Anda di halaman 1dari 8

MATERI

HUKUM NEWTON TENTANG GERAK

A. Fakta
1. Pak Syahid sedang mengikuti perlombaan Pacu Jawi (Sapi) akan terdorong ke depan
saat jawi (sapi) berhenti mendadak (Contoh : Hukum I Newton).
2. Indang diam di atas meja (Contoh : Hukum I Newton).
3. Pak Syukur sedang mengikuti perlombaan Pacu Jawi (Sapi) akan terdorong ke
belakang saat jawi (sapi) berlari kencang secara mendadak (Contoh : Hukum I
Newton).
4. Karih (keris) yang tidak bergerak saat terletak di dalam lemari (Contoh : Hukum I
Newton).
5. Pada saat pacu jawi (sapi), Umar sedang mengikuti jawi (sapi) yang sedang berlari,
jawi (sapi) akan mengubah arah geraknya ketika ada gaya yang mengenai jawi (sapi)
(Contoh : Hukum II Newton).
6. Bendi bergerak dengan kecepatan berubah beraturan (Contoh : Hukum II Newton).
7. Bendi yang sedang bergerak makin lama gerakannya makin lambat (Contoh : Hukum
II Newton).
8. Hafiz sedang duduk di atas kotak yang berisi alat tari piring di lantai, sehingga lantai
terdorong ke belakang dan lantai mendorong ke depan (Contoh : Hukum III Newton).
9. Orang sedang memukul indang (Contoh : Hukum III Newton).
10. Roket meluncur (Contoh : Hukum III Newton).
11. Orang mendorong lemari yang berisi talempong yang terletak di sudut ruang tamu
(Contoh : Hukum III Newton).
12. Seorang anak yang mengikat indang dengan sebuah tali, lalu diputar-putar dengan
gerak horizontal di atas kepala (Contoh Gaya Sentripetal).
B. Konsep
1. Gaya merupakan suatu besaran yang menyebabkan benda bergerak.
2. Sebuah gaya memiliki nilai dan arah, sehingga merupakan vektor yang mengikuti
aturan-aturan penjumlahan vektor.
3. Gaya dapat menyebabkan perubahan pada benda, yaitu perubahan bentuk, sifat gerak
benda, kecepatan, dan arah gerak benda.
4. Salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengukur gaya adalah neraca pegas.

13
5. Gaya berat adalah gaya yang selalu menuju ke pusat bumi.
6. Gaya yang menyebabkan percepatan.
f s ) adalah gaya gesekan yang timbul pada saat benda sedang
7. Gaya gesekan statis ( ⃗
berusaha bergerak.
8. Gaya gesekan kinetik (⃗
f k ) adalah gaya gesekan yang timbul pada saat benda
bergerak.
9. Gaya sentripetal adalah gaya yang arahnya kepusat lingkaran dan tegak lurus dengan
kecepatan liniernya bergerak (tetapi belum bergerak).
C. Prinsip
1. Hukum I Newton berbunyi : jika tidak ada resultan gaya yang bekerja pada benda,
kecepatan benda tidak akan berubah; atau benda tidak akan mengalami percepatan.
∑⃗F =0
2. Hukum II Newton berbunyi : percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan gaya
total yang bekerja padanya dan berbanding terbalik dengan massanya.

a⃗ =
∑ ⃗F
m
3. Hukum III Newton berbunyi : ketika dua benda berinteraksi, gaya pada kedua benda
yang berasal dari satu sama lain selalu sama magnitudonya dan berlawanan arah.
F aksi=−⃗
⃗ F reaksi
4. Gaya Berat
w =m x ⃗g

5. Gaya Gesek

f ges=µ . ⃗
N
6. Aplikasi Hukum Newton
a. Gerak benda pada bidang datar licin

Jika benda diam maka:


F y= ⃗
∑⃗ N –⃗
w

14
F y =0
∑⃗
N –⃗
⃗ w=0
N =⃗
⃗ w =m. ⃗g
F x =⃗
∑⃗ F
b. Gerak benda Pada Bidang Miring

w y =⃗
⃗ w .cos α =m. ⃗g .cos α

F y= ⃗
∑⃗ N –⃗
w y= ⃗
N – m. ⃗g .cos α ⃗
N =m. ⃗g .cos α
w x =⃗
⃗ w . sin α=m. ⃗g .sin α
F x =m. ⃗g .sin α
∑⃗
a⃗ =⃗g .sin α
c. Gaya Benda-Benda yang Dihubungkan pada Tali

∑ Fx ( A)
T =m A . ⃗a
=⃗

∑ Fx (B)
F −T⃗ =m B . a⃗
=⃗

F–⃗
⃗ T + T⃗ =m A . ⃗a +m B . ⃗a⃗
F =( m A +m B )⃗a
d. Gerak Benda di Dalam Lift

15
1) Lift dalam keadaan diam atau bergerak dengan kecepatan konstan
F y= ⃗
∑⃗ N –⃗w

F y =0 ⃗
∑⃗ N =⃗
w =m. ⃗g
2) Lift dipercepat ke atas
F y= ⃗
∑⃗ N –⃗
w
N –⃗
⃗ w=m . ⃗a
N =⃗
⃗ w +(m. a⃗ )
3) Lift dipercepat ke bawah
F y =⃗
∑⃗ w –⃗
N
w −⃗
⃗ N =m. ⃗a
N =⃗
⃗ w −(m . ⃗a)
Catatan: Apabila lift mengalami perlambatan, maka percepatan ⃗a =−⃗a .

