Anda di halaman 1dari 20

BENTUK BENTUK BADAN USAHA

DISUSUN OLEH :
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat, Taufik, Hidayah serta
Inayah-Nya kepada Kami, sehingga kami memiliki kesempatan untuk dapat menyelesaikan
makalah ini. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan sepenuhnya kepada baginda Nabi
besar Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman jahiliah ke zaman islamiah yang
modern seperti saat ini. Dan juga kepada keluarganya, Sahabat, Tabiin, Tabiit-tabiin seta para
pengikut-pengikutnya hingga akhir kiamat nanti.

Ucapankan terimakasih, penulis ucapkan kepada Dosen Pembimbing serta teman-teman


yang telah membantu dalam penyelesaian makalah yang membahas tentang Bentuk-Bentuk
Badan Usaha.

Demikian makalah ini disusun, kami sebgai penulis menyadari bahwa di dalam penulisan
makalah ini banyak sekali kekurangan, akan tetapi kami berharap dengan dibuatnya makalah ini
dapat memberikan manfaat serta pengetahuan untuk semuanya. Aamiin

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ i


DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 1
C. Tujuan .......................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Badan Usaha .............................................................................................. 3
B. Bentuk-Bentuk Badan Usaha ....................................................................................... 3
C. Badan Usaha berbentuk Badan Hukum ....................................................................... 13
D. Badan Usaha bukan berbentuk Badan Hukum ............................................................ 14

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan .................................................................................................................. 1
B. Saran ............................................................................................................................ 16

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam beroperasi, perusahaan haruslah memiliki badan hukum/ usaha tertentu agar
perusahaan tersebut memiliki legalitas untuk menjalankan kegiatannya. Keberadaan badan
hukum perusahaan akan melindungi perusahaan dari segala tuntutan akibat aktivitas yang
dijalankannya. Karena badan hukum perusahaan memberikan kepastian berusaha, sehingga
kekhawatiran atas pelanggaran hukum akan terhindar, mengingat badan hukum perusahaan
memiliki rambu-rambu yang harus dipatuhi. Dengan memiliki badan hukum, maka perusahaan
akan memenuhi kewajiban dan hak terhadap berbagai pihak yang berkaitan dengan perusahaan,
baik yang ada di dalam maupun di luar perusahaan.
Dilihat dari sudut pandang terminologi bahasa, tampak bahwa kata badan usaha terdiri
dari dua suku kata, yakni badandan usaha. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) di
jelaskan, badan mempunyai makna bervariasi, antara lain: badan bisa diartikan sekumpulan
orang yang merupakan suatu kesatuan untuk mengerjakan sesuatu. Kata usaha juga
mempunyai makna bervariasi, antara lain: usaha bisa diartikan kegiatan di bidang perdagangan
(dengan maksud mencari untung); perdagangan; perusahaan. Seorang pedagang adalah orang
yang melakukan perbuatan dalam rangka perusahaan, ia adalah seorang pengusaha atau
usahawan.
Badan usaha itu sendiri didefinisikan sebagai kesatuan yuridis dan ekonomi yang
menggunakan faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa dengan tujuan untuk mencari
laba. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi berdirinya suatu badan usaha antara lain, Krisis
ekonomi yang terjadi saat ini, banyaknya pengangguran, tingkat kesejahteraan masyarakat
terhambat, dan krisis kemiskinan. Peranan badan usaha jelas sangat penting dan berkontribusi
terhadap kemakmuran rakyat, dan untuk menyelesaikan faktor penghambat majunya
perekonomian Indonesia.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang ada, maka dikemukakan perumusan
masalah sebagai berikut :

1
1. Apa saja bentuk-bentuk badan usaha?
2. Apa perbedaan berbadan hukum dan tidak berbadan hukum?

C. Tujuan
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai, adalah :
1. Untuk mengetahui bentuk-bentuk badan usaha.
2. Untuk mengetahui perbedaan berbadan hukum dan tidak berbadan hukum.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Badan Usaha


Badan usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan
mencari laba atau keuntungan. Disebut kesatuan yuridis karena badan usaha umumnya berbadan
hukum. Disebut kesatuan ekonomis karena factor-faktor produksi yang terdiri dari asas sumber
daya alam, modal, dan tenaga kerja dikombinasikan untuk mendapat laba atau memberi layanan
kepada masyarakat. Badan Usaha seringkali disamakan dengan perusahaan, walaupun pada
kenyataannya berbeda. Perbedaan utamanya, badan Usaha adalah lembaga sementara perusahaan
adalah tempat di mana Badan Usaha itu mengelola faktor-faktor produksi.

