Anda di halaman 1dari 3

NAMA : RISKI ELIEZER SEMBIRING

NIM : 2013363021

KELAS :A

 Sejarah pembentukan BPUPKI dan tokoh – tokoh pendirinya


serta peran dari masing – masing tokoh

Pembentukan BPUPKI bermula ketika pada tahun 1944, posisi Jepang dalam
Perang Asia Pasifik mulai terdesak dimana berbagai pulau di sekitar Papua
telah jatuh ke tangan Sekutu. Akibat serbuan yang dilakukan Sekutu melalui
serangan udara ke kota-kota di wilayah Indonesia, seperti Ambon, Makassar,
Manado, dan Surabaya menyebabkan pertahanan Jepang menjadi rapuh dan
bayangan kekalahan makin nyata.

Adapun berdasarkan kondisi tersebut, Jepang masih berusaha menarik


simpati rakyat Indonesia dimana melalui Perdana Menteri Kuniaki Kaiso,
Jepang menjanjikan kemerdekaan bagi Indonesia di kemudian hari.
Untuk meyakinkan janjinya, pada tanggal 1 Maret 1945 pemerintah militer
Jepang di Jawa di bawah pimpinan Saiko Syikikan Kumakici Harada
membentuk Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI) atau dalam bahasa Jepang disebut Dokuritsu Junbi
Cosakai.

Adapun yang ditunjuk sebagai ketua BPUPKI ialah dr. K.R.T. Radjiman
Wedyodiningrat dan dibantu oleh dua orang ketua muda, yaitu seorang
Jepang (Syucokan Cirebon) dan R. P. Suroso serta diangkat pula sebagai
Kepala Sekretariat BPUPKI yang dibantu oleh Toyohiko Masuda dan Mr. A.
G. Pringgodigdo. BPUPKI beranggotakan 60 orang ditambah 7 orang.

Pelantikan anggota BPUPKI dilakukan pada tanggal 28 Mei 1945 bertepatan


dengan hari ulang tahun Kaisar Jepang (Tenno Heika). Pelantikan dihadiri
oleh seluruh anggota BPUPKI dan dua pembesar Jepang, yaitu Jenderal
Itagaki dan Jenderal Yaiciro Nagano.

Ir. Soekarno :
Sebagai anggota BPUPKI, sebagai ketua Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia ("PPKI"), berperan dalam mengusulkan rumusan dasar negara
Indonesia, yang diberi nama Pancasila. Selain Muh Yamin, Ir Sukarno juga
menyampaikan usul dasar negara. Usul ini disampaikan pada 1 Juni 1945
yang kemudian dikenal sebagai hari lahir Pancasila. Usul Sukarno
sebenarnya tidak hanya satu melainkan tiga buah usulan calon dasar negara
yaitu lima prinsip, tiga prinsip, dan satu prinsip. Sukarno pula-lah yang
mengemukakan dan menggunakan istilah “Pancasila” (secara harfiah berarti
lima dasar) pada rumusannya ini atas saran seorang ahli bahasa (Muhammad
Yamin) yang duduk di sebelah Sukarno. Oleh karena itu rumusan Sukarno di
atas disebut dengan Pancasila, Trisila, dan Ekasila. Soekarno juga berperan
sebagai ketua Penyelidik Usul-Usul/Perumus Dasar Negara atau panitia
sembilan yang berhasil merumuskan Piagam Jakarta, dan lainnya. 
Drs. Mohammad Hatta
Sebagai anggota BUPKI, sebagai Ketua Panitia Perancang Keuangan dan
Perekonomian, sebagai anggota Penyelidik Usul-Usul/Perumus Dasar Negara
atau penitia sembilan yang berhasil merumuskan Piagam Jakarta, memberi
usulan tentang wilayah Negara. 
Dr. Rajiman Wediodiningrat
Sebagi ketua Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI)
Mr. Mohammad Yamin
Pada sesi pertama persidangan BPUPKI yang dilaksanakan pada 29 Mei – 1
Juni 1945 beberapa anggota BPUPKI diminta untuk menyampaikan usulan
mengenai bahan-bahan konstitusi dan rancangan “blue print” Negara
Republik Indonesia yang akan didirikan. Pada tanggal 29 Mei 1945 Mr.
Mohammad Yamin menyampaikan usul dasar negara dihadapan sidang pleno
BPUPKI baik dalam pidato maupun secara tertulis yang disampaikan kepada
BPUPKI.
Prof. Dr. R. Supomo
Supomo duduk sebagai anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia. Setelah BPUPKI dibubarkan dan dibentuk PPKI, Ia
juga sebagai Ketua Panitia Kecil Perancang Undang-Undang Dasar, dan
lainnya
Mr.Ahmad Soebardjo
Beliau termasuk tokoh penting dalam sejarah perjuangan Indonesia dalam
memproklamasikan kemerdekaan. Terkenal sebagai konseptor naskah teks
proklamasi dan pembukaan UUD 1945.  Ia  merupakan salah satu anggota
panitia kecil atau panitia sembilan yang berhasil merumuskan Piagam Jakarta
dan juga sebagai anggota PPKI. Beliau juga merupakan konseptor yang ikut
menyumbangkan pikirannya dalam penyusunan naskah proklamasi
kemerdekaan, yaitu pada kalimat pertama yang berbunyi : “ Kami bangsa
Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia."

Anda mungkin juga menyukai