4) Gerak Benda yang Dihubungkan dengan Katrol

16
Jika m A > mB
w A – T⃗ =m A . ⃗a
F A =m A . ⃗a⃗
∑⃗

T –⃗
F B =mB . ⃗a⃗
∑⃗ w B=m B . a⃗

(m A −mB ) ⃗g
a´⃗ =
( mA +mB )

~
T⃗ =⃗
w A −m A . ⃗a=m A . ⃗g – m A . ⃗a =m A ( ⃗g – a⃗ )

atau
T =m B . ⃗a +⃗
⃗ wB =m B . ⃗a +mB . ⃗g =m B (⃗g +⃗a )

5) Aplikasi Hukum Newton

17
w A= ( m A +mB ) a⃗
∑ ⃗F =m. ⃗a⃗
m A . ⃗g =( m A + m B ) ⃗a

( m A +mB )
a⃗ =
m A . ⃗g
T =m A . ⃗a

Atau

T =⃗
⃗ w B −mB . ⃗a=m B . ⃗g – m B . ⃗a =m B (⃗g – ⃗a)

7. Gaya Sentripetal

V2
F S=m

R
D

W
Fs
C

W
B

W
A

Gaya sentri petal pada titik


a. Pada titik A :

V2
T −⃗
⃗ w =m
R
b. Pada titik B :

18

V2
T −⃗
⃗ w . cos=m
R
c. Pada titik D :
T +⃗
⃗ w =m

D. Prosedur
1. Melakukan percobaan Hukum I Newton.
2. Melakukan percobaan Hukum II Newton.
3. Melakukan percobaan Hukum III Newton.

E. Metakognitif
1. Peserta didik mengetahui bermacam-macam strategi untuk memonitor dan mengecek
pemahaman mereka saat mengerjakan LKPD.
2. Peserta didik mengetahui bahwa untuk menyelesaikan soal pilihan ganda mereka
hanya perlu untuk mengenali jawaban yang tepat dan tidak perlu mengingat kembali
informasi secara rinci seperti yang dibutuhkan pada soal uraian.

SOAL Pertemuan Pertama


Pertemuan Pertama
No Soal Jawaban
1 Sebuah alat indang benda bermassa 4 kg Gaya-gaya yang bekerja pada alat
w = 40 N) digantungkan dengan
(berat ⃗ indang dapat dilihat seperti gambar.
seutas tali dan diikatkan pada tiang. Jika
Karena indang diam maka berlaku
benda diam maka berapakah tegangan Hukum I Newton.
talinya? Σ⃗F =0
T –⃗
⃗ w =0
T – 40=0

T =40 N

2 Sebuah talempong dengan massa 8 kg Pada benda bekerja dua gaya yaitu
terletak pada lantai dan kemudian gaya berat ⃗ w dan gaya ⃗
F.
diangkat vertikal ke atas dengan gaya ⃗w =m ⃗g =80 N
sebesar 120 N. Jika ⃗g = 10 m/s2, maka
berapakah percepatan talempong Percepatan talempong ditentukan oleh
tersebut? w dan⃗
resultan gaya ⃗ F sehingga:

Σ⃗F =m a⃗
⃗F–⃗ w =m a⃗
F −⃗
(⃗ w)
a⃗ =
m
(120−80 )
a⃗ =
8
a⃗ =5 m/s 2
19
Pertemuan Kedua
No Soal Jawaban
1 Sebuah keris bermassa 5 kg. Jika ⃗g= 10 a. Berat keris
m/s2 maka tentukan: a. berat keris b. gaya ⃗ =m ⃗g =5 . 10=50 N
w
normal jika keris diletakkan di atas b. Gaya normal di bidang datar
bidang datar c. gaya normal yang bekerja ∑⃗ F y =0
pada keris jika diam di atas bidang N – w=0berarti N=50 N
miring yang membentuk sudut 300 c. Gaya normal di bidang miring
terhadap horizontal. ΣF=0
⃗N –⃗ w cos 30 0=0
⃗N – 50 ½ √ 3=0
⃗N =25 √ 3 N
2 Sebuah Tabuik bermassa 40 kg berada di Gaya normal ⃗ N memenuhi:
atas tanah mendatar kasar dengan µs = N =⃗ ⃗ w =m. ⃗g=400 N
0,6 dan µk = 0,3. Kemudian Tabuik Pengaruh gaya ⃗ F dapat diketahui
tersebut di dorong dengan gaya sebesar F dengan menghitung dahulu ⃗
⃗ f B.
mendatar dan ⃗g = 10 m/s2. Tentukan gaya ⃗
f B =µ s N =240 N

gesek yang dirasakan Tabuik dan a. ⃗ F = 200 N
percepatan Tabuik jika: ⃗F<⃗ f B berarti Tabuik diam sesuai
a. F = 200 N

Hukum I Newton maka:
F = 500 N
b. ⃗ Σ⃗ F =0 sehingga
⃗f B =⃗F =200 N dan a⃗ =0
b. F =500 N

⃗F>⃗ f B berarti Tabuik bergerak
Gaya geseknya adalah gaya gesek
kinetik, yaitu:
⃗f K =µ k ⃗N =120 N .
Percepatan Tabuik dapat
ditentukan dari Hukum II Newton.
F –⃗
(⃗ fK)
a⃗ =
m
(500 – 120 )
a⃗ = =¿ 9,5 m/s 2
40

20

Anda mungkin juga menyukai