Anda di halaman 1dari 12

Nama NIM KELAS

: ARGY FERGY ANGGIA : 2011080034 : TEKNIK INDUSTRI

Fluks Magnetik
Konsep fluks magnetik menunjukan banyaknya jumlah garis gaya magnetik yang menembus permukaan tertentu secara tegak lurus. Jika luas bidang dinyatakan dengan A dan kuat medan magnet dinyatakan dengan B, maka fluks magnetik dinyatakan dengan:

sudut antara arah medan magnet B dengan garis normal bidang.

Rumusan fluks magnetik dapat dinyatakan dengan

dengan

merupakan sudut antara arah B dengan bidang yang ditembusnya

Perhatikan gambar berikut!

Fluks magnetik yang menembus bidang BCEF adalah:

karena luas bidang yang ditembus tegak lurus oleh medan magnet adalah luas ADEF.

Contoh soal:

Jika B = 20 tesla, maka 1. Fluks magnetik yang menembus bidang ABF adalah nol, karena sejajar bidang) atau 2. Fluks magnetik yang menembus bidang DCE adalah nol, karena sejajar bidang) atau (B

(B

3. Fluks yang menembus bidang ABCD adalah nol, karena (B sejajar bidang) atau 4. Fluks yang menembus bidang BCEF sama dengan fluks yang menembus bidang ADEF, yaitu = 20 x (0,15 x 0,20) = 0,6 weber.

Perhatikan gambar berikut

Induksi Elektomagnetik
Hukum Faraday menyatakan bahwa besar ggl (gaya gerak listrik) induksi pada suatu kumparan bergantung pada jumlah lilitan dan kecepatanperubahan fluks magnetik. GGL induksi dinyatakan dengan rumus:

= besar ggl (gaya gerak listrik) N = jumlah lilitan Untuk menyatakan arah arus induksi, Lenz menyatakan bahwa ggl induksi yang timbul karena merupakan perlawanan terhadap perubahan fluks yang terjadi sehingga harus diberi tanda negatif. Dengan demikian persamaan GGL induksi menjadi

dinamakan kecepatan perubahan fluks magnetik dengan satuan weber/ Selanjutnya perubahan fluks dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu: 1. Mengubah besar medan magnet B seperti pada transformator, solenoida atau toroida, sehingga persamaan ggl induksi menjadi:

N A

= jumlah lilitan = luas penampang kumparan = sudut antara medan magnet dengan normal permukaan kumparan = kecepatan perubahan medan magnet

Perubahan medan magnet B pada transformator karena perubahan arus listrik yang melewati kumparan primer. Akibatnya timbul ggl induksi pada kumparan sekunder. Contoh soal: Medan magnet B = (2t - t2) tesla, menembus tegak lurus bidang kumparan yang memiliki 1000 lilitan dan luas penampang 10 cm2. Berapa bedar ggl induksi pada saat t=10 s? Jawab: Diketahui: A B N t = 10 cm2 = 10 x 10-4m2 = (2t - t2) tesla = 1000 = 10 s dan , sehingga

Oleh karena B tegak lurus bidang, maka

2. Mengubah besar luas penampang seperti gambar berikut , sehingga persamaan ggl induksi menjadi:

Ketika kawat PQ yang panjangnya bergerak ke kanan sejauh ds, maka perubahan luas penampang yang terjadi . Sudut antara medan magnet dengan luas penampang adalah atau . Dengan demikian persamaan ggl induksi menjadi

N v

= besar ggl (volt) = jumlah lilitan = panjang kawat (m) = kecepatan gerak kawat (m/s)

Contoh soal: Perhatikan kawat berikut bergerak ke kanan dengan kecepatan 5 m/s.

Jika panjang kawat 10 cm, kuat medan magnet 100 tesla: a. Berapa ggl yang terjadi pada kawat? b. Ujung mana yang potensialnya lebih tinggi? Jawab: Diketahui: v = 5 m/s l = 10 cm = 0,1 m B = 100 tesla a. Besar ggl induksi:

(tanda negatif dihilangkan untuk menghitung besar ggl) Arah arus diperoleh dengan menggunakan aturan tangan kiri seperti gambar:

Sementara itu arah gaya Lorentz (F) pada kawat ke kiri ketika bergerak ke kanan sesuai hukum Lenz yang menyatakan timbul reaksi berlawanan arah akibat adanya perubahan medan magnet. Memutar kumparan dengan kecepatan sudut persamaan ggl induksi menjadi: seperti terjadi pada generator, sehingga

N = jumlah lilitan B = kuat medan magnet A = luas penampang kumparan w = kecepatan putaran Contoh Soal: Sebuah generator dengan kumparan 5000 lilitan dan luas penampang 100 cm 2. Kumparan berputar dengan frekuensi 50 Hz. Generator menggunakan magnet dengan kuat medan 1000 tesla. Berapa besal ggl maksimum generator? Jawab: Diketahui: N A f B = 5000 = 100 cm2 = 0,01 m2 = 50 Hz = 1000 tesla

Generator

Generator adalah perangkat yang dikembangkan berdasarkan prinsip induksi Faraday yang dapat menghasilkan arus dan tegangan listrik. Animasi generator diperlihatkan pada gambar berikut. Untuk menggerakan kumparan generator, digunakan berbagai cara misalnya dengan mesin, air terjun, tenaga angin, bahkan dengan uap air yang berasal dari reaktor nuklir. Dengan demikian dikenal berbagai pembangkit tenaga listrik seperti PLTD, PLTA, PLTU, PLTN, dan PLTP. Besar ggl yang dihasilkan genertor bergantung pada:

1. Besar penampang kumparan 2. Jumlah lilitan kumparan 3. Kuat medan magnet, dan 4. Kecepatan putaran turbin Sesuai dengan persamaan ggl induksi

Tranformator

Transformator adalah perangkat yang dapat menaikan atau menurunkan (step up dan step down) tegangan dan arus listrik bolak balik. Transformator menggunakan prinsip induksi Faraday dengan skema seperti gambar di samping. Berbagai bentuk transformator dapat kita jumpai, mulai transformator (trafo mini) untuk charger hand phone hingga trafo yang besar di gardu induk PLN.

Perbandingan antara tegangan primer dan sekunder dan efisiensi transformator adalah sebagai berikut.

Ns = jumlah lilitan sekunder Np = jumlah lilitan primer = ggl pada kumparan sekunder = ggl pada kumparan primer

= efisiensi transormator Ps = daya keluaran kumparan sekunder Pp = daya keluaran kumparan primer Pada trafo ideal, besar daya keluaran sama dengan daya masukan sehingga tidak ada energi yang terbuang. Dengan demikian berlaku:

is = arus masukan ip = arus keluaran Contoh soal:

Sebuah trafo dengan kumparan primer dan sekunder masing-masing 1000 lilitan dan 500 lilitan digunakan untuk mengisi batere. Arus yang masuk dalam batere ketika mengisi adalah 2 A. Jika efisiensi trafo 80%, berapa arus yang masuk ke kumparan primer? Jawab: Diketahui: Np = 1000 Ns = 200 is = 2 A = 80%

Anda mungkin juga menyukai