Anda di halaman 1dari 9

THERMOMETER

Fachrul Sakti Anggodo (17010029)


Akademi Minyak dan Gas Balongan

ABSTRAK
Pada thermometer pengukuran suhu dilakukan dengan menentukan titik tetap bawah
(titik beku) dan titik tetap atas (titik didih). Penentuan titik tetap bawah (titik beku) dilakukan
dengan memanaskan es batu pada Hot Plate dan ketika es mulai mencair maka selanjutnya
meletakkan termometer pada es yang sedang mencair tersebut kemudian memperhatikan
pergerakan air raksa yang menurun dan ketika air raksa tersebut telah berhenti bergerak maka
beri penanda pada kertas grafik sebagai titik tetap bawah. Sementara untuk menentukan titik
tetap atas (titik didih) dilakukan dengan memanaskan air dengan suhu normal pada Hot
Plate sampai mendidih selanjutnya meletakkan termometer pada air yang sedang mendidih
tersebut dan memperhatikan pergerakan air raksa pada termometer yang bergerak naik,
setelah air raksa berhenti bergerak maka beri penanda pada kertas grafik sebagai tiitk tetap
atas. Berdasarkan data pengamatan diperoleh titik tetap bawah yaitu 0°X dan titik tetap atas
yaitu 124°X. Jika dibandingkan dengan termometer skala Celcius, perbandingannya yaitu 31 :
25°C.
Pada suhu campuran dilakukan dengan menyediakan dua wadah air dan satu wadah
kosong. Dua wadah tersebut diisikan air dengan volume yang sama yautu 0,1 L. Wadah
pertama berisi air dengan suhu normal, air tersebut kemudian diukur suhunya dengan
menggunakan termometer zat cair dengan skala celcius. Suhu air yang terukur yaitu 29,4°C.
Untuk wadah air yang lainnya dipanaskan menggunakan Hot Plate kemudian pada wadah
tersebut diletakkan termometer zat cair dengan skala Celcius, air tersebut dipanaskan hingga
mencapai suhu 75°C. Kemudian air normal dan air panas tersebut dituang pada wadah
kosong.
ABSTRACT
In the experiment making a scale on the thermometer is done by determining the
lower fixed point (freezing point) and the upper fixed point (boiling point). Determination of
the lower fixed point (freezing point) is done by heating the ice cube on the Hot Plate and
when the ice starts to melt then put the thermometer on the melting ice then pay attention to
the movement of mercury decreasing and when the mercury has stopped moving then give a
marker on paper chart as bottom fixed point. While to determine the upper fixed point
(boiling point) is done by heating water with normal temperature on the Hot Plate until it
boils then put the thermometer in the boiling water and pay attention to the movement of
mercury on the thermometer that moves up, after the mercury stops moving then give a
marker on graph paper as a fixed top. Based on observational data, the lower fixed point is
0°X and the upper fixed point is 124°X. When compared with a Celsius scale thermometer,
the ratio is 31: 25°C.
In the experiment the temperature of the mixture is carried out by providing two water
containers and one empty container. The two containers are filled with water with the same
volume yautu 0.1 L. The first container contains water with normal temperature, the water is
then measured by using a liquid thermometer on a celsius scale. The measured water
temperature is 29.4°C. For other water containers heated using Hot Plate then the liquid
thermometer on the container is placed on a Celsius scale, the water is heated to a
temperature of 75°C. Then the water is normal and the hot water is poured into an empty
container simultaneously, then the water temperature is measured as the mixture
temperature. The measured temperature is 50.5°C. Based on observational data it can be
understood that after being mixed, hot water releases heat and cold water will receive heat so
that the temperature will be the same. This can be understood in the principle of Black, which
explains that if two different objects are mixed, the hot object calms the cold object so that
the final temperature is the same. The amount of heat absorbed by cold objects is equal to the
amount of heat released by a hot object.
Kata kunci : thermometer, suhu, objek, celcius, derajat, nilai

PENDAHULUAN dalam menjaga kesehatan. Kondisi suhu


Termometer adalah alat yang tubuh yang normal adalah sekitar
digunakan untuk mengukur derajat panas 37° Celcius. Peningkatan suhu tubuh
atau dinginnya suatu suhu (temperatur). diatas suhu normal merupakan suatu gejala
Istilah termometer berasal dari bahasa penyakit. Pada kemajuan teknologi yang
latin thermo yang berarti panas dan meter sangat pesat saat ini, sudah banyak
yang berarti mengukur. Betapa pentingnya dijumpai beragam jenis termometer.
mengetahui suhu tubuh sebagai langkah Namun, semua termometer diproduksi dan
awal untuk pencegahan suatu penyakit ditujukan untuk manusia normal. Ini
maupun suatu bentuk usaha kita dalam berarti semua perangkat tersebut hanya
menjaga kesehatan. Kondisi suhu tubuh dapat digunakan oleh manusia pada
yang normal adalah sekitar 37° Celcius. kondisi normal. Berangkat dari
Peningkatan suhu tubuh diatas suhu permasalahan diatas maka penulis
normal merupakan suatu gejala penyakit. merencanakan dan membuat termometer
Pada kemajuan teknologi yang sangat digital dengan fasilitas keluaran suara
pesat saat ini, sudah banyak dijumpai sehingga bisa dimanfaatkan oleh para
beragam jenis termometer. Namun, semua tuna netra sekaligus dapat memberikan
termometer diproduksi dan ditujukan kemudahan bagi orang yang memiliki
untuk manusia. keterbatasan penglihatan untuk
mengetahui suhu. Rancang bangun alat
DASAR TEORI pengukur suhu digital dengan keluaran
suara ini bermanfaat bagi masyarakat
Termometer adalah alat yang terutama bagi penyandang tuna netra untuk
digunakan untuk mengukur derajat panas memperoleh data suhu tubuhnya (Arifin,
atau dinginnya suhu (temperatur). 2010). Untuk menentukan skala sebuah
Istilah termometer berasal dari termometer diperlukan dua titik tetap: titik
bahasa latin thermo yang berarti panas dan lebur es sebagai titik tetap bawah dan titik
meter yang berarti mengukur. Betapa didih air sebagai titik tetap atas. Seorang
pentingnya mengetahui suhu tubuh sebagai astronom Swedia, Anders Celsius (1701-
langkah awal untuk pencegahan suatu 1744), adalah orang yang pertama kali
penyakit maupun suatu bentuk usaha kita menetapkan skala suhu berdasarkan titik
lebur es dan titik didih air. Sesuai dengan
mendidih. Apabila tinggi permukaan raksa
penemunya, termometer yang ditemukan
oleh Anders Celsius dinamakan pada pipa kapiler sudah tidak berubah lagi,
termometer skala Celsius
artinya suhu termometer sama dengan
Termometer Skala Celsius suhu air mendidih. Berilah tanda tepat
Termometer adalah alat untuk pada permukaan raksa itu dan tulislah
mengukur suhu. Untuk mengetahui suhu dengan angka. Untuk termometer skala
benda yang diukur, termometer perlu Celsius, titik tetap atas ditulis 100oC.
diberi skala. Proses memberi skala pada 3. Membuat Pembagian Skala
termometer dinamakan kalibrasi. Setelah titik tetap bawah dan titik
Bagaimanakah caranya? Kalian dapat tetap atas ditetapkan, selanjutnya jarak
mengkalibrasi termometer dengan antara kedua titik tetap ini dibagi menjadi
langkah-langkah sebagai berikut. beberapa bagian yang sama. Pada
1. Menentukan Titik Tetap Bawah termometer skala Celsius, kedua titik tetap
Masukkan ujung bawah ini dibagi menjadi 100 bagian yang sama.
termometer secara tegak lurus ke dalam Jadi, setiap bagian skala menunjukkan
bejana yang berisi es murni. Tunggu suhu 1oC.
beberapa saat sampai es melebur yang Pembagian skala ini dapat
ditandai dengan adanya air dalam bejana. diperluas dengan memberi angka-angka
Apabila tinggi permukaan raksa pada pipa tambahan, baik di bawah titik tetap bawah
kapiler sudah tidak berubah lagi, artinya maupun di atas titik tetap atas. Angka-
suhu termometer sama dengan suhu es angka di bawah titik tetap bawah diberi
yang sedang melebur. Berilah tanda tepat angka negatif, sedangkan angka-angka di
pada permukaan raksa itu dan tulislah atas titik tetap atas diberi angka lebih dari
dengan angka. Untuk termometer skala 100oC.
Celsius, titik tetap bawah ditulis 0oC.
2. Menentukan Titik Tetap Atas Termometer Skala Kelvin

Masukkan ujung bawah Para ilmuwan lebih suka

termometer ke dalam bejana yang berisi air menggunakan termometer skala Kelvin.

murni. Panaskan air sampai mendidih. Oleh karena itu, dalam SI (Sistem

Tunggu beberapa saat sampai suhu Internasional) satuan suhu adalah kelvin

termometer sama dengan suhu air (K). Skala Kelvin tidak dikalibrasi
berdasarkan titik lebur es dan titik didih 0oC diberi angka 273 K dan titik didih air
air, tetapi dikalibrasi berdasarkan energi 100oC diberi angka 373 K. Jadi 0oC = 273
yang dimiliki oleh partikel-partikel dalam K dan 100oC = 373 K.
benda. Apabila suhu benda turun, gerak
partikel lambat. Sebaliknya, apabila suhu Termometer Skala Fahrenheit
benda naik gerak partikel cepat. Ketika Dalam termometer skala
suhu benda mencapai –273,15oC, biasanya Fahrenheit, yang biasa digunakan di
dibulatkan menjadi –273oC, partikel- Amerika Serikat, suhu titik lebur es 32oF
partikel tidak bergerak sama sekali. Suhu dan suhu titik didih air 212oF. Jadi, antara
–273oC merupakan suhu paling rendah titik lebur es dan titik didih air dibagi
yang dapat dimiliki benda. Oleh karena itu, menjadi 180 bagian yang sama. Pada skala
suhu –273oC dinamakan suhu nol mutlak. Celsius antara titik lebur es dan titik didih
Ilmuwan yang pertama kali air dibagi menjadi 100 bagian yang sama.
mengusulkan pengukuran suhu Jadi, perbandingan skala suhu
berdasarkan suhu nol mutlak adalah Lord Celsius tC dan tF adalah atau Artinya,
Kelvin (1824-1907), fisikawan perubahan suhu sebesar satu derajat
berkebangsaan Inggris. Sesuai dengan Celsius sama dengan perubahan
nama penemunya, skala suhu yang sebesar derajat Fahrenheit. Untuk
digunakan dinamakan skala Kelvin. mengubah suhu dari Fahrenheit ke Celsius
Penulisan suhu Kelvin tanpa menggunakan (atau sebaliknya) harus diperhatikan
simbol derajat (o), tetapi cukup ditulis bahwa pada saat termometer skala Celsius
dengan K. Suhu paling rendah yang dapat menunjukkan angka 0oC skala Fahrenheit
dimiliki benda adalah –273oC. Dalam skala menunjukkan angka 32oF. Dengan
Kelvin, suhu –273oC sama dengan 0 K (nol demikian,
mutlak). Perlu diketahui, suhu skala Kalor dapat mengubah wujud zat.
Kelvin tidak mengenal suhu negatif. Kalian tentu masih ingat bahwa zat dapat
Gambar 6.2menunjukkan perbandingan berwujud padat, cair atau gas. Perubahan
skala Celsius dan skala Kelvin. wujud zat bergantung pada jumlah kalor
Seperti telah diuraikan di atas, –273oC yang diterima atau jumlah kalor yang
sama dengan 0 K atau 0oC = 273 K. Oleh dilepaskan oleh zat yang bersangkutan. Zat
karena itu, pada skala Kelvin titik lebur es padat dapat berubah wujud menjadi zat
cair apabila zat itu menerima kalor. Zat peristiwa pemuaian zat padat adalah gelas
cair dapat berubah wujud menjadi gas kosong yang diisi dengan air mendidih
apabila zat itu menerima kalor. menjadi retak. Peristiwa ini terjadi karena
Sebaliknya, gas dapat berubah wujud bagian dalam gelas memuai terlebih
menjadi zat cair apabila melepaskan kalor. dahulu daripada bagian luar gelas.
Zat cair dapat berubah wujud menjadi zat Pemuaian zat padat dibedakan menjadi
padat apabila melepaskan kalor. Sebagai tiga, yaitu: pemuaian panjang, pemuaian
contoh, es (zat padat) berubah wujud luas, dan pemuaian volume. Apabila zat
menjadi air (zat cair) apabila dipanaskan. padat dipanaskan, zat padat itu akan
Artinya, es menerima kalor. Air (zat cair) memuai ke segala arah. Artinya, ukuran
berubah wujud menjadi uap (gas) apabila panjang, luas, dan volumenya menjadi
dipanaskan. Artinya, air menerima kalor. bertambah. Untuk benda padat yang
Sebaliknya, uap air akan berubah wujud berbentuk batang dengan luas penampang
menjadi air apabila didinginkan. Artinya, kecil, misalnya jarum jahit, kita hanya
uap air melepaskan kalor. Air (zat cair) dapat memperhatikan pemuaian panjang
akan berubah wujud menjadi es (zat padat) saja. Untuk mempelajari pemuaian
apabila didinginkan. Artinya, air panjang.Sebagaimana telah diuraikan
melepaskan kalor (Pribadi, 2013). sebelumnya, bentuk zat cair selalu
Kalian telah mempelajari bahwa mengikuti bentuk wadahnya. Oleh karena
zat terdiri atas partikel-partikel yang dapat itu, dalam zat cair hanya dikenal pemuaian
bergerak bebas. Kalian telah mengetahui volume. Kalian telah mempelajari bahwa
bahwa ada gaya tarik-menarik pemuaian zat cair merupakan prinsip kerja
antar partikel. Apabila zat padat termometer. Pemuaian zat cair berbeda-
dipanaskan energi getaran partikel- beda, tergantung pada jenis zat
partikelnya bertambah besar dan jarak cair. Kalian telah mempelajari bahwa baik
antar partikel menjadi bertambah. zat padat maupun zat cair mengalami
Akibatnya, ukuran zat padat menjadi pemuaian volume. Akan tetapi, pemuaian
bertambah. Pertambahan ukuran zat akibat volume zat cair biasanya lebih besar
pemanasan inilah yang dinamakan daripada pemuaian volume zat padat.
pemuaian. Pemuaian dapat terjadi pada zat Dalam kehidupan sehari-hari kalian dapat
padat, zat cair, dan gas. Salah satu menjumpai peristiwa yang menunjukkan
bahwa pemuaian zat cair lebih besar menunjukkan bahwa zat cair memuai lebih
dari pada pemuaian zat padat. Misalnya, besar daripada zat padat
ketika kalian memanaskan air dengan
METODOLOGI
menggunakan teko. Ketika air dan teko
Menyiapkan alat dan bahan yang
dipanaskan, keduanya memuai. Perhatikan
diperlukan dalam percobaan,menentukan
bahwa ketika air akan mendidih terdapat hasil thermometer yang ditetapkan pada
perubahan suhu yang sudah
air yang tumpah. Hal ini menunjukkan ditentukan,kemudian memeriksa sebuah
bahwa air (zat cair) memuai lebih besar tanda dalam menentukan sebuah suhu
yang dipercobakan
daripada teko (zat padat). Nah, sekarang
coba sebutkan beberapa contoh lain yang

DATA DAN PENGOLAHAN DATA


Diketahui : kelembaban 1 = 66,3 %
kelembaban 2 = 70,4 %
kelembaban 3 = 68,5 %
kelembaban 4 = 68,5%
kelembaban 5 = 72,1 %

Ditanya : kelembaban rata-rata =..….?

Jawab : kelembaban rata-rata


= kel 1 + kel 2 + kel 3+kel 4+kel 5
5
= 66,3% +70,4 % +68,5 %+68,5%+72,1%
5
= 69,16 %
Jadi rata-rata kelembaban udara di ruangan tersebut adalah 69,16 %

b. Rata-rata pengukuran suhu dengan Thermohygrometer digital

Diketahui : Suhu 1 = 31,30C

Suhu 2 = 31,30C

Suhu 3 = 31,40C

Suhu 4 = 31,40C

Suhu 5 = 31,60C

Ditanya : kelembaban rata-rata =..….?


Jawab : kelembaban rata-rata

= suhu 1 + suhu 2 + suhu 3+ suhu 4+ suhu5

= 31,30C +31,3 0C +31,4 0C+31,40C+31,60C

= 31,40C

jadi rata-rata suhu udara di ruangan tersebut adalah 31,4 0C

B. Pengukuran menggunakan Slingpiscrometer

Lokasi/titik Suhu (0C) Suhu (0F) RH SH DP


pengambilan Basah Kering Basah Kering (%) (grains/lb) (0F)
1 26 32 78,8 89,6 62 131 75
2 25,5 31,5 77,9 88,7 60 126 74
3 25 31 77 87,8 60 122 72,8

Rata-rata 25,5 31,5 77,9 88,7 60,67 126,33 73,93

Keterangan : RH = Relative humidity (%)

SH = Spesific humidity (grains/lb)

DP = Dew Point (0F)

PEMBAHASAN
selanjutnya meletakkan termometer pada
Pada percobaan membuat skala es yang sedang mencair tersebut kemudian
pada termometer dilakukan dengan memperhatikan pergerakan air raksa yang
menentukan titik tetap bawah (titik beku) menurun dan ketika air raksa tersebut telah
dan titik tetap atas (titik didih). Penentuan berhenti bergerak maka beri penanda pada
titik tetap bawah (titik beku) dilakukan kertas grafik sebagai titik tetap bawah.
dengan memanaskan es batu pada Hot Sementara untuk menentukan titik tetap
Plate dan ketika es mulai mencair maka atas (titik didih) dilakukan dengan
memanaskan air dengan suhu normal suhu campuran. Suhu yang terukur yaitu
pada Hot Plate sampai mendidih sebesar 50,5oC. Berdasarkan data
selanjutnya meletakkan termometer pada pengamatan tersebut dapat dipahami
air yang sedang mendidih tersebut dan bahwa setelah dicampur, air panas
memperhatikan pergerakan air raksa pada melepaskan kalor dan air dingin akan
termometer yang bergerak naik, setelah air menerima kalor sehingga suhunya akan
raksa berhenti bergerak maka beri penanda sama. Hal ini dapat dipahami pada Asas
pada kertas grafik sebagai tiitk tetap atas. Black yang menjelaskan bahwa jika dua
Berdasarkan data pengamatan diperoleh buah benda yang berbeda suhunya
titik tetap bawah yaitu 0oX dan titik tetap dicampurkan, benda yang panas memberi
atas yaitu 1240X. Jika dibandingkan kalor pada benda yang dingin sehingga
dengan termometer skala Celcius, suhu akhirnya sama. Adapun jumlah kalor
perbandingannya yaitu 31 : 25 oC. yang diserap benda dingin sama dengan
Pada percobaan suhu campuran jumlah kalor yang dilepas benda panas.
dilakukan dengan menyediakan dua wadah Pada percobaan pemuaian zat cair
air dan satu wadah kosong. Dua wadah dilakukan dengan memasukan air dengan
suhu normal pada tabung erlenmeyer,
tersebut diisikan air dengan volume yang kemudian erlenmeyer ditutup dengan
sama yautu 0,1 L. Wadah pertama berisi menggunakan sumbat karet dua lubang,
dimana pada lubang pertama diletakkan
air dengan suhu normal, air tersebut termometer dengan suhu awal yaitu 37,2oC
kemudian diukur suhunya dengan dan pada lubang kedua diletakkan pipa
plastik yang terisi air penuh. Labu
menggunakan termometer zat cair dengan Erlenmeyer tersebut kemudian diletakkan
skala celcius. Suhu air yang terukur yaitu pada bak plastik. Percobaan ini dilakukan
dengan tiga perlakuan, perlakuan pertama
29,4oC. Untuk wadah air yang lainnya pada bak plastik diisikan air es dengan
dipanaskan menggunakan Hot suhu 31,4oC, teramati air pada pipa plastik
menurun habis. Perlakuan kedua, labu
Plate kemudian pada wadah tersebut Erlenmeyer diletakkan pada Hot
diletakkan termometer zat cair dengan Plate hingga suhu air pada erlenmeyer
mencapai 17,7oC, teramati air pada pipa
skala Celcius, air tersebut dipanaskan plastik naik. Perlakuan ketiga, labu
hingga mencapai suhu 75oC. Kemudian air Erlenmeyer yang dipanaskan tadi
diletakkan pada bak plastik dimana bak
normal dan air panas tersebut dituang pada plastik tersebut telah diisi air dingin
wadah kosong secara bersamaan, dengan suhu 12,2oC. Teramati, dimana air
pada pipa kacamenurun. Berdasarkan data
kemudian diukur suhu air tersebut sebagai
pengamatan tersebut dapat dipahami
bahwa pemuaian zat cair adalah
bertambahnya suatu ukuran volume air
diakibatkan adanya kenaikan suhu pada air
tersebut. Zat cair akan memuai bila
dipanaskan dan akan menyusut apabila
didinginkan. Hal ini sesuai dengan teori
yang ada yaitu bahwa semakin tinggi suhu
yang diberikan pada suatu zat cair maka
semakin besar pula muai volume pada zat
cair tersebut
KESIMPULAN
Mampu menentukan beberapa jenis
thermometer, Dapat mengolah data
hasil analisis , thermometer ,Mampu
menentukan kadar suhu yang berbeda,
Mampu menentukan beberapa rumus
yang diperhitungkan, Dapat mengkaji
hasil data yang diperoleh

REFERENSI
[1] Agriandita, Isnani. Yanasari. 2017.
Modul Praktikum Fisika Dasar.
Indramayu : Akamigas
Balongan.
[2] Halliday, Resnick Walker.2010. Fisika
Dasar 1 . Ciracus : Erlangga.
[3] Burhanudin,Achmad.2012. Pengukuran
dan Ketidakpastian.
http://inueds.bl
ogspot.com/201
2/10/Pengukur
an-dan-
ketidakpastian/
(Diakses 17
November
2017)
[4] Rachman,Aditya.2010.Definisi
pengukuran dan Penilaian menurut
para ahli.
http://mahasiswau
piserang.blogspot.c
om/2014/08/defin
isi-pengukuran-
dan-penilaian-
menurut-para-ahli
(Diakses 19
November 2017)

Anda mungkin juga menyukai