Anda di halaman 1dari 18

Nama : Nia Rahmawati

NIM : 203200074
MATKUL : Geometri dan
Pengukuran
Materi : Satuan suhu, pengukuran
suhu ,satuan kapasitas,dan
pengukuran kapasitas
Dilansir dari Encyclopedia Britannica,
suhu adalah ukuran panas atau dingin
yang dinyatakan dalam beberapa skala
sembarang dan menunjukkan arah di
mana energi panas akan mengalir
secara spontan (energi mengalir dari
benda yang bersuhu tinggi ke benda
bersuhu rendah). Sehingga dapat
disimpulkan bahwa suhu adalah ukuran
kualitatif (dapat diukur) seberapa panas
atau dinginnya sesuatu. Suhu
disebabkan oleh energi kinetik dalam
suatu benda yang diukur. Semakin
besar energi kinetiknya, maka akan
semakin tinggi pula suhunya.
Skala Celsius adalah suatu skala suhu yang didesain
supaya titik beku air berada pada 0 derajat dan titik didih
pada 100 derajat di tekanan atmosferik standar. Skala ini
mendapat namanya dari ahli astronomi Anders Celsius (1701
–1744), yang pertama kali mengusulkannya pada tahun 1742.

Karena ada seratus tahapan antara kedua titik referensi ini,


istilah asli untuk sistem ini adalah centigrade (100 bagian)
atau centesimal. Pada 1948 nama sistem ini diganti secara
resmi menjadi Celsius oleh Konferensi Umum tentang Berat
dan Ukuran ke-9 (CR 64), sebagai bentuk penghargaan bagi
Celsius dan untuk mencegah kerancuan yang timbul akibat
konflik penggunaan awalan centi- (di Indonesia senti-)
seperti yang digunakan satuan ukur SI. Meski angka-angka
untuk saat beku dan mendidih untuk air tetap lumayan tepat,
definisi aslinya tidak cocok digunakan sebagai standar
formal: ia bergantung pada definisi tekanan atmosferik
standar yang sendiri bergantung kepada definisi suhu.
Definisi resmi Celsius saat ini menyatakan bahwa 0,01 °C
berada pada triple point air dan satu derajat adalah 1/273,16
dari perbedaan suhu antara triple point air dan nol absolut.
Definisi ini memastikan bahwa satu derajat Celsius
merepresentasikan perbedaan suhu yang sama dengan satu 
kelvin.
- Konversi suhu Celcius (C)
1. Rumus konversi suhu Celcius ke Fahrenheit: 
        ⁰F = (9/5) × ⁰C + 32

2. Rumus konversi suhu Celcius ke Kelvin:


        K= ⁰C + 273,15

3. Rumus konversi suhu Celcius ke Reamur:


        ⁰R = (4/5) ⁰C

4. Rumus konversi suhu Celcius ke Rankine:


        ⁰Ra = (⁰C + 273.15) × 9/5
Skala Fahrenheit adalah salah satu skala suhu selain 
Celsius dan Kelvin. Nama Fahrenheit diambil dari
ilmuwan Jerman yang bernama Gabriel Fahrenheit
 (1686-1736). Skala ini dikemukakan pada tahun 1724.
Dalam skala ini, titik beku air adalah 32 derajat
Fahrenheit (ditulis 32 °F) dan titik didih air adalah 212
derajat Fahrenheit. Negatif 40 derajat Fahreheit sama
dengan negatif 40 derajat Celsius. Skala Fahrenheit
banyak digunakan di Amerika Serikat.
- Konversi suhu Fahrenheit (F)
1. Rumus konversi suhu dari Fahrenheit ke Celcius:
        °C = (°F - 32) × 5/9

2. Rumus konversi suhu dari Fahrenheit ke Kelvin:


        K = (°F + 459.67) × 5/9

3. Rumus konversi suhu dari Fahrenheit ke Reamur:


        R =  4/9 (F-32)

2. Rumus konversi suhu dari Fahrenheit ke Rankine:


        °Ra = °F + 459.67
Skala Kelvin (simbol: K) adalah skala suhu di mana nol absolut didefinisikan sebagai 0 K. Satuan untuk skala Kelvin
adalah kelvin (lambang K), dan merupakan salah satu dari tujuh unit dasar SI. Satuan kelvin didefinisikan oleh dua
fakta: nol kelvin adalah nol absolut (ketika gerakan molekuler berhenti, dalam termodinamika), dan satu kelvin adalah
pecahan 1/273,16 dari suhu termodinamika triple point air (0,01°C). Skala suhu Celsius kini didefinisikan berdasarkan
kelvin.
    
Lord Kelvin
Kelvin dinamakan berdasarkan seorang fisikawan dan insinyur Inggris, William Thomson, 1st Baron Kelvin (1824–
1907). Tidak seperti derajat Fahrenheit dan derajat Celsius, kelvin tidak berarti atau ditulis sebagai derajat.
Perkataan kelvin sebagai unit SI ditulis dengan huruf kecil k (kecuali pada awal kalimat), dan tidak pernah diikuti
dengan kata derajat, atau simbol °, berbeda dengan Fahrenheit dan Celsius. Ini karena kedua skala yang disebut
terakhir adalah skala ukuran sementara kelvin adalah unit ukuran. Ketika kelvin diperkenalkan pada tahun 1954 (di 
Konferensi Umum tentang Berat dan Ukuran (CGPM) ke-10, Resolusi 3, CR 79), namanya adalah "derajat kelvin" dan
ditulis °K; kata "derajat" dibuang pada 1967 (CPGM ke-13, Resolusi 3, CR 104).
SKALA KELVIN

- Konversi suhu Kelvin (K)


1. Rumus konversi suhu dari Kelvin ke Celcius:
        °C= K - 273.15

2. Rumus konversi suhu dari Kelvin ke Fahrenheit:


        °F = (K × 9/5) - 459.67

3. Rumus konversi suhu dari Kelvin ke Reamur:


         °R = 4/5 (K - 273)

4. Rumus konversi suhu dari Kelvin ke Rankine:


        °Ra = K × 9/5
Skala Réaumur adalah skala temperatur yang dinamai menurut 
René Antoine Ferchault de Réaumur, yang pertama
mengusulkannya pada 1731. Titik beku air adalah 0 derajat
Réaumur, titik didih air 80 derajat. Jadi, satu derajat Réaumur sama
dengan 1,25 derajat Celsius atau 274,25 kelvin.

Skala ini mulanya dibuat dengan alcohol yang sudah agak


membusuk, jadi termometer Réaumur yang dibuat dengan raksa
sebenarnya bukan termometer Réaumur sejati. Réaumur mungkin
memilih angka 80 karena dapat dibagi-dua sebanyak 4 kali dengan
hasil bilangan bulat (40, 20, 10, 5), sedangkan 100 hanya dapat
dibagi 2 kali dengan hasil bilangan bulat (50, 25).

Skala Réaumur digunakan secara luas di Eropa, terutama di 


Prancis dan Jerman, tetapi kemudian digantikan oleh Celsius. Saat
ini skala Réaumur jarang digunakan kecuali di industri permen dan 
keju.
 Konversi suhu Reamur (R)
1. Rumus konversi suhu dari Reamur ke Celcius:
        °C = °R / 0,8

2. Rumus konversi suhu dari Reamur ke Fahrenheit:


        °F = (°R × 2,25) + 32

3. Rumus konversi suhu dari Reamur ke Kelvin:


        K = (°R / 0,8) + 273,15

4. Rumus konversi suhu dari Reamur ke Rankine:


        °Ra = (°R × 2,25) + 491,67
Contoh Soal (1) Konversi °C ke °F
Suatu hari Xiao mengukur suhu udara menggunakan termometer. Dimana
hasilnya menunjukkan nilai 25°C. Lalu Xiao ingin mengabarkan suhu tersebut
pada temannya di Amerika (standar suhu Amerika adalah °F).
Agar mudah dipahami oleh rekannya itu, Xiao memutuskan untuk melakukan
konversi suhu udara. Hitunglah berapa derajat suhu udara disekitar Xiao
dalam ukuran °F!
Jawaban :
Suhu °F = (9/5)°C + 32°
Suhu °F = (9/5)(25°) + 32° = 77 °F
Contoh Soal (2) Konversi °C ke °K
Berdasarkan soal nomor (1), apabila Xiao melakukan konversi suhu hasil
pengukuran miliknya menjadi °K maka berapakah nilainya?
Jawaban :
Suhu °K = °C + 273°
Suhu °K = 25° + 273° = 298 °F
Satuan Kuantitas
Kuantitas adalah banyaknya barang/benda. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar kata lusin,
kodi, gros, dan rim. Satuan ukuran tersebut adalah satuan ukuran kuantitas (jumlah). Lusin sering digunakan
sebagai satuan pada barang, misalnya piring, gelas, sendok, dan garpu. Kodi biasannya digunakan untuk
menyatakan satuan benda, misalnya kain, pakaian, dan sarung. Rim sering digunakan sebagai satuan pada
kertas.
Hubungan antar satuan kuantitas
1 lusin = 12 buah
1 gros  = 12 lusin = 144 buah
1 kodi  = 20 lembar
1 rim  = 500 lembar

Contoh:
a.       5 lusin = . . .buah
5 × 12 buah = 60 buah
b.      1 gros + 3 lusin = . . .buah
1 gros  = 1 × 144 buah  = 144 buah
3 lusin = 3 × 12 buah   =    36 buah       +
  = 180 buah
c.       Di  koperasi  sekolah  terdapat  7  lusin  pensil,  6  lusin  bolpoin,  36  buah
c. penggaris,  dan  60  buah  buku.  Berapa  lusin  banyaknya 
barang-barang
tersebut?

Jawab:
Diketahui       : Banyaknya pensil          = 7 lusin
             Banyaknya bolpoin       = 6 lusin
             Banyaknya penggaris    = 36 buah
             Banyaknya buku           = 60 buah
Ditanyakan   : Berapa lusin banyaknya barang-barang tersebut?
Penyelesaian :
a.       Banyaknya penggaris 36 buah = . . . lusin
1 lusin = 12 buah. Jadi 36 : 12 = 3 lusin
b.      Banyaknya buku 60 buah = . . . lusin
60 : 12 buah = 5 lusin
Maka,
Banyaknya pensil           7 lusin
Banyaknya bolpoin         6 lusin
Banyaknya penggaris      3 lusin
Banyaknya buku             5 lusin     +
      Jumlah                             21 lusin
      Jadi banyaknya barang-barang yang ada di koperasi
sebanyak 21 lusin.
Dua jenis Proses Pengukuran
Pegukuran dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung. Proses menentukan ukuran panjang dan kapasitas
adalah langsung, yaitu dengan cara menerapkan unit (satuan) secara langsung pada benda yang sedang diukur.
Misalnya kita ingin menghitung kuantitas sari buah tomat yang dibuat dari 50 buah tomat. Kita dapat menggunakan
satuan ukur cangkir, yaitu dengan mengisikan dan mengosongkan cangkir dan menghitung cangkir yang berisi penuh
sampai semua sari buah tomat dituangkan. Berat (massa), suhu, dan waktu tidak dapat diukur secara langsung.
Mereka memerlukan pengukuran yang secara tidak langsung menerjemahkan sifat yang dapat diukur ke dalam
bilangan. Suatu termometer memiliki sejumlah skala, misalnya derajat Celcius dan derajat Fahrenheit. Termometer
tersebut berisi cairan yang bisa naik atau turun. Naik apabila suhu udara menjadi lebih panas dan turun apabila suhu
menjadi lebih dingin. Suhu pada suatu waktu ditentukan secara tidak langsung dengan membaca bilangan yang
tercantum di skala yang terdapat di sepanjang termometer tersebut. (Sa'dijah, 1998 / 1999)
Berdasarkan sumber dari internet (Chairunnisa, 2012)
terdapat jenis-jenis pengukuran yaitu pengukuran
tidak baku dan pengukuran baku.
Pengukuran tidak baku merupakan pengukuran yang
hasilnya berbeda-beda karena menggunakan alat
ukur yang tidak baku atau tidak standar. Pengukuran
tidak baku misalnya:
a.      Digit adalah pengukuran yang disesuaikan
dengan lebar sebuah jari
b.      Jengkal adalah pengukuran yang disesuaikan
dengan jarak paling panjang antara ujung jempol
tangan dengan ujung kelingking tangan
c.      Hasta adalah pengukuran yang disesuaikan
ukuran panjang lengan bawah dari siku sampai ke
ujung jari tengah
d.      Depa adalah pengukuraan yang disesuaikan
dengan ukuran sepanjang kedua belah tangan dari
ujung jari tengah kenan sampai ke ujung jari tengah
kiri
e.      Kaki adalah pengukuran yang disesuaikan
dengan ukuran panjang sebuah kaki.
Pengukuran Baku
Pengukuran baku merupakan pengukuran yang
hasilnya tetap atau baku (standar). Terdapat dua
sistem pengukuran yang baku yaitu sistem
Inggris dan Sistem Metrik.
a.       Sistem Inggris dikembangkan di Eropa.
Satuan-satuan pengukuran dikembangkan dari
benda-benda disekitar kita. misalnya ukuran
satu yard adalah jarak antara hidung dan ujung
jari lengan orang dewasa yang dilencangkan,
ukuran satu inchi adalah jarak butiran padi dari
ujung ke ujungnya. Namun karena sifat-sifat
benda diatas tidak tetap maka akhirnya satuan-
satuan sistem Inggris ditandarkan.
Ukuran-ukuran dalam sistem inggris, yaitu:
b.      Sistem Metrik dikembangkan secara sistematis pada akhir abad 18. Pada tahun 1970, dewan Nasional Perancis
mendirikan Akademi Ilmu Pengetahuan Perancis untuk merencanakan satu sistem pengukuran yang memiliki standar.
Akademi tersebut mengukur jarak dari khatulistiwa sampai ke ujung kutub utara kemudian menggunakan sepersepuluh jutaan
jarak sebagai panjang satu meter. sekarang ukuran satu meter didefinisikan sebagai 1.659.763,73 panjang gelombang garis
oranye atom krypton 86. Satuan-satuan dasar kapasitas, berat, dan luas dikembangkan pada waktu yang sama dengan satuan
panjang.

Ukuran Panjang, Ukuran Kapasitas, Ukuran Berat


10 milimeter   = 1 sentimeter, 1000 mililiter = 1 liter, 1000 miligram = 1 gram
10 sentimeter  = 1 desimeter, , 1000 gram = 1 kilogram
10 desimeter   = 1 meter, , 1000 kilogram = 1 ton
10 meter          = 1 dekameter, ,
10 dekameter  = 1 hektometer, ,
10 hektometer = 1 kilometer, ,

Keuntungan sistem metrik jika dibandingkan sistem Inggris antara lain:


a.      Menggunakan sistem bilangan basis 10
b.      Sederhana dan mudah digunakan
c.       Hanya sedikit satuan yang sering digunakan, yaitu meter, gram, dan liter, sehingga mudah diingat orang. Satuan ukuran
lain digunakan dengan cara membagi atau mengalikan dengan perpangkatan sepuluh
d.      Sistem metrik telah digunakan secara luas dibanyak negara, walaupun negara Amerika Serikat tidak menggunakan
sistem ini.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai