PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan
manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber
energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Kegiatan pemanfaatan
sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian biasa difahami orang sebagai
budidaya tanaman atau bercocok tanam (bahasa Inggris: crop cultivation) serta
pembesaran hewan ternak (raising), meskipun cakupannya dapat pula berupa
pemanfaatan mikroorganisme dan bioenzim dalam pengolahan produk lanjutan,
seperti pembuatan keju dan tempe atau sekedar ekstraksi semata, seperti
penangkapan ikan atau eksploitasi hutan.
Dalam budidaya tanaman pastilah terdapat hama yang dapat menganggu
tanaman budidaya. Oleh karena itu, agar tanaman budidaya tidak terganggu oleh
hama maka hal yang perlu dilakukan adalah dengan cara menggunakan pestisida.
Pestisida yang sering digunakan olden petani adalah pestisida kimia yang dapat
dibeli di pasaran. Penggunaan pestisida kimia yang tidak berwawasan lingkungan
menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan hidup dan kelangsungan kehidupan
manusia. Selain menggunakan pestisida kimia, pengendalian hama juga dapat
dilakukan dengan menggunakan pestisida organic.
Nabati merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk
mengendalikan hama tanpa bahan kimia. Penggunaan pestisida nabati juga
digunakan untuk meminimalisir penggunaan bahan kimia yang dapat merusak
lingkungan. Bahan-bahan yang dapat dimanfaatkan untuk pestisida nabati ada
pada tanaman-tanaman famili Meliaceae (misalnya mimba), Annonaceae
(misalnya sirsak), Rutaceae, Asteraceae, Labiateae dan Canellaceae.
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui fungsi daun sirsak sebagai insektisida nabati.
BAB II
PEMBAHASAN
bagi
manusia
dan
ternak
peliharaan
karena
residunya
mudah
sebagai
pestisida
ada
pada
tanaman-tanaman
mimba), Annonaceae
(misalnya
upaya
Klasifikasi
Kingdom
: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom
Divisi
Kelas
Ordo
: Magnoliales
Super Divisi
Sub Kelas
: Magnoliidae
Famili
: Annonaceae
Genus
: Annona
Spesies
: Annona muricata L.
Flavonoida
Flavonoida mencangkup banyak pigmen yang paling umum dan terdapat
pada seluruh dunia tumbuhan mulai dari fungus sampai angiospermae. Pada
tumbuhan tinggi, flavonoida terdapat baik dalam bagian vegetatif maupun dalam
bunga. Pigmen bunga flavonoida berperan jelas dalam menarik burung dan
serangga penyerbuk bunga. Beberapa fungsi flavonoida pada tumbuhan ialah
pengatur tumbuh, pengatur fotosintesis, kerja antimikroba dan antivirus serta kerja
terhadap serangga (Robinson, 1995).
Saponin
Saponin mula-mula diberi nama demikian karena sifatnya yang
menyerupai sabun (bahasa latin sapo berarti sabun). Saponin tersebar luas
diantara tanaman tinggi. Saponin merupakan senyawa berasa pahit, menusuk,
menyebabkan bersin dan mengakibatkan iritasi terhadap selaput lendir. Saponin
adalah senyawa aktif permukaan yang kuat yang menimbulkan busa jika
dikocok.Dalam larutan yang sangat encer saponin sangat beracun untuk ikan, dan
tumbuhan yang mengandung saponin telah digunakan sebagai racun ikan selama
beratus-ratus tahun (Robinson,1995: Gunawan, et al, 2004).
Tanin
Tanin merupakan salah satu senyawa yang termasuk ke dalam golongan
polifenol yang terdapat dalam tumbuhan, yang mempunyai rasa sepat dan
memiliki kemampuan menyamak kulit. Tanin terdapat luas dalam tumbuhan
berpembuluh, dalam angiospermae terdapat khusus dalam jaringan kayu
(Harborne, 1987).
Umumnya tumbuhan yang mengandung tanin dihindari oleh pemakan tumbuhan
karena rasanya yang sepat. Salah satu fungsi tanin dalam tumbuhan adalah
sebagai penolak hewan pemakan tumbuhan (herbivora) (Harborne, 1987).
Glikosida
Glikosida adalah senyawa yang terdiri atas gabungan gula dan bukan
gula. Bagian gula biasa disebut glikon sementara bagian bukan gula disebut
dapatlebih
murah.Bahan
nabati
mempunyai
sifat
yang
mendorong
resistensi,
Lebih akrab
lingkungan
serta
lebih
sesuai
dengan
kebutuhan
bersifat
spesifik,
residu
lebih
pendek
dan
Karena bahan nabati kurang stabil mudah terdegradasi oleh pengaruh fisik,
kimia maupun biotik dari lingkungannya, maka penggunaannya
memerlukan frekuensi penggunaan yang lebih banyak dibandingkan
pestisida kimiawi sintetik sehingga mengurangi aspek kepraktisannya
Bahan nabati alami juga terkandung dalam kadar rendah, sehingga untuk
mencapai efektivitas yang memadai diperlukan jumlah bahan tumbuhan
yang banyak
Bahan nabati hanya sesuai bila digunakan pada tingkat usaha tani
subsisten bukan pada usaha pengadaaan produk pertanian massa
Apabila bahan bioaktif terdapat di bunga, biji, buah atau bagian tanaman
yang muncul secara musiman, mengakibatkan kepastian ketersediaannya
yang akan menjadi kendala pengembangannya lebih lanjut
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
a.
b.
c.
Konsentrasi yang tepat untuk digunakan sebagai pestisida nabati adalah 25%
karena bersifat racun perut bagi hama belalang.
5.2 Saran
Untuk penggunaan pestisida nabati dalam skala besar masih diperlukan
penelitian lebih lanjut terutama untuk volume penyemprotan dan hama yang akan
dikendalikan.
MAKALAH PESTISIDA
DAUN SIRSAK SEBAGAI INSEKTISIDA NABATI
Oleh :
Alviyan Tono Arif / A41120127