B. Bentuk-Bentuk Badan Usaha


1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Badan Usaha Milik Negara (atau BUMN) ialah badan usaha yang permodalannya
seluruhnya atau sebagian dimiliki oleh Pemerintah. Status pegawai badan usaha-badan
usaha tersebut adalah pegawai negeri.
Dalam pasal 33 UUD 1945, disebutkan bahwa Bumi, Air, dan kekayaan yang
terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara. Dalam penguasaan dan pengelolaan
kekayaan tersebut pemerintah mwmbwntuk badan usaha.

a. Tujuan Pendirian BUMN


Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah badan usaha yang seluruh atau
sebagian besar modalnya dimiliki oleh Negara melalui penyertaan secara langsung
yang berasal dari kekayaan Negara yang terpisahkan.
Maksud dan tujuan pemerintah mendirikan BUMN adalah :
1) Memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian perekonomian
nasional pada umumnya dan penerimaan Negara pada khususnya.
2) Mengejar keuntungan
3) Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan jasa yang
bermutu tinggi dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak.

3
4) Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh
sektor swasta dan Koperasi.
5) Memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah,
Koperasi dan masyarakat.

Untuk mengoptimalkan BUMN pemerintah mengeluarkan Undang-undang Baru


yaitu Undang Undang RI No. 19 Tahun 2003 tentang badan Usaha Milik Negara.

b. Bentuk BUMN
Pada tahun 1969 pemerintah mengklasifikasikan badan Usaha Milik Negara
menjadi empat macam yaitu perusahaan jawatan (perjan), perusahaan umum (perum),
perusahaan perseroan (persero) dan perusahaan negara diluar ketiga macam BUMN
atas UU No. 9 tahun 1969.

1) Perusahaan Jawatan (Perjan)


Ciri pokok berdasarkan menurut UU No. 9 tahun 1969 adalah :
Tujuan melayani kepentingan umum
Bagian dari Departemen atau Direktorat jenderal sehingga tidak otonom
Dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah sebagai bagian dari departemen atau
direktorat jenderal.
Dipimpin oleh kepala jawatan dan diangkat oleh pemerintah
Diawasi langsung oleh pemerintah secara hirarkisfungsional, diperiksa oleh
akuntan Negara dan disahkan oleh menteri.
Modalnya berasal dari anggran pendapatan dan belanja Negara tahunan
Para pegawainya berstatus pegawai negeri
Ruang lingkupnya adalah sektor pelayanan umum yang bersifat strategis

2) Perusahaan Umum (Perum)


Berdasarkan Undang undang terbaru maksud dan tujuan pendirian perum
adalah menyelenggarakan usaha yang bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa
penyediaan barang dan atau jasa yang berkualitas dengan harga yang terjangkau
oleh masyarakat yang berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan yang sehat.

4
Ciri-ciri perum adalah :
Tujuannya melayani kepentingan umum
Berstatus badan hukum dan dilindungi undang undang
Pada umumnya bergerak dibidang jasa jasa vital
Dapat dituntut dan menuntut sertahubungan hukumnya diatur secara perdata
Modal seluruhnya dimiliki oleh pemerintah dari kekayaan Negara yang
dipisahkan
Pegawainya adalah pegawai perusahaan Negara yang diatur tersendiri diluar
ketentuan yang berlaku bagi pegawai negeri sipil.
Laporan tahunan perusahaan yang memuat laporan untung rugi dan neraca
kekayaan disampaikan kepada pemerintah.

Contohnya adalah Perum Peruri (percetakan Uang RI) dan Perum Perumnas
(Perumahan Nasional)

3) Perusahaan Perseroan
Modal terbagi dalam saham yang seluruh atau paling sedikit 51% sahamnya
dimiliki oleh negaraRI. Tujuan utamanyaadalah mengejar keuntungan.

