SMANDA OKU
MAU
MAMPU
MAJU
Kompetensi Dasar
Menganalisis interaksi gaya serta hubungan antara gaya, massa, dan gerakan benda pada gerak lurus
Indikator Pencapaian
1. Mengamati dan melakukan peragaan hukum I Newton.
2. Menjelaskan hukum II Newton.
3. Menjelaskan Hukum III Newton.
4. Menjelaskan gaya gesekan.
5. Menjelaskan penerapan hukum newton dalam kehidupan seharihari.
6. Menguraikan vektor.
7. Menjumlah vektor secara analitik
Lingkup Materi
A. Pertemuan I (3 JP)
Gaya dan Gerak
B. Pertemuan II (3 JP)
Hukum Newton Tentang Gerak
C. Pertemuan III (3 JP)
Konsep Gaya Gesekan
Ringkasan Materi
Gaya atau sering diberikan notasi F (force) dapat diartikan sebagai dorongan atau tarikan yang
dapat menyebabkan perubahan gerak.
Gaya merupakan besaran vektor, yaitu besaran yang ditentukan oleh besar (nilai) dan arah.
Artinya dua gaya dikatakan sama jika besar dan arahnya sama. Dua gaya yang sama besar yang
arahnya berbeda dapat menimbulkan gerak yang berbeda jika bekerja pada sebuah benda.
Satuan gaya dalam sistem Internasional (SI) adalah newton atau N, sedangkan dalam sistem cgs,
satuan gaya adalah dyne. (1 newton = 105 dyne)
Untuk mengukur besar suatu gaya dapat digunakan “neraca pegas” atau sering disebut
dinamometer.
Gaya Berat
Setiap benda yang berada di atas bumi selalu mendapat gaya tarik bumi yang arahnya menuju
pusat bumi. Besar gaya tarik tergantung jarak benda ke pusat bumi. Semakin jauh jarak benda ke
pusat bumi besar gaya tarik semakin kecil Besar gaya tarik bumi terhadap benda disebut gaya
berat atau gaya gravitasi. Gaya berat diberi notasi “w”, berasal dari kata weight.
Sesuai dengan Hukum II Newton F = ma, yang dalam hal ini F = w, dan a = g, maka secara
matematis berat benda dapat dirumuskan sebagai berikut : w = mg
Dalam hal ini :
w : berat benda atau gaya berat, atau gaya gravitasi bumi, dalam SI satuannya newton atau N,
dalam cgs satuannya dyne
m : massa benda, dalam SI satuannya kg, dan dalam cgs satuannya gram
g : percepatan gravitasi bumi, dalam SI satuannya m/s 2 dan dalam cgs satuannya cm/s2
Gaya Normal
Gaya normal adalah gaya yang dikerjakan oleh bidang terhadap benda atau sebaliknya
dikerjakan benda terhadap bidang. Gaya normal selalu tegak lururs bidang. Gaya normal ini
merupakan gaya reaksi bidang akibat gaya tekan benda terhadap bidang.
Gaya-gaya yang bekerja pada benda /bidang antara lain :
- N : gaya normal ( dikerjakan permukaan bidang terhadap benda
- w : gaya berat benda, yaitu gaya yang dikerjakan pusat bumi terhadap benda
(arahnya menuju pusat bumi)
- N’ : gaya yang dikerjakan oleh benda terhadap bidang
Berikut ini beberapa contoh menggambar dan cara menghitng gaya normal dari beberapa
keadaan benda.:
a) b) Benda berat w =50 N berada
F F pada bidang mendatar
N N
Benda berat w =50 N berada ditekan oleh gaya F= 10 N
pada bidang mendatar ditarik vertikal ke bawah akan
oleh gaya F= 10 N vertikal ke mendapat gaya normal N
atas akan mendapat gaya sehingg berlaku :
normal N sehingg berlaku :
w
w N + F = w atau N = w – F=40 N
Benda berat w = 50
y N x d)
F N berada pada
c)
Benda berat 50 N berada bidang mendatar.
N
wx=wsin Benda dikenai gaya
pada bidang miring dengan 53o
sudut kemiringan 37o, akan F = 10 N
wy = wcos
mendapat gaya normal (N)
= w cos 37o N + Fsin α = w
w
w N = 50 – 10 sin 53o
Gaya Tegangan Tali
Jika sebuah benda digantungkan pada sebuah atap melalui tali yang ringan, maka pada tali akan
bekerja gaya yang disebut ”gaya tegangan tali atau T.
Dalam hal ini :
F1
T1 : gaya tegangan tali yang dikerjakan terhadap atap
atap
T1 T2 : gaya tegangan tali yang dikerjakan terhadap beban
F1 : gaya yang dilakukan atap terhadap tali
T2 F2 : gaya yang dilakukan beban terhadap tali
w : gaya berat benda, yaitu gaya yang dikerjakan pusat bumi
F2
w terhadap benda (arahnya menuju pusat bumi)
Tegangan tali T1 dan T2
Contoh
1. Berat batu bermassa 50 kg akan Jawab :
SMA Negeri 2 OKU hal. 3
Diktat Fisika Kelas X Semester 2 Kurikulum Tahun Pelajaran 2018-2019
Diketahui :
m = 50 kg
a = 20 cms-2 = 0,20 ms-2
Ditanya :
Angka yang ditunjukkan oleh
timbangan =…. ?
Hukum Newton 2
Dalam penerapan hukum II Newton, yang dimaksud F adalah resultan gaya yang arahnya
sejajar dengan arah gerak. (atau komponen resultan gaya yang arahnya sejajar arah gerak
benda). F bisa terdiri dari satu gaya, atau lebih dari satu gaya. Jika F terdiri lebih dari satu
gaya, maka arah gaya yang searah dengan arah gerak benda diberi tanda positip dan sebaliknya
arah gaya yang berlawanan dengan arah gerak diberi tanda negatip.
Hubungan antara percepatan, massa dan gaya dapat dirumuskan sebagai berikut :
F
a ¿ (Hukum II Newton)
m atau F = m.a
Dalam hal ini,
a : percepatan, dalam SI satuannya ms-2, dalam cgs satuannya cms-2
F : gaya yang bekerja pada benda yang arahnya sejajar arah gerak, sataun (N), atau dyne.
Hukum Newton 3
Hukum ketiga Newton sering juga disebut ”Hukum aksi-reaksi” atau ”Hukum Interaksi”. Hukum
ini mengatur bahwa gaya-gaya itu selalu terjadi berpasangan.
Secara sederhana Hukum III Newton dapat diungkapkan sebagai berikut :
Jika sebuah benda mengerjakan gaya pada benda lain, maka benda lain juga akan mengerjakan
gaya pada benda pertama yang besarnya sama dan arahnya berlawanan.
Kriteria pasangan gaya aksi-reaksi :
Dua gaya dikatakan merupakan sepasang aksi-reaksi jika memenuhi kriteria berikut :
- besarnya sama
- arahnya berlawanan
- bekerja pada dua benda
- saling timbal balik
Contoh
1. Sebuah benda seberat 2,4N digantung dengan tiga utas tali seperti melalui titik A seperti
terlihat pada gambar di samping. (g = 10 ms2) . Jika sistem dalam keadaan seimbang ,
hitung :
37o
tali 2
tali 1 A
tali 3
2,4 N
Penyelesaian :
Diketahui :
Lihat gambar !
w = 2,4 N
Ditanyakan :
a. T1 = ... ?
b. T2 = ... ?
c. T3 = ... ?
Jawab :
Titik A ditarik oleh tiga gaya, yaitu :T1, T2, dan T3 dengan arah seperti gambar di atas.
T3 disebabkan oleh berat beban Ʃ T3 = w = 2,4 N
Perhatikan gambar berikut !
Uraian T2 pada komponen sumbu y : (T2)y = T2 sin 37o
ƩFy = 0, Ʃ (T2)y = T3
Ʃ T2 sin 37o = T3 Ʃ T2.0,6 =2,4 Ʃ T2 = 4 N
ƩFx = 0 Ʃ T1 = (T2)x
ƩT1 = T2 cos 37o atau T1 = 4.0,8 = 3,2 N
2. Sebuah beban seberat 4 N digantung menggunakan dua utas tali AB dan BC dengan
keadaan seperti pada gambar di samping. Hitung tegangan tali BA dan BC !
A 37o 53o C F2
B
F3
4N
Penyelesaian :
Diketahui :
Lihat gambar di atas F1
w=4N
Ditanyakan :
Tegangan tali BA atau T1 = ... ?
Tegangan tali BC atau T2 = ... ?
Jawab :
Titik B ditarik oleh tiga gaya T1 ke arah A, T2 ke arah C dan berat beban w dengan arah
vertikal ke bawah. Lihat gambar !
Uraian T1 pada sumbu x : T1 cos 37o = 0,8 T1 arah ke kiri
(T2)y
Uraian T2 pada sumbu x : T2 cos 53o = 0,6 T2 arah ke kanan T2
Fx = 0 0,8 T1 = 0,6 T2 T1 (T1)y
T2 = 8T1/6 ......................................................(a)
Uraian T1 pada sumbu y : T1 sin 37o = 0,6 T1 arah ke atas 37o 53o
Uraian T2 pada sumbu y : T2 sin 53o = 0,8 T2 arah ke atas (T1)x B (T2)x
W = 4 N arah ke bawah.
