v  u
Bukti :
u  v  (v1  v2  v3 )  (u1  u2  u3 )
u  v  (v1u1  v2u2  v3u3 ) (komutatif )
u v  v u
 Contoh :
     
Jika u  2i  3 j  k dan v  i  4 j  2k . Carilah nilai u  v dan v  u !
Pembahasan :
 
u  v  (2i  3 j  k )  (i  4 j  2k )  2 12  2  8
 
v  u = (i  4 j  2k )  (2i  3 j  k )  2 12  2  8
      
4. u  (v  w)  u  v  u  w
Bukti :
(u1 , u2 , u3 )  [(v1 , v2 , v3 )  ( w1 , w2 , w3 )]  u  v  u  w
u1 (v1  w1 )  u2 (v2  w2 )  u3 (v3  w3 )  u  v  u  w
(u1v1  u1w1  u2v2  u2 w2  u3v3  u3 w3 )  u  v  u  w (distributif)
(u1v1  u2 v2  u3v3 )  (u1w1  u2 w2  u3 w3 )  u  v  u  w (asosiaif)
u v  u  w  u v  u  w
 Contoh :
Diketahui u  3i  2 j  2k , v  2i  j  k , dan w  i  2 j  2k .Tentukan hasil dari
  
u  (v  w) !
Pembahasan :
  
u  (v  w)  3i  2 j  2k   2i  j  k  i  2 j  2k 
   
u  (v  w)  (3i  2 j  2k )  (3i  j  k )
u  (v  w)  9  2  2
u  (v  w)  13
Atau

 u  v    u  w   3i  2 j  2k    2i  j  k    3i  2 j  2k    i  2 j  2k 


 u  v    u  w  (6i  2 j  2k )  (3i  4 j  4k )
 u  v   u  w  9  2  2
 u  v    u  w  13
     
5. k (u  v )  (ku )  v  u  (kv )
Bukti :

k  u1 , u2 , u3    v1 , v2 , v3     ku   v
k  u1v1  u2 v2  u3v3    ku   v
k  u1v1   k  u2 v2   k  u3v3   (ku )  v
 ku1  v1   ku2  v2   ku3  v3   ku   v (asosiatif)
 ku   v   ku   v
u1  kv1   u2  kv2   u3  kv3   u   kv  (komutatif)
u   kv   u   kv 

 Contoh :
Diketahui u  2i  j  4k , v  4i  2 j  4k , dengan skalar k  3 . Tentukan hasil dari
 
k (u  v ) !
Pembahasan :

 
k (u  v )  3  2i  j  4k  4i  2 j  4k 
  
k (u  v )  3  8i  2 j  16k 
k (u  v )  3  26
k (u  v )  78
Atau
 ku   v  3  2i  j  4k    4i  2 j  4k 
 ku   v   6i  3 j  12k    4i  2 j  4k 
 ku   v  24  6  48
 ku   v  78
6. Jika u dan v adalah vektor-vektor taknol dan  adalah sudut di antara kedua vektor
tersebut, maka :
 lancip jika dan hanya jika u  v  0
 tumpul jika dan hanya jika u  v  0
 tegak lurus jika dan hanya jika u  v  0
Bukti :
Bahwa  akan lancip jika dan hanya jika cos   0 ,  akan tumpul jika dan hanya jika

cos   0 dan   (siku-siku) jika dan hanya jika cos   0 . Karena u  0 dan v  0
2
     
serta berdasarkan Definisi Dot Product bahwa u  v = u v cos maka u  v memiliki

tanda sama dengan cos  .



Karena 0    , maka sudut  lancip jika dan hanya jika cos   0 ,  tumpul jika dan
2

hanya jika cos   0 , dan   jika dan hanya jika cos   0 . Vektor tegak lurus juga
2
disebut dengan vektor ortogonal.
 Contoh :
  
Diketahui tiga vektor u, v, dan w, dengan u  4 , w  26 dan u  v  3. Jika

v  u  w dan sudut antara v dan w adalah  , maka nilai dari cos ?


Pembahasan:
Karena v  u  w , maka w  v  u , jadi
2 2 2  
w  u  v 2u v
2
( 26 ) 2  u  4  2  3
2

2
26  u  16  6
2
u  16

u 4
2 2  2  
u  v  w 2v w
 
(4) 2  4 2  ( 26 ) 2  2  v  w
 
16  16  26  2  v  w
 
v  w  13
 
v w 13 13
Sudut antara v dan w adalah α, sehingga cos     
v w 4  26 4 26

C. Proyeksi Vektor
Proyeksi merupakan bayangan dari suatu objek pada garis atau bidang. Dapat
menguraikan vektor u ke dalam dua suku, yang satu sejajar dengan vektor a taknol sedangkan
yang lain tegak lurus terhadap a . Jika u dan a ditempatkan sedemikian rupa maka titik
awalnya akan menempati titik Q . Dapat menguraikan vektor u seperti gambar di bawah.

Turunkanlah garis tegak lurus dari atas u ke garis yang melalui a , dan bentuklah vektor
w1 dari Q ke alas garis yang tegak lurus tersebut. Maka akan terbentuk persamaan:

w2  u  w1

Sebagaimana ditunjukkan di atas, vektor w1 sejajar dengan a , vektor w2 tega lurus


dengan a sehingga w1  w2  w1  (u  w1 )  u

Vektor w1 disebut proyeksi ortogonal u pada a atau komponen vektor u sepanjang a , kita
nyatakan dengan:

w1  proy a u

Vektor w2 disebut komponen vektor u yang ortogonal terhadap a . Karena w2  u  w1 maka


vektor ini bisa kita nyatakan dengan:

w2  u  proya u

Dikarenakan vektor w1 sejajar dengan vektor a , maka kita harus mengalikan skalar a , sehingga
kita dapat menuliskan dalam bentuk w1  ka , sehingga:

u  w1  w2  ka  w2

Dengan mengambil hasil kali titik dari vektor u dan a , maka akan menghasilkan persamaan:

u  a  (ka  w2 )  a  k a  w2  a
2


u a
Dikarenakan w2  a  0 karena w2 tegak lurus pada vektor a , sehingga menghasilkan: k  2
a

 
u a 
Karena proya u  w1  ka , kita peroleh: proy a u  2
a
a

Sedangkan untuk mencari panjang komponen vektor u sepanjang a dapat kita peroleh dari
persamaan berikut:

u a
proya u  2
a
a

u a
proya u  2
a
a
u a
proya u  2
a
a
u a
proya u 
a

Jika θ menyatakan sudut diantara vektor u dan a maka u  a  u a cos , sehingga dapat di
tuliskan sebagai berikut :
proy a u  u cos

 Contoh:
 
Misalkan u  (7,1,3) dan a  (5,0,1) . Carilah proyeksi orthogonal dari vektor u pada vektor a!

Pembahasan :

u  a  (7)(5)  (1)(0)  (3)(1)


 32
a  52  02  12
2

 26

u a
proya u  2
a
a
32
 (5, 0,1)
26
160 32
 , 0,
26 26
80 16
 , 0,
13 13

80 16
u  proya u  (7,1,3)  ( , 0,  )
13 13
11 55
 ,1,
13 13

80 16
Jadi, komponen vektor u sepanjang a adalah ,0, dan komponen vektor u yang
13 13
11 55
ortogonal dengan a adalah  ,1, .
13 13
Hasil Kali Silang (Cross Product)

A. Pengertian
Perkalian silang atau cross product adalah perkalian antara 2 vektor dalam dimensi 3
yang akan menghasilkan vektor tegak lurus dari kedua vektor tersebut. Misalkan perkalian silang
 
antara vektor u dan vektor v dapat dituliskan sebagai u  v dan didefinisikan dalam rumus :
u v  u v sin  

dimana  adalah vektor satuan yang menujukkan arah dari hasil kali silang antara vektor u dan
vektor v .Sedangkan untuk mencari panjang dari vektor u  v dapat menghilangan unsur 
sehingga didapatkan rumus :

u v  u v sin 

Dalam geometri u  v merupakan luas jajar genjang dengan sisi u dan v .

Di dalam dimensi 3 terdapat 3 vektor basis yaitu i  (1, 0, 0) j  (0,1, 0) dan k  (0,0,1) ,
dimana masing-masing vektor tersebut memiliki panjang 1 satuan dan terletak sepanjang sumbu
koordinat. Hasil kali silang antara 2 vektor yang berurutan searah dengan perputaran jam adalah
vektor berikutnya, sedangkan hasil kali silang 2 vektor berurutan yang berlawanan arah dengan
jarum jam adalah negatif dari vektor berikutnya.

Sehingga kita dapatkan :


i i  j  j  k k  0
i  j  k, j k  i , k i  j
j  i   k , k  j  i , i  k   j

Jika vektor u dan vektor v ditulis dalam basis vektor satuan, diperoleh :
u  (u1 , u2 , u3 )  u1i  u2 j  u3k dan v  (v1 , v2 , v3 )  v1i  v2 j  v3k

u  v  (u1i  u2 j  u3k )  (v1i  v2 j  v3k )


= u1v1 (i  i )  u1v2 (i  j )  u1v3 (i  k )  u2v1 ( j  i )  u2v2 ( j  j )  u2v3 ( j  k )  u3v1 (k  i )  u3v2 (k  j ) 
u3v3 (k  k )
 u1v1 (0)  u1v2 (k )  u1v3 ( j )  u2v1 (k )  u2v2 (0)  u2v3 (i )  u3v1 ( j )  u3v2 (i )  u3v3 (0)
 i (u2v3  u3v2 )  j (u3v1  u1v3 )  k (u1v2  u2v1 )

Dari perolehan rumus diatas, dapat diperhatikan jika hasil akhir sama dengan penggunaan
konsep determinan matriks berordo 3  3 yaitu :

i j k
u u3 u u u u
k (u  v )  (ku )  v  u  (kv )  (u  v )k u1 u2 u3  i 2  j 1 3 k 1 2
v2 v3 v1 v3 v1 v2
v1 v2 v3

Selain itu,untuk arah vektor yang merupakan hasil dari perkalian silang dua vektor yang
taknol,maka dapat di ketahui dengan menggunakan aturan tangan kanan .Misalkan  adalah
sudut di antara u dan v ,dan anggaplah u terotasi melalui sudut  sehingga berimpit dengan v
.Jika jari-jari tangan kanan dilikukkan sehingga mengarah rotasi, maka ibu jari menunjukkan
(secara kasarnya) arah u  v .

B. Teorema dan Pembuktian


Misalkan u, v, dan w adalah vektor-vektor di ruang-3 dan k adalah skalar, maka :
1. u  u  0

Dari perkalian vektor satuan saja dapat kita lihat pada saat i × i = j × j = k × k = 0
sehingga sudah pasti jika suatu vektor dikalikan silang dengan vektor itu sendiri maka
hasilnya adalah 0.
 Contoh :
Tentukan hasil dari u  u jika u  2i  j  6k !
Pembahasan :
Karena vektor u di kali silang dengan vektor itu sendiri, maka sudut yang terbentuk adalah
0 sehingga u  u  u u sin 0  0 .

2. u  v  (v  u ) (Anti Komutatif)

Dengan menggunakan aturan tangan kanan dapat kita lihat bahwa hasil dari u  v arahnya
tegak lurus ke atas tidak menembus bidang yang dibentuk oleh u dan v , sedangkan
(v  u ) arahnya tegak lurus ke bawah menembus bidang yang dibentuk oleh u dan v .
Jadi terbukti bahwa u  v  (v  u ) (bersifat anti komutatif).
 Contoh :
Diketahui 2 buah vektor yaitu a  4i  3 j  k dan b  i  5 j  2k . Tentukan hasil dari

a  b dan b  a !
Pembahasan :
a  b   a2b3  a3b2  i   a3b1  a1b3  j   a1b2  a2b1  k
a  b   6  5 i  1  8  j   20  3 k
a  b  11i  9 j  17k

b  a   b2 a3  b3a2  i   b3a1  b1a3  j   b1a2  b2 a1  k


b  a   5  6  i   8  1 j   3  20  k
b  a  11i  9 j  17k
3. u  (v  w)  (u  v )  (u  w) (Distributif)

Misalkan u  u1i  u2 j  u3k , v  v1i  v2 j  v3k dan w  w1i  w2 j  w3k , maka :


    
u  (v  w)  u1i  u2 j  u3k   v1i  v2 j  v3k  w1i  w2 j  w3k 
  
  u i  u j  u k    v  w  i   v  w  j   v  w  k 
1 2 3 1 1 2 2 3 3

i j k
 u1 u2 u3
v1  w1 v2  w2 v3  w3
 u2  v3  w3   u3  v2  w2   i  u1  v3  w3   u3  v1  w1  j  u1  v2  w2   u2  v1  w1   k
  u2 v3  u2 w3  u3v2  u3 w2  i   u1v3  u1w3  u3v1  u3 w1  j   u1v2  u1w2  u2v1  u2 w1  k
  u2 v3  u3v2    u2 w3  u3 w2   i   u1v3  u3v1    u1w3  u3 w1   j
 u1v2  u2v1    u1w2  u2 w1   k
  u2 v3  u3v2  i   u1v3  u3v1  j   u1v2  u2v1  k    u2 w3  u3 w2  i  u1w3  u3 w1  j  u1w2  u2 w1  k 

i j k i j k
 u1 u2 u3 + u1 u2 u3
v1 v2 v3 w1 w2 w3
u  (v  w)   u  v    u  w 

 Contoh :
Diketahui vektor a  2i  j  3k , b  i  5 j  2k , dan c  4i  j  k . Tentukan hasil dari

a  (b  c ) !
Penyelesaian :
a  (b  c )  (2i  j  3k )  [(i  5 j  2k )  (4i  j  k )]
a  (b  c )  (2i  j  3k )  (5i  6 j  3k )
i j k
a  (b  c )  2 1 3
5 6 3
1 3 2 3 2 1
a  (b  c )  i j k
6 3 5 3 5 6
a  (b  c )  (3  18)i  (6  15) j  (12  5)k
a  (b  c )  15i  21 j  17k
4. k (u  v )  (ku )  v  u  (kv )

Misalkan u  (u1 , u2 , u3 )  u1i  u2 j  u3k dan v  (v1 , v2 , v3 )  v1i  v2 j  v3k , maka :


  
k (u  v )  k  u1i  u2 j  u3k  v1i  v2 j  v3k 
  
    
k (u  v )  k  u1i  u2 j  u3k  v1i  u1i  u2 j  u3k  v2 j  u1i  u2 j  u3k  v3k 
  
k (u  v )   ku i  v i   ku j  v i   ku k  v i   ku i  v j   ku j  v j   ku k  v j   ku i  v k 
1 1 2 1 3 1 1 2 2 2 3 2 1 3

 ku j  v k   ku k  v k
2 3 3 3

k (u  v )   ku i  ku j  ku k    v i  v j  v k 
1 2 3 1 2 3

k (u  v )   ku   v (Terbukti)
 
k (u  v )  u1i  kv1i   u2 j  kv1i   u3k  kv1i   u1i  kv2 j   u2 j  kv2 j   ku3k v2 j  u1i kv3k   

u2 j kv3k  u3k kv3k  

k (u  v )  u1i  u2 j  u k    kv i  kv j  kv k 
3 1 2 3

k (u  v )  u   kv  (Terbukti)

 Contoh :
Diketahui 2 vektor yaitu a  3i  7 j  2k dan b  i  2 j  4k serta k  2 yang

merupakan suatu besaran skalar. Tentukan a  kb !  


Penyelesaian :

    
a  kb  3i  7 j  2k   2 i  2 j  4k 
  
  3i  7 j  2k    2i  4 j  8k 

i j k
 3 7 2
2 4 8
7 2 3 2 3 7
 i j k
4 8 2 8 2 4
 (56  8)i  (24  4) j  (12  14) k
 48i  20 j  2k
5. Jika u  v  0 dan u serta v bukanlah vektor-vektor nol, maka u dan v sejajar.
u v  0
u v sin  =0
sin =0
 0
karena sudut yang terbentuk antara u dan v adalah 0, maka dipastikan bahwa u dan v
sejajar.
6. Besarnya u  v sama dengan luas jajar genjang dengan sisi-sisi u dan v .

Luas jajar genjang  (alas)(tinggi)

 u v sin 
 u v

 Contoh :
Hitung luas segi empat yang di bentuk oleh u dan v , dengan u  (1,3, 4) dan
v  (3, 2, 6) ,dan sudut di antara keduanya adalah 45 !
Penyelesaian :
Luas segi empat  alas  tinggi

 u v sin 

  12  32  (4) 2  32  22  62  sin 45 
  26   1
49 
2

2

14
 13
2

Hubungan penting di antara hasil kali titik dan hasil kali silang, memperlihatkan bahwa
u  v ortogonal baik untuk u maupun v :
1. u   u  v   0 (u  v ortogonal ke u )

Misalkan u   u1 , u2 , u3  dan v   v1 , v2 , v3  , maka :

u   u  v    u1 , u2 , u3    u2v3  u3v2  ,   u1v3  u3v1  ,  u1v2  u2u1  


 u1  u2v3  u3v2   u2  u1v3  u3v1   u3  u1v2  u2u1 
  u1u2 v3  u1u3v2    u2u1v3  u2u3v1    u3u1v2  u3u2u1 
0
2. v   u  v   0 (u  v ortogonal ke v )

Misalkan u   u1 , u2 , u3  dan v   v1 , v2 , v3  , maka :

v   u  v    v1 , v2 , v3    u2v3  u3v2  ,   u1v3  u3v1  ,  u1v2  u2u1  


 v1  u2 v3  u3v2   v2  u1v3  u3v1   v3  u1v2  u2u1 
  v1u2v3  u1u3v2    v2u1v3  u2u3v1    v3u1v2  v3u2u1 
0

u v  u v  u  v 
2 2 2 2
3. (Identitas Lagrange)

u v  u v  u  v 
2 2 2 2

 u v  u v cos 2 
2 2 2 2

 u
2
v
2
1  cos  
2

 u v sin 2 
2 2

u  v  u v sin 
Latihan Soal
1. Jika a  i  3 j  2k dan b  2i  j  k carilah :

a) a  b

b)  2a  b    a  b 
2. Tentukan nilai x sehingga a  3i  7 j  5k dan b  4i  xj  2k tegak lurus!

3. Carilah sudut-sudut yang dibentuk oleh u  3i  6 j  2k dengan sumbu-sumbu koordinat!

4. Carilah proyeksi vektor a  7i  j  4k pada vektor b  4i  2 j  4k !

5. Carilah 2 vektor yang normanya 1 serta ortogonal ke  3, 2  !

6. Tentukan apakah a dan b membentuk sudut lancip, tumpul atau ortogonal.

a) a   7,3,5 dan b   8, 4, 2 

b) a  1,1,1 dan b   1,0,0 

7. Jika a  2i  6 j  9k dan b  3i  j  2k maka carilah :

a) a  b a  b 
b) a   a  2b 

8. Diketahui a  3i  1 j  2k dan b  2i  3 j  k , tentukan nilai a  b !

9. Carilah luas segitiga yang titik-titik sudutnya  3, 1, 2  , 1, 1, 3 dan  4, 3,1 !

10. Apakah yang salah dengan pernyataan a  b  c ?

Anda mungkin juga menyukai