Ciri-ciri persero adalah :


Tujuan utamanya mengejar keuntungan
Modalnya terbagi dalam saham yang seluruh atau sebagian dimiliki oleh
Negara
Pemegang kekuasan tertinggi di persero adalah rapat umum pemegang saham
(RUPS)
Dipimpin oleh direksi dan dalam kepengurusannya dibawah pengawasan
komisaris
Karywan persero BUMN merupakan pekerja BUMN yang pengangkatan,
pemberhentian, promosi jabatanserta hak dan kwajibannya ditetapkan
berdasarkan perjanjian kerjasama dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

5
c. Usaha-usaha Pemberdayaan BUMN
Usaha usaha pemerintah dalam rangka pemberdayaan BUMN agar dapat lebih
maju dan hasilnya dapat dinikmati leh rakyat antara lain :
1) Dikeluarkan inpres No. 5 tahun 1988, yang menginstruksikan kepada menteri
Keuangan agar mengatur penyehatan dan penyempurnaan pengelolaanBUMN.
2) Pemerintah mengeluarkan Peraturan pemerintah (PP) No. 12 tahun 1998 yang
mengatur berbagai langkah untuk meningkatkan efisiensi, daya ssaing dan
pengembangan usah persero sehingga dapat menjadi badan usaha yang lebih maju
dan mandiri.
3) Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 13 tahun 1998, dengan
demikian perum bergerak lebih luas sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 yaitu
sebagai berikut :
4) Maksud dan tujuan perum adalah menyelenggarakan usaha yang bertujuan untuk
kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan jasa yang bermutu tinggi dan
sekaligus memupuk keuntungan berdsarkan prinsip pengelolaan perusahaan.
5) Mendukung pembiayaan dalam rangka mencapai maksud dan tujuan sesuai ayat 1
dngan persetujuan menteri keuangan, perum dapat melakukan kegiatan tertentu
yang berkaitan dengan bidang usahanya dan atau melakukan penyertaan modal
dalam badan usaha lain.
6) Kegiatan penyertaan modal diatur Menteri Keuangan. Dalam PP ini Perum
ditetapkan sebagai perusahaan yang mandiri.

d. Ciri-Ciri BUMN
1) Penguasaan badan usaha dimiliki oleh pemerintah.
2) Pengawasan dilakukan, baik secara hirarki maupun secara fungsional dilakukan
oleh pemerintah.
3) Kekuasaan penuh dalam menjalankan kegiatan usaha berada di tangan
pemerintah.
4) Pemerintah berwenang menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan
usaha.
5) Semua risiko yang terjadi sepenuhnya merupakan tanggung jawab pemerintah.

6
6) Untuk mengisi kas negara, karena merupakan salah satu sumber penghasilan
negara.
7) Agar pengusaha swasta tidak memonopoli usaha yang menguasai hajat hidup
orang banyak.
8) Melayani kepentingan umum atau pelayanan kepada masyarakat.
9) Merupakan lembaga ekonomi yang tidak mempunyai tujuan utama mencari
keuntungan, tetapi dibenarkan untuk memupuk keuntungan.
10) Merupakan salah satu stabilisator perekonomian negara.
11) Dapat meningkatkan produktivitas, efektivitas, dan efisiensi serta terjaminnya
prinsip-prinsip ekonomi.
12) Modal seluruhnya dimiliki oleh negara dari kekayaan negara yang dipisahkan.
13) Peranan pemerintah sebagai pemegang saham. Bila sahamnya dimiliki oleh
masyarakat, besarnya tidak lebih dari 49%, sedangkan minimal 51% sahamnya
dimiliki oleh negara.
14) Pinjaman pemerintah dalam bentuk obligasi.
15) Modal juga diperoleh dari bantuan luar negeri.
16) Bila memperoleh keuntungan, maka dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat.
17) Pinjaman kepada bank atau lembaga keuangan bukan bank.

2. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)


Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) adalah badan usaha yang seluruh modalnya
dimiliki oleh pihak swasta baik orang perorang maupun bersama-sama oleh banyak orang
dalam bentuk pemilikan saham atau simpanan pokok Koperasi. Berdasarkan badan hukum
yang dipilih, badan usaha milik swasta dapat dibedakan dalam bentuk badan usaha
perorangan, firma, persekutuan komanditer, dan perseroan terbatas.

a. Badan Usaha Perseorangan


Badan usaha perseorangan adalah badan usaha yang pemiliknya (hanya seorang)
bertanggungjawab penuh terhadap segala kewajiban perusahaan. Harta kekayaan
pemilik perusahaan turut menjadi tanggungan atas utang-utang perusahaan. Contoh
badan usaha jenis ini ialah toko, kios di pasar, dan industri rumah tangga.

7
Keunggulan Badan Usaha perseorangan adalah :
1) Mudah membentuk dan membubarkannya.
2) Bekerjanya sangat sederhana.
3) Manajemen fleksibel dan.
4) Pemilik menerima semua keuntungan.

Kelemahan badan usaha perseorangan adalah :


1) Tanggung jawab tidak terbatas.
2) Tidak tentu kelangsungan usahanya.
3) Kesuliatan dalam menambah modal.
4) Terbatasnya manajemen.

b. Firma
Firma (Fa) adalah badan usaha yang didirikan oleh dua orang atau lebih, tiap tiap
anggota bertanggung jawab penuh terhadap kewajiban perusahaan. Pendirian sebuah
firma dilakukan dengan membuat akta perjanjian didepan Notaris. Perjanjian tersebut
memuat antara lain nama pendiri Firma, cara pembagian keuntungan, serta waktu
mulai dan berakhirnya perjanjian.

Setiap anggota firma harus :


1) Memberikan dan menyerahkan seluruh atau sebagian kekayaannya untuk usaha
dan harus dicantumkan dalam akta pendirian, dibuat dihadapan notaries,
didaftarkan di pengadilan dan diumumkan dalam berita Negara.
2) Mempunyai tanggung jawab penuh termasuk kekayaan pribadinya terhadap
perjanjian yang dilakukan oleh firma.
3) Mempunyai kuasa penuh untuk bertindak atas nama firma sehingga unsur
kepercayaan sangat diperlukan.

Keunggulan Firma adalah :


1) Prosedur pendirian mudah.
2) Kemampuan financial lebih besar.
3) Setiap keputusan diambil bersama sehingga dimungkinkan adanya keputusan
yang lebih baik.

8
4) Status hukum jelas.
5) Adanya pembagian kerja diantara anggota.
6) Sesuai dengan kecakapan serta keahliannya masing-masing.

Kelemahan Firma adalah :


1) Adanya tanggung jawab tak terbatas atas utang-utang perusahaan.
2) Kontinuitas Firma kurang terjamin, karena keluarnya salah satu anggota berarti
Firma bubar.
3) Kekurangcakapan salah satu anggota menimbulkan kerugian atas Firma, yang
menimbulkan anggota lain turut menanggung.
4) Rawan konflik internal, yaitu ketegangan diantara anggota Firma yang dapat
mengancam kelangsungan hidup perusahaan.

c. Persekutuan Komanditer
Persekutuan komanditer (Commanditaire vennotschap-CV) adalah suatu badan
usaha yang didirikan oleh dua sekutu orang atau lebih, seebgaian merupakan sekutu
aktif (perseroan pengusaha) dan sebagian merupakan sekutu pasif (persero pasif).
Sekutu aktif adalah mereka yang menyertakan modal sekaligus menjalankan usaha.
Sedangkan sekutu pasif adalah mereka yang menyertakan modal dalam usaha.
Sekutu aktif bertanggung jawab penuh dengan seluruh kekayaan terhadap utang-
utang perusahaan, sekutu pasif hanya bertanggung jawab sebatas modal yang
disertakan. Cara pendirian C.V sama dengan pendirian Firma.

Keunggulan C.V. adalah :


1) Pendiriannya mudah.
2) Modal yang dikumpulkan banyak.
3) Kemampuan untuk mendapatkan kredit lebih besar.
4) Kesempatan ekspansi lebih besar.
5) Manajemen dapat diverifikasikan.

Kelemahan C.V adalah


1) Tanggung jawab yang tidak terbatas oleh sekutu aktif.
2) Kelangsungan hidup perusahaan kurang terjamin.

9
3) Sukar untuk menarik kembali investasinya.

d. Perseroan Terbatas
Perseroan Terbatas (PT) adalah badan usaha yang modalnya terbagi atas sero
(saham), tanggung jawab terhadap kewajiban/utang bagi perusahaan bagi para
pemiliknya hanya terbatas sebesar sero yang dimiliki. Ada dua macam perseroan
terbatas yaitu PT tertutup dan PT terbuka. PT tertutup adalah PT yang pemegang
sahamnya terbatas dikalangan tertentu misalnya dikalangan keluarga. PT terbuka
(sering juga disebut PT yang go public) adalah PT yang saham sahamnya dijual
umum.

Pemegang saham sebagai pemilik PT mempunyai hak hak tertentu antara lain :
1) Mengumumkan pembagian laba (dividen).
2) Menentukan manajemen yang tidak memihak.
3) Menyetujui penambahan saham, sebelum saham saham dijual.
4) Meneliti jalannya perusahaan.
5) Memiliki direksi.

Keunggulan PT :
1) Adanya pembatasan tanggung jawab atas utang utang perusahaan.
2) Kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin.
3) Pemilikan saham dapat terjangkau oleh lapisan masyarakat kecil.
4) Saham mudah diperjual belikan.
5) Mudah menarik modal dari masyarakat.

Kelemahan PT :
1) Biaya pendirian relatif tinggi.
2) Harus mengadakan laporan pajak kepada pemerintah.
3) Tidak ada alat yang efektif untuk melindungi kepentingan pemegang saham.
4) Perlunya izin khusus untuk membuka usaha tertentu.

10
3. Badan Usaha Koperasi
Sesuai dengan UU nomor 25 tahun 1992 Bab I Pasal 1 tentang Perkoperasian,
koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.
Koperasi berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta berdasar atas
azas kekeluargaan. Sementara itu, tujuan koperasi yaitu memajukan kesejahteraan anggota
pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan
perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan
makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 dalam Bab III Pasal 4, disebutkan fungsi
dan peran koperasi antara lain sebagai berikut.
a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan
ekonomi dan sosialnya.
b. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan masyarakat
dan manusia.
c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya.
d. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang
merupakan usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

Adapun ciri-ciri koperasi dapat dibedakan berdasarkan kepemilikannya, fungsinya,


dan permodalannya.

a. Berdasarkan kepemilikannya, koperasi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.


1) Koperasi adalah milik orang seorang dan badan hukum koperasi.
2) Kewenangan dan kebijakan koperasi ditetapkan oleh anggota melalui rapat
anggota.
3) Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi dalam tata kehidupan koperasi.
4) Pengelolaan koperasi dan usahanya sehari-hari merupakan tanggung jawab
pengurus.
5) Semua kewajiban dan risiko yang terjadi menjadi tanggung jawab para anggota.

11
6) Mempunyai perangkat organisasi yang terdiri atas rapat anggota, pengurus, dan
pengawas.

b. Berdasarkan fungsinya, koperasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut.


1) Sebagai salah satu lembaga perekonomian masyarakat.
2) Sebagai tulang punggung perekonomian negara.
3) Sebagai dinamisator dan stabilisator perekonomian masyarakat dan negara.
4) Sebagai lembaga produktif untuk memberikan pelayanan kepada anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya.
5) Sebagai lembaga ekonomi untuk meningkatkan sumber daya manusia dalam
masyarakat.
6) Sebagai partner kerja pemerintah dalam rangka mencapai tujuan pembangunan di
bidang ekonomi dan koperasi.

c. Berdasarkan permodalannya, koperasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut.


Modal koperasi terdiri atas modal sendiri dan modal pinjaman.
1) Modal sendiri koperasi berasal dari:
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang sama banyaknya yang wajib
dibayarkan oleh anggota pada saat masuk menjadi anggota koperasi,
Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama,
yang wajib dibayarkan oleh anggota dalam waktu dan kesempatan tertentu,
Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan SHU,
dengan tujuan untuk memupuk modal sendiri dan untuk menutup kerugian
koperasi bila diperlukan,
Hibah atau modal sumbangan adalah sejumlah uang atau barang modal
yanmg dapat dinilai dengan uang yang diterima dari pihak lain yang bersifat
hibah dan tidak mengikat.

2) Modal pinjaman dapat berasal dari


Anggota,
Koperasi lainnya dan atau anggotanya,
Bank dan lembaga keuangan lainnya,

12
Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya,
Sumber lainnya yang sah.

4. Yayasan
Yayasan merupakan salah satu bentuk - bentuk badan usaha, namun yayasan tidak
mencari untung. Jadi lebih ke kepentingan sosial dan berbadan hukum.
Ciri - ciri Yayasan :
Yayasan dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
a. Yayasan dibentuk dengan memisahkan kekayaan pribadi pendiri untuk tujuan nirlaba,
religi, sosial dan kemanusiaan.
b. Didirikan dengan akta notaris.
c. Tidak memilik anggota dan tidak dimiliki siapapun, namun memiliki pengurus atau
organ untuk merealisasikan tujuan Yayasan.
d. Yayasan dapat dibubarkan oleh pengadilan dalam kondisi pertentangan tujuan yayasan
dengan hukum, likuidasi dan pailit.

Kelebihan Yayasan :
Non profit dan rela membantu masyarakat

Kekurangan Yayasan :
Terbatasnya dana

C. Badan Usaha berbentuk Badan Hukum

Karakteristik suatu badan hukum yaitu terdapat pemisahan kekayaan pemilik dengan
kekayaan badan usaha, sehingga pemilik hanya bertanggung jawab sebatas harta yang
dimilikinya.

Badan Usaha yang berbentuk Badan Hukum terdiri dari :

1 Perseroan Terbatas (PT)


Memiliki ketentuan minimal modal dasar, dalam UU 40/2007 minimum modal dasar
PT yaitu Rp50.000.000 (lima puluh juta rupiah). Minimal 25% dari modal dasar telah
disetorkan ke dalam PT;

13
Pemegang Saham hanya bertanggung jawab sebatas saham yang dimilikinya;
Berdasarkan peraturan perundang-undangan tertentu diwajibkan agar suatu badan
usaha berbentuk PT.

2 Yayasan
Bergerak di bidang sosial, keagamaan dan kemanusiaan yang tidak mempunyai
anggota;
Kekayaan Yayasan dipisahkan dengan kekayaan pendiri yayasan.

3 Koperasi
beranggotakan orang-seorang atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat
berdasar atas asas kekeluargaan.
Sifat keanggotaan koperasi yaitu sukarela bahwa tidak ada paksaan untuk menjadi
anggota koperasi dan terbuka bahwa tidak ada pengecualian untuk menjadi anggota
koperasi.

D. Badan Usaha bukan berbentuk Badan Hukum

Lain halnya dengan badan usaha yang bukan berbentuk badan hukum, pada bentuk badan
usaha ini, tidak terdapat pemisahan antara kekayaan badan usaha dengan kekayaan pemiliknya.

Badan usaha bukan berbentuk badan hukum terdiri dari:

1 Persekutuan Perdata
Suatu perjanjian di mana dua orang atau lebih mengikatkan diri untuk memasukkan
sesuatu ke dalam persekutuan dengan maksud untuk membagi keuntungan yang terjadi
karenanya;
Para sekutu bertanggung jawab secara pribadi atas Persekutuan Perdata.

2 Firma
Suatu Perseroan yang didirikan untuk melakukan suatu usaha di bawah nama bersama;
Para anggota memiliki tanggung jawab renteng terhadap Firma.

14
3 Persekutuan Komanditer (CV)
Terdiri dari Pesero Aktif dan Pesero Pasif/komanditer.
Pesero Aktif bertanggung jawab sampai dengan harta pribadi, sedangkan pesero pasif
hanya bertanggung jawab sebesar modal yang telah disetorkan ke dalam CV.

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Badan usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan
mencari laba atau keuntungan. Disebut kesatuan yuridis karena badan usaha umumnya berbadan
hukum. Disebut kesatuan ekonomis karena factor-faktor produksi yang terdiri dari asas sumber
daya alam, modal, dan tenaga kerja dikombinasikan untuk mendapat laba atau memberi layanan
kepada masyarakat. Bentuk bentuk badan usaha secara garis besar terbagi atas tiga yaitu
BUMN/BUMD (Badan Usaha Milik Negara/Daerah) yang diselenggarakan oleh Pemerintah,
BUMS (Badan Usaha Milik Swasta) dan Koperasi yang mana masing-masing memiliki
keunggulan dan kelemahannya.

B. Saran
Badan usaha terdiri atas beberapa jenis, sehingga sangat penting bagi kita untuk
mengetahui teori - teori tentang masing - masing badan usaha baik itu mengenai kekurangan
ataupun kelebihannya. Dalam mendirikan badan usaha harus sesuai dengan prosedur agar
nantinya dalam menggeluti dunia perekonomian tidak mengalami kerugian.

16
DAFTAR PUSTAKA

http://putrijulaiha.wordpress.com/2012/04/14/bentuk-bentuk-badan-usaha.html

http://zeprikuswandi.blogspot.com/2012/09/jenis-jenis-badanusaha_6283.html

http://nissaajah91.wordpress.com/2012/11/04/bentuk-badan-usaha-dan prosedur-pendirian-
usaha.html

http://www.slideshare.net/iyansudrajat/alasan-mendirikan-badan-usaha.html

http://pebiwijaya.blogspot.co.id/2012/11/macam-macam-bentuk-badan-usaha.html

http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt4f51947253585/jenis-jenis-badan-usaha-dan-
karakteristiknya

http://pendirian-pt-cv-disolo.com/perbedaan-badan-usaha-bukan-badan-hukum-dan-badan-
usaha-berbadan-hukum/

http://books.google.co.id/books?id=pQP2rauL0HMC&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage
&q&f=false

17

Anda mungkin juga menyukai