DINAMIKA
Pendahuluan
Dalam dua Bab sebelumnya tentang kinematika, telah kita bahas tentang gerak partikel berdasarkan
definisi perpindahan, kecepatan, dan percepatan. Kini kita membahas tentang apa yang menyebabkan
gerakan suatu partikel, dan mengapa ada benda yang memiliki percepatan lebih besar daripada yang
lain? Pada Bab ini akan kita bahas perubahan gerak partikel dari konsep gaya dan massa, artinya
berhubungan dengan dinamika, yakni cabang mekanika yang mempelajari gerak benda dan
penyebabnya. Kemudian, kita membahas tentang tiga hukum fundamental tentang gerak yang
diformulasikan berdasarkan hasil eksperimen kira-kira tiga abad yang lalu oleh Sir Isaac Newton
(1642 – 1727).
Dalam Bab ini juga kita belajar tentang bagaimana mendeskripsikan percepatan gerak suatu benda
dari aspek resultan gaya yang bekerja pada benda tersebut dan massa-nya. Gaya ini
merepresentasikan interaksi benda dengan lingkungan (environment). Massa merupakan ukuran
kecenderungan benda untuk mempertahankan percepatannya ketika gaya bekerja pada benda tersebut.
Hukum pertama Newton dikenal pula sebagai Hukum Inersia atau Hukum Kelembaman,
yang menentukan kerangka acuan yang disebut kerangka inersial. Suatu kerangka acuan
merupakan salah satu yang membuat hukum I Newton valid. Setiap kerangka acuan yang
bergerak dengan kecepatan konstan terhadap suatu kerangka inersial, maka kerangka tersebut
merupakan kerangka inersial. Dalam banyak situasi, kita menganggap bahwa kerangka pada
permukaan Bumi atau dekat dengan permukaan Bumi merupakan kerangka inersial.
(3.1)
Persamaan 3.1, menunjukan bahwa massa berbanding terbalik dengan percepatan gerak benda,
artinya dengan gaya tertentu yang bekerja pada suatu benda, maka semakin besar massa semakin
kecil percepatannya. Massa merupakan sifat inherent setiap benda, dan merupakan besaran
skalar. Massa berbeda dengan berat (weight). Berat merupakan gaya tarik bumi pada benda
tersebut dan merupakan besaran vektor (besarnya, w = mg, dan arahnya selalu menuju ke pusat
Bumi), dan dapat berubah-ubah tergantung pada lokasi benda terhadap permukaan bumi, dan
untuk setiap planet berat pun berbeda. Sedangkan massa di mana pun benda berada tetap sama
(tidak berubah), massa hanya berubah ketika benda bergerak mendekati laju cahaya di udara
(akan dibahas pada bagian tentang Fisika Modern).
Kini bila dengan gaya yang sama, F, bekerja pada balok dengan massa m, maka percepatannya
a, tetapi bila massanya diduakalikan (2m), maka percepatannya akan menjadi setengah kali (½a).
Dapat disimpulkan bahwa percepatan gerak suatu obyek berbanding terbalik dengan massa
obyek tersebut. Dapat dirangkum hasil observasi di atas, yang dikenal sebagai Hukum II
Newton, yakni: “Percepatan gerak suatu benda berbanding lurus dengan total gaya yang
bekerja pada benda tersebut dan berbanding terbalik dengan massanya”, dan secara
matematika: F = ma (3.2)
Karena gaya merupakan besaran vektor, maka mempunyai komponen-komponen sebagai
berikut: Fx = max Fy = may Fz = maz (3.3)
Satuan gaya dalam SI, adalah: Newton (N), dan 1 N = 1 kg.m.s -2. Sedangkan dalam sistem CGS
adalah dyne = gram.cm.s-2, dan dalam sistem British Engineering: lb = slug.ft.s -2. (1 N = 105 dyne
= 0,225 lb, tolong dibuktikan).
Contoh 4.1: Sebuah bola massanya 0,30 kg ditarik y F2 = 8,0 N
dengan dua gaya di atas permukaan lantai datar tanpa
gesekan seperti pada Gambar 3.1. Tentukanlah
percepatan gerak bola tersebut.
