Dosen Pengampu:
Dra. Titik Sugiarti, M.Pd.
Dr. Didik Sugeng Pambudi, M.S.
Resume
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Aljabar Linier
Disusun Oleh:
Vina Khoirotun Nafi’ah (180210101091)
Muhammad Syarif Hidayat (180210101100)
Misalkan u dan v adalah dua vektor taknol di dimensi-2 atau dimensi-3, dan anggaplah
vektor – vektor ini telah dilokasikan sehingga titik awalnya berimpit. Yang kita artikan dengan
sudut di antara u dan v adalah sudut yang ditentukan oleh u dan v .yang memenuhi
0 .
Definisi. Jika u dan v adalah vektor-vektor di dimensi-2 atau dimensi-3 dan adalah sudut
diantara u dan v , maka hasil kali titik (dot pruduct) atau hasil kali dalam Euclidis(Euclidean
inner product) u v didefinisikan oleh:
u v cos untuk , u 0 v 0
u v
0 untuk , u 0 v 0
Contoh:
Tentukan hasil kali titik diantara vektor u (0, 0, 4) dan vektor v (0, 4, 4) dengan besar sudut
45
Penyelesaian:
u v u v cos 45 02 02 42 2
02 42 42
2
4 4 2
2
16
2
1
2
2 2
vu u v 2 u v cos
2 2
2u v cos u v v u 1
2
u v cos
1
2 2 2
u v v u
2
Atau
u v
1
2
u v v u
2 2 2
Dengan mensubtitusikan persamaan:
u v
1
2 2 2
u v v u
2
u v
1
2
u12 u2 2 u32 v12 v2 2 v32 v1 u1 v2 u2 v3 u3
2 2 2
u v
1
2
u12 u2 2 u32 v12 v2 2 v32 v12 2v1u1 u12 v2 2 2v2u2 u2 2 v32 2v3u3 u32
1
u v 2v1u1 2v2u2 2v3u3
2
u v v1u1 v2u2 v3u3
Jika u (u1 , u2 ) dan v (v1 , v2 ) adalah dua vektor di dimensi-2, dengan menggunakan cara yang
sama seperti di dimensi tiga, maka akan kita dapatkan persamaan:
u v v1u1 v2u2
Jika u dan v adalah vektor di taknol, maka kita dapat mencari sudut diantara u dan v dengan
rumus:
uv
cos
u v
Contoh:
Penyelesaian:
4
v 32 12 22 9 1 4 14
uv 9 9
cos 0,525
u v 21 14 294
Jika a , b, dan c adalah vektor-vektor di dimensi-2 atau dimensi-3 dan k adalah bilangan real
serta adalah besar sudut dengan syarat 0
2
1. a a a
Bukti: Karena vektor a berimpit dengan vektor a itu sendiri maka adalah sudut diantara
a dan a adalah 0 , diperoleh
Terbukti
2
a a a a cos 0 a
Contoh:
Tentukan hasil perkalian titik antara vektor a 3i 2 j k dengan vektor itu sendiri!
Pembahasan:
a a 3i 2 j k 3i 2 j k 9 4 1 14
atau
14
2 2
a 14
2. a b b a
Bukti:
5
a b (a1 a2 a3 ) (b1 b2 b3 )
a b a1b1 a2b2 a3b3
a b b1a1 b2 a2 b3a3 komutatif
a bb a
Contoh:
Diketahui a 2i 5 j k dan b 4i 2 j 8k . Tentukan a b dan b a !
Pembahasan:
a b 2i 5 j k 4i 2 j 8k 2.4 5.2 1. 8 8 10 8 10
b a 4i 2 j 8k 2i 5 j k 4.2 5.2 8 .1 8 10 8 10
3. a b c a b b c
Bukti:
a b c a1 , a2 , a3 b1 , b2 , b3 c1 , c2 , c3
a b c a , a , a b c , b c , b c
1 2 3 1 1 2 2 3 3
a b c a b c a b c a b c
1 1 1 2 2 2 3 3 3
a b c a b a c a b a c a b a c distributif
1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3
a b c a b a b a b a c a c a c asosiatif
1 1 2 2 3 3 1 1 2 2 3 3
a b c a b a c Terbukti
Contoh:
Diketahui a i 2 j 3k , b 2i 5 j k , dan c 2i 5 j k . Tentukan hasil dari perkalian
b ac !
Pembahasan:
b a c 2i 5 j k i 2 j 3k 2i 5 j k
b a c 2i 5 j k i 3 j 2k
b a b c 2 10 3 4 25 1 9 28 19
6
4. k a b ka b a kb
Bukti:
k a b k a1 , a2 , a3 b1 , b2 , b3
k a b k a b a b a b
1 1 2 2 3 3
k a b k a b k a b k a b
1 1 2 2 3 3
k a b ka b ka b ka b asosiatif
1 1 2 2 3 3
k a b k a b
k a b a kb a kb a kb komutatif
1 1 2 2 3 3
k a b a kb Terbukti
Contoh:
perkalian k a b !
Pembahasan:
k a b 2 4i 8 j k 5i 4 j 2k
k a b 2 20 32 2 2.50 100
atau
k a b 2 4i 8 j k 5i 4 j 2k
k a b 8i 16 j 2k 5i 4 j 2k
k a b 40 64 4 100
5. Sudut :
o (lancip) jika dan hanya jika a b 0
2
o (tumpul) jika dan hanya jika a b 0
2
o (siku-siku/tegak lurus) jika dan hanya jika a b 0
2
7
Bukti:
Perlu diingat bahwa akan lancip jika dan hanya jika cos 0 , akan tumpul jika
dan hanya jika cos 0 dan (siku-siku) jika dan hanya jika cos 0
2
a b a b cos
maka a b memiliki tanda sama dengan cos .
Karena 0 , maka sudut lancip jika dan hanya jika cos 0 , tumpul jika dan
2
hanya jika cos 0 , dan jika dan hanya jika cos 0 . (Terbukti)
2
Contoh:
Pembahasan:
2 2 2
w v u 2.v u
13
2 2
v 42 2.6
2
13 v 16 12
2
v 9
v 3
2 2 2
u v w 2.v w
4 13
2 2
32 2.v w
v w6
v w3
8
vw 3 1
cos
v w 3. 13 13
sin 2 1 cos 2
2
1
sin 1
2
13
1 12
sin 2 1
13 13
Proyeksi Vektor
Proyeksi merupakan ilmu yang mempelajari tentang cara pandang objek dalam ruang
dimensi tiga dalam gambar di ruang dimensi dua. Kita dapat menguraikan vektor u ke dalam
dua suku, yang satu sejajar dengan vektor a taknol sedangkan yang lain tegak lurus terhadap a .
Jika u dan a ditempatkan sedemikian rupa maka titik awalnya akan menempati titik Q . Kita
dapat menguraikan vektor u seperti gambar di bawah. Turunkanlah garis tegak lurus dari atas u
ke garis yang melalui a , dan bentuklah vektor w1 dari Q ke alas garis yang tegak lurus
tersebut. Maka akan terbentuk persamaan:
w2 u w1
w1 proyau
9
w2 u proyau
Dikarenakan vektor w1 sejajar dengan vektor a , maka kita harus mengalikan skalar k ,
sehingga kita dapat menuliskan dalam bentuk w1 ka , sehingga:
u w1 w2 ka w2
Dengan mengambil hasil kali titik dari vektor u dan a , maka akan menghasilkan
persamaan:
2
u a ka w2 a k a w2 a
ua
k 2
a
ua
proya u 2
a
a
Sedangkan untuk mencari panjang komponen vektor u sepanjang a dapat kita peroleh
dari persamaan berikut:
10
ua
proya u 2
a
a
ua
proya u 2
a
a
ua
proya u 2
a
a
ua
proya u
a
Contoh:
Misalkan u 1, 4, 2 dan a 2, 4,5 . Carilah komponen vektor u sepanjang a dan
komponen vektor u yang ortogonal ke a !
Pemecahan:
2 2
a 2 2 4 2 52 4 16 25 45
2, 4,5 , ,
ua 10 4 8 10
proya u a
9 9 9
2
a 45
4 8 10 14 28 28
u proya u 2, 4, 2 , , , ,
9 9 9 9 9 9
Hasil Kali Silang (Cross Product)
Perkalian silang atau cross product dua buah vektor, misalkan antara vektor u dan
vektor v yang dituliskan sebagai u v didefinisikan sebagai perkalian antara vektor u dengan
komponen vektor v yang tegak lurus vektor u. Perkalian silang dari dua buah vektor ini akan
menghasilkan sebuah vektor baru yang arahnya tegak lurus pada bidang yang di bentuk oleh dua
vektor tersebut.
uv u v sin
Hasil perkalian silang dari dua vektor dapat di wakili dengan notasi dalam bentuk
determinan 3 × 3.Perhatikan vektor-vektor satuan berikut ini:
panjang 1 dan terletak sepanjang sumbu koordinat.Vektor tersebut di namakan vektor satuan
baku di ruang-3. Hasil kali silang antara dua buah vector yang berurutan dalam arah yang
searah dengan arah jarum jam adalah vektor yang berikutnya,dan apabila berlawanan dengan
arah jarum jam adalah negatif dari vektor yang berikutnya.
11
12
Untuk ii j j k k
i j k . j k i, k i j
j i k . k j i, i k j
u = (𝑢1 , 𝑢2 , 𝑢3 ) =𝑢1 i + 𝑢2 j + 𝑢3 𝑘̅
Selain itu,untuk arah vektor yang merupakan hasil dari perkalian silang dua vektor yang
taknol,maka dapat di ketahui dengan menggunakan aturan tangan kanan .Misalkan θ adalah
sudut di antara u dan v ,dan anggaplah u terotasi melalui sudut θ sehingga berimpit dengan v
.Jika jari-jari tangan kanan dilikukkan sehingga mengarah rotasi, maka ibu jari menunjukkan
(secara kasarnya) arah u v
̅×𝒖
1. 𝒖 ̅=0
Dari perkalian vektor satuan saja dapat kita lihat pada saat i × i = j × j = k × k = 0 sehingga
sudah pasti jika suatu vektor dikalikan silang dengan vektor itu sendiri maka hasilnya adalah 0.
Contoh:
Pembahasan:
13
Dikarenakan vektor a dikali silang dengan vektor itu sendiri, maka sudut diantara dua vektor
tersebut adalah 0 , sehingga
aa a a sin 0 0
̅×𝒗
2. 𝒖 ̅ = -(𝒗̅ × 𝒖
̅ ) (Anti Komutatif)
̅×𝒗
Dengan menggunakan aturan tangan kanan dapat dilihat bahwa hasil dari 𝒖 ̅ arahnya
̅ dan 𝒗
tegak lurus ke atas tidak menembus bidang yang di bentuk oleh 𝒖 ̅,sedangkan hasil dari
̅× 𝒖
𝒗 ̅ memiliki arah tegak lurus ke bawah menembus bidang yang di bentuk oleh 𝒖
̅ dan 𝒗
̅.
̅×𝒗
Jadi terbukti jika 𝒖 ̅ = -(𝒗̅ × 𝒖
̅ ) (bersifat antikomutatif).
Contoh:
a 4i 3 j 2k
b 7i 2 j 5k
Pembahasan:
̅ × (𝒗
3. 𝒖 ̅ ) ≠ (𝒖
̅× 𝒘 ̅×𝒗
̅)× 𝒘
̅ (Tidak Bersifat Asosiatif)
̅×𝒗
Dapat kia ketahui dari gambar di atas bahwa (𝒖 ̅)× 𝒘
̅ =𝒘
̅ ×𝒘
̅ = 0,sedangkan untuk
̅ × (𝒗
𝒖 ̅× 𝒘 ̅×𝒗
̅ ) dapat dilihat bahwa memiliki hasil yang berbeda dari (𝒖 ̅)× 𝒘
̅ sehingga terbukti
bahwa dalam perkalian silang tidak berlaku sifat asosiatif.
Contoh:
a 2i 4 j 6k
b i 3 j 5k
c 4i 2 j k
Tentukan hasil dari a b c !
Pembahasan:
15
a b c 2i 4 j 6k i 3 j 5k 4i 2 j k
a b c 2i 4 j 6k b c b c i b c b c j b c b c k
2 3 3 2 3 1 1 3 1 2 2 1
a b c 2i 4 j 6k 3 10 i 20 1 j 2 12 k
a b c 2i 4 j 6k 13i 19 j 14k
a b c a (b c) a (b c) i a (b c) a (b c) j a (b c)
2 3 3 2 3 1 1 3 1 2 a2 (b c)1 k
̅ × (𝒗
4. 𝒖 ̅+𝒘 ̅×𝒗
̅ ) = (𝒖 ̅) + (𝒖
̅×𝒘 ̅+𝒗
̅ ) atau (𝒖 ̅) × 𝒘 ̅×𝒘
̅ = (𝒖 ̅×𝒘
̅ ) + (𝒗 ̅ ) (Distributif)
Maka:
̅ × (𝒗
Dapat di lihat dari gambar di atas bahwa 𝒖 ̅+𝒘 ̅×𝒗
̅ ) = (𝒖 ̅) + (𝒖
̅×𝒘
̅ ),berlaku juga
̅+𝒗
pada (𝒖 ̅) × 𝒘 ̅×𝒘
̅ = (𝒖 ̅×𝒘
̅ ) + (𝒗 ̅ ),sehingga terbukti bahwa pada perkalian silang berlaku
sifat distributif,sehingga:
̅ =(𝑢1 i + 𝑢2 j + 𝑢3 𝑘̅ ) × (𝑣1 i + 𝑣2 j + 𝑣3 𝑘̅ )
̅×𝒗
𝒖
Dari hasil yang telah diperoleh,jika kita perhatikan maka akan sama dengan hasil dari
metode sarrus untuk:
i j k i j
̅×𝒗
𝒖 ̅ = u1 u 2 u 3 u1 u 2
v1 v2 v3 v1 v2
̅×𝒗
𝒖 ̅ =( i 𝑢2 𝑣3 + j 𝑢3 𝑣1 + k 𝑢1 𝑣2 − ( k 𝑢2 𝑣1 + i 𝑢3 𝑣2 + j 𝑢1 𝑣3 )
̅×𝒗
𝒖 ̅ = ( 𝑢2 𝑣3 − 𝑢3 𝑣2 ) i + (𝑢3 𝑣1 − 𝑢1 𝑣3 ) j +(𝑢1 𝑣2 − 𝑢2 𝑣1 ) k
u u3 u1 u3 u1 u2
̅ = 2
̅×𝒗
𝒖 i j k
v2 v3 v1 v3 v1 v 2
̅ × 𝒗̅ ,dapat juga