Fy = 0 0,6 T1 + 0,8T2 = w
6 T1 + 8 T2 = 40 ................................................(b) w
Gaya gesek statis adalah gaya gesek yang terjadi antara dua permukaan benda selama benda itu
belum bergerak atau selama benda itu masih dalam keadaan diam. Gaya gesek statis biasanya
Gaya Gesek Statis Maksimum (fs)mak
Sudah kita ketahui bahwa selama benda masih diam besar gaya gesek selalu sama dengan
komponen gaya yang mengupayakan benda bergerak pada arah bidang gesek.
Jika gaya yang mengupayakan benda untuk bergerak terus diperbesar, maka gaya gesek statis
pada suatu saat tidak lagi mampu mengimbangi , sehingga gaya gesek statis mencapai
maksimum (fs)mak. Jika gaya gesek statis sudah mencapai maksimum, maka benda tepat akan
bergerak. Artinya dengan penambahan gaya yang cukup kecil saja maka benda akan
bergerak.diberikan simbul fs.
besar perbandingan antara gaya gesek statis maksimum (fs) mak dengan gaya normal (N) untuk
permukaan yang tetap adalah selalu tetap atau
( fs )mak
¿ selalu tetap
Untuk permukaan yang tetap, maka N
Informasi :
Bilangan tetap yang merupakan hasil perbandingan antara besarnya gaya gesek statis
maksimum dengan besarnya gaya normal disebut :” koefisien gesek statis” atau sering diberi
notasi s. Besarnya nilai s tergantung keadaan kekasaran permukaan bidang. Untuk bidang
permukaan yang kekasarannya sama mempunyai nilai s yang sama. Secara matematis dapat
dirumuskan :
( fs )mak
¿ μs ( fs ) maks ¿ μ s . N
N , atau :
Contoh
1. Sebuah balok bermassa 2 kg berada di atas bidang horisontal kasar dengan koefisien
gesek statis 0,3. ( g = 10 m/s2). Analisalah apakah benda sudah bergerak dan berapa
besar gaya gesek pada saat itu, jika benda diberikan gaya seperti pada gambar berikut :
a) F=5N b) F = 10 N
2 kg 37o 2 kg 37o
s = 0,3 s = 0,3
Cara menganalisis :
Perhatikan Gambar a)
Uraikan gaya F pada sumbu x (sejajar arah gerak), yaitu Fx = Fcos 37 = 5.0,8 = 4 N
Uraikan gaya F pada sumbu y (tegak lurus bidang gesek), yaitu Fy = F sin 37 = 5.0,6 = 3
N
N + Fy = w N = w – Fy = 20 – 3 = 17 N
(fs)mak = s.N = 0,3.17 = 5,1 N
Komponen gaya sejajar arah gerak Fx = 4 N
(fs)mak > Fx benda belum bergerak
Jadi fs = Fx = 4 N
Uraikan gaya F pada sumbu x (sejajar arah gerak), yaitu Fx = Fcos 37 = 10.0,8 = 8 N
Uraikan gaya F pada sumbu y (tegak lurus bidang gesek), yaitu Fy = F sin 37 = 10.0,6 = 6
N
N + Fy = w N = w – Fy = 20 – 6 = 14 N
(fs)mak = s.N = 0,3.14= 4,2 N
Komponen gaya sejajar arah gerak Fx = 8 N
(fs)mak < Fx benda sudah bergerak
2. Sebuah benda bermassa 10 kg mula-mula ditahan diam pada bidang miring kasar yang
sangat panjang dengan sudut kemiringan 37 o. Koefisien gesek kinetik benda terhadap
bidang miring 0,3 dan percepatan gravitasi bumi g = 10 m/s 2. Jika kemudian benda
dilepas, hitung :
a. percepatan benda.
b. jarak yang ditempuh selama 1 detik.
Penyelesaian
370
Diketahui
m = 10 kg
N
k = 0,3
g = 10 m/s2 fk
Ditanyakan wsin37o
a) a = … ? wcos37o
b) S = … ?
Jawab : 370
w
F
a ¿
a) m , dalam hal ini, F = m.g.sin37o - fk
SMA Negeri 2 OKU hal. 8
Diktat Fisika Kelas X Semester 2 Kurikulum Tahun Pelajaran 2018-2019
mg. sin 37 o − f k
a ¿
m
fk =k.N =k.mg.cos37o = 0,3.10.10.0,8 = 24 N
10. 10 .0,6 − 24
¿
10
= 3,6 m/s2
b) Benda melakukan GLBB S = vo.t + ½ a.t2
S = 0 + ½ 3,6.12 = 1,8 m
Penilaian
Penilaian Pengetahuan
1. Sebuah balok bermassa 4 kg ditaruh pada bidang mendatar. Koefisien gesek statis dan kinetik
antara bidang dengan balok berturut-turut 0,4 dan dan 0,3. Jika balok ditarik dengan gaya
mendatar 14 N. ( g = 10 m/s2)
a. Apakah balok sudah bergerak, Jelaskan alasanmu !
b. Hitung besar gaya gesek antara bidang terhadap balok pada saat itu
2. Sebuah benda bermassa 4 kg terletak pada bidang mendatar didorong dengan gaya mendatar
sebesar 50 N. Jika koefisienn gesek statis antara benda dan bidang 0,75 dan koefisien gesk
kinetik 0,5, serta g = 10 m/s2, maka
a. Apakah benda sudah bergerak ? berikan argumentasi !
b. Hitung besar gaya gesek anatar bidang dengan benda !
c. Jika benda sudah bergerak, berapa percepatan benda ?
3. Dua buah mobil A dan B masing-masing bermassa 3m dan 4m, dihambat dengan gaya
penghambat yang sama. Kecepatan masing-masing mobil berturut-turut v dan 4 v. Akibat gaya
penghambat itu, maka mobil A berhenti pada saat menempuh jarak 6 meter. Berapa jarak yang
mampu ditempuh mobil B ?
4. Sebuah benda bergerak pada bidang horisontal dengan kecepatan awal 20 m/s. koefisien gesek
antara benda dan bidang 0,1. Jika percepatan gravitasi bumi 10 m/s 2, berapa meter jarak yang
dapat ditempuh benda sampai berhenti ?
5.
A Sebuah balok A bermassa 30 kg dihubungkan dengan tali ringan ke
beban B bermassa 20 kg melalui katrol yang licin dan ringan seperti
pada gambar di samping. Jika koefisien gesek kinetik A dan meja
0,1, percepatan gravitasi bumi 10 m/s 2, hitung besar gaya F yang
B harus diberikan pada balok A agar sistem bergerak ke kiri dengan
percepatan 2 m/s2 !
6.
Sebuah benda bermassa 5 kg berada pada bidang miring dengan sudut
kemiringan 37o. ( g = 10 m/s2, s = 0,3 dan k = 0,2) .
7. Koefisien gesek antara kotak dengan bak truk adalah 0,75. Hitung percepatan maksimum truk
yang diperbolehkan agar kotak tetap menempel pada bak truk !
8. Penghapus papan tulis bermassa 200 gram digunakan untuk menghapus papan tulis yang
posisinya vertikal dengan gaya tekan 10 N ( g = 10 m/s 2) koefisien gesek kinetik antara
penghapus dan papan tulis 0,4. Hitung berapa besar gaya yang menggerakkan penghapus agar
dapat menghapus dengan laju tetap !
9. Empat buah benda A, B, C, dan D masing-masing bermassa 2 kg, 4 kg, 6 kg, dan 8 kg,
dihubungkan dengan tali ringan seperti pada gambar. ( g = 10 m/s 2). Jika koefisien gesek antara
masing-masing benda dengan lantai 0,1, hitung tegangan tali :
8 kg a) AB
2 kg 4 kg 6 kg
F = 40 N b) BC
A
C D c) CD
B
Tugas ini wajib dikerjakan untuk siswa kelas X2 dan X3 yang memilih OSN bidang fisika dan X1
( cambridge)
(Fig a)
2) Two masses X and Y are and placed on frictionless surface. A
contant force of magnitude 36 N acts on mass X causing the
two blocks to accelerate together.
4 kg 20 kg
36 N
X Y
(Fig b)
Frictionless surface
Calculate :
Kompetensi Dasar
Menganalisis keteraturan gerak planet dalam tatasurya berdasarkan hukum-hukum Newton
Indikator Pencapaian
1. Mengidentifikasi konsep gaya gravitasi,
2. Mengidentifikasi percepatan gravitasi,
3. Mengidentifikasi kuat medan gravitasi, dan hukum Keppler
4. Memahami keteraturan gerak planet dalam tatasurya berdasarkan hukum-hukum Newton
Lingkup Materi
A. Pertemuan I (3 JP)
Konsep Gaya Gravitasi
B. Pertemuan II (3 JP)
Percepatan Gravitasi
C. Pertemuan III (3 JP)
Kuat medan gravitasi, Hukum Keppler dan keteraturan gerak planet
Ringkasan Materi
Sebuah benda bermassa m dipengaruhi oleh benda m1 dan m2 . Jika jarak m ke m1 = r1, jarak
benda m ke m2= r2, maka benda m akan ditarik olehbenda m1 dengan gaya F1 dan benda m
akan ditarik oleh benda m2 dengan gaya F2 dengan arah seperti pada gambar di bawah ini.
Jika sudut apit antara F1 dan F2 adalah , maka resultan antara gaya gravitasi F1 dan F2 dapat
dihitung menggunakan rumus sebagai berikut :
F ¿ √ F 12 + F
22
+ 2 F 1 F2 cos θ
Contoh
1. Sebuah benda bermassa 1 kg berada di permukaan bumi dengan jarak ke pusat bumi 6,37.10 6 m.
Jika massa bumi 5,97.1024 kg, dan G = 6,67.10-11 N m2/kg2, hitung berat benda di tempat tersebut
Penyelesaian :
Diketahui :
m = 1 kg
M = 5,97.1024 kg
G = 6,67.10-11 N m2/kg2
R = 6,37.106 m
Ditanyakan :
w=…?
Jawab :
m1 . m 2
F ¿ G
r2 Dalam hal ini, F = w, m1 = m = 1 kg, dan m2 = M = 5,97.1024 kg,
sehingga :
24
1.5 , 97. 10
w ¿ 6,67 . 10−11
( 6, 37. 106 )2
= 9,81 N
2. Tiga buah partikel masing-masing benda bermassa m1 = m, m2 = 72m dan m3 = 4/3 m dengan
posisi seperti pada gambar berikut.
m1 = m
Jika tetapan umum gravitasi G, jarak m1 ke m2 = 3R dan
jarak m2 ke m3 = 4R,Tentukan besar gaya gravitasi pada
3R benda m2 yang ditimbulkan oleh m1 dan m3 dinyatakan
m3 = 4/3 m dalam variable m, R, dan G !
m2 = 72 m
4R
SMA Negeri 2 OKU hal. 12
Diktat Fisika Kelas X Semester 2 Kurikulum Tahun Pelajaran 2018-2019
Penyelesaian :
Diketahui :
m1 = m
m2 = 72 m
m3 = 4/3m
Jarak m1 ke m2 = 3R
Jarak m2 ke m3 = 4R
Ditanyakan :
Gaya gravitasi pada benda m2 akibat m1 dan m3 = … ?
Jawab :
m1
Gaya gravitasi pada m2 akibat m1 , misalnya F1
G . m1 . m 2
R F1 ¿
r
F1 12
r1=3R
G .m.72m 8Gm
F1 ¿
m3 ( 3R )2 = R
2
Jadi gaya yang bekerja pada partikel m2 akibat m1 dan m3 adalah merupakan resultan
dari F1 dan F2, yaitu F, atau :
F ¿ √ F 12 + F
22
+ 2 F 1 F2 cos θ
= 90o
F ¿ √ F 12 + F
22
√( ) ( )
2 2
8 Gm 6 Gm
F ¿ +
R2 R2
10 Gm
F ¿
R2
Contoh
1. Sebuah pesawat antariksa dengan massa 2 ton berada pada ketinggian R di atas permukaan bumi.
Jika percepatan gravitasi bumi di permukaan bumi 9,8 m/s2, hitung :
a) Berat pesawat pada ketinggian R di atas permukaan bumi !
b) Berat pesawat jika berada dipermukaan bumi !
Penyelesaian :
Diketahui : R
g1 = 9,8 m/s 2
mp = 2 ton = 2000 kg
R
R1 = R
R2 = 2R
Ditanyakan : Bumi
a) w2 = … ?
b) w1 = … ?
Jawab :
a) w2 = mp.g2
( )
2 2
( )
g1 R2 g1 2R
¿ ¿
g2 R1
. g2 R g2 = ¼ g1 = ¼ .9,8 = 2,45 m/s2 Jadi w2 = 2000.(2,45)= 4.900 N
C. Pertemuan III Kuat medan gravitasi, Hukum Keppler dan keteraturan gerak planet
Energi Potensial dan Potensial Gravitasi
Untuk memindahkan benda bermassa m dari titik P yang berjarak r1 dari puast bumi ke titik Q
yang berjarak r2 dari pusat bumi, diperlukan usaha WPQ.
Secara umum besar energi potensial gravitasi bumi sebuah benda bermassa m yang berjarak r
terhadap pusat bumi dapat dirumuskan sebagai berikut :
SMA Negeri 2 OKU hal. 14
Diktat Fisika Kelas X Semester 2 Kurikulum Tahun Pelajaran 2018-2019
−G . m. M
EP ¿
r
Dalam rumus di atas,
EP : besar energi potensial gravitasi bumi, dalam satuan joule
G.: tetapan umum gravitasi=6,67.10-11 N m2/ kg2
m : massa benda yang dihitung energi potensialnya, dalam satuan kg
M : massa bumi, dalam satuan kg
r : jarak benda ke pusat bumi, dalam satuan meter
Besarnya energi potensial gravitasi bumi tiap satu satuan massa benda disebut potensial
gravitasi atau V. Jadi secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut
−G . M
V ¿
r
Dalam hal ini
V : potensial gravitasi di sebuat titik berjarak r dari benda bermassa M, dalam satuan joule/kg
G : tetapan umum gravitasi = 6,67.10-11 N m2/ kg2.
M :massa benda yang menimbulkan potensial gravitasi, dalam satuan kg
R : jarak titi yang dihitung potensial gravitasinya ke benda yang menimbulkan potensial gravitasi
v ¿
√ G.M
R
Dalam hal ini,
v : kelajuan satelit beredar mengelilingi bumi, dalam satuan m/s
G : tetapan gravitasi umum = 6,67.10-11 N/m2 kg2
M : massa bumi, dalam satuan kg
R: jarak satelit ke pusat bumi.
g :percepatan gravitasi bumi pada jarak R terhadap pusat bumi
Hukum Kepler
Hukum pertama Kepler
Orbit setiap planet berbentuk elips mengitari matahari dan matahari berada dalam salah satu titik
fokusnya.
SMA Negeri 2 OKU hal. 15
Diktat Fisika Kelas X Semester 2 Kurikulum Tahun Pelajaran 2018-2019
Contoh
1. Sebuah benda bermassa m mula-mula berada di permukaan bumi yang berjarak R dari pusat
bumi. Jika massa bumi M, tentukan usaha yang dilakukan untuk memindahkan benda
tersebut dari permukaan bumi ke suatu tempat pada ketinggian ½ R dari permukaan bumi !
Penyelesaian :
Diketahui :
r1=R
r2 = R + ½ R = 1,5 R
massa bumi M
Ditanyakan :
W=…?
Jawab :
W = EP2 - EP1
W ¿ −G
( m. M
r1 ) (
− −G
m. M
r2 )
m. M m. M
W ¿ −G + G
R 1,5 R
G.m. M
W ¿
3R
Penilaian
Penilaian Pengetahuan
1. Perbandingan massa bumi dengan masa sebuah panet adalah 2 : 3, sedangkan perbadingan
jari-jari bumi dengan jari-jari planet tersebut adalah 1 : 2. Jika berat benda di permukaan
bumi 16 N, berapa berat benda di permukaan planet ?
2. Percepatan gravitasi bumi di titik berjarak R dari pusat bumi adalah g m/s2. Tentukan
percepatan gravitasi bumi di titik yang berjarak 2R dari permukaan bumi !
3. Berat benda di permukaan bumi 10 N. Hitung berapa berat benda di permukaan sebuah
planet yang massanya 5 kali massa bumi dan jari-jarinya 2 kali jari-jari bumi !
4. Massa bumi M dan massa bulan m. Tentukan perbandingan antara gaya tarik bulan oleh
bumi dan gaya tarik bumi oleh bulan !
5. Seorang astronut berada pada orbit lingkaran dengan jari-jari R mengitari bumi dengan kuat
medan gravitasi x. Agar kuat medan gravitasi menjadi ½ x, berapa seharusnya jari-jari
lingkaran orbit yang haris di lalui ?
6. Bumi memiliki jari-jari R dan percepatan gravitasi bumi di permukaan g. Tentukan
percepatan gravitasi bumi pada jarak h dari permukaan bumi !
7. Sebuah planet X mempunyai massa a kali massa bumi dan jar-jari b kali jari-jari b umi.ika
berat benda di bumi w, berapa berat benda di planet x ?
8. Perbandingan jari-jari planet A dengan jari-jari bumi 2 : 1 sedangkan massa planet A
dibanding massa di bumi 10 : 1. Jika berat benda di bumi 100 N, berapa berat benda di
planet A ?
9. Dua buah satelit A dan B mengelilingi bumi dengan lintasan masing-masing R A dan RB. Jika
massa planet A sama dengan massa planet B, dan RB = 4 RA, tentukan perbandingan periode
planet A dengan periode planet B !
10. Kelajuan lepas pada permukaan bumi adalah 8 km/s. Hitung kecepatan lepas di sebuah
planet yang jari-jarinya 4 kali jari-jari bumi dan massanya 100 kali massa bumi !
Tugas tambahan ini untuk kelas Cambridge dan kelas OSN yang mengambil pilihan OSN Fisika
1 (a) The diagram below shows the moon of mass m orbiting the Earth of mass M in a circular
path of radius r.
m
M T ¿ 2π
√
r3
GM and
ω ¿
√
G. M
r3
B
2.107 m
1.107 m
A
v ¿
√ G.M
R
b) Calculate
(i) The mass of the Earth
(ii) The gravitational potential at A and B
(iii) The change in gravitational potential of the
spacecraft when it moves from A to B.
Kompetensi Dasar
Menganalisis konsep energi, usaha (kerja), hubungan usaha (kerja) dan perubahan energi, hukum
kekekalan energi, serta penerapannya dalam peristiwa sehari-hari
Indikator Pencapaian
1. Memahami definisi Usaha (kerja) dan energy
2. Mengidentifikasi Energi kinetik dan energi potensial
3. Memahami Konsep usaha
4. Mengidentifikasi Hubungan usaha (kerja) dan energi kinetic
5. Mengidentifikasi Hubungan usaha (kerja) dengan energi potensial
6. Mengidentifikasi perubahan energi kinetik dan energi potensial
7. Mengidentifikasi Hukum kekekalan energi mekanik
Lingkup Materi
A. Pertemuan I (3 JP)
Energi kinetik dan energi potensial (gravitasi dan pegas)
B. Pertemuan II (3 JP)
Konsep Usaha
C. Pertemuan III (3 JP)
Hukum Kekekalan Energi Mekanik
Ringkasan Materi
A. Pertemuan 1 Konsep Energi kinetik dan energi potensial (gravitasi dan pegas)
Energi Potensial
Energi potensial gravitasi adalah energi yang dimiliki (tersimpan) oleh suatu benda karena
kedudukannya. Yang dimaksud dengan kedudukan di sini adalah kedudukan terhadap titik
SMA Negeri 2 OKU hal. 18
Diktat Fisika Kelas X Semester 2 Kurikulum Tahun Pelajaran 2018-2019
acuan. Pada prinsipnya kita boleh memilih titik acuan di manapun. Biasanya untuk benda-benda
di dekat permukaan bumi sebagai titik acuannya adalah permukaan bumi. Artinya kalau benda
berada pada permukaan bumi, maka energi potensial benda sama dengan nol.
EP = m.g.h
Energi kinetik
geraknya. Untuk menurunkan rumusan energi kinetik dapat dianalisis sebagai berikut :
Benda bermassa m berada diam pada bidang horisontal licin(lihat gambar 3).
Kemudian benda diberikan usaha dengan gaya F sehingga berpindah sejauh x. Di sini usaha
yang diberikan akan berubah menjadi energi kinetik, atau W = EK.
Untuk menganalisisi besarnya energi kinetikl, dapat digunakan dengan cara menghitung
besarnya usaha. Lihat gambar 3. Jika selama t detik kecepatan benda berubah dari nol menjadi
v, maka percepatan benda adalah :
EK = ½ mv2
Contoh
1. Hitung energi potensial benda bermassa 3 kg yang berada pada ketinggian 12 m dari tanah ! ( g = 10
m/s2)
Penyelesaian :
Diketahui :
m = 3 kg
g= 10 m/s2
h = 12 m
Ditanyakan :
EP = ... ?
Jawab :
EP = mgh = 3.10.12 = 360 joule
2. Sebuah benda bermassa 3 kg bergerak dengan kecepatan 5 m/s. Hitung energi kinetik benda !
Penyelesaian :
SMA Negeri 2 OKU hal. 19
Diktat Fisika Kelas X Semester 2 Kurikulum Tahun Pelajaran 2018-2019
Diketahui :
m = 3 kg
v= 5 m/s
Ditanyakan :
EK = ... ?
Jawab :
EK = ½ mv2 = ½ .3.52 =37,5 joule
Contoh
1. Sebuah benda berada pada bidang mendatar licin dikenai gaya F = 4 N dengan arah membentuk
sudut 53o terhadap bidang datar. Hitung usaha yang dilakukan oleh gaya untuk memindahkan
benda tersebut sejauh 3 meter !
Penyelesaian
Diketahui : F=4N
F=4N
X=3m
= 53o 53o F cos 53o
Ditanyakan : arah perpindahan
W = ... ?
Jawab : X=3m
W = F.X cos = 4.3.cos53 o
2. Sebuah benda bermassa 3 kg bergerak dengan kecepatan 5 m/s. Hitung energi kinetik benda !
Penyelesaian :
Diketahui :
m = 3 kg
v= 5 m/s
Ditanyakan :
EK = ... ?
Jawab :
EK = ½ mv2 = ½ .3.52 =37,5 joule
3. Sebuah benda bermassa 2 kg bergerak lurus beraturan dengan kecepatan 3 m/s. Kemudian
benda didorong dengan gaya tetap F sehingga dalam selang waktu tertentu kecepatannya
menjadi 5 m/s. Hitung usaha yang dilakukan oleh gaya F dalam selang waktu tersebut !
Penyelesaian :
Diketahui
m = 2 kg
v1 = 3 m/s
v2 = 5 m/s
Ditanyakan :
W = ... ?
Jawab :
W = EK2 – EK1
= ½ mv22 – ½ mv22
= ½ .2.52 – ½ 2.32
= 16 joule
Energi mekanik merupakan jumlah antara energi potensial dengan energi kinetik, atau secara
matematis dapat ditulis sebagai berikut :
EM = EP + EK
Secara umum dapat disimpulkan bahwa jika selama bergerak yang bekerja hanya gaya berat,
maka :
EM = EP + EK = tetap
Daya didefinisikan sebagai usaha yang dilakukan oleh gaya tiap satu satuan waktu.
Secara matematis, usaha dapat ditulis sebagai :
W
P ¿
t
Dalam hal ini,
P : daya, dalam satuan joule/sekon atau watt, kilo watt
W : usaha yang dilakukan oleh gaya tertentu, dalam satuan joule = watt detik, atau watt jam =
t: waktu, dalam satuan sekon, jam dan sebagainya.
D. Hukum Hooke, Energi Potensial Pegas, dan Usaha untuk melawan Gaya Pegas
Hukum Hooke
Gaya itu disebut gaya pegas. Semakin panjang kita meregangkan pegas, semakin besar
gaya pegas. Dari hasil percobaan besar gaya pegas sebanding dengan perubahan panjang
pegas.
F F k .x
Ketika pegas ditarik sehingga pegas mengalami perubahan panjang x, maka usaha yang
dilakukan untuk melawan gaya pegas (W), oleh pegas disimpan sebagai energi yang
disebut “energi potensial pegas” atau (EP)pegas.
Untuk menghitung besar usaha untuk melawan gaya pegas, tidak bisa digunakan rumus
W = F.S. Sebab rumus ini hanya berlaku untuk gaya F konstan, sedangkan dalam hal ini
gaya pegas F selalu berubah. Untuk itu dalam menghitung usaha untuk melawan gaya
pegas digunakan prinsip : usaha yang dilakukan untuk melawan gaya pegas = luas
daerah yang dibatasi oleh grafik F lawan x dengan sumbu x (lihat gambar), atau
W = ½ x (k.x) atau
Luas arsiran = usaha untuk melawan gaya pegas
W = ½.k.x2
F
F=kx
x x
Usaha yang dilakukan untuk melawan gaya pegas ini tersimpan sebagai energi potensial
pegas. Jadi besar energi potensial pegas ketika pegas diregangkan sebesar x adalah :
EPpegas = ½ k.x2
Dalam hal ini, k : konstanta pegas, dalam SI satuannya N/m
X : simpangan (perubahan panjang pegas atau ( L2 – L1)
Contoh
1. Benda bermassa 5 kg jatuh bebas dari ketinggian 4 m di atas tanah. Jika g = 10 m/s2,
tentukan berapa besar energi kinetik ketika benda berada pada ketinggian 3 m ?
Penyelesaian :
Diketahui :
m = 5 kg
h=4m
g = 10 m/s2
ditanyakan :
EK pada saat h = 3m ?
Jawab :
EM = EP di titik tertinggi = EK di titik terendah=5.10.4 = 200 joule.
SMA Negeri 2 OKU hal. 22
Diktat Fisika Kelas X Semester 2 Kurikulum Tahun Pelajaran 2018-2019
2. Sebuah pegas dengan konstanta pegas 2 N/m dalam posisi mendatar di atas bidang
licin. Salah satu ujung pegas ditahan dengan dinding sedangkan ujung lain yang
bebas dilempar dengan benda bermassa 0,5 kg tegak pada penampang pegas. Jika
kecepatan benda 10 cm/s, berapa cm pegas itu akan termampatkan ?
Penyelesaian :
Diketahui :
k = 2 N/m
m = 0,5 kg
v = 10 cm/s = 0,1 m/1
Ditanyakan :
X=…?
Jawab :
Penilaian
Penilaian Pengetahuan
1. Sebuah pegas dengan konstanta pegas 5000 N/m dalam posisi mendatar di atas bidang licin. Salah
satu ujung pegas ditahan dengan dinding sedangkan ujung lain yang bebas dilempar dengan benda
bermassa 500 gram tegak pada penampang pegas. Jika kecepatan benda 10 m/s, berapa cm pegas
itu akan tertekan ? (kunci : 10 cm )
6 m/s
2m
A
6. Sebuah benda meluncur dari titik A setinggi 9m
melalui bidang lengkung licin menuju titik B
setinggi 4 m. Hitung kelajuan benda di titik B ! 9m B
4m
8. Sebuah peluru bermassa 80 gram ditembakkan dengan kecepatan 100 m/s dan sudut elevasi 53 o.
Hitung energi kinetik peluru ketika berada pada titik puncak parabola !
9. Sebuah peluru bermassa 400 gram ditembakkan mendatar masuk pada tanah liat dengan kecepatan
20 m/s. Peluru berhenti setelah menempuh jarak 80 cm. Hitung berapa besar gaya gesek rata-rata
yang dialami peluru !
1
Tugas Tambahan A
Tugas tambahan ini untuk kelas Cambridge dan kelas OSN yang mengambil pilihan OSN Fisika
1. A ball of mass 0.30 kg is projected with an initial velocity of 20 ms-1 at an angle of 30o to the
horizontal. Assuming frictional forces on the motion is negligible, calculate
a. The kinetic energy at its maximum height.
b. The potential energy at its maximum height.
c. The total energy at its maximum height.
d. The kinetic energy 0.50 s after its was projected.
2. A sphere of mass 1.5 kg is attached by the light inextensible string of length 120.0 cm pivoted at P.
The sphere is raised to an angle of 60o to the vertical at position A and released. When it reaches the
vertical position at B, the string breaks and the sphere falls freely and reaches the ground in 1.0 s.
Calculate :
a. the speed of the sphere immediately after the string breaks
b. the vertical height fallen by the sphere.
c. (b)If the sphere bounces to a height of 3.0 m after hitting the ground. Calculate the amount of
heat energy gained by the ground if the ball maintains a constant temperature.
Kompetensi Dasar
3.10 Menerapkan konsep momentum dan impuls, serta hukum kekekalan momentum dalam kehidupan
sehari-hari
3.
4.
4.10 Melakukan percobaan berikut presentasi hasilnya terkait interaksi gaya serta hubungan gaya,
massa, dan percepatan dalam gerak lurus serta makna fisisnya
Indikator Pencapaian
3.10.1 Mengalikasikan hubungan implus dan momentus
3.10.2 Mengaplikasikan definisi momentum dalam penyelesaian tumbukan,
3.10.3 Menentukan jenis-jenis tumbukan
3.10.4 Mengaplikasikan konsep momentum dan impuls, serta hukum kekekalan momentum dalam
kehidupan sehari-hari
Lingkup Materi
A. Pertemuan I
Momentum, impuls, hubungan antara impuls dan momentum serta tumbukan
B. Pertemuan II
Hukum kekekalan momentum
C. Pertemuan III
Penerapan Hukum kekekalan momentum
D. Pertemuan IV
Tumbukan
Ringkasan Materi
A. Pertemuan I (3 JP)
Momentum ialah : Hasil kali sebuah benda dengan kecepatan benda itu pada suatu saat Momentum
merupakan besaran vector yang arahnya searah dengan Kecepatannya. Satuan dari
mementum adalah kg m/det atau gram cm/det.
Impuls adalah : Hasil kali gaya dengan waktu yang ditempuhnya. Impuls merupakan.
Besaran vector yang arahnya se arah dengan arah gayanya. Perubahan momentum adalah akibat
adanya impuls dan nilainya sama dengan impuls.
Contoh
1. Sebuah bola kasti yang massanya 0,20 kg dilempar horizontal ke kanan dengan kelajuan 20 m/s.
setelah dipukul, bola bergerak ke kiri dengan kelajuan 20 m/s. Berapa Impuls yang diberikan
oleh kayu pemukul bola
Jawab:
I = ΔP
I = m(V2 – V1)
I = -8 Ns
2. Seorang penebak menggunakan senapan yang massanya 4 kg. Ketika menembakkan peluru yang
massanya 5 gram peluru keluar dengan kecepatan 400 m/s. Berapa kecepatan hentakan senapan
ketika peluru ditembakkan
Jawab:
Ps + Pp = P’s + P’p
Ms.0 + Mp.0 = 4V’s + 2
V’s = - 0,5 m/s
B. Pertemuan II (3 JP)
Hukum kekekalan momentum
Pada peristiwa tumbukan antara 2 buah benda yang tidak melibatkan gaya luar (gaya gesek) berlaku
hukum kekekalan momentum yang berbunyi :
vA vB
mA mB
Sebelum bertumbukan
FBA FAB
1
vA mA mB vB1
Setelah bertumbukan
Pada saat bertumbukan benda A menempel pada benda B selama t. Menurut Hukum Newton III
besarnya
Faksi = Freaksi (tapi arahnya berlawanan).
FAB = – FBA
FAB . t = – FBA . t
Karena Impuls = perubahan momentum, maka :
mA vA1 – mA vA = – (mB vB1 – mB vB)
mA vA1 – mB vB1 = mA vA + mB vB
atau
Jumlah momentum sebelum tumbukan = jumlah momentum setelah tumbukan
Contoh peristiwa tumbukan antara 2 benda
a. Senapan yang menembakkan peluru
b. Ledakan yang memisahkan satu benda menjadi dua benda
c. Nelayan yang melompat dari perahu.
Hukum kekekalan energi kinetik dirumuskan :
Ek = E1k
Yaitu : perbandingan antara selisih kecepatan setelah bertumbukan dan sebelum bertumbukan.
1 1
v 1 −v 2
e = - v 1 −v 2
e= √ √
h1
h
h 11
= 1
h
Contoh
1. Dua buah benda massanya sama bergerak berlawanan arah. Benda pertama bergerak dengan
kecepatan 10 m/s ke kanan dan benda kedua bergerak dengan kecepatan 5 m/s ke kiri. Jika
setelah tumbukan kedua benda menjadi satu. Tentukan :
a. Kecepatan kedua benda setelah tumbukan!
b. Ke mana arah gerak benda setelah tumbukan ?Jelaskan !
Penyelesaian :
Diketahui :
m1 = m2 = m
v1 = 10 m/s
v2 = - 5 m/s
v1’=v2’=v’ (setelah tumbukan kedua benda menyatu)
Ditanyakan :
v’ = ... ?
Jawab :
m1v1 + m2v2 = m1v1’ + m2v2’
m1v1 + m2v2 = (m1 + m2)v’
mv1 + mv2 = 2mv’
10 + (-5) = 2v’
v’ = 2,5 m/s
arah gerak kedua benda setelah tumbukan adalah ke kanan atau searah dengan benda pertama
sebelum tumbukan, sebab tanda v’ positip.
Gambar di atas menunjukkan beberapa contoh penggunaan prinsip hukum kekekalan momentum.
Perhatikan gambar 4a),4b), dan 4c), 4d), 4e), 4f).Mengapa roket air dapat meluncur dengan cepat ?
Mengapa roket ruang angkasa dapat meninggalkan bumi dengan kecepatan tinggi ? Mengapa cumi-
cumi bisa bergerak mundur sambil menyemburkan air ke depan? Bagaimana mengukur kecepatan
awal peluru dengan ayunan balistik? Mengapa seorang penembak terpentak ke belakang saat
menembak? Bagaimana menganalisis dua buah benda yang bertumbukan?
Pertanyaan-pertanyaan di atas dapat dijawab dengan konsep hukum kekekalan momentum.
Untuk membahas tentang hukum kekekalan momentum ikutilah penjelasan berikut ini.
Berikut ini menunjukkan gambar proses tumbukan antara dua benda dari awal sebelum tumbukan
(gambar 5a), saat proses tumbukan (gambar5b), dan saat setelah tumbukan (gambar 5c).
Gambar 5a) menunjukkan dua benda bermassa m1 dan m2 bergerak dengan kecepatan v1 dan v2.
Momentum benda pertama p1 = m1.v1
Momentum benda kedua p2 = m2.v2.
Gambar 5b) menunjukkan kedua benda bertumbukan secara sentral, sehingga menurut hukum III
Newton benda pertama memberikan gaya pada benda kedua sebesar F12, dan benda kedua
memberikan gaya pada benda pertama sebesar F21 sehingga berlaku :
F12 = -F21
Gambar 5c) menunjukkan kedua benda setelah tumbukan masing-masing bergerak dengan kecepatan
v1’ dan v2’.
Momentum masing-masing benda setelah bertumbukan adalah
p1’ = m1v1’ dan p2’ = m2v2’
Contoh
1. Sebuah balok yang massanya 3 kg diam di atas bidang horisontal. Koefisien geekan antara balok
dengan bidang horisontal 0,2. Peluru yang massanya 20 gr ditembakkan horisontal mengenai balok
tersebut dan diam dalam balok. Balok bergeser sejauh 1 m. Jika g = 10 m/s 2. Hitung kecepatan
peluru menumbuk balok
Penyelesaian :
Diketahui :
SMA Negeri 2 OKU hal. 29
Diktat Fisika Kelas X Semester 2 Kurikulum Tahun Pelajaran 2018-2019
2.
Sebuah ayunan balistik ditembak dengan peluru bermassa 30
gram dengan arah horisontal sesuai pada gambar di
60o
samping. Jika massa balok kayu 6 kg dan panjang tali 40 cm,
40 cm ternyata peluru menancap pada balok balistik dan berayun
dengan sudut = 60o. Hitung kecepatan peluru !
6 kg
30 gr
Penyelesaian :
Diketahui :
L = 40 cm=0,4 m
60o = 60o
L cos 60o m1=30 gr = 30.10-3 kg = 0,030 kg
L = 40 cm m2 = 6 kg
v1 = v1
v2=0
h =( L-L cos 60o) = 0,2m v1’=v2’=v’
30 gr 6 kg Ditanyakan :
SMA Negeri 2 OKU hal. 30
Diktat Fisika Kelas X Semester 2 Kurikulum Tahun Pelajaran 2018-2019
v1 = ... ?
Jawab :
Energi mekanik peluru bersama balok balistik tepat saat peluru mengeram pada balok=energi
mekanik saat terpental menyimpang 60o EK1 + 0 = 0 + EP2
½ (m1 + m2)(v’)2 = (m1 + m2)gh
½ (v’)2=10.h (v’) = 2.10.0,2 = 2 m/s
Jumlah momentum peluru dan balok sebelum bertumbukan = jumlah momentum peluru dan balok
tepat setelah tumbukan m1v1 + m2v2 = (m1 + m2).v’
0,03.v1 + 0 = (m1 + m2).v’
0,03.v1 = (0,03 + 6).2
0,03.v1 = 6,03.2
v1 = 402 m/s
Jadi kecepatan peluru sebelum menumbuk balok balistik adalah = 402 m/s
D. Pertemuan IV (3 JP)
Tumbukan
Pada setiap jenis tumbukan berlaku hukum kekekalan momentum tetapi tidak selalu berlaku hukum
kekekalan energi mekanik. Sebab disini sebagian energi mungkin diubah menjadi panas akibat
tumbukan atau terjadi perubahan bentuk :
vA = 2gh √
Kecepatan lantai sebelum dan sesudah tumbukan adalah 0.
vB = vB’ = 0
Dengan memsukkan persamaan tumbukan elstis sebagian :
v |−v | v |−0 v |
A B A A
e=− e=− e=−
v A −v B diperoleh : v A −0 atau vA
Contoh
1. Sebuah bola jatuh bebas dari ketinggian h1 di atas lantai dan ketika sampai di lantai terpantul
kembali pada ketinggian h2. Tentukan koefisien restitusi antara bola dengan lantai !
Penyelesaian :
Diketahui :
v1 = v1
v1’= v1’
h1 v2 = v2’ = 0 (lantai)
h2 Ditanyakan :
v1’
e = ... ?
Jawab :
v112 = mgh1 v1’= 2gh1
½ mv
½ m(v1’)2 = mgh2 v1’= 2gh2 karena v1’ berlawanan dengan v1, maka v1’ = -2gh2
−( v 1 ' − v 2 ' )
e ¿
( v1 − v2 )
−(−√ 2 gh 2 − 0 ' )
e ¿
(√ 2 gh1 − 0)
e ¿
Catatan:
√ h2
h1
- Untuk lantai dan benda yang sama memiliki koefisien restitusi (e) yang sama, maka
berlaku persamaan :
√ √ √ √
h2 h3 h4 hn
e ¿
h1 = h2 = h3 = h ( n − 1)
2. Sebuah bola pingpong jatuh bebas pada ketinggian 2 meter di atas tanah. Jika pantulan
pertama ketinggian mencapai ½ meter, hitung berapa ketinggian pantulan ke dua !
Penyelesaian :
Diketahui :
h1 = 2 m
h2 = ½ m
Ditanyakan :
h3 = ... ?
Jawab :
√ h3
h2
¿
√ h2
h1
√ h3
0,5
¿
h3 = 1/8 m = 0,125 m
√ 0,5
2,0
Jadi ketinggian pantulan ke dua adalah = 0,125 meter
Penilaian
Penilaian Pengetahuan
1) Sebuah senapan mesin menembakkan peluru bermassa 100 gr dengan laju 500 m/s. Penembak
memegang senapan dengan tangannya dan hanya dapat memberikan gaya untuk menahan
terpentalnya senapan sebesar 180 N. Hitung jumlah maksimum peluru yang dapat ditembakkan tiap
menitnya !
2) Sebuah benda dalam keadaan diam massanya m. Karena pengaruh gaya dari dalam , benda tersebut
meledak menjadi dua bagian dengan perbandingan massa 2 : 3 dan bergerak berlawanan arah .
Hitung perbandingan kecepatan kedua benda !
3) Sebutir peluru 40 gram bergerak dengan kecepatan 20 ms−1 arah mendatar menumbuk balok
bermassa 120 gram yang sedang diam di atas lantai. Jika peluru tertahan di dalam balok, hitung
kecepatan balok setelah ditembak !
4) Sebuah truk bak terbuka bermassa 12.000 kg bergerak dengan kelajuan tetap 16,4 m/s pada lintasan
tanpa gesekan. Anggap truk memiliki wadah penampung air pada baknya. Hujan deras mulai jatuh
vertikal dan mengenai wadah dengan debit 8 kg/menit. Berapa kelajuan truk setelah 80 menit ?
5) Sebuah mobil beserta isinya bermassa 1600 kg bergerak lurus tanpa gesekan dengan kelajuan 3
m/s. Hitung kelajuan mobil saat benda bermassa 20 kg dilempar keluar dari mobil dengan kelajuan
8 m/s searah dengan gerak mobil !
6) Dua troli A dan B masing-masing 3 kg bergerak saling mendekati dengan vA = 2 m.s−1 dan vB = 2,5
m.s−1 Jika kedua troli bertumbukan dan saling menempel, hitung kecepatan kedua troli sesudah
bertumbukan dan ke mana arahnya , jelaskan !
7)
Sebuah peluru bermassa 15 gram ditembakkan horisontal ke
60o dalam balok pada ayunan balistik seperti pada gambar di
samping. Jika massa balok kayu 3 kg dan panjang tali 10 cm,
10 cm
ternyata peluru menancap pada kayu dan berayun dengan
sudut simpangan 60o. Hitung kecepatan peluru tepat akan
menembus balok !
3 kg
15 gr
8) Seorang massanya 90 kg membawa senapan massanya 10 kg dan di dalamnya ada sebutir peluru
bermassa 100 gr. Orang tersebut berdiri pada lantai licin . Pada saat peluru ditembakkan dengan
kecepatan 50 m/s, orang tersebut terdorong ke belakang . Hitung kecepatan orang terpental ke
belakang !
9) Kayu dengan massa 0,90 kg tergantung dengan seutas tali. Kayu tersebut ditembak dengan sebutir
peluru bermassa 100 gr sehingga peluru bersarang pada kayu. Kecepatan peluru bersama kayu pada
saat peluru bersarang pada kayu 10 m/s. Hitung kecepatan peluru pada saat mengenai kayu !
10) Sebuah balok yang massanya 3 kg diam di atas bidang horisontal. Koefisien gesekan antara balok
dengan bidang horisontal 0,2. Peluru yang massanya 20 gr ditembakkan horisontal mengenai balok
tersebut dan diam dalam balok. Balok bergeser sejauh 2 m. Jika g = 10 m/s2 hitung kecepatan peluru
menumbuk balok !
Tugas tambahan ini untuk kelas Cambridge dan kelas OSN yang mengambil pilihan OSN Fisika
1) A bullet of mass 0.03 kg and travelling with a speed of 500 ms-1 strike a wooden block of mass 1.00
kg placed at the edge of cliff of height 10.0 m from the ground . After the impact , the bullet
emerges horizontally from the block with velocity v 1 while the block move of horizontally with
velocity v2. Both of them fall freely with the block hitting the ground at a distance of 20.0 m from
the cliff.
500 ms-1
0.03 kg
10.0 m
ground
20.0 m
a) Calculate the time taken for the block to reach the ground and hence determine v 2.
b) By using the principle of conservation of linear momentum, determine V 1.
c) Determine of the velocity of the bullet just before it strikes the ground.
2) Two objects, one of mass 2.0 kg and moving at 30.0 ms -1, whilst the other of mass 3.0 kg moving at
20.0 ms-1, are travelling at right angles to each other. The 2.0 kg mass is moving in an Easterly
direction whilst the 3.0 kg is heading North. The collide and remain coupled together. Find the
velocity and direction of the coupled mass after the collision.
3) A car of mass 1000 kg is parked on a level road with its hand brake on. Another car of mass 1500
kg travelling at 10 ms-1 collides into the back of the stationary car. The two car move together after
collision in the same straight line. The travel 25 m before finally coming to rest. Find the average
frictional force exerted on the cars as they come to rest.
GERAK HARMONIK
BAB
Kompetensi Dasar
3.11 Menganalisis hubungan antara gaya dan getaran dalam kehidupan sehari-hari
4.11 Melakukan percobaan getaran harmonis pada ayunan sederhana dan/atau getaran pegas berikut
presentasi serta makna fisisnya
Indikator Pencapaian
3.11.1 Memahami definisi getaran harmonis
3.11.2 Mengidentifikasi Karakteristik getaran harmonis (simpangan, kecepatan, percepatan, dan gaya
pemulih, hukum kekekalan energi mekanik)
3.11.3 Mengidentifikasi Persamaan simpangan, kecepatan, dan percepatan
3.11.4 Mengidentifikasi hubungan antara gaya dan getaran dalam kehidupan sehari-hari
Lingkup Materi
Ringkasan Materi
A. Pertemuan I
Karekteristik Gerak Harmonik
Gerak harmonis sederhana ( simple Harmonic Motion) disebut juga getaran harmonis atau
getararan selaras.
Gerak harmonis adalah gerak lurus bolak-balik yang selalu melalu titik seimbang.
Gerak harmonis dipengaruhi oleh gaya yang selalu memenuhi hukum Hooke.
Gerak harmonis dipengaruhi oleh gaya yang besarnya sebanding dengan simpangan. Gaya itu
disebut gaya pemulih ( F = - kx).
Simpangan (y) adalah posisi benda yang bergetar diukur dari titik seimbang.
Amplitudo (A) adalah simpangan maksimum dari sebuah benda yang melakukan gerak
harmonis. Satuan amplitudo = satuan simpangan, misalnya meter, cm, dan sebagainya. Pada
gambar 2a) dan 2b) yang dimaksud amplitudo adalah jarak OP atau jarak OQ.
Satu getaran sempurna adalah gerakan dari titik seimbang ke kiri sampai simpangan maksimum-
kembali ke titik seimbang –terus ke kanan sampai simpangan maksimum dan kembali ke titik
seimbang lagi. Pada gambar 2a) dan 2b), gerak dari O-P-O-Q-O atau O-Q-O-P-O adalah satu
getaran sempurna.
Frekuensi dari benda yang melakukan gerak harmonis (f)adalah banyaknya getaran yang
dilakukan tiap satu satuan waktu. Satuan frekuensi adalah getaran per detik atau hertz ( Hz),
atau kilo Hz, mega Hz, dan sebagainya.
Periode dari benda yang melakukan gerak harmonis (T) adalah waktu yang dibutuhkan benda
melakukan satu kali gerak harmonis atau getaran.Satuan periode adalah sekon.
Fase gerak harmonis atau tingkat getaran () adalah menunjukkan berapa bagian benda itu telah
bergetar dari getaran sempurna terhitung dari awal titik seimbang. Jika posisi benda
mendapatkan seperempat bagian dari satu getararan sempurna diukur dart titik seimbang
dikatakan fasenya ¼.
Simpangan Gerak Harmonik y = A sin atau y = A sin .t
Dalam hal ini,
: sudut fase
y : simpangan dalam satuan meter, cm, dan seterusnya
A : amplitudo, dalam satuan meter, cm, dan sebagainya
: kecepatan sudut = frekuensi sudut dalam satuan rad/s
Kecepatan gerak harmonik
v ¿ vcosθ atau v ¿ ωA cosθ atau v ¿ ωA cosωt
Dalam hal ini,
v : kecepatan benda yang melakukan gerak harmonis, dalam satuan m/s
: sudut fase (perlu diingat bahwa :
y : simpangan dalam satuan meter, cm, dan seterusnya
A : amplitudo, dalam satuan meter, cm, dan sebagainya
: kecepatan sudut = frekuensi sudut dalam satuan rad/s.
Percepatan a = - 2Asin t atau a = - 2Asin atau a = - 2.y
Dalam hal ini,
a : percepatan benda yang melakukan gerak harmonis, dalam satuam m/s2
A : amplitudo, dalam satuan meter, cm, dan sebagainya
: kecepatan sudut = frekuensi sudut dalam satuan rad/s.( = 2.f)
y : simpangan, dalam satuan cm, atau mater.
Contoh
Contoh 1
Sebuah partikel bergerak harmonis dengan amplitude 3 cm dan periode 12 sekon. Ketika partikel
bergetar 2 sekon sejak dari titik seimbang, hitung kecepatan getaran !
Penyelesaian :
Diketahui :
A = 3 cm
T= 12 sekon
t=2s
Ditanyakan :
v=…?
SMA Negeri 2 OKU hal. 36
Diktat Fisika Kelas X Semester 2 Kurikulum Tahun Pelajaran 2018-2019
Jawab :
v = .Acos
2π . A t
v ¿ cos 360o
T T
2 π .3 2
v ¿ cos 360 o
12 12
π
v ¿ cos60 o
2
= 0,25 cm/s
Contoh 2.:
Sebuah partikel bergerak harmonis mulai dari titik seimbang dengan amplitudo 10 cm dan frekuensi
2 Hz. Tentukan kecepatan partikel ketika simpangan partikel 6 cm
Penyelesaian :
Diketahui :
A = 10 cm
f= 2 Hz
y = 6 cm
Ditanyakan :
Kecepatan gerak harmonis v = ... ?
Jawab :
v ¿ ω√A − y
2 2
v ¿ 2π .f √ A2 − y 2
v ¿ 2π .2 √102 − 62
v ¿ 4π ..8
= 32 cm/s
Contoh 3
Sebuah partikel bermassa 2 gram bergerak harmonis dengan frekuensi 2 Hz dan amplitude 2 cm.
Ketika t = 1/8 sekon, Hitung : a) percepatan partikel ; b) gaya pemulih ketika t = 1/8 sekon !
Penyelesaian:
Diketahui :
f = 2 Hz
A = 2 cm
m = 2 gram
t = 1/8 s
Ditanyakan :
a) a = … ?
b) b) F = … ?
Jawab :
a) a = - 2Asin
= 2f dan = t.f.360o
a = - (2.2)2.2.sin
a = -162.2sin(1/8).2.360o
a = -322 cms-2
b) F = m.a
= 2.10-3.(-322).10-2
SMA Negeri 2 OKU hal. 37
Diktat Fisika Kelas X Semester 2 Kurikulum Tahun Pelajaran 2018-2019
= -64.10-5 2 N
Contoh 4
Pada saat simpangan y = 5 cm percepatan getaran selaras a = -4 cms -2. Hitung percepatan ketika
simpangannya 10 cm !
Penyelesaian :
Diketahui :
y1 = 5 cm
a1 = -4cms-2
y2 = 10 cm
Ditanyakan :
a2 = … ?
Jawab :
a2 y2
¿
a = - 2.y a sebanding dengan y a1 y1
y2 10
a2 ¿ a1 a2 ¿ (−4 )
y1 5 a2 = - 8 cms-2
B. Pertemuan II
Energi Gerak Harmonik
Energi Kinetik Gerak Harmonis
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh benda karena gerakannya. Pada modul 8 rumus
energi kinetik telah dikenalkan, bahwa jika massa benda m, kecepatan benda v, maka energi
kinetik dirumuskan sebagai EK = ½ mv2 .
Untuk benda yang melakukan gerak harmonis, maka dalam hal ini, v adalah kecepatan gerak
harmonis atau getaran.
Karena EK = ½ mv2, maka dalam konsep gerak harmonis v adalah kecepatan gerak harmonis,
sehingga akan memenuhi persamaan v ¿ ωA cosωt
Atau ; EK = ½ m (Acost) 2.
Energi potensial gerak harmonis diperoleh dari energi potensial pegas, yaitu EP = ½ k.y 2
k = m 2 sehingga diperoleh : EP = ½ m.2.(A.sin t)2
Energi Mekanis Gerak Harmonis
Energi mekanis adalah merupakan jumlah energi potensial dan energi kinetik, atau
EM = EP + EK.
EM = ½ m2A2sin2t + ½ m2A2cos2t
= ½ m2A2 (sin2t + cos2t), ingat menurut matematik , sin2t + cos2t = 1, sehingga akan
diperoleh : EM = ½ m2A2
Dalam hal ini,
EM : energi mekanis benda yang melakukan gerak harmonis, dalam satuan joule
A : amplitudo, dalam satuan meter, cm, dan sebagainya
: kecepatan sudut = frekuensi sudut dalam satuan rad/s.
m : massa benda yang melakukan gerak harmonis, dalam satuan kg.
Hukum kekekalan energi mekanik pada gerak harmonis berlaku jika selama bergerak hanymonis
hanya dipengaruhi oleh gaya konservatif. Gaya berat dan gaya pegas adalah termasuk gaya
konservatif, sehingga pada gerak harmonis berlaku Hukum Kekekalan Energi Mekanik EP + EK
= EM = tetap. Ketika EK=0, maka EP maksimum dan ketika EP = 0, maka EK maksimum,
sehingga diperoleh EPmaks = EKmaks = EM
Contoh
1. Sebuah partikel bermassa 1 gram bergerak harmonis dengan frekuensi 0,5 Hz dan amplitudo 8
cm. Pada saat partikel bergetar dalam waktu t = 0,25 detik, tentukan :
a. Fase getaran
b. Sudut fase getaran
c. Simpangan getaran
d. Kecepatan getaran
e. Percepatan getaran
f. Energi kinetik getaran
g. Energi potensial getaran
h. Energi mekanik getaran
i. Energi potensial maksimum
j. Energi kinetik maksimum
k. Kecepatan maksimum getaran
l. Percepatan maksimum getaran
Penyelesaian :
Diketahui :
m = 1 gr
f = 0,5 Hz
A = 8 cm
t = 0,25 detik
Ditanyakan :
a. = ... ?
b. = ... ?
c. y= ... ?
d. v = ... ?
e. a = ... ?
f. EK = ... ?
g. EP = ... ?
h. EM = ... ?
i. (EP)maks = ... ?
j. (EK)maks = ... ?
k. (v )maks = ... ?
l. (a)maks = ... ?
Jawab :
a. = t/T = t.f = 0,25.0,5 = 0,125
b. =.2 radian = 0,125. 2 = 0,25 rad atau = 45o
c. Y = A sin = 8 sin 45o = 42 cm
d. v ¿ ωA cosθ ,
v ¿ 2.π .f . Acosθ
= 2..0,5.8.cos 45o
= 42 cm/s
e. a = - 2Asin
a = (2..f)2.A.sin 45o
= (2..0,5)2.8.0,52
= (4.2.0,25.8.0,52
= 4.22 cm/s2
f. EK = ½ m A cos2t
2 2
= ½ m(2..f) 2A2cos245o
= ½ .1.10-3.(4.2.0,52.(8.10-2)2.(0,52)2
= 162.10-7 joule
g. EP = ½ m2A2sin2t
= ½ m(2..f) 2A2sin245o
= ½ .1.10-3.(4.2.0,52.(8.10-2)2.(0,52)2
= 162.10-7 joule
h. EM = ½ m A2 2
= ½ m(2..f)2A2
= ½ m.42.f2.A2
= ½ .1.10-3.4. 2.(0,5)2.(8.10-2)2
= 322.10-7 joule
Atau dengan cara lain :
EM = EP + EK
= 162.10-7 + 162.10-7
= 322.10-7 joule
i. EPmaks = EM = 322.10-7 joule
j. EKmaks = EM = 322.10-7 joule
k. v ¿ 2.π .f . Acosθ , agar kecepatan mencapai maksimum, maka harga cos = 1
vmak= 2.0,5.8.1
= 8 cm/s
l. a = - 2Asin percepatan akan maksimum jika nilai sin = 1, sehingga
= - (2..f)2.A.1
= - 42.f2.A.1
= - 42.(0,5)2.8.1
= - 82 cm/s2
2. Pertemuan III
Periode Gerak Harmonik
Analisis Secara Teori tentang Ayunan Matematis
Untuk mengetahui secara teori, faktor-faktor yang mempengaruhi periode ayunan
sederhana, kita akan menganalisis secara teori sebagai berikut :
√ L
2
4π L
g ¿ T ¿ 2π
T 2 atau g
Analisis Secara Teori tentang Ayunan Matematis
Untuk mengetahui secara teori, faktor-faktor yang mempengaruhi periode ayunan
sederhana, kita akan menganalisis secara teori sebagai berikut :
Ayunan sederhana atau ayunan matematis merupakan
salah satu contoh gerak harmonis. Gerak harmonis selalu
dipengaruhi oleh gaya yang selalu menuju ke titik
seimbang. Gaya ini disebut juga gaya lenting pemulihan
yang besarnya sesuai hukum Hooke.
L Pada ayunan matematis gaya lenting pemulihan yang
menyebabkan bandul bergetar adalah komponen gaya
berat pada sumbu x, yaitu :
F = mg.sin ......................................a)
x Menurut hukum Hooke F = kx. Untuk ayunan sederhana,
P maka sudut sangat kecil ( < 5o)maka busur OP ≈ x
O
mg sin Berdasarkan persamaan 6), maka k = m. 2
mg cos
Sehingga F = m.2. x ...................... b)
Dari persamaan a) dan b) akan diperoleh :
mg
Δx 2π
ω ¿
g.sin = x .2 sin = L dan T . Dar
2
g . Δx Δx. 4 π
¿
L T2
Contoh
Contoh 1
Sebuah bandul melakukan gerak harmonis dengan periode 2 sekon. Hitung periode ayunan
ketika tali pada bandul dipendekkan menjadi ¼ kali semula !
Penyelesaian :
Diketahui :
T1 = 2 sekon
L 2 = ¼ L1
Ditanyakan :
T2 = … ?
Jawab :
T ¿ 2π
√ L
g
T2
T sebanding dengan L T 1
¿
L2
L1 √
T 2 ¿ T1
√ L2
L1
T2 ¿ 2
0 , 25 L1
Jika sebuah beban digantungkan pada ujung pegas yang vertikal kemudian digetarkan, maka
terjadilah gerak lurus bolak-balik yang selalu melalui titik seimbang, yaitu gerak harmonis. Apa
faktor yang mempengaruhi besarnya periode getaran pegas ?
Untuk menjawab pertanyaan itu, mari kita diskusikan.
Menurut persamaan 4) di atas, maka k = m. 2
2. π
ω ¿
Sedangkan T
Dari persamaan a) dan b), maka diperoleh periode getaran pegas berbeban adalah :
( ) √
2
2. π m
k ¿ m. T ¿ 2π
T atau k
Dalam hal ini,
k : tetapan pegas, dalam satuan N/m
m : massa beban yang digantungkan pada ujung pegas, dalam satuan kg
T : periode getaran, dalam satuan sekon.
Contoh
1. Sebuah pegas dalam keadaan tergantung vertikal diberi beban 500 gram. Pegas
digetarkan naik turun. Jika periode getaranny 0,1 detik, tentukan konstanta pegas yang
digunakan !
Penyelesaian
diketahui :
k = 200 N/m
SMA Negeri 2 OKU hal. 41
Diktat Fisika Kelas X Semester 2 Kurikulum Tahun Pelajaran 2018-2019
m = 500 gram
T = 0,1 detik
Ditanyakan :
k= ... ?
Jawab :
T ¿ 2π
√ m
k
0,1 .π ¿ 2π
2
√
500. 10−3
k
4 π 0,5
( 0,1. π )2 ¿
k
k= 200 N/m
Penilaian
Penilaian Pengetahuan
1) Sebuah bandul diayunkan di permukaan bumi periodenya 3 detik. Berapa periode ayunan untuk
bandul dengan panjang tali yang sama jika diayunkan di permukaan plenet yang massanya 8
kali massa bumi dan jari-jarinya 6 kali jari-jari bumi ?
2) Periode ayunan sebuah bandul sederhana di permukaan bumi adalah 1,5 detik. Berapa periode
ayunan untuk bandul dengan panjang tali 4 kali lipat dan diayunkan di permukaan planet yang
percepatan gravitasinya 9/16 kali percepatan gravitasi di permukaan bumi ?
3) Sebuah pegas bergetar dengan periode 1,8 detik ketika diberi beban bermassa 2 kg. Berapa
periode getaran pegas ketika digetarkan dengan beban 8 kg ?
4) Bola kecil bermassa 50 gram digantungkan vertikal pada sepotong pegas kemudian bola ditarik
dari kedudukan seimbang dan dilepaskan kembali sehingga bola bergetar dengan frekuensi 2
Hz.Jika bola diganti dengan bola bermassa 200gr, tentukan frekuensi bola!
5) Sebuah pegas A dengan konstanta pegas kA digantung vertikal dengan beban mA. Ketika pegas
digetarkan vertikal naik turun, frekuensinya fA. Pegas B dengan konstanta pegas kB diberi beban
bermassa mB bergetar dengan frekuensi fB. Jika kA = 9/4 kB dan mA = 16 mB, hitung
perbandingan fB : fA !
6) Sebuah partikel bergerak harmonis mempunyai kecepatan 9 m/s ketika simpangannya 2 m, dan
kecepatannya menjadi 4 m/s ketika simpangannya 3 m. Hitung amplitudo getaran !
7) Beban 200 gram bergantung vertikal pada sebuah pegas kemudian digeterkan naik turun. Jika
frekuensi getaran 3 Hz, hitung frekuensi getaran jika massa beban menjadi 50 gram!
8) Dua ayuunan matematis, masing-masing dengan panjag tali 36 cm dan 16 cm. Tentukan
perbandingan frekuensi ayunan !
9) Sebuah pegas tanpa beban panjangnya 30 cm. Pegas digantungkan secara vertikal kemudian
diberi beban 50 gram sehingga panjangnya menadi 40 cm. Jika g = 10 m/s2 dan pegas
digetarkan secara vertikal, tentukan periode getaran !
10) Sebuah pegas panjangnya 20 cm digantungkan vertikal, kemudian diberi beban 200 gram
sehingga panjangnya menjadi 10 cm. Beban ditarik ke bawah kemudian dilepas sehingga
bergetar harmonis. Jika g = 10 m/s2, tentukan frekuensi getaran pegas !
Tugas tambahan ini untuk kelas Cambridge dan kelas OSN yang mengambil pilihan OSN Fisika
SMA Negeri 2 OKU hal. 42
Diktat Fisika Kelas X Semester 2 Kurikulum Tahun Pelajaran 2018-2019
(a) The displacement –time graph for a particle moving with simple harmonic motion is shown below.
Sketch the corresponding velocity –time graph and acceleration-time graph
.
displacement acceleration
0.400
time time
0 0.1 0.2 0.3 0.4
- 0.400
velocity
time
(c) Explain why there are two value of velocity for zero displacement.
(d) Explain why there are two value of displacement for zero velocity.
(e) Sketch a graph of
(f) velocity against displacement.
(g) acceleration against displacement.