KIMIA
Disusun Oleh :
Dosen :
Prof. Dr. Ir. Ika Rochdjatun Sastrahidayat
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2022
BAB VI
PENGENDALIAN PENYAKIT TANAMAN MENGGUNAKAN
BAHAN KIMIA
• Preventif, yaitu obat atau bahan kimia telah terserap dalam sistem
tanaman dalam dosis yang mencukupi untuk membunuh setiap patogen
yang masuk
• Kuratif, yaitu obat yang diberikan pada waktu tanaman sudah terserang
patogen
d. Tanaman Pestisida
e. Formulasi (formulation)
Efektifitas pestisida-pertisida lain seringkali ditentukan oleh formulasi
(bentuk) dan cara pemakaiannya atau cara aplikasinya. Keduanya berhubungan
erat. Fomulasi akhir dari bahan-bahan kimia ini mungkin mengandung beberapa
senyawa kimia lain. Untuk penggunaannya seperti semprotan (spray) bahan
kimia tertentu mungkin berbentuk larutan dengan konsentrasi tinggi, atau
sebagai wettable powder (tepung yang dapat dilarutkan). Untuk penggunaan
seperti bubuk (dust) bahan kimia harus mempunyai bentuk sebagai tepung yang
mengandung konsentrasi bahan aktif yang rendah.
Bahan-bahan kimia yang terdapat dalam suatu formulasi tertentu, ialah
:
1. Bahan Aktif
2. Pelarut (bedak/talk, air, pelarut organis).
3. Detergent atau zat perata (bahan kimia seperti sabun), untuk
merendahkan pertegangan dari permukaan air. Dengan sifat ini larutan
fungisida tersebut dapat menyelubungi seluruh permukaan daun dengan
suatu lapisan larutan (konsentrasi 0,1 - 0,2 persen).
4. Bahan perekat atau sticker (seringkali suatu protein), untuk melekatkan
bahan aktif pada permukaan tanaman.
5. Kadang-kadang juga bahan emulgator (bahan untuk membentuk emulsi)
ditambahkan pada formulasi, untuk memungkinkan adanya
bercampurnya minyak dengan air (larutan dapat berwarna putih, seperti
susu).
6. Dalam hal tertentu suatu stabilisator perlu untuk mencegah penguraian
bahan aktif yang tidak stabil.
7. Kapur dan minyak glycerida ditambahkan untuk merendahkan daya racun
terhadap tanaman (merendahkan fitotoksisitas).
2. Senyawa-senyawa organik.
Perkembangan senyawa-senyawa belerang yang organik dimulai
seseb perang dunia kedua. Pada saat itu juga beberapa senyawa organik
lain diketah efektif terhadap penyebab-penyebab penyakitjamur. Dapat
dipisahkan beberapa kelompok yang diperoleh sesuai dengan sifat-sifat
kimiawinya
(1) Dithiocarbamat-dithiocarbamat.
(8) Antibiotika.
• kasugamycin, suatu antibiotika yang dapat digunakan terhadap
Piricularia oryzae.
• pimaricin, untuk buah-buah terhadap hampir semua jamur, kecuali
Oomycete
l. Disinfestasi Tanah
1. Fumigan dikategorikan dalam 3 kelompok
• Biosida yang umum, contohnya seperti Chloropicrin
• Bahan yang mengandung Methyl isothio cianat
• Dichloropropane
2. Fungisida yang diberikan ke dalam tanah untuk disinfestasi tanah, antara lain :
• Fungisida TMTD, contohnya Captan dan Captafol
• Fungisida Selektif
• Fungisida Sistemik, seperti Benzimidazol dan Methylthiphanate.
• Fungsisida Protektif, seperti Quinzogene (PNCB)
m. Boomerang Effect
Efek ini mempunyai arti terjadinya keparahan kembali dari penyakit oleh
penyebab yang sama (patogen target) setelah dilakukan pengobatan.