BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh :
Wardatun Nafisah 160342606208/ 2016
Ainun Nadhifatun A. 160342606232/2016
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
MALANG
2018
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan……………………………………………………….
Daftar Isi…….. …………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing……………
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Anggaran Biaya .........................................................................................
Tabel 2. Jadwal Kegiatan.........................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Melakukan penelitian tentang pembuatan pewarna alami minuman dari ekstrak daun
jati
1.5 Manfaat
Manfaat yang diharapkan pada penelitian ini yaitu kepada masyarakat luas
tentang pemanfaatan daun jati sebagai pewarna alami minuman, dan menambah
wawasan masyarakat khususnya penderita asma dapat mengurangi ketergantungan
masyarakat terhadap penggunaan obat buatan dalam penyembuhan penyakit asma,
serta menambah wawasan tentang pengobatan alternatif untuk penyakt asma.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Secara morfologis, tanaman jati memiliki tinggi yang dapat mencapai sekitar 30-
45 m dengan pemangkasan, batang yg bebas cabang dapat mencapai antara 15–20 cm.
Diameter batang dapat mencapai 220 cm. Kulit kayu berwarna kecoklatan atau abu-abu
yang mudah terkelupas. Pangkal batang berakar papan pendek dan bercabang sekitar 4.
Daun berbentuk jantung membulat dengan ujung meruncing, berukuran panjang 20-50
cm dan lebar 15–40 cm, permukaannya berbulu. Daun muda (petiola) berwarna hijau
kecoklatan, sedangkan daun tua berwarna hijau tua keabu-abuan. Tanaman jati tergolong
tanaman yang menggugurkan daun pada saat musim kemarau, antara bulan nopember
hingga januari. Setelah gugur, daun akan tumbuh lagi pada bulan januari atau maret.
Tumbuhnya daun ini juga secara umum ditentukan oleh kondisi musim (Sumarna, 2008).
a. Daun
b. Batang
Eksistensi pohon jati sebagai penghasil kayu kualitas nomor wahid sudah tidak
diragukan lagi. Pohon jati memang sangat dikenal dengan hasil kayu yang indah, awet,
tahan terhadap serangan rayap dan cuaca. Sebagai pohon penghasil kayu nomor satu
kelas dunia, jati memiliki ciri-ciri khusus. Pohon tinggi besar dan lurus, memiliki
lingkaran tahun, warna kayu coklat kuning hingga cokelat kemerahan, Selain itu, kayu
jati memiliki ciri khusus yang sangat unik. Hal ini pula yang membuat jati dijadikan kayu
berkualitas tinggi.
c. Akar
Dimanfaatkan sebagai bahan baku kerajinan.
Daun jati muda memiliki kandungan pigmen alami yang terdiri dari pheophiptin,
β-karoten, pelargonidin 3-glukosida, pelargonidin 3,7-diglukosida, klorofil dan dua
pigmen lain yang belum diidentifikasi (Ati, dkk., 2006). Antosianin merupakan pewarna
yang paling penting dan paling tersebar luas dalam tumbuhan. Pigmen yang berwarna
kuat dan larut dalam air ini merupakan penyebab hampir semua warna merah jambu,
merah marak, merah, ungu, dan biru dalam daun bunga, daun, dan buah pada tumbuhan
tinggi. Secara kimia semua antosianin merupakan turunan suatu struktur aromatik
tunggal, yaitu sianidin, dan semuanya terbentuk dari pigmen sianidin ini dengan
penambahan atau pengurangan gugus hodroksil atau dengan metilisasi atau glikosilasi.
Antosianin adalah pigmen larut air yang secara alami terdapat pada berbagai jenis
tumbuhan. Sesuai namanya, pigmen inilah yang memberikan warna pada bunga, buah
dan daun tumbuhan hijau. Pigmen ini telah banyak digunakan sebagai pewarna alami
pada berbagai produk pangan dan berbagai aplikasi lainnya (Santa, 2015).
1) Tanaman atau bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan obat tradisional
atau jamu.
2) Tanaman atau bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan pemula bahan
baku obat (precursor).
3) Tanaman atau bagian tanaman yang diekstraksi dan ekstrak tanaman tersebut
digunakan sebagai obat.
Minuman herbal bagi tubuh tidak dapat dilepaskan dengan 3 (tiga) bahan pokok,
yang terdiri dari air sehat, gula sehat (gula jawa) dan bahan dasar yang meliputi teh, kopi,
susu kedelai, serai, buah asem, secang, kolang-kaling, jeruk, tape, dan masih banyak lagi.
Bahan rempah – rempah yang juga termasuk tanaman herbal dapat dihasilkan dari umbi,
biji, kulit batang, bunga, daun dan buah. Rempah-rempah yang merupakan umbi atau
rimpang misalnya: jahe, kunyit, temulawak, kencur, kunci, lengkuas, temu ireng dan
lempuyang. Rempahrempah yang berasal dari biji misalnya: pala, kemiri, kapol atau
kardamon dan lain- lain. Kayu manis merupakan rempah yang berasal dari kulit batang.
Rempah- rempah yang berasal dari bunga misalnya cengkeh dan bunga pala. Lada atau
merica merupakan rempah- rempah berasal dari buah (Mahendra, 2014 dalam Hariana
2008).
Tanaman herbal merupakan tanaman yang memiliki khasiat obat dan digunakan
sebagai obat dalam penyembuhan maupun pencegahan penyakit. Dalam segi
penyembuhan meskipun tanaman herbal umumnya lebih lambat dalam pengobatan
penyakit dibanding penyembuhan menggunakan obat-obatan kimia, namun pengobatan
secara tradisional menggunakan tanaman herbal jauh lebih aman bagi tubuh dengan
sangat sedikit efek samping yang ditimbulkannya, bebas racun, mudah di produksi,
menghilangkan akar penyakit, mudah diperoleh, murah dan mempunyai banyak khasiat
(Hariana, 2008).
Hasil olahan minuman yang terbuat dari tanaman herbal sangat bermanfaat
terutama untuk kesehatan. Hasil Minuman kesehatan adalah minuman yang dapat
menghilangkan rasa dahaga dan mempunyai efek menguntungkan terhadap kesehatan
tubuh, baik untuk mencegah, mengobati, maupun menjaga kesehatan secara prima jika
dikonsumsi secara rutin. Minuman kesehatan banyak macamnya, antara lain minuman
sehat dari rempah-rempah yang kita kenal dengan jamu, minuman herbal berupa bandrek,
sari buah, atau sari sayuran.
Asma dan rinitis alergi merupakan penyakit alergi yang saat ini masih menjadi
problem kesehatan karena pengaruhnya dalam menurunkan tingkat kualitas hidup dan
dibutuhkan biaya besar dalam penatalaksanaannya. Dengan angka prevalensi yang
berbeda-beda antara satu kota dengan kota lainnya dalam satu negara, di Indonesia
prevalensi asma berkisar antara 5-7% Definisi asma menurut Global Initiative for
Asthma (GINA), asma adalah gangguan inflamasi kronik pada saluran napas dengan
berbagai sel yang berperan, khususnya sel mast, eosinofil dan limfosit T. Pada individu
yang rentan inflamasi, mengakibatkan gejala episode mengi yang berulang, sesak napas,
dada terasa tertekan, dan batuk khususnya pada malam atau dini hari. Gejala ini
berhubungan dengan obstruksi saluran napas yang luas dan bervariasi dengan sifat
sebagian reversibel baik secara spontan maupun dengan pengobatan. Inflamasi ini juga
berhubungan dengan hipereaktivitas jalan napas terhadap berbagai rangsangan.
Penanganan asma memiliki dua tujuan, yaitu meredakan gejala dan mencegah
gejala kambuh. Tentunya pengobatan harus disesuaikan dengan hasil diagnosis dokter
dan kondisi penderita.
Pengobatan utama asma antara lain:
Menghindari pemicu munculnya gejala
Menggunakan inhaler pereda –digunakan untuk meredakan gejala asma jangka
pendek dengan membuat saluran pernapasan rileks
Penggunaan inhaler pencegah –digunakan rutin setiap hari untuk mengurangi radang
pada saluran pernapasan dan mencegah gejala asma kambuh
Penggunaan inhaler kombinasi pencegah dan pereda –digunakan setiap hari agar
mencegah timbulnya gejala asma serta membuat saluran pernapasan rileks dalam
jangka waktu lebih lama
Pewarna alami merupakan zat warna yang berasal dari ekstrak tumbuhan (seperti
bagian daun, bunga, biji), hewan dan mineral yang telah digunakan sejak dahulu
sehingga sudah diakui bahwa aman jika masuk kedalam tubuh. Pewarna alami yang
berasal dari tumbuhan mempunyai berbagai macam warna yang dihasilkan, hal ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti jenis tumbuhan, umur tanaman, tanah, waktu
pemanenan dan faktor-faktor lainnya. Oleh karena itu, Food and Drugs Administration
(FDA) Amerika Serikat menggolongkan zat warna alami ke dalam golongan zat pewarna
yang tidak perlu mendapat sertifikasi atau dianggap masih aman. Jenis-jenis zat pewarna
alami yang banyak digunakan dalam industri pangan antara lain ialah zat pewarna asal
tanaman, seperti karotenoid, antosianin, klorofil dan curcumin.
Pembagian pewarna alami, berdasarkan sumbernya, zat pewarna alami dibagi atas :
a. Zat pewarna alami yang berasal dari tanaman, seperti: antosianin, karotenoid,
betalains, klorofil, dan kurkumin.
b. Zat pewarna alami yang berasal dari aktivitas mikrobial, seperti: zat pewarna dari
aktivitas Monascus sp, yaitu pewarna angkak dan zat pewarna dari aktivitas
ganggang
c. Zat pewarna alami yang berasal dari hewan dan serangga, seperti: Cochineal dan zat
pewarna heme.
Berdasarkan komponen zat pewarnanya, pewarna alami dapat dibagi menjadi 5
kelompok, yaitu:
1. Karotenoid: isoprenoid dan derivatnya.
2. Klorofil dan senyawa heme: pigmen porphyrin.
3. Antosianin: 2-fenilbenzopyrylium dan derivatnya.
4. Pewarna tumbuhan lainnya: betalains, cochineal, riboflavin dan kurkumin.
5. Melanoidin dan karamel: terbentuk selama proses pemanasan dan
penyimpanan.
Keuntungan dalam penggunaan pewarna alami adalah tidak adanya efek samping
bagi kesehatan. Selain itu, beberapa pewarna alami juga dapat berperan sebagai bahan
pemberi flavor, zat antimikrobia, dan antioksidan. Namun penggunaan zat pewarna
alami dibandingkan dengan zat pewarna sintetis memiliki kekurangan, yaitu
pewarnaannya yang lemah, kurang stabil dalam berbagai kondisi, aplikasi kurang luas
dan cenderung lebih mahal
Berdasarkan pada fungsinya, zat aditif atau bahan yang ditambahkan pada makanan
dapat digolongkan menjadi bahan pewarna, pemanis, pengawet, dan penyedap. Jika
ditinjau dari sumber bahannya, zat aditif dapat dibedakan menjadi dua, yaitu zat aditif
alami dan zat aditif buatan.
Penggunaan bahan pewarna alami lebih aman untuk kesehatan dibanding dengan
bahan pewarna buatan. Bahan alami tidak memiliki efek samping atau akibat negatif
dalam jangka panjang. Adapun pewarna buatan dipilih karena memiliki beberapa
kelebihan dibandingkan dengan zat pewarna alami seperti lebih variatif, praktis dan
tahan lama.
BAB III
METODE PENELITIAN
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Tabel 1.
3. Perjalanan 2.700.000,00
4. Lain-lain 510.000,00
Total 8.130.000,00
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Studi dan
pengumpulan
literatur
Persiapan
bahan dan
alat
Pelaksanaan
penelitian
dan
pengambilan
data
Penyusunan
laporan
DAFTAR PUSTAKA
Ati, N.H., Puji R., Soenarto N. dan Leenawati L. 2006. The Composition and The content of
Pigment some Dyeing Plant for Ikat Weaving in Timoresse Regency, East Nusa
Tenggara. Indo. J. Chem., 6 (3), 325- 33
Hariana, A, Tumbuhan Obat dan Khasiatnya, Penebar Swadaya; Jakarta, 2007, Hal 111.
Santa, E. Mukarlina & Rizalinda, 2015, Kajian Etnobotani Tumbuhan Yang Digunakan
Sebagai PewarnaAlami Oleh Suku Dayak Iban Di Desa Mensiau Kabupaten Kapuas
Hulu, JurnalProtobiont, vol. 4, no. 1, hal. 58-61
Sumarna, Y. 2008 Budidaya Jati. Penebar Swadaya. Jakarta
Winarno, F G, 2002, ‘Kimia Pangan dan Gizi’,Gramedia Jakarta
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota
Biodata ketua pelaksana
A. Identitas Diri
4. NIM 160342606208
6. E-mail wardatunnafisah8@gmail.com
7. Nomor Telepon/HP 085808209570
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA PT
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-
sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat
dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan proposal PKM
Penelitian.
Wardatun Nafisah
NIM 160342606208
Biodata Anggota 1
A. Identitas Diri
4. NIM 160342606232
6. E-mail Nadhifatun17@gmail.com
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA PT
A. Identitas diri
3. NIDN 0013087904
5. E-mail siti.imroatul.fmipa.@um.ac.id
B. Riwayat pendidikan
Sarjana Magister
D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)
Institusi Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1. - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini
saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan
Proposal PKM Penelitian.
2. Peralatan penunjang
Justifikasi Harga Satuan
Material Kuantitas Jumlah (Rp)
Anggaran (Rp)
alat untuk
kompor gas 1 pasang 500.000 500.000
memasak sampel
alat untuk
gas elpiji 5 minggu 150.000 150.000
memasak sampel
Sewa kamera kamera digunakan 5 minggu 500.000 500.000
untuk
mendokumentasik
an segala kegiatan
selama penelitian
blender alat untuk 5 minggu 250.000 250.000
menghaluskan
sampel
saringan alat untuk 5 minggu 20.000 20.000
menyaring
air sampel
3. Perjalanan
Justifikasi Harga Satuan
Material Kuantitas Jumlah (Rp)
Anggaran (Rp)
Perjalanan Lokasi 3 orang 300.000 900.000
menuju pengambilan
Bojonegoro daun Jati
Sewa Lokasi 1 paket 600.000 600.000
kendaraan di pengambilan
lokasi (ketua) sampel
Sewa Lokasi 1 paket 600.000 600.000
kendaraan di pengambilan
lokasi sampel
(anggota 1)
Sewa Lokasi 1 paket 600.000 600.000
kendaraan di pengambilan
lokasi sampel
(anggota 2)
Sub total 2.700.000
4. Lain-lain
Justifikasi Harga
Material Kuantitas Jumlah (Rp)
Anggaran Satuan (Rp)
Alat tulis Alat tulis untuk 3 paket 40.000 120.000
mencatat segala
kegiatan yang
berkenaan dengan
penelitian
Kertas A4 Administrasi 2 rim 50.000 100.000