Suhartomi)
Pertemuan 1 : Berbagai Agen Germisida Topikal (28.Aug.2023)
Definisi Germisida
Germisida adalah agen/ berbagai substrat/ senyawa kimia yang menghambat atau digunakan
untuk membunuh/ menghambat mikroba-mikroba yang berada di permukaan, terutama
membunuh mikroorganisme pathogen, sehingga bakteri-bakteri dapat hilang.
Antiseptic adalah germisida yang dapat dipakai ke jaringan hidup atau kulit. Secara umum,
antiseptic hanya digunakan pada kulit dan bukan untuk disinfeksi permukaan.
Disinfektan adalah antimikroba yang diterapkan hanya pada benda mati dan disinfektan tidak
digunakan untuk antisepsis kulit karena dapat melukai kulit dan jaringan lain.
Potensi Germisida
Potensi Germisida diekspresikan dengan koefisien fenol atau koefisien Rideal Walker.
Konsentrasi minimum dari uji obat dibutuhkan 24 jam untuk membunuh kultur B. Typhosa,
dalam waktu 7,5 menit pada suhu 37,5o C dibandingkan dengan fenol (sebagai standar) dalam
kondisi yang sama.
Legalitas Germisida
Sterilisasi, hal ini mengacu pada setiap proses yang menghilangkan, membunuh, atau
menonaktifkan semua bentuk kehidupan dan agen biologis lainnya yang ada di wilayah
tertentu.
Penyalahgunaan Germisida
Penggunaan antiseptic sebagai disinfektan tidak efektif sebagai pembasmi kuman, hal
ini juga menyebabkan penyalahgunaan germisida.
Penggunaan disinfektan sebagai antiseptic dapat menyebabkan iritasi dan toksik
jaringan.
2. Resorsinol
CPC (Cetylpyridinium Chloride) terbukti efektif dalam mencegah plak gusi dan mengurangi
radang gusi.
Digunakan sebagai disinfektan: mencuci perut karena keracunan alkaloidal (kecuali atropine
dan kokain).
Tidak cocok digunakan untuk sterilisasi instrument bedah karena dapat menyebabkan karat.
Hydrogen Peroxide
Membebaskan oksigen baru yang mengoksidasi materi nekrotik dan bakteri.
Indikasi: slough, earwax, etc.
Dapat ditemukan dalam obat kumur.
Benzoyl Peroxide
Contoh: Benzolac
Benzoyl Peroxide digunakan untuk membunuh bakteri anaerob.
Digunakan untuk masalah jerawat.
Benzoyl Peroxide mengandung iritasi ringan pada kulit, dapat menyebabkan kulit kering dan
edema (kondisi medis membengkaknya bagian tubuh tertentu karena penumpukan cairan
berlebih).
Antibiotics
Antibiotik merupakan kelompok obat-obatan yang paling umum digunakan.
Antibiotik merupakan 50% dari pengeluaran RS.
Penelitian di seluruh dunia menunjukkan tingginya insiden penggunaan antibiotic yang tidak
tepat.
Penggunaan antibiotic yang tidak tepat dapat menyebabkan tubuh menjadi resisten terhadap
antibiotic.
Golongan Penicillin
Replikasi VIRUS
Virus tidak dapat bereplikasi dengan sendirinya
Virus harus menempel dan masuk ke dalam sel inang untuk bereplikasi
Kemudian, virus menggunakan energi dari sel inang untuk mensintesis protein,
DNA dan RNA
Oleh karena itu, virus dikenal sebagai Obligate Intracellular Parasite
(mikroorganisme parasite yang tidak dapat bereproduksi di luar sel punca, memaksa
punca untuk membantu reproduksi parasit)
Inflamasi dapat terjadi oleh beberapa faktor, seperti alergi, bahan kimia, iritasi, trauma,
infeksi, suhu panas (terbakar), dan berbagai rangsangan lainnya yang merusak jaringan
maupun sel.
Lapisan permukaan sel kulit disebut dengan istilah fosfolipid bilayer (2 lapisan fosfolipid).
Inflamasi terjadi karena adanya perubahan pada lapisan permukaan sel kulit (fosfolipid
bilayer) – berarti sel nya mengalami kerusakan.
Fosfolipid ini akan diubah oleh tubuh menjadi asam arakidonat (arachidonic acid).
Asam arakidonat inilah yang akan membentuk COX-1/ COX-2 dan LOX.
COX-2 dan LOX merupakan enzim-enzim utama yang berperan di dalam terjadinya
inflamasi.
Prostaglandin Protektif:
dibentuk oleh COX-1 di lambung.
fungsi: untuk mencegah kerusakan lambung dari asam lambung yang meningkat
ketika terjadi infeksi/ inflamasi
COX-1 yang berada di trombosit akan bergerak ke daerah radang untuk mencegah
terjadinya perdarahan
COX-1 berfungsi untuk memelihara homeostasis tubuh
Prostaglandin Inflamasi:
dibentuk oleh COX-2 di sel darah putih
COX-2 akan mengaktivasi sel darah putih (makrofag), sel darah putih akan
mensekresikan zat radang yang mengakibatkan 5 reaksi peradangan
COX-2 merupakan enzim yang aktivitasnya meningkat selama proses inflamasi
Obat yang mencegah asam arakidonat ini membentuk COX dan LOX adalah kortikosteroid.
NSAID (Non-steroid Anti-Inflamation Drugs)/ OAINS (Obat Anti-Inflamasi Non-steroid)
menghambat COX (cyclooxygenase).
Jika COX-2 diaktifkan, maka akan memicu terbentuknya hitstamin, hydrogen, prostaglandin,
serotonin, bradykinin.
Ke-5 enzim yang diaktifkan COX-2 ini akan mengaktivasi Nociceptor.
Nociceptor adalah reseptor nyeri.
Maka, ketika inflamasi terjadi akan mengalami nyeri.
asam arakidonat
COX-1
tabel
NSAID Analgesic Anti-inflamasi Antipiretic
diclofenac - paracetamol