Anda di halaman 1dari 31

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

EFEKTIVITAS DAUN JATI SEBAGAI PEWARNA ALAMI DAN MINUMAN


HERBAL PENYEMBUH DIABETES

BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh :
Wardatun Nafisah 160342606208/ 2016
Ainun Nadhifatun A. 160342606232/2016
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
MALANG
2018

PENGESAHAN PROPOSAL PKM-PENELITIAN

1. Judul Kegiatan : Efektivitas Daun Jati sebagai


Pewarna Alami dan Minuman Herbal
Penyembuh Diabetes
2. Bidang Kegiatan : PKM-P
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Wardatun Nafisah
b. NIM : 160342606208
c. Jurusan : Biologi
d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Negeri Malang
e. Alamat Rumah dan No.Telp./HP : Ds.Kunir Kec.Wonodadi Kab.Blitar
f. Email : wardatunnafisah8@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis: 2 Orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Siti Imroatul Maslikah, S.Si, M.Si
b. NIDN : 0013087904
c. Alamat Rumah dan No.Telp/HP : Jl. Kenanga Indah dalam Kav 3
Jatimulyo, Lowokwaru, Malang /
083867749591
6. Biaya Kegiatan Total
a. Kemristekdikti : Rp. 8.130.000,00
b. Sumber lain :-
7. Jangka waktu pelaksanaan : 4 Bulan

Malang, 4 Desember 2018


Menyetujui,
Wakil Dekan III, Ketua Pelaksana Kegiatan,

Dr. Fatchur Rohman, M.Si Wardatun Nafisah


NIP. 19651208 1991 03 1 005 NIM 160342606208

Wakil Rektor, Dosen Pendamping,

Dr. Syamsul Hadi, M.Pd, M.Ed Eko


NIP. 19610822 1987 03 1 001 NIDN 0013087904

DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan……………………………………………………….
Daftar Isi…….. …………………………………………………………….

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang……………………..………...........................

1.2 Rumusan Masalah……………………………………………

1.3 Tujuan Program..……………………….....………………....

1.4 Luaran yang Diharapkan.……………………….…………...

1.5 Kegunaan Program……………….………………………….

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Operasional Tanaman Jati.....................................

2.2 Definisi Operasional Minuman Herbal................................

2.3 Definisi Operasional Asma................................................

2.4 Definisi Operasional Pewarna Alami................................

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Tahapan Penelitian……………….………………………….

3.2 Luaran Penelitian……………….……………………………

3.3 Indikator Capaian……………….…………………………...

3.4 Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data……………….

3.5 Cara Penafsiran Data……………….…………………..........

3.6 Penyimpulan Hasil Penelitian……………….………………

BAB IV PBIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya……………………………………………...

4.2 Jadwal Kegiatan……………………………………………...

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing……………

Lampiran 2. Justifikasi Dana Kegiatan…………………………………….

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas…….

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti……………………………..

DAFTAR TABEL
Tabel 1. Anggaran Biaya .........................................................................................
Tabel 2. Jadwal Kegiatan.........................................................................................
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tanaman jati (Tectona grandis) merupakan tanaman yang banyak tumbuh di
wilayah Indonesia. Tanaman jati pada umumnya banyak dimanfaatkan batangnya
(kayunya) sebagai bahan untuk pembuatan perabot rumah tangga dan barang-barang
lainnya seperti kursi, meja, almari, pintu, dan lain-lain. Kayu jati memiliki harga yang
relatif mahal sehingga merupakan suatu usaha yang menjanjikan.
Tanaman jati juga memiliki manfaat lain, salah satunya daun jati yang dapat
digunakan sebagai pewarna alami minuman. Daun jati umumnya besar, bulat telur
terbalik, berhadapan, dengan tangkai yang sangat pendek. Berbulu halus dan
mempunyai rambut kelenjar di permukaan bawahnya. Daun yang muda berwarna
kemerahan dan mengeluarkan getah berwarna merah darah apabila diremas. Ranting
yang muda berpenampang segi empat, dan berbonggol dibuku – bukunya. Daun yang
muda sering berwarna coklat kemerah-merahan (Steenis, 1992). Daun jati
dimanfaatkan secara tradisional di Jawa sebagai pembungkus, termasuk pembungkus
makanan. Kandungan pewarna yang dimiliki oleh daun jati muda ini dapat
dimanfaatkan dalam berbagai minuman dan makanan, sehingga memiliki warna yang
lebih menarik. Warna ini dapat diperoleh dengan mengekstrak daun jati muda
sehingga diperoleh kandungan warnanya.
Daun jati memiliki manfaat yang beraneka ragam, salah satunya dalam bidang
kesehatan. Daun jati dapat dimanfaatkan dalam proses pengobatan penyakit asma,
karena daun jati memiliki kandungan senyawa fitokimia. Daun pohon jati memiliki
manfaat untuk mengurangi dan mencegah asma. Goswami et al., (2010) melakukan
penelitian menggunakan model binatang. Dan dalam penelitian tersebut ditemukan
bahwa ekstrak dari daun tanaman jati memiliki efek signifikan sebagai anti asma.
Berdasarkan latar belakang diatas, kami tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai pemanfaatan daun jati sebagai bahan pewarna alami dan minuman herbal
untuk orang yang menderita penyakit asma, dengan metode tertentu.
1.2 Tujuan khusus
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Memberikan inovasi kepada masyarakat mengenai pemanfaatan dan pengolahan
daun jati dengan metode tertentu
2. Memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai manfaat tumbuhan di
lingkungan sekitar, salah satunya daun jati sebagai pewarna alami minuman
3. Mengembangkan manfaat dari senyawa fitokimia daun jati untuk pengobatan
penyakit asma
1.3 Urgensi penelitian
Pemanfaatan daun jati tidak hanya digunakan secara tradisional sebagai pembungkus
makanan, melainkan dapat dimanfaatkan pula sebagai pewarna alami minuman yang
sekaligus berperan sebagai minuman herbal untuk penyembuhan asma. Penyembuhan
asma tidak hanya dilakukan dengan menggunakan perawatan medis melainkan pula
dengan menggunakan obat herbal.
1.4 Luaran

Luaran yang diharapkan dari pelaksanaan program ini adalah:

1. Melakukan penelitian tentang pembuatan pewarna alami minuman dari ekstrak daun
jati

2. Melakukan penelitian tentang pengobatan asma dengan menggunakan minuman


herbal dari daun jati

3. Publikasi artikel hasil penelitian, sehingga dapat menambah wawasan masyarakat


serta memacu penelitian yang lebih luas lagi tentang manfaat dari senyawa fitokimia
daun jati untuk pengobatan asma.

1.5 Manfaat
Manfaat yang diharapkan pada penelitian ini yaitu kepada masyarakat luas
tentang pemanfaatan daun jati sebagai pewarna alami minuman, dan menambah
wawasan masyarakat khususnya penderita asma dapat mengurangi ketergantungan
masyarakat terhadap penggunaan obat buatan dalam penyembuhan penyakit asma,
serta menambah wawasan tentang pengobatan alternatif untuk penyakt asma.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Defini Operasional Tanaman Jati

2.1.1 Deskripsi Tanaman Jati


Tanaman jati yang tumbuh di Indonesia berasal dari India. Tanaman yang
mempunyai nama ilmiah Tectona grandis linn. F. secara historis, nama tectona berasal
dari bahasa portugis (tekton) yang berarti tumbuhan yang memiliki kualitas tinggi. Di
Negara asalnya, tanaman jati ini dikenal dengan banyak nama daerah, seperti ching-jagu
(di wilayah Asam), saigun (Bengali), tekku (Bombay), dan kyun (Burma). Tanaman ini
dalam bahasa jerman dikenal dengan nama teck atau teakbun, sedangkan di Inggris
dikenal dengan nama teak (Sumarna, 2008).

Secara morfologis, tanaman jati memiliki tinggi yang dapat mencapai sekitar 30-
45 m dengan pemangkasan, batang yg bebas cabang dapat mencapai antara 15–20 cm.
Diameter batang dapat mencapai 220 cm. Kulit kayu berwarna kecoklatan atau abu-abu
yang mudah terkelupas. Pangkal batang berakar papan pendek dan bercabang sekitar 4.
Daun berbentuk jantung membulat dengan ujung meruncing, berukuran panjang 20-50
cm dan lebar 15–40 cm, permukaannya berbulu. Daun muda (petiola) berwarna hijau
kecoklatan, sedangkan daun tua berwarna hijau tua keabu-abuan. Tanaman jati tergolong
tanaman yang menggugurkan daun pada saat musim kemarau, antara bulan nopember
hingga januari. Setelah gugur, daun akan tumbuh lagi pada bulan januari atau maret.
Tumbuhnya daun ini juga secara umum ditentukan oleh kondisi musim (Sumarna, 2008).