60o
Solusi: Gunakan diagram bend- bebas: x
20o
Fx = F1x + F2x = F1 cos 20º + F2 cos 60º = 8,7 N
F1 = 5,0 N
Fy = -F1y + F2y = -F1 sin 20º + F2 sin 60º = 5,2 N
Dari Persamaan 4.3, diperoleh:
Gambar 3.1. Bola bergerak di atas
ax = = 29 m/s2, dan ay = = 17 m/s2. bidang datar tanpa gesekan di bawah
pengaruh dua gaya.
Besarnya percepatan bola: a = = 34 m/s2. Arah percepatan gerak bola terhadap
sumbu x positip, adalah: = tan (ay/ax) = 31 .
-1 o
Contoh 3.4: Susunan benda seperti pada Gambar 3.5 disebut mesin Atwood, yakni terdiri dari
massa yang berbeda dihubungkan dengan tali ringan melalui katrol tanpa gesekan. Tentukan
besarnya percepatan masing-masing massa dan tegangan tali.
Solusi: Untuk masing-masing massa benda
bekerja dua gaya, yang ke atas gaya
tegangan T, dan ke bawah gaya berat (m 1g
T a T
dan m2g). Anggap m2 > m1, sehingga m1
dipercepat ke atas dan m2 dipercepat ke •
bawah, maka berdasarkan Hukum II a
Newton: m2
(1) Fx = T – m1g = m1a m1
(2) Fy = m2g – T = m2a
Note: a searah dengan arah gerak positip. m1
Dengan menggabungkan (1) dan (2), m 1g
diperoleh percepatan gerak sistem: m2 m 2g
Percepatan dan gaya tegangan di atas, hanya berlaku untuk katrol yang tanpa gesekan, sehingga
pengaruh torsi diabaikan (akan dibahas pada bagian momen gaya)
T=
Note: Jika m2 sin > m1, maka benda akan bergerak sepanjang bidang miring ke bawah, dan
sebaliknya.
Silahkan coba: cari a dan T, bila m1 = 10,00 kg dan m2 = 5,00 kg, dan = 45o.
kg, dan F = 9,00 N, dan besarnya gaya normal untuk masing-masing balok.
kinetik (fk). Jika F = fk, maka benda Gambar 3.9. Arah gaya gesekan, f, antara permukaan
akan bergerak dengan laju konstan, bidang dengan balok kasar berlawanan arah dengan F. (a)
dan ketika F tidak lagi bekerja pada benda hendak bergerak, ketika: f = F, dan (b) F diperbesar
balok, ya, fk bertugas memperlambat (> gesekan kinetik), balok akan dipercepat. Bawah: grafik
hubungan antara gaya gesekan dengan gaya yang diberikan.
balok sampai berhenti.
Hasil eksperimen menunjukkan bahwa:
1. Gaya gesekan statik antara dua permukaan benda, selalu berlawanan arah dengan gaya yang
bekerja pada benda, dan dinyatakan dengan: fs sN (3.5)
s disebut koefisien gesekan statik, dan N = gaya normal.
2. Gaya gesekan kinetik antara dua permukaan benda, selalu berlawanan arah dengan gaya yang
bekerja pada benda, dan dinyatakan dengan: fk = kN (3.6)
k disebut koefisien gesekan kinetik, dan N = gaya normal.
3. Nilai s dan k tergantung pada sifat permukaan alamiah benda (halus atau kasar), dan
umumnya s lebih besar daripada k. Harga antara 0,05 sampai 1,5.
4. Koefisien gesekan hampir tidak tergantung pada luas permukaan kontak gesekan, tetapi
umumnya hanya tergantung pada gaya normal, dan sifat halus atau kasar permukaan
yang saling kontak.
Fs = Fr = mar = m (3.7)
Dalam hal ini, m merupakan massa benda yang
bergerak melingkar dengan laju v dan m
lintasannya berjejari r, seperti pada Gambar 3.12,
yakni sebuah bola bermassa m diputar pada titik
r Fr
O, dengan seutas tali di atas meja horisontal
•
(tanpa gesekan). Peran Fr agar laju bola tetap O
konstan, dan arahnya menuju pusat, sehingga m F r
Hitung pula gaya tegangan dalam tali, jika laju bola 5 m/s, maka T = 8,33 N.
Contoh 3.11: Benda kecil bermassa m,
tergantung pada tali, panjangnya L. Benda T cos T
tersebut melakukan gerak melingkar horisontal
dengan jejari dan laju kosntan, v, seperti Gambar
3.13. (Sistem melalukan conical pendulum). T
Tentukan laju benda dan periodenya.
Solusi: T cos
r
Gaya tegangan dalam tali, T, memiliki
komponen: mg
mg
(1) T cos = mg, dan
(2) T sin = mar = m , Gambar 3.13. Ayunan kerucut, dan diagram
benda bebas.
selanjutnya (2) bagi (1), dperoleh: tan = . Dari geometri: r = L sin , maka:
v = = . Karena, benda menempuh lintasan berupa lingkaran,
maka untuk satu kali putar dibutuhkan waktu satu periode:
(3) Tp = = . Jika L = 1,00 m dan = 20,0o, maka Tp = 1,95 s.
NB = mg = 2,91 mg. Tampak bahwa gaya yang diberikan oleh kursi (gaya Normal)
terhadap pilot lebih besar daripada berat pilot, yakni 2,91 kali, ini yang disebut apparent weight.
Sedangkan dengan analisis yang sama (diagram benda bebas) ketika pesawat jet melalui titik
paling tinggi, maka diperoleh: N A = 0,91 mg, artinya pilot merasa lebih ringan sebesar 0,91 kali
berat pilot sesungguhnya.
Latihan: Tentukan gaya pada pilot yang menyebabkan percepatan sentripetal, ketika posisi
terbangnya tepat melalui di C (tengah-tengah antara bawah dan atas). (1,911 mg).
Contoh 3.13, juga berlaku kita berkendaraan ketika daerah lembah dan bukit, atau juga ketika kita
bermain roda putar vertikal di udara (Ferris wheel).
Contoh 3.14: Mirip Contoh 3.10, Gambar 3.13,
bola kecil (m) diikat dengan tali pada salah satu vA •
ujungnya lalu diputar dengan laju konstan secara TA mg
vertikal terhadap O. Tentukan gaya tegangan
dalam tali ketika posisi benda paling bawah,
paling atas, dan di C, seperti pada Gambar 3.16. O R
Solusi: Untuk menghitung gaya tegangan dalam T •
ketika paling bawah dan paling atas, tinggal
ganti NB dan NA (pada Contoh 3.14) dengan TB C• TB
dan TA. Sedangkan, pada posisi C, ternyata laju
tidak konstan, karena ada komponen tangensial, mg cos
• vB
mg sin
yakni: Ft = mg sin = mat, jadi: at = g sin .
Pada arah radial, berlaku hukum II Newton, mg
mg
yakni:Fr = T - mg cos = m , maka:
Gambar 3.16. Jet dengan pilotnya membuat
gerak melingkar vertikal di udara, Free-body
diagram pada pilot dan tempat duduk.
posisi paling bawah (B) (Tmax) dan posisi paling atas (A) (Tmin), dan diperoleh, berturut-turut:
TB = m dan TA = m
SOAL-SOAL
1. Sebuah Gaya F bekerja pada sebuah benda m1, menghasilkan percepatan 3,00 m/s2. Gaya
yang sama bekerja pada massa m2, menghasilkan percepatan 1,00 m/s2. (a) Berapa ratio antara m1
dan m2. (b) Jika m1 dan m2 digabung, tentukanlah percepatan karena pengaruh F.
2. Tiga buah gaya, masing-masing: F1 = (-2,00i + 2,00j) N, F2 = (5,00i - 3,00j) N, dan F3 = (-
45,0i) N bekerja pada sebuah benda sehingga menghasilkan percepatan yang besarnya 3,75 m/s 2.
(a) Tentukan arah percepatan tersebut, (b) berapa massa benda, (c) Jika benda mula-mula dalam
keadaan diam, berapa lajunya setelah 10,0 s. Dan (d) berapa komponen kecepatan benda setelah
10,0 s.
23
3. Ketergantungan gaya F (dalam N) dan waktu (t dalam s): F = (8,00i - 4,00tj) bekerja pada
sebuah obyek 2,00 kg yang dalam keadaan rest (diam). (a) Berapa waktu yang dibutuhkan oleh
obyek sampai lajunya 15,0 m/s? (b) Berapa jauh obyek menempuh jarak dari keadaan diam
sampai lajunya 15,0 m/s? (c) Berapa jarak total selama waktu tersebut?
4. Sebuah partikel massanya 3,00 kg dari keadaan diam, menempuh jarak 4,00 m selama 2,00 s
karena pengaruh gaya tunggal konstan. Tentukan besarnya gaya tersebut.
5. Sebuah benda 3,0 kg mengalami percepatan, a = (2,0i + 5,0j) m/s2. Tentukan resultan gaya-
nya dan berapa besarnya.
6. Sebuah kereta api massanya 15 Mkg. Jika lokomotif memberikan gaya tarik 0,75 MN
terhadap kereta dari keadaan diam, berapa jauh jarak yang dicapai kereta sampai lajunya 80
km/h.
7. Seseorang ditimbang di Bumi, beratnya 875 N. Berapa beratnya ditimbang di planet Jupiter,
jika percepatan jatuh bebas di Jupiter 25,9 m/s2.
8. Dua buah gaya masing-masing F1 = F2 G3.1
F2
20,0 N dan F2 = 15,0 N seperti pada
Gambar G3.1 bekerja pada 5,00 kg benda.
90o 60o
Tentukanlah percepatan gerak benda untuk m m
keadaan (a) dan (b) F1 F1
(a) (b)
9. Di samping beratnya, massa suatu benda 2,80 kg dipengaruhi oleh gaya konstan. Benda tersebut dari
keadaan rest, dan dalam 1,20 s mengalami perpindahan (4,20i – 3,30j) m. Tentukanlah gaya tersebut, dan
besar serta arahnya.
10. Sebuah obyek mempunyai kecepatan konstan 3,0i m/s. Delapan detik kemudian, kecepatannya (8,0i +
10,0j) m/s. Anggap benda ini dipengaruhi oleh gaya total konstan, tentukanlah (a) komponen gaya, dan (b)
besarnya.
11. Sebuah elektron (9,1 x 10-31 kg) mempunyai laju awal 3,0 x 10 5 m/s. Elektron bergerak sepanjang garis
lurus, lajunya mengalami kenaikan sampai 7,0 x 10 5 m/s setelah menempuh jarak 5,0 cm. Anggap
percepatannya konstan, (a) tentukanlah gaya yang bekerja pada elektron, dan (b) bandingkan gaya ini
terhadap berat elektron.
12. Tentukanlah gaya G3.2
tegangan pada masing-masing 40o 50o 60o
tali pada Gambar G3.2a dan T1 T2 T1
G3.2b. Abaikan massa tali, dan T2
(a) (b)
g = 9,8 m/s2. T3 T3
5,0 kg 10,0 kg
(a) Tentukan besarnya masing-masing gaya tersebut. (b) Dapatkah mereka dapat mengangkat benda sampai
tali bisa mendatar? Jelaskan.
14. Jarak antara dua tiang telepon 50,0 m. Ketika seekor burung hinggap di tengah-tengah kabel antara dua
tiang tersebut, kabel melengkung 0,200 m. (a) Gambarkan free-body diagram burung tersebut. (b) Berapa
gaya tegangan dalam kabel akibat burung tersebut. (Abaikan berat kabel).
15. Sistem pada Gambar G3.4 dalam keadaan setimbang. Jika skala neraca pegas dikalibrasi dalam
Newton, berapa skala yang terbaca? (Abaikan massa katrol dan kawat, dan anggap bidang
miring tanpa gesekan).
24
G3.4
(a) (b) • (c)
•
• • •
5,0 kg
5,0 kg 5,0 kg
•
5,0 kg 5,0 kg