Untuk mempermudah dalam memperoleh komponen-komponen dari 𝒖
dengan melakukan langkah-langkah berikut ini:
u1 u 2 u3
1. Bentuk matriks 2 × 3: yang baris pertamanya terdiri dari komponen-
v1 v2 v3
Contoh:
a i 3 j 2k
b i 3 j 5k
c 4i 2 j k
a b c i 3 j 2k i 3 j 5k 4i 2 j k
a b c i 3 j 2k 5i j 6k
a b c a b c a b c i a b c a b c j a b c
2 3 3 2 3 1 1 3 1 2
a2 b c 1 k
a b c 18 2 i 10 6 j 1 15 k
a b c 16i 4 j 14k
̅×𝒗
5. k(𝒖 ̅) = (k𝒖
̅) × 𝒗
̅=𝒖
̅ × (k𝒗
̅)
Bukti:
̅ =(𝑢1 i + 𝑢2 j + 𝑢3 𝑘̅ ) dan 𝒗
Misalkan 𝒖 ̅ =(𝑣1 i + 𝑣2 j + 𝑣3 𝑘̅ ) ,maka:
̅)=(𝑢1 i + 𝑢2 j + 𝑢3 𝑘̅ ) × (𝑣1 i + 𝑣2 j + 𝑣3 𝑘̅ )
̅×𝒗
k(𝒖
=((k𝑢1 i )𝑣1 i +(k 𝑢2 j )𝑣1 i +(k 𝑢3 𝑘̅)𝑣1 i ) +((k𝑢1 i )𝑣2 j + (k𝑢2 j )𝑣2 j +(k 𝑢3 𝑘̅)𝑣2 j )
̅) × 𝒗
= (k𝒖 ̅
=(𝑢1 i (k𝑣1 i )+𝑢2 j (k𝑣1 i )+ 𝑢3 𝑘̅(k𝑣1 i )) +(𝑢1 i (k𝑣2 j )+ (𝑢2 j (k𝑣2 j )+ 𝑢3 𝑘̅ (k𝑣2 j ))
̅ × (k𝒗
=𝒖 ̅) (Terbukti)
Contoh:
a kb 2i 8 j k 2 6i 3 j 2k
a kb 2i 8 j k 12i 6 j 4k
a kb 32 6 i 12 8 j 12 96 k
a kb 26i 20 j 108k
̅×0=0×𝒖
6. 𝒖 ̅=0
Bukti :
̅ × 0 =(𝑢1 i + 𝑢2 j + 𝑢3 𝑘̅) × 0
𝒖
̅
=0×𝒖
= 0 (Terbukti)
Contoh:
Tentukan hasil dari hasil kali silang antara vektor a 2i 3 j 4k dengan vektor 0!
Pembahasan:
a 0 2i 3 j 4k 0i 0 j 0k
a 0 a2 0 a3 0 i a3 0 a1 0 j a1 0 a2 0 k
a 0 0i 0 j 0k 0
Hubungan penting di antara hasil kali titik dan hasil kali silang,memperlihatkan bahwa
̅ × 𝒗̅ ortogonal baik untuk 𝒖
𝒖 ̅ maupun 𝒗̅
̅ .( 𝒖
1. 𝒖 ̅×𝒗
̅) = 0 ̅×𝒗
(𝒖 ̅ ortogonal ke 𝒖
̅)
Bukti:
Misalkan 𝒖̅ = (𝑢1 , 𝑢2 , 𝑢3 ) dan 𝒗
̅ = (𝑣1 ,𝑣2 , 𝑣3 ) ,maka:
̅ .( 𝒖
𝒖 ̅×𝒗
̅) =(𝑢1 , 𝑢2 , 𝑢3 ) . ((𝑢2 𝑣3 − 𝑢3 𝑣2 ) ,−(𝑢1 𝑣3 − 𝑢3 𝑣1 ),(𝑢1 𝑣2 − 𝑢2 𝑣1 ) )
=𝑢1 (𝑢2 𝑣3 − 𝑢3 𝑣2 ) −𝑢2 (𝑢1 𝑣3 − 𝑢3 𝑣1 ) + 𝑢3 (𝑢1 𝑣2 − 𝑢2 𝑣1 )
= (𝑢1 𝑢2 𝑣3 − 𝑢1 𝑢3 𝑣2 ) −(𝑢1 𝑢2 𝑣3 − 𝑢2 𝑢3 𝑣1 ) + (𝑢1 𝑢3 𝑣2 − 𝑢2 𝑢3 𝑣1 )
=0
20
̅ .( 𝒖
2. 𝒗 ̅×𝒗
̅) = 0 ̅×𝒗
(𝒖 ̅ ortogonal ke 𝒗
̅)
Bukti:
Misalkan 𝒖̅ = (𝑢1 , 𝑢2 , 𝑢3 ) dan 𝒗
̅ = (𝑣1 ,𝑣2 , 𝑣3 ) ,maka:
̅ .( 𝒖
𝒗 ̅×𝒗
̅) = (𝑣1 ,𝑣2 , 𝑣3 ) . ((𝑢2 𝑣3 − 𝑢3 𝑣2 ) ,−(𝑢1 𝑣3 − 𝑢3 𝑣1 ),(𝑢1 𝑣2 − 𝑢2 𝑣1 ) )
=𝑣1 (𝑢2 𝑣3 − 𝑢3 𝑣2 ) −𝑣2 (𝑢1 𝑣3 − 𝑢3 𝑣1 ) + 𝑣3 (𝑢1 𝑣2 − 𝑢2 𝑣1 )
= (𝑢2 𝑣1 𝑣3 − 𝑢3 𝑣1 𝑣2 ) −(𝑢1 𝑣2 𝑣3 − 𝑢3 𝑣1 𝑣2 ) + (𝑢1 𝑣2 𝑣3 − 𝑢2 𝑣1 𝑣3 )
=0
3. ‖𝒖 ̅‖2 =‖𝒖
̅ × 𝒗 ̅ ‖2 ‖𝒗
̅ ‖2 − ( 𝒖 ̅ )2
̅. 𝒗 ( Identitas Lagrange )
Bukti:
‖𝒖 ̅‖2 =‖𝒖
̅ × 𝒗 ̅ ‖2 ‖𝒗
̅ ‖2 − ( 𝒖 ̅ )2
̅. 𝒗
̅ ‖2 ‖𝒗
=‖𝒖 ̅‖2 − ‖𝒖
̅ ‖2 ‖𝒗
̅‖2 𝑐𝑜𝑠 2 𝜃
̅ ‖2 ‖𝒗
=‖𝒖 ̅‖2 (1−𝑐𝑜𝑠 2 𝜃)
̅ ‖2 ‖𝒗
=‖𝒖 ̅‖2 𝑠𝑖𝑛2 𝜃
‖𝒖 ̅ ‖=‖ 𝒖
̅ × 𝒗 ̅ ‖. ‖𝒗̅ ‖. (sin 𝜃) (Terbukti)
=‖𝒗̅ ‖. ‖ 𝒖
̅ ‖ (sin 𝜃)
̅ ‖. ‖𝒗̅ ‖. (
=‖ 𝒖 )
Jadi hasil kali silang dua vektor dan akan menghasilkan suatu vektor yang tegak
lurus terhadap dan serta memiliki panjang sama dengan luas dari segi empat yang di bentuk
oleh vektor dan .
21
Contoh Soal:
Hitung luas segi empat yang di bentuk oleh dan ,dengan = (1,3, 4) dan
= (3 , 2 , 6) ,dan sudut yang di keduanya adalah 45 !
Penyelesaian:
= . ( )
= .( )
= . .( )
= . .(1/2 )
=14/2
skalar dari u v w !
Penyelesaian:
u v w 3i 2 j 5k i 4 j 4k 3 j 2k
u v w 3i 2 j 5k v w v w i v w v w j v w v w k
2 3 3 2 3 1 1 3 1 2 2 1
u v w 3i 2 j 5k 8 12 i 2 j 3k
u v w 3i 2 j 5k 20i 2 j 3k
u v w 60 4 15 49
DAFTAR PUSTAKA