2.1.2 Pemanfaatan Tanaman Jati

a. Daun

Dimanfaatkan sebagai alat pembungkus, misal makanan atau bahkan alat


pembungkus tempe. Dapat digunakan sebagai pewarna dalam pengolahan gudeg. Daun
jati kering digunakan sebagai alas pada kandang ternak (sapi, kambing). Selain itu dapat
digunakan sebagai pewarna dalam pengolahan telur merah dimana warna yang dihasilkan
tidak terlalu tua dan tidak terlalu cerah karena telur yang diwarnai tidak menggunakan
bahan kimia.

b. Batang

Eksistensi pohon jati sebagai penghasil kayu kualitas nomor wahid sudah tidak
diragukan lagi. Pohon jati memang sangat dikenal dengan hasil kayu yang indah, awet,
tahan terhadap serangan rayap dan cuaca. Sebagai pohon penghasil kayu nomor satu
kelas dunia, jati memiliki ciri-ciri khusus. Pohon tinggi besar dan lurus, memiliki
lingkaran tahun, warna kayu coklat kuning hingga cokelat kemerahan, Selain itu, kayu
jati memiliki ciri khusus yang sangat unik. Hal ini pula yang membuat jati dijadikan kayu
berkualitas tinggi.

c. Akar
Dimanfaatkan sebagai bahan baku kerajinan.

2.1.3 Kandungan Daun Jati

Daun jati muda memiliki kandungan pigmen alami yang terdiri dari pheophiptin,
β-karoten, pelargonidin 3-glukosida, pelargonidin 3,7-diglukosida, klorofil dan dua
pigmen lain yang belum diidentifikasi (Ati, dkk., 2006). Antosianin merupakan pewarna
yang paling penting dan paling tersebar luas dalam tumbuhan. Pigmen yang berwarna
kuat dan larut dalam air ini merupakan penyebab hampir semua warna merah jambu,
merah marak, merah, ungu, dan biru dalam daun bunga, daun, dan buah pada tumbuhan
tinggi. Secara kimia semua antosianin merupakan turunan suatu struktur aromatik
tunggal, yaitu sianidin, dan semuanya terbentuk dari pigmen sianidin ini dengan
penambahan atau pengurangan gugus hodroksil atau dengan metilisasi atau glikosilasi.
Antosianin adalah pigmen larut air yang secara alami terdapat pada berbagai jenis
tumbuhan. Sesuai namanya, pigmen inilah yang memberikan warna pada bunga, buah
dan daun tumbuhan hijau. Pigmen ini telah banyak digunakan sebagai pewarna alami
pada berbagai produk pangan dan berbagai aplikasi lainnya (Santa, 2015).

Antosianidin adalah aglikon antosianin yang terbentuk bila antosianin dihidrolisis


dengan asam. Antosianidin yang paling umum sampai saat ini ialah sianidin yang
berwarna merah lembayung Warna jingga disebabkan oleh pelargonidin yang gugus
hidroksilnya kurang satu dibandinkan sianidin, sedangkan warna merah senduduk,
lembayung dan biru umumnya disebabkan oleh delfinidin yang gugus hidroksilnya lebih
satu dibandingkan sianidin (Harborne, 1987).

