Anda di halaman 1dari 23

STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PROKARIOTIK (BAKTERI) DAN

PEWARNAAN BAKTERI

LAPORAN

OLEH:
UMUR ADELINA SIDAURUK
210301029
AGROTEKNOLOGI 1

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2022
STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PROKARIOTIK (BAKTERI) DAN
PEWARNAAN BAKTERI

LAPORAN

OLEH:
UMUR ADELINA SIDAURUK
210301029
AGROTEKNOLOGI 1-A

Laporan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Dapat Mengikuti Praktikum


Di Laborantorium Mikrobiologi Program Studi Agroteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

Diperiksa Oleh:
Asisten Korektor

( Diana Fachriani )
NIM.190301033

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2022

2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena

atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada

waktunya.

Adapun judul dari jurnal ini adalah “Struktur dan Fungsi Sel

Prokariotik (Bakteri) dan Pewarnaan Bakteri” yang merupakan salah satu

syarat untuk memenuhi komponen penilaian di Laboratorium Mikrobiologi

Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.

Penulis berterima kasih kepada Ibu Irda Safni SP., MCP, Ph.D selaku

dosen mata kuliah Mikrobiologi serta abang dan kakak asisten Laboratorium yang

telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna.

Besar harapan penulis agar pembaca berkenan memberikan umpan balik berupa

kritik dan saran. Semoga laporan ini bisa memberikan manfaat bagi para pembaca.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, September 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

RANGKUMAN.....................................................................................................iii

PENDAHULUAN
Latar Belakang.....................................................................................................1
Tujuan Praktikum.................................................................................................3
Kegunaan Penulisan.............................................................................................3

TINJAUAN PUSTAKA

BAHAN DAN METODE


Tempat dan Waktu Praktikum.............................................................................7
Alat dan Bahan Praktikum...................................................................................7
Prosedur Praktikum..............................................................................................7

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil.....................................................................................................................9
Pembahasan..........................................................................................................9

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

ii
I. Rangkuman Video Struktur dan Fungsi Sel Bakteri

Bakteri adalah sel prokariotik yang memainkan peran penting

dalam penyakit dan kesehatan manusia. Mereka dapat menyebabkan

penyakit tetapi juga merupakan bagian dari mikrobiota manusia dan

hidup di kulit tubuh maupun benda sehari-hari. Di lingkungan kita

dibandingkan dengan sel eukariotik, struktur bakteri kurang kompleks

karena kurangnya nukleus dan organel yang terikat membran seperti

mitokondria, retikulum endoplasma, dan badan golgi. Sel bakteri

sering dikelilingi oleh beberapa lapisan yang secara kolektif disebut

selubung sel.

Dinding sel

Dinding sel ditemukan di permukaan luar membran sel dan peran

terpentingnya adalah melindungi bakteri. Itu terdiri dari peptidoglikan

yang biasanya membantu membedakan apakah bakteri atau gram

positif atau gram negative. Bakteri gram positif memiliki lapisan

peptidoglikan tebal tunggal di atas membran plasma yang

memungkinkan mereka untuk mempertahankan pewarnaan mati.

Bakteri gram negatif memiliki lapisan peptidoglikan yang lebih tipis

yang terjepit di antara membran permukaan dan membran plasma

sehingga mereka tidak dapat menahan pewarna. Bakteri gram negatif

memiliki lapisan peptidoglikan yang lebih tipis yang terjepit di antara

membran permukaan dan membran plasma sehingga mereka tidak

dapat menahan pewarna. Selain itu dinding sel membantu

mempertahankan bentuknya, bakteri berbentuk


bulat disebut oksida, yang berbentuk batang disebut basil, dan yang

berbentuk spiral adalah spirilla.

Terkadang bakteri yang sama dapat memiliki banyak bentuk yang

disebut pleomorfik. Beberapa bakteri ditutupi oleh kapsul yang

bertindak sebagai perisai yang melindungi bakteri terhadap

fagositosis dan juga membantu bakteri menempel pada permukaan.

kapsul itu dianggap sebagai inspektur Federal yang penting karena

yang aneh mengatakan bahwa kekurangan kapsul kurang mematikan.

Membran Plasma

Di bawah dinding sel bakteri terdapat membran plasma yang

paling penting karena menutup sitoplasma yang merupakan zat seperti

gel terutama terdiri dari air yang juga mengandung enzim komponen

sel dan berbagai molekul organik. Jika membran plasma dilepas, isi

sel tumpah ke lingkungan dan sel tidak ada lagi.

Membran plasma bertanggung jawab untuk sebagian besar

hubungan sel dengan dunia luar dengan memperoleh nutrisi dan

iv
menghilangkan limbah. Selain itu, dapat mempertahankan bagian

dalam bakteri dalam keadaan yang sangat terorganisir secara konstan.

biasanya semua membran plasma adalah penghalang selektif

permeable yang memungkinkan ion dan molekul tertentu masuk dan

keluar dari sel sambil mencegah pergerakan yang lain. Namun pada

bakteri membran plasma memiliki peran penting lainnya seperti

fotosintesis respirasi, sintesis lipid dan komponen dinding sel.

Sitoplasma

Di dalam sitoplasma bakteri terdapat komponen-komponen diam

yang tersebar seperti ribosom yang merupakan tempat sintesis protein.

Ribosom ini dapat ditemukan tersebar di seluruh sitoplasma di mana

ribosom menghasilkan protein yang ditakdirkan untuk tetap berada di

dalam sel atau mereka dapat melekat pada membran plasma. Struktur

lain yang ditemukan di sitoplasma adalah nukleoid yang merupakan

wilayah berbentuk tidak teratur yang berisi kromosom kebanyakan

bakteri adalah lingkaran tunggal DNA untai ganda tetapi beberapa

bakteri dapat memiliki kromosom linier. Sementara yang lain dapat

memiliki lebih dari satu kromosom dan kromosom ini mengandung

keju yang diperlukan untuk memberikan instruksi untuk sintesis

protein dalam sel. Selain itu mengambil materi genetik yang

terkandung dalam nukleotida banyak bakteri mengandung molekul

DNA ekstra kromosom yang disebut plasmid. Plasmid ini adalah

molekul DNA untai ganda kecil yang dapat eksis secara independen

dari kromosom dan mereka dapat melingkar atau plasma linier

v
memiliki keju yang relatif sedikit dan informasi genetiknya tidak

penting bagi bakteri dan sel yang kekurangannya biasanya berfungsi

normal. Namun plasmid sering mengandung gen yang memberikan

keuntungan selektif pada bakteri.

Bakteri dapat bergerak atau menempel pada sel dan permukaan lain

dengan bantuan struktur yang dapat ditemukan di permukaan luarnya

sehingga apakah mereka memiliki kehidupan tinggi yang merupakan

struktur seperti rambut yang memungkinkan mereka untuk menempel

pada sel lain? Ini lebih pendek mereka disebut Hembree dan

membantu bakteri yang melekat pada Layanan mereka juga dapat

memiliki flagella yang bersama dengan seperti tonjolan yang

memungkinkan bakteri untuk bergerak.

II. Video Simulasi Uji Pewarnaan Bakteri

Uji Pewarnaan gram adalah prosedur paling penting dalam

bidang mikrobiologi yang dikembangkan oleh ilmuwan Denmark yaitu

Hans Christian Gram pada tahun 1884. Metode gram adalah suatu

vi
metode untuk mengelompokkan spesies bakteri menjadi dua kelompok

besar yaitu berdasarkan sifat kimia dan fisika dinding sel bakteri.

Uji pewarnaan bertujuan untuk membedakan warna gram bakteri

positif maupun bakteri gram negatif dengan cara mewarnai sel bakteri

menjadi warna merah untuk gram bakteri negatif dan biru untuk gram

bakteri positif.

Bakteri gram positif berwarna biru disebabkan oleh kehadiran

lapisan tebal peptidoglikan didalam dinding sel nya yang menahan

kristal violet di dalam sel yang diwarnai. Bakteri gram negatif

berwarna merah disusun oleh lapisan peptidoglikan yang lebih tipis

sehingga tidak dapat menahan zat kristal violet selama proses

pewarnaan.

Adapun bahan yang diperlukan untuk uji perwarnaan Bakteri

adalah isolate biakan murni bakteri, akuades, larutan kristal violet,

larutan iodine, alkohol asam, safranin, gelas objek.

Adapun prosedur uji pewarnaan bakteri adalah:

1. Disediakan gelas objek, dicuci menggunakan alcohol, lalu di lap

menggunakan kertas tissue.

2. Ditetes 1 tetes akuades padapermukaan gelas objek.

3. Diambil kultur bakteri murni yang berumur 24 jam dan diratakan

tipis tipis di atas gelas objek.

4. Dilakukan fiksasi dengan melewatkan di atas nyala api

5. Ditetesi larutan kristal violet

vii
6. Dicuci dengan air mengalir dan dibiarkan sampai kering dengan

cara di keringaningkan

7. Diberikan larutan iodine

8. Dicuci Kembali dengan air mengalir

9. Dicuci Kembali menggunakan alcohol asam

10. Dilakukan pewarnaan menggunakan safranin

11. Dicuci dengan air mengalir, kemudian di keringanginkan

12. Dilakukan pengamatan di bawah mikroskop

viii
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sel merupakan unit terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti

biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena

itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya

terpenuhi. Makhluk hidup (organisme) tersusun dari satu sel tunggal (uniselular),

misalnya bakteri, Archaea, serta sejumlah fungi dan protozoa) atau dari banyak sel

(multiselular). Pada organisme multiselular terjadi pembagian tugas terhadap sel-

sel penyusunnya, yang menjadi dasar bagi hirarki hidup (Gade, 2014).

Sel bakteri meliputi struktur halus (ultrastrucuture) sel bakteri. Struktur

halus sel bakteri mencakup struktur yang ada pada bagian luar maupun dalam sel

bakteri, seperti: flagellum, pilus, fimbriae, kapsul, dinding sel, membran sel,

mesosom, ribosom, nukleoid,dan spora. Bakteri-bakteri yang tidak

menguntungkan atau tidak dikehendaki keberadaannya pada suatu media atau

lingkungan tertentu, harus dihambat pertumbuhannya atau dibunuh. Pengendalian

bakteri merupakan upaya untuk menghambat pertumbuhan atau membunuh

bakteri. Tujuan pengendalian bakteri adalah meniadakan bakteri-bakteri yang

patogen (bakteri yang dapat menimbulkan penyakit), atau meniadakan bakteri

yang tidak dikehendaki pertumbuhannya pada suatu media pertumbuhan tertentu.

Pengendalian bakteri mencakup upaya sterilisasi, disinfeksi, dan penggunaan

antibakteri (termasuk antibiotik) (Boleng, 2015).

Struktur sel dan fungsi-fungsinya secara menakjubkan hampir serupa

untuk semua organisme, namun jalur evolusi yang ditempuh oleh masing-masing

golongan besar organisme (Regnum) juga memiliki kekhususan sendiri-sendiri.


2

Sel-sel prokariota beradaptasi dengan kehidupan uniselular sedangkan sel-sel

eukariota beradaptasi untuk hidup saling bekerja sama dalam organisasi yang

sangat rapi (Gade, 2014).

Bakteri membutuhkan nutrisi, sumber energi dan kondisi lingkungan

tertentu untuk pertumbuhannya. Media Nutrient Agar sering digunakan untuk

media biakan bakteri di laboratorium. Media NA dibuat dari 3 gram ekstrak

daging, 5 gram pepton, 1000 ml air, dan 15 gram agar-agar. Ekstrak daging dapat

digantikan dengan air kaldu yang dibuat dari 1 kg daging segar bebas lemak yang

direbus dengan air sampai diperoleh air kaldu 2000 ml, kemudian ditambah 0,5%

natrium klorida (Irianto, 2014).

Identifikasi bakteri dapat dilakukan dengan dua cara baik secara morfologi

yang meliputi bentuk koloni, struktur koloni, bentuk sel, ukuran sel, dan

pewarnaan bakteri. Pengamatan morfologi kemudian dapat dibagi lagi menjadi

dua yaitu pengamatan secara makroskopis dan mikroskopis, pengamatan

makroskopis dilakukan dengan cara mengamati mikroorganisme pada bagian-

bagian yang nampak dan dapat dilihat dengan mata telanjang, seperti bentuk

koloni, tepian koloni, elevasi koloni dan permukaan koloni. Sedangkan

pengamatan mikroskopis digunakan pada saat ingin mengamati pergerakan,

mengamati bentuk dan ukuran sel yang alami, yang pada saat mengalami fiksasi

panas serta selama proses pewarnaan mengakibatkan beberapa perubahan

(Waluyo, 2014).

Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mempelajari Struktur dan

Fungsi Sel Prokariotik (Bakteri) dan Pewarnaan Bakteri, untuk memudahkan


3

melihat bakteri dengan mikroskop, memperjelas ukuran dan bentuk bakteri, untuk

melihat struktur luar dan struktur dalam bakteri seperti dinding sel dan vakuola,

menghasilkan sifat-sifat fisik dan kimia yang khas daripada bakteri dengan zat

warna, serta meningkatkan kontras mikroorganisme dengan sekitarnya.

Kegunaan Penulisan

Adapun kegunaan dari penulisan laporan ini adalah sebagai salah satu

syarat untuk memenuhi komponen penilaian di Laboratorium Mikrobiologi

Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara dan

sebagai sebaran informasi bagi pihak yang membutuhkan.


TINJAUAN PUSTAKA

Proses klasifikasi bakteri, tidak hanya dilakukan dengan melihat morfologi

sel bakteri. Informasi genetika bakteri, akan memberikan gambaran yang cukup

akurat tentang kesamaan dan perbedaan pada berbagai sel bakteri. Genetika

bakteri, memberikan gambaran tentang struktur Deoxyribonucleic Acid (DNA),

Ribonucleic Acid (RNA) bakteri. Selain itu, di dalam genetika bakteri, dikaji juga

tentang transfer bahan genetika, dan mutasi. Dengan demikian, tidak hanya

informasi morfologi dan fisiologi sel bakteri yang diperlukan untuk memahami

karakter sel bakteri tertentu, tetapi aspek genetika sel bakteri juga menjadi rujukan

dalam memahami karakter bakteri tertebut (Boleng, 2015).

Identifikasi bakteri dapat dilakukan dengan dua cara baik secara morfologi

ataupun secara fisiologi, identifikasi yang dilakukan secara morfologi dapat

meliputi bentuk koloni, struktur koloni, bentuk sel, ukuran sel, dan pewarnaan

bakteri. Pengamatan morfologi kemudian dapat dibagi lagi menjadi dua yaitu

pengamatan secara makroskopis dan mikroskopis, pengaman makroskopis

dilakukan dengan cara mengamati mikroorganisme pada bagian-bagian yang

nampak dan dapat dilihat dengan mata telanjang, seperti bentuk koloni, tepian

koloni, elevasi koloni dan permukaan koloni (Rahayu dan Ristrianto, 2013).

Escherichia coli merupakan bakteri yang berasal dari family

Enterobacteriaceae. Bakteri ini merupkan spesies dengan habitat alami dalam

saluran pencernaan manusia maupun hewan. Escherichia coli pertama kali

diidentifikasi oleh Theodor Escherich dari tinja seorang anak kecil pada tahun

1985. Nama Escherich diberikan pada tahun 1920 sebagai penghargaan terhadap

Theodor Escherich (Anggraeini, 2015).


5

Bacillus subtilis menghasilkan senyawa antifungi Iturin A, Mikobasilin,

Surfaktin, Mikosubtilin dan Fungistatin. Bacillus subtilis mampu menghambat

pertumbuhan jamur Colletotrichum gloiosporoides dengan mekanisme

menghancurkan dinding sel jamur menggunakan enzim degradatif makromolekul

(protease) yang dihasilkan (Aini et al., 2013).

Pewarnaan gram atau metode gram adalah salah satu teknik pewarnaan

yang paling penting dan luas yang digunakan untuk mengidentifikasi bakteri.

Dalam proses ini, olesan bakteri yang sudah terfiksasi dikenai larutan-larutan

berikut: zat pewarna kristal violet, larutan yodium, larutan alkohol (bahan

pemucat), dan zat pewarna tandingannya berupa zat warna safranin atau air

fuchsin. Bakteri yang terwarnai dengan metode ini dibagi menjadi dua kelompok,

yaitu bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. Bakteri gram positif akan

mempertahankan zat pewarna kristal violet dan karenanya akan tampak berwarna

ungu tua di bawah mikroskop. Adapun bakteri gram negatif akan kehilangan zat

pewarna kristal violet setelah dicuci dengan alkohol, dan sewaktu diberi zat

pewarna tandingannya yaitu dengan zat pewarna air fuchsin atau safranin akan

tampak berwarna merah. Perbedaan warna ini disebabkan oleh perbedaan dalam

struktur kimiawi dinding selnya (Sukini, et. al., 2017).

Perbedaan struktur dinding sel bakteri Gram positif dan Gram negatif

menyebabkan perbedaan reaksi dalam permeabilitas zat warna dan penambahan

larutan pemucat. Sebagian besar dinding sel bakteri Gram positif terdiri dari

peptidoglikan, sedangkan dinding sel bakteri Gram negatif mempunyai

kandungan lipida yang tinggi dibandingkan dinding sel bakteri Gram positif.

Lipida ini akan larut dalam alkohol dan aseton yang digunakan sebagai larutan
6

pemucat, sehingga pori-pori dinding sel membesar dan meningkatkan daya larut

kompleks kristal violetyodium pada dinding sel bakteri Gram negatif (Hidayat dan

Alhadi., 2012).

Ada tiga macam metode pewarnaan yaitu pewarnaan sederhana yang

mewarnai latar belakangnya, pewarnaan diferensial yang menggunakan lebih dari

satu jenis pewarna, digunakan untuk membedakan bakteri, dan pewarnaan khusus

untuk mewarnai dan mengisolasi bagian mikroorganisme endospora, kapsul, dan

flagella (Tortora et al., 2014).


BAHAN DAN METODE

Tempat dan Waktu Praktikum

Adapun praktikum ini dilaksanakan di Gang Merdeka, Jl. Pembangunan,

Padang Bulan Selayang 1, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara dan

dilaksanakan secara virtual menggunakan media Google Meet pada hari Kamis,

22 September 2022 pada pukul 13.00 WIB sampai dengan selesai.

Alat dan Bahan Praktikum

Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah gelas objek

bersih sebagai wadah untuk pewarnaan bakteri, mikroskop untuk melihat sel

bakteri secara jelas.

Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah isolat murni

bakteri sebagai bahan utama dalam praktikum, alkohol untuk membersihkan gelas

obyek supaya gelas obyek bebas dari lemak dan debu, kristal violet untuk

memberikan warna ungu pada mikroba sebagai pewarna primer, aquades untuk

membilas kristal violet, iodin dan safranin, etanol berfungsi untuk

membilas/melunturkan kelebihan zat warna pada sel bakteri,emersi berfungsi

untuk memperbanyak cahaya menuju lensa objektif agar terlihat lebih jelas.

Prosedur Praktikum

Adapun prosedur praktikum pada Uji Pewarnaan Bakteri Tumbuhan:

1. Disediakan gelas objek yang bersih gelas objek dicuci dengan menggunakan

alkohol.

2. Dikeringkan gelas objek dengan menggunakan kertas tisu.

3. Diambil gelas object kering, kemudian tetes dengan satu tetes air aquadest pada

permukaan gelas objek.


8

4. Diambil kultur bakteri murni yang berumur 24 jam dan diratakan di atas kaca

objek. Pengambilan kultur bakteri tidak diambil terlalu banyak karena jika

terlalu banyak akan sulit diratakan dan apabila kultur bakteri tidak dapat

diratakan tipis-tipis maka bakteri akan tertimbun. Hal ini akan mengakibatkan

pemeriksaan bentuk sel akan menjadi tidak jelas.

5. Dilakukan olesan kultur bakteri kering dan dilakukan fiksasi dengan

melewatkan diatas nyala api

6. Dilakukan fiksasi ditetesi dengan larutan kristal iolet dan dibiarkan.

7. Dicuci dengan air mengalir dan dibiarkan sampai kering. Dengan cara

dikeringanginkan. Pencucian dengan air bertujuan untuk mengurangi kelebihan

zat warna dari larutan kristal violet.

8. Dicuci setelah kelebihan zat warna dengan air kemudian diberi larutan iodin

dan dibiarkan sehingga terbentuk suatu kompleks antara kristal violet dan

iodin.

9. Dilakuan olesan bakteri kemudian dicuci kembali dengan air mengalir.

10. Dicuci dengan menggunakan acid alkohol

11. Dilakukan pewarnaan dengan safranin dan didiamkan.

12. Dicuci dengan air mengalir dan olesan bakteri dikeringanginkan.

13. Dilakukan pengamatan dibawah mikroskop.


HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

E. coli merupakan bakteri gram negatif, sedangkan hasil pengamatan Bacillus

subtilis merupakan bakteri gram positif.

Pengecatan Gram (Ariyanti, 2016)

Pembahasan

Bakteri adalah salah satu golongan organisme prokariotik (tidak memiliki

selubung inti). Dalam literatur Pratita (2012) mengatakan bakteri merupakan

mikrobia prokariotik uniselular, termasuk klas Schizomycetes, berkembang biak

secara aseksual dengan pembelahan sel. Bakteri tidak berklorofil kecuali beