Anda di halaman 1dari 5

NAMA : RISKI ELIEZER SEMBIRING

NIM : 2013363021
KELAS :A
MAKUL : APLIKASI PERANGKAT LUNAK

International Classification
of Primary Care

1. Pendahuluan

Latar belakang Apakah klasifikasi? kode Tujuan klasifikasi internasional: pembandingan data antarnegara
untuk kepentingan statistik mortalitas dan morbiditas ICD: ICD-10 Penyakit di primary care bukan disease-
based beberapa gejala/kondisi tidak dapat diberi kode dalam ICD-10 Konsep inti di PC: episode of care
episode of illness Khas: allows the coding of encounters in an episode of care structure kata kunci Zunilda S
Bustami 3 Encounters kunjungan pertemuan profesional antara pasien dan dokter DK: 1. alasan 2. diagnosis:
masalah 3. apa yang dilakukan proses Episode of care: episode layanan Suatu episode pelayanan terhadap satu
masalah kesehatan mulai dari pertama dikeluhkan sampai ke kunjungan yang terakhir untuk masalah itu 2

3 Dalam suatu kunjungan dapat berlangsung > 1 episode layanan, misalnya DM dan hipertensi Suatu episode
layanan dapat terdiri dari 1 kunjungan atau beberapa kunjungan dalam suatu rentang waktu yang panjang
Perkembangan: 1975: International Classification of Health Problems in Primary Care (WONCA) : Reason for
Encounter Classification (WHO) Pilot di Balanda, Uji kelayakan di 9 negara (1983) INTERNATIONAL
CLASSIFICATION OF PRIMARY CARE (WONCA) 1987 ICPC ICPC E (hasil uji coba di Eropa, 1985) 1998
ICPC 2: 2000 ICPC 2-e 2005 ICPC-2-R Zunilda S Bustami 6 3
4 ICPC-2 Tujuan revisi: membuatnya berhubungan dg ICD-10 dan menyempurnakan pengelompokkan ICD-10
Format: menggunakan bab (I XXII) Dasar klasifikasi: sistem tubuh, etiologi, dll (campur) 1 penyakit dapat masuk
ke beberapa klasifikasi Influenza penyakit sal. napas infeksi Bentuk: nomenklatur ICPC-2 Format: menggunakan
bab yang mengandung komponen Dasar klasifikasi: sistem tubuh (lokasi lebih utama dari etiologi ) rasional dan
komprehensif Bentuk: bukan nomenklatur sebab mencerminkan berbagai aspek dalam PC dan distribusinya
Zunilda S Bustami 7 2. STRUKTUR ICPC ICPC berbentuk struktur sumbu ganda: Sumbu pertama terdiri dari 17
bab (chapter), ditulis dengan abjad Sumbu kedua terdiri dari 7 jenis komponen ditulis dengan 2 digit angka
Zunilda S Bustami 8 4

5 Wujud kode S-67 Sumbu II: 2 digit (komponen) Sumbu I: mnemonic Skin/Kulit (bab) Zunilda S Bustami 9
Struktur ICPC Sumbu I A Umum dan tidak spesifik B Darah, organ pembentuk darah, dan limfatik D Pencernaan
(Digestif) F Mata (Focus) H Telinga (Hearing) K Sirkulasi (Circulation) L Muskuloskeletal (Locomotion) N
Neurologi P Psikologi R Pernapasan (Respirasi) S Kulit (Skin) T Endokrin, metabolik dan nutrisi (Thyroid) U
Urologi W Kehamilan, kelahiran, kontrasepsi (Woman) X Genitalia perempuan (kromosom X) Y Genitalia Laki-
laki (kromosom Y) Z Masalah sosial (Social) Zunilda S Bustami 10 5

6 Struktur ICPC Sumbu II 1. Komponen keluhan dan gejala: -01sd Komponen prosedur diagnostik dan
pencegahan: -30 sd Komponen tata laksana, obat, dan tindakan: -50 sd Komponen hasil pemeriksaan: -60 dan
Komponen administrasi: Sistem rujukan dan alasan kunjungan lainnya: -63 sd Komponen diagnosis/penyakit: -70
sd. -99 Penyakit infeksi Neoplasma Luka-luka Kelainan kongenital Lain-lain Zunilda S Bustami Pemanfaatan
ICPC Merekam data di pelayanan tingkat pertama Zunilda S Bustami 12 6

7 Pemanfaatan ICPC Sifat primary care Merupakan layanan yang paling banyak dipakai Masalah lebih rumit
(complexity) Mengandung > banyak ketakpastian (uncertainty) Konsep inti PC: episode of care Zunilda S
Bustami 13 Pemanfaatan ICPC Merekam data tentang: 1. Alasan kunjungan pasien (AKP/RFE) 2. Masalah pasien
/ diagnosis 3. Intervensi / tindakan yang telah/akan dijalani pasien Manfaat: Penelitian untuk perbaikan layanan
KOMPUTERISASI Zunilda S Bustami 14 7

8 EPISODE OF CARE perceived health problem perceived need reason for encounter, demand diagnosis, episode
title process Start of a new episode of care: first encounter reason for encounter, demand diagnosis, episode title
process reason for encounter, demand diagnosis, episode title process EPISODE OF CARE perceived health
problem perceived need reason for encounter, demand diagnosis, episode title process Start of a new episode of
care: first encounter reason for encounter, demand diagnosis, episode title process reason for encounter, demand
diagnosis, episode title process 8

9 EPISODE LAYANAN perceived health problem perceived need reason for encounter, demand diagnosis,
episode title process Follow up of an old episode of care, second encounter reason for encounter, demand
diagnosis, episode title process Follow up of an old episode of care, third encounter reason for encounter, demand
diagnosis, episode title process Contoh episode layanan 1st encounter RFE I m feeling tired Diagnosis tiredness
Process Hb 2nd encounter RFE what s the test result? Diagnosis iron deficiency anemia Process colonoscopy 3rd
encounter RFE what s the test result? Diagnosis Ca colon Process referral, advice 9

10 Contoh episode layanan 1st encounter RFE I m feeling tired Diagnosis tiredness Process Hb 2nd encounter
RFE what s the test result? Diagnosis iron deficiency anemia Process colonoscopy 3rd encounter RFE what s the
test result? Diagnosis Ca colon Process referral, advice Contoh episode layanan 1st encounter RFE I m feeling
tired Diagnosis tiredness Process Hb 2nd encounter RFE what s the test result? Diagnosis iron deficiency anemia
Process colonoscopy 3rd encounter RFE what s the test result? Diagnosis Ca colon Process referral, advice 10

Pemanfaatan ICPC A. Alasan Kunjungan Pasien Merupakan sumber informasi praktis tentang pasien menentukan
kemungkinan masalah pasien pada kunjungan pertama atau pada follow-up Penelitian dan pendidikan
Dikelompokkan menurut usia dan jenis kelamin kemungkinan masalah berbeda Contoh Seorang laki-laki dengan
batuk: 10 kemungkinan alasan kunjungan (AKP) terbanyak berbeda antara kelompok usia 5-14 th dan usia tahun
Zunilda S Bustami 21 Pemanfaatan ICPC: AKP 10 diagnosis terbanyak untuk keluhan batuk Laki-laki 5-14 th
R74 URTI R78 Bronkitis akut R05 Batuk R77 Laringitis akut A77 Infeksi virus R96 Asma br. R81 Pneumonia R
75 Sinusitis akut/kronis R80 Influenza R71 Batuk rejan Laki-laki th R78 Bronkitis/bronkiolitis akut R74 URTI
R05 Batuk R77 Laringitis/trakeitis akut R 75 Sinusitis akut/kronis K77 Gagal jantung R96 Asma br. R91
Bronkitis kronis/bronkiektasi R81 Penumonia R95 Emfisema/COPD Zunilda S Bustami 22 11

12 Pemanfaatan ICPC: AKP AKP harus dimengerti & disepakati bersama oleh pasien & PL (provider) dari sudut
pandang pasien Kode ICPC yang dipilih harus sedekat mungkin dengan ungkapan asli pasien, tanpa diubah oleh
PL Memilih kode untuk AKP: 1. Pilih sistem organ (bab) yang tepat 2. Pilih 2 digit komponen, dapat berupa
komponen: Keluhan/gejala (komponen 1) Diagnosis (komponen 7) Intervensi/tindakan (komponen 2-6) Zunilda S
Bustami 23 Pemanfaatan ICPC: AKP Contoh AKP Mata saya berair sejak semalam Bab mata F Komponen
keluhan 03 Kode AKP : F03 Dok, saya mau kontrol darah tinggi saya Bab sirkulasi K Komponen diagnosis 86
Kode AKP : K86 Saya ingin difoto dadanya karena sering batuk Bab pernapasan R Komponen prosedur 41 Kode
AKP : R41 Zunilda S Bustami 24 12

13 Pemanfaatan ICPC B. Masalah kesehatan ICPC digunakan untuk mencatat assessment PL terhadap masalah
kesehatan pasien: gejala/diagnosis dan hal lain di luar itu Keunggulan ICPC patient-centered Kode masalah
kesehatan dapat berupa: Gejala/tanda (komponen 1) Diagnosis/penyakit (komponen 7) Ketakutan pasien akan
penyakit Disabilitas Imunisasi (-44) Kebutuhan pelayanan kesehatan/kedokteran pencegahan (A98) Tidak
ditemukan penyakit (A97) Zunilda S Bustami 25 Pemanfaatan ICPC: masalah kesehatan Dalam komponen 1 dan
7 terdapat informasi tambahan u/ memilih Kode berdasarkan masalah kesehatan: Termasuk Daftar sinonim dan
deskripsi alternatif yang termasuk dalam kode Kecuali Daftar kondisi serupa yang masuk dalam kode lain dengan
pencantuman kode masing-masing Kriteria inklusi Berisi kriteria minimal yang diperlukan untuk menetapkan
kode tersebut. Bukan sebagai pedoman diagnosis dan pemilihan terapi Pertimbangkan Berisi kode lain yang dapat
dipertimbangkan bila kondisi pasien tidak masuk dalam kriteria inklusi Kode ICD-10 yang bersesuaian bisa 1:1 ;
bisa 1: >1 Zunilda S Bustami 26 13

14 Pemanfaatan ICPC C. Intervensi/tindakan ICPC dapat digunakan untuk mengelompokkan intervensi/prosedur


yang telah dijalani Rubrik ini luas dan tidak spesifik (mis. -34 K34/U34) Dapat menggunakan kode dari
komponen 2, 3, 5, dan sebagian komponen 1 dan 7 dari bab W, X dan Y Tidak dapat diisi dengan kode dari
komponen 4 dan sebagian komponen 6 (-63, -64, -65, -69) Zunilda S Bustami 27 Tampilan daftar kode ICPC-2e
RUBRIK kode tiga-digit judul rubrik: panjangnya terbatas kode ICD-10 padanannya Istilah : ISTILAH: termasuk
(inklusi) kecuali (eksklusi) yang perlu dipertimbangkan. kriteria (komponen 7) Zunilda S Bustami 28 14

15 Tampilan daftar kode Contoh komponen 1 A01 Termasuk Kecuali A02 Termasuk Kecuali A03 Termasuk
Kecuali A04 Termasuk Kecuali Nyeri, seluruh tubuh/beberapa tempat : Nyeri seluruh tubuh kronik, nyeri di
beberapa tempat : Nyeri yang tidak spesifik (A29) Meriang : Kaku, menggigil : Demam (A03) Demam : Pireksia :
Demam disertai ruam (A76), kelelahan atau sengatan akibat paparan panas (A88) Rasa Lemah/Lelah
Menyeluruh : Sindrom fatigue kronik, lelah, letih, lesu, lemah, letih pasca infeksi virus : Merasa sakit, malaise
(A05), mengantuk (A29), sengatan akibat paparan panas (A88), jet-lag (A88), somnolen (P06) Zunilda S Bustami
29 Tampilan daftar kode: contoh komponen 1 K01 Termasuk Kecuali K02 Termasuk Kecuali K03 Termasuk :
Kecuali K04 Termasuk Kecuali Nyeri dada : Nyeri jantung menurut pasien : Nyeri dada yang tidak dinyatakan
secara khusus, TDK (A11) Dada terasa berat/tertekan : Dada berat menurut pasien : Nyeri dada yang tidak
dinyatakan secara khusus (A11) Takut kena serangan jantung (K24); angina pektoris (K74); sesak napas, dispnoe
((R02) Nyeri kardiovaskuler TDK : Nyeri jantung (K01); klaudikasio (K92); migren (N89) Jantung
berdebar/awareness of heart : takikardia : Takikardia paroksismal Zunilda S Bustami 30 15

16 Tampilan daftar kode Komponen 2: Prosedur diagnosis dan prevensi -30 : Pemeriksaan kesehatan lengkap
-31 : Pemeriksaan kesehatan sebagian -32 : Uji kepekaan kuman -33 : Uji mikrobiologi/imunologi -34 :
Pemeriksaan darah -35 : Pemeriksaan urin -36 : Pemeriksaan feses -37 : Pemeriksaan sitologi/histologi/eksfoliatif
-38 : Pemeriksaan lab lainnya -39 : Pemeriksaan fungsi fisik -40 : Endoskopi diagnostik Zunilda S Bustami 31
Tampilan daftar kode Komponen 2 (lanjutan) -41 : Radiologi/pencitraan diagnostik -42 : Electical tracing -43 :
Prosedur diagnostik lainnya -44 : Preventif: imunisasi/pengobatan -45 : Pengamatan/penyuluhan/nasihat/diet -46 :
Konsultasi dengan pemberi layanan primer -47 : Konsultasi dengan spesialis -48 : Klarifikasi/diskusi ttg
kebutuhan pasien/akp -49 : Prosedur prevensi lainnya Zunilda S Bustami 32 16

17 Tampilan daftar kode Komponen 3: Obat, Pengobatan, Prosedur terapi -50 : Obat:
peresepan/permintaan/ulangan/injeksi -51 : Insisi/drainage/pembilasan/aspirasi/pengeluaran cairan tubuh (kecuali
kateterisasi, : Eksisi/pengangkatanjaringan/biopsi/penghancuran/debridemant/kauterisa si -53 :
Instrumentasi/kateterisasi/intubasi/dilatasi -54 : repair/fiksasi-jahit/cast/pemasangan&pengangkatan protesa -55 :
Injeksi/infiltrasi setempat -56 : Pembalutan/pembebatan/kompresi/tamponade -77 : Terapi fisik/rehabilitasi -58 :
Konseling terapi atau mendengarkan -59 : Prosedur terapi lainnya/bedah minor Zunilda S Bustami 33 Tampilan
daftar kode Komponen 4: Hasil -60 : Hasil lab./tindakan -61 : Hasil pemeriksaan/test/rekaman/surat dari provider
lain Komponen 5: Administrasi -62 : Prosedur administrasi Zunilda S Bustami 34 17

18 Tampilan daftar kode Komponen 6: Administrasi -63 : Tindak lanjut kunjungan (tak disebutkan) -64 :
Kunjungan/masalah dimulai oleh provider -65 : Kunjungan/masalah dimulai oleh pihak lain -66 : Rujukan ke
provider lian/perawat/terapist/pekerja sosial (kecuali: medis) -67 : Rujukan ke dokter/spesialis/klinik/rumah sakit
-68 : Rujukan lainnya -69 : Alasan kunjungan lainnya Zunilda S Bustami 35 Tampilan daftar kode Contoh
komponen 7 A70 Tuberkulosis A15-A19, B90, N33.0 Termasuk Kriteria : Infeksi tuberkulosis di seluruh bagian
tubuh, efek lanjut : Tes tuberkulin positif, atau gambaran mikroskopis Mycobacterium tuberculosis atau kultur,
atau gambaran foto toraks yang sesuai, atau secara histologis sesuai berdasarkan hasil biopsi. Pertimbangkan :
Demam (A03), batuk (R05) (TIDAK ADA R70) A71 Campak B05 Termasuk Kriteria Pertimbangkan :
Komplikasi campak : Adanya gejala prodromal berupa injeksi konjungtiva, demam dan batuk, adanya selaput
putih dengan dasar merah pada mukosa rongga mulut (bercak Koplik), atau adanya erupsi kulit mukopapular yang
merata di seluruh wajah dan tubuh ataupun berupa eksantem atipikal, pada individu dengan kekebalan tubuh yang
menurun saat adanya wabah campak, atau terbukti terkena campak secara serologis. : Demam (A03), penyakit
virus dengan eksantem (A76), ruam (S07) Zunilda S Bustami 36 18

ICPC: computerized MR Perangkat lunak yang baik: 1. Dapat memperlihatkan status suatu kunjungan (baru/lama)
2. Dapat memberitahu PL: apakah ia berhadapan dg kunjungan follow-up atau episode layanan baru untuk topik
yang pernah muncul 3. Dapat membedakan diagnosis intervensi pada suatu kunjungan intervensi berikutnya
variasi antardokter 4. Intervensi / tindakan yang telah atau akan dijalani pasien Evaluasi kualitas pencatatan dari
hari ke hari Zunilda S Bustami 37 Perkembangan ICPC-2 Sudah ada beberapa penelitian ttg ICPC-2
Penerjemahan ICPC-2 terus berlangsung: Thai, Cina, Jepang, Rumania, Yunani; 6 bahasa Eropa,
INDONESIAICPC_Indonesia_1.xlsx AUSTRALIA: pengumpulan data dg ICPC-2 (NHS oleh ABS) BEACH
AUSAid: menyediakan dana untuk promosi/ implementasi ICPC-2 Sri Lanka: sudah selesai dg pengumpulan data
12 bulan WHO: mendorong pengembangan DK dg ICPC di Vietnam Filipina akan mengirim tim ke Australia
untuk pelajari BEACH Zunilda S Bustami 38 19

Anda mungkin juga menyukai