Antosianin terdapat dalam semua tumbuhan tingkat tinggi, banyak ditemukan


dalam bunga dan buah, tetapi ada juga yang ditemukan dalam daun, batang, dan akar.
Antosianin sebagian besar ditemukan di luar lapisan sel. Bagi tumbuhan, antosianin
memiliki banyak fungsi yang berbeda, misalnya sebagai antioksidan, pelindung untuk
melawan sinar UV, sebagai mekanisme pertahanan terhadap serangga, dan penting pada
proses penyerbukan dan reproduksi.
Antosianin telah digunakan untuk mewarnai makanan sejak zaman dahulu. Warna
antosianin bergantung pada struktur dan keasaman. Sebagian besar antosianin berwarna
merah pada kondisi asam dan berubah menjadi biru pada kondisi asam yang kurang.
Selain itu, warna antosianin juga terpengaruh oleh suhu, oksigen dan sinar UV
(Duangmal et al., 2008 dalam Santa, 2015). Antosianin sebagai pewarna bahan pangan,
penggunaannya menunjukkan keuntungan dan manfaat yang besar jika dibandingkan
dengan pewarna makanan sintesis (Duangmal et al., 2008). Tidak hanya kontribusi
pentingnya pada campuran bahan pangan saja, antosianin juga memberikan efek positif
bagi kesehatan karena mampu memiliki potensi sebagai senyawa antioksidan (Tsai et al.,
2002 dalam Santa 2015).

2.2 Definisi Operasional Minuman Herbal

2.2.1 Deskripsi Minuman Herbal

Tanaman herbal merupakan jenis-jenis tanaman yang memiliki fungsi. Tanaman


herbal tergolong rempah-rempah dan tanaman buah yang dapat digunakan untuk
mengobati berbagai macam penyakit. Penemuan-penemuan kedokteran modern yang
berkembang pesat menyebabkan pengobatan tradisional terlihat ketinggalan zaman.
Banyak obat-obatan modern yang terbuat dari tanaman obat, hanya saja peracikannya
dilakukan secara klinis laboratories sehingga terkesan modern. Penemuan kedokteran
modern juga mendukung penggunaan obat-obatan tradisional (Hariana, 2008).

Departemen Kesehatan RI mendefenisikan tanaman herbal Indonesia seperti yang


tercantum dalam SK Menkes No. 149/SK/Menkes/IV/1978, yaitu :

1) Tanaman atau bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan obat tradisional
atau jamu.

2) Tanaman atau bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan pemula bahan
baku obat (precursor).

3) Tanaman atau bagian tanaman yang diekstraksi dan ekstrak tanaman tersebut
digunakan sebagai obat.

Minuman herbal bagi tubuh tidak dapat dilepaskan dengan 3 (tiga) bahan pokok,
yang terdiri dari air sehat, gula sehat (gula jawa) dan bahan dasar yang meliputi teh, kopi,
susu kedelai, serai, buah asem, secang, kolang-kaling, jeruk, tape, dan masih banyak lagi.
Bahan rempah – rempah yang juga termasuk tanaman herbal dapat dihasilkan dari umbi,
biji, kulit batang, bunga, daun dan buah. Rempah-rempah yang merupakan umbi atau
rimpang misalnya: jahe, kunyit, temulawak, kencur, kunci, lengkuas, temu ireng dan
lempuyang. Rempahrempah yang berasal dari biji misalnya: pala, kemiri, kapol atau
kardamon dan lain- lain. Kayu manis merupakan rempah yang berasal dari kulit batang.
Rempah- rempah yang berasal dari bunga misalnya cengkeh dan bunga pala. Lada atau
merica merupakan rempah- rempah berasal dari buah (Mahendra, 2014 dalam Hariana
2008).

2.2.2 Pemanfaatan Minuman Herbal

Tanaman herbal merupakan tanaman yang memiliki khasiat obat dan digunakan
sebagai obat dalam penyembuhan maupun pencegahan penyakit. Dalam segi
penyembuhan meskipun tanaman herbal umumnya lebih lambat dalam pengobatan
penyakit dibanding penyembuhan menggunakan obat-obatan kimia, namun pengobatan
secara tradisional menggunakan tanaman herbal jauh lebih aman bagi tubuh dengan
sangat sedikit efek samping yang ditimbulkannya, bebas racun, mudah di produksi,
menghilangkan akar penyakit, mudah diperoleh, murah dan mempunyai banyak khasiat
(Hariana, 2008).

Hasil olahan minuman yang terbuat dari tanaman herbal sangat bermanfaat
terutama untuk kesehatan. Hasil Minuman kesehatan adalah minuman yang dapat
menghilangkan rasa dahaga dan mempunyai efek menguntungkan terhadap kesehatan
tubuh, baik untuk mencegah, mengobati, maupun menjaga kesehatan secara prima jika
dikonsumsi secara rutin. Minuman kesehatan banyak macamnya, antara lain minuman
sehat dari rempah-rempah yang kita kenal dengan jamu, minuman herbal berupa bandrek,
sari buah, atau sari sayuran.

2.3 Definifi Operasional Asma

2.3.1 Pengertian Asma

Asma dan rinitis alergi merupakan penyakit alergi yang saat ini masih menjadi
problem kesehatan karena pengaruhnya dalam menurunkan tingkat kualitas hidup dan
dibutuhkan biaya besar dalam penatalaksanaannya. Dengan angka prevalensi yang
berbeda-beda antara satu kota dengan kota lainnya dalam satu negara, di Indonesia
prevalensi asma berkisar antara 5-7% Definisi asma menurut Global Initiative for
Asthma (GINA), asma adalah gangguan inflamasi kronik pada saluran napas dengan
berbagai sel yang berperan, khususnya sel mast, eosinofil dan limfosit T. Pada individu
yang rentan inflamasi, mengakibatkan gejala episode mengi yang berulang, sesak napas,
dada terasa tertekan, dan batuk khususnya pada malam atau dini hari. Gejala ini
berhubungan dengan obstruksi saluran napas yang luas dan bervariasi dengan sifat
sebagian reversibel baik secara spontan maupun dengan pengobatan. Inflamasi ini juga
berhubungan dengan hipereaktivitas jalan napas terhadap berbagai rangsangan.

2.3.2 Pengobatan Asma

Penanganan asma memiliki dua tujuan, yaitu meredakan gejala dan mencegah
gejala kambuh. Tentunya pengobatan harus disesuaikan dengan hasil diagnosis dokter
dan kondisi penderita.
Pengobatan utama asma antara lain:
 Menghindari pemicu munculnya gejala
 Menggunakan inhaler pereda –digunakan untuk meredakan gejala asma jangka
pendek dengan membuat saluran pernapasan rileks
 Penggunaan inhaler pencegah –digunakan rutin setiap hari untuk mengurangi radang
pada saluran pernapasan dan mencegah gejala asma kambuh
 Penggunaan inhaler kombinasi pencegah dan pereda –digunakan setiap hari agar
mencegah timbulnya gejala asma serta membuat saluran pernapasan rileks dalam
jangka waktu lebih lama

2.4 Definisi Operasional Pewarna Alami

Pewarna alami merupakan zat warna yang berasal dari ekstrak tumbuhan (seperti
bagian daun, bunga, biji), hewan dan mineral yang telah digunakan sejak dahulu
sehingga sudah diakui bahwa aman jika masuk kedalam tubuh. Pewarna alami yang
berasal dari tumbuhan mempunyai berbagai macam warna yang dihasilkan, hal ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti jenis tumbuhan, umur tanaman, tanah, waktu
pemanenan dan faktor-faktor lainnya. Oleh karena itu, Food and Drugs Administration
(FDA) Amerika Serikat menggolongkan zat warna alami ke dalam golongan zat pewarna
yang tidak perlu mendapat sertifikasi atau dianggap masih aman. Jenis-jenis zat pewarna
alami yang banyak digunakan dalam industri pangan antara lain ialah zat pewarna asal
tanaman, seperti karotenoid, antosianin, klorofil dan curcumin.
Pembagian pewarna alami, berdasarkan sumbernya, zat pewarna alami dibagi atas :
a. Zat pewarna alami yang berasal dari tanaman, seperti: antosianin, karotenoid,
betalains, klorofil, dan kurkumin.
b. Zat pewarna alami yang berasal dari aktivitas mikrobial, seperti: zat pewarna dari
aktivitas Monascus sp, yaitu pewarna angkak dan zat pewarna dari aktivitas
ganggang
c. Zat pewarna alami yang berasal dari hewan dan serangga, seperti: Cochineal dan zat
pewarna heme.
Berdasarkan komponen zat pewarnanya, pewarna alami dapat dibagi menjadi 5
kelompok, yaitu:
1. Karotenoid: isoprenoid dan derivatnya.
2. Klorofil dan senyawa heme: pigmen porphyrin.
3. Antosianin: 2-fenilbenzopyrylium dan derivatnya.
4. Pewarna tumbuhan lainnya: betalains, cochineal, riboflavin dan kurkumin.
5. Melanoidin dan karamel: terbentuk selama proses pemanasan dan
penyimpanan.
Keuntungan dalam penggunaan pewarna alami adalah tidak adanya efek samping
bagi kesehatan. Selain itu, beberapa pewarna alami juga dapat berperan sebagai bahan
pemberi flavor, zat antimikrobia, dan antioksidan. Namun penggunaan zat pewarna
alami dibandingkan dengan zat pewarna sintetis memiliki kekurangan, yaitu
pewarnaannya yang lemah, kurang stabil dalam berbagai kondisi, aplikasi kurang luas
dan cenderung lebih mahal
Berdasarkan pada fungsinya, zat aditif atau bahan yang ditambahkan pada makanan
dapat digolongkan menjadi bahan pewarna, pemanis, pengawet, dan penyedap. Jika
ditinjau dari sumber bahannya, zat aditif dapat dibedakan menjadi dua, yaitu zat aditif
alami dan zat aditif buatan.
Penggunaan bahan pewarna alami lebih aman untuk kesehatan dibanding dengan
bahan pewarna buatan. Bahan alami tidak memiliki efek samping atau akibat negatif
dalam jangka panjang. Adapun pewarna buatan dipilih karena memiliki beberapa
kelebihan dibandingkan dengan zat pewarna alami seperti lebih variatif, praktis dan
tahan lama.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Bahan Penelitian


Bahan yang diperlukan pada penelitian ini sebagai berikut.
a. Daun jati
b. Gula pasir
c. Air

3.2 Alat Penelitian


Alat yang dibutuhkan pada penelitian ini sebagai berikut.
a. Panci stainless stel
b. Baskom
c. Kompor
d. Pengaduk
e. Alat penghalus daun jati (blender dalam skala kecil)
f. Saringan dengan kerapatan tinggi

3.3 Variabel Penelitian


a. Variabel bebas : konsentrasi daun jati dan gula yang digunakan
b. Variabel terikat : hasil pemasakan campuran antara daun jati dan gula
c. Variabel kontrol : jenis daun jati dan air yang digunakan

3.4 Prosedur Penelitian


Prosedur penelitian ini meliputi 3 hal yaitu :
a. Pengambilan dan pembersihan daun jati
Mengambil daun jati yang masih muda

Memisahkan daun jati dari tangkai yang keras dan mengambil


tangkai yang masih lunak / muda

Mencuci daun jati yang telah didapat dengan menggunakan air


mengalir dengan bersih sehingga bulu-bulu halus yang
terdapat pada permukaan daun dapat terlepas dan hilang

b. Pembuatan ekstrak daun jati


Memotong kecil-kecil daun jati

Menghaluskan daun jati mengunakan mesin (jika dalam skala


besar) dan menggunakan blender (jika dalam skala kecil)

Menyaring hasil penghalusan daun jati sehingga di dapatkan


ekstrak air daun jati yang berwarna merah kecoklatan.

c. Proses pemasakan dan pembuatan instan dan gel daun jati

Memasak air daun jati dan menambahkan gula dengan


perbandingan konsentrasi yang berbeda, yaitu

P1  air daun jati : gula  1 : 1

P1  air daun jati : gula  1 : 2

P1  air daun jati : gula  2 : 1


Memasak sampai terbentuk gel dan instan daun jati. Lalu
mengamati hasil yang terjadi dan membandingkan ketiga
perlakuan tersebut.

BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Tabel 1.

No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

1. Peralatan penunjang 1.420.000,00

2. Bahan habis pakai 3.500.000,00

3. Perjalanan 2.700.000,00

4. Lain-lain 510.000,00

Total 8.130.000,00

4.2 Jadwal Kegiatan

Bulan ke 1 Bulan ke 2 Bulan ke 3 Bulan ke 4

Uraian Minggu Minggu Minggu Minggu

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Studi dan
pengumpulan
literatur

Persiapan
bahan dan
alat

Pelaksanaan
penelitian
dan
pengambilan
data

Penyusunan
laporan
DAFTAR PUSTAKA

Ati, N.H., Puji R., Soenarto N. dan Leenawati L. 2006. The Composition and The content of
Pigment some Dyeing Plant for Ikat Weaving in Timoresse Regency, East Nusa
Tenggara. Indo. J. Chem., 6 (3), 325- 33
Hariana, A, Tumbuhan Obat dan Khasiatnya, Penebar Swadaya; Jakarta, 2007, Hal 111.
Santa, E. Mukarlina & Rizalinda, 2015, Kajian Etnobotani Tumbuhan Yang Digunakan
Sebagai PewarnaAlami Oleh Suku Dayak Iban Di Desa Mensiau Kabupaten Kapuas
Hulu, JurnalProtobiont, vol. 4, no. 1, hal. 58-61
Sumarna, Y. 2008 Budidaya Jati. Penebar Swadaya. Jakarta
Winarno, F G, 2002, ‘Kimia Pangan dan Gizi’,Gramedia Jakarta
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota
Biodata ketua pelaksana
A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap Wardatun Nafisah

2. Jenis Kelamin Perempuan

3. Program Studi Biologi

4. NIM 160342606208

5. Tempat dan Tanggal Lahir Blitar, 08 Agustus 1997

6. E-mail wardatunnafisah8@gmail.com
7. Nomor Telepon/HP 085808209570

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA PT

Nama Institusi Universitas Negeri


MIN Kunir MTsN Kunir MAN 3 Blitar
Malang

Jurusan - - IPA Biologi

Tahun Masuk-Lulus 2004-2010 2010-2013 2013-2016 2016-Sekarang

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

Judul Artikel Waktu dan


No Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar
Ilmiah Tempat
1 - - -

D. Penghargaan Dalam 10 Tahun Terakhir (Dari Pemerintah, Asosiasi Atau Institusi


Lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1 Juara I Kompetisi Sains Kemenag Kota Blitar 2014
Madrasah (KSM) Cabang
Biologi Tingkat
Kabupaten Blitar
2 Semifinalis BIOET@NOL FKIP Universitas 2015
Tingkat SMP dan SMA Negeri Jember
Se-Jawa dan Bali

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-
sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat
dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan proposal PKM
Penelitian.

Malang, 4 Desember 2018


Pengusul

Wardatun Nafisah
NIM 160342606208
Biodata Anggota 1
A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap Ainun Nadhifatun Arifah

2. Jenis Kelamin Perempuan

3. Program Studi Biologi

4. NIM 160342606232

5. Tempat dan Tanggal Lahir Jombang, 17 Agustus 1999

6. E-mail Nadhifatun17@gmail.com

7. Nomor Telepon/HP 085746958575

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA PT

Nama Institusi MTsN MAN Universitas Negeri


MI Faser
Denanyar Denanyar Malang

Jurusan - - IPA Biologi

Tahun Masuk-Lulus 2005-2011 2011-2014 2014-2016 2016-Sekarang

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

Judul Artikel Waktu dan


No Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar
Ilmiah Tempat
1 - - -

D. Penghargaan Dalam 10 Tahun Terakhir (Dari Pemerintah, Asosiasi Atau Institusi


Lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1 Juara 1 Kaligrafi Universitas Negeri 2016
Kontemporer Putri Malang
MTQMN IV
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-
sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat
dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan proposal PKM
Penelitian.

Malang, 4 Desember 2018


Pengusul

Ainun Nadhifatun Arifah


NIM 160342606232
Biodata dosen pembimbing

A. Identitas diri

1. Nama Lengkap Siti Imroatul Maslikah

2. Jenis Kelamin Perempuan

3. NIDN 0013087904

4. Tempat dan Tanggal Lahir Tulungagung, 13 Agustus 1979

5. E-mail siti.imroatul.fmipa.@um.ac.id

6. Nomor Telepon/HP (O341) 551312 / 083867749591

B. Riwayat pendidikan
Sarjana Magister

Nama Institusi STAIN Malang/ UIN Universitas Brawijaya


Malang Malang

Jurusan Biologi Biologi Reproduksi

Tahun Lulus 2002 2005

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

Nama Pertemuan Waktu dan


No Judul Artikel Ilmiah
Ilmiah/Seminar Tempat

1. Seminar Basic Transforming Growth Factor universitas


Science 3 yang Diekspresikan Secara Brawijaya, 2006
Berbeda dalam Biakan Oosit
Kumulus Kompleks

2. International Tgfβ Specificity To Anti- universitas


Conference On Tgfβ From Isolate Induction Brawijaya, 2007
Molecular Tgfβ Of Cumulus Oocyte
Biology Of Live Complex (COC) Culture Using
Science Immunobloting

3. Seminar Dampak Keikutsertaan Guru UIN Malang,


Pendidikan MGMP Gondangwetan 2008
Nasional Pasuruan pada Kegiatan
Lesson Study terhadap
Kemampuan Mempersiapkan
Materi Pembelajaran Sains
(Biologi)

4. Seminar Nasional Motivasi Guru Sains (Biologi) JICA-FMIPA


Lesson Study MGMP Bangil Dalam UM, 2009
Mengikuti Lesson Study Tahun
2008/2009

5. 2nd International Antidiabetic Effect Of Garlic Universitas


Conference Of (Allium Sativum L.) On Brawijaya, 2011
Global Resource Bloodglucose In Streptozoticin
Conservation Induced Diabetes In Mice (Mus
Musculus)

6. Seminar Nasional Penggunaan Media Gambar FMIPA UM,


LS IV pada Siswa SMPN 1 Lekok, 2011
Nguling dalam Memahami
Materi Klasifikasi Makhluk
Hidup (Hewan)

D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)

Institusi Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan

1. - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini
saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan
Proposal PKM Penelitian.

Malang, 4 Desember 2018


Pendamping

Siti Imroatul Maslikah, S.Si., M.Si


Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Bahan habis pakai


Justifikasi Harga Satuan
Material Kuantitas Jumlah (Rp)
Anggaran (Rp)
Daun jati daun jati untuk 50 kg 50.000/kg 2.500.000
bahan baku akan
diuji
Gula pasir sebagai bahan 50 kg 12.000/kg 600.000
campuran dan
pengental dari
daun jati
panci alat untuk 2 150.000 300.000
stainless memasak sampel
stel
pengaduk alat untuk 2 50.000 100.000
memasak sampel
Sub total 3.500.000

2. Peralatan penunjang
Justifikasi Harga Satuan
Material Kuantitas Jumlah (Rp)
Anggaran (Rp)
alat untuk
kompor gas 1 pasang 500.000 500.000
memasak sampel
alat untuk
gas elpiji 5 minggu 150.000 150.000
memasak sampel
Sewa kamera kamera digunakan 5 minggu 500.000 500.000
untuk
mendokumentasik
an segala kegiatan
selama penelitian
blender alat untuk 5 minggu 250.000 250.000
menghaluskan
sampel
saringan alat untuk 5 minggu 20.000 20.000
menyaring
air sampel

Sub total 1.420.000

3. Perjalanan
Justifikasi Harga Satuan
Material Kuantitas Jumlah (Rp)
Anggaran (Rp)
Perjalanan Lokasi 3 orang 300.000 900.000
menuju pengambilan
Bojonegoro daun Jati
Sewa Lokasi 1 paket 600.000 600.000
kendaraan di pengambilan
lokasi (ketua) sampel
Sewa Lokasi 1 paket 600.000 600.000
kendaraan di pengambilan
lokasi sampel
(anggota 1)
Sewa Lokasi 1 paket 600.000 600.000
kendaraan di pengambilan
lokasi sampel
(anggota 2)
Sub total 2.700.000

4. Lain-lain
Justifikasi Harga
Material Kuantitas Jumlah (Rp)
Anggaran Satuan (Rp)
Alat tulis Alat tulis untuk 3 paket 40.000 120.000
mencatat segala
kegiatan yang
berkenaan dengan
penelitian
Kertas A4 Administrasi 2 rim 50.000 100.000

Tinta printer Print 2 60.000 120.000

Pembuatan Laporan hasil 5 paket 20.000 100.000


laporan dan penelitian kami
penggandaan gandakan sebagai
bentuk
pertanggungjawab
an kami terhadap
penelitian ini
Pamflet hasil Pamflet hasil 10 7.000 70.000
penelitian penelitian kami lembar
dan publikasi buat guna
mengenalkan
manfaat alternatif
daun kelor kepada
masyarakat
Sub total 510.000

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

No Nama/NIM Program Bidang Alokasi Uraian


Studi Ilmu Waktu Tugas
(Jam /
minggu)

1. Wardatun S1 Biologi Biologi 12 Jam Penanggung


Nafisah / Pangan jawab
160342606208 pengujian
sampel daun
jati

2. Ainun S1 Biologi 12 jam Penanggung


Nadhifatun A/ Pendidikan manajemen jawab
160341606035 Biologi penelitian
dan
pengelolaan
hasil

Anda mungkin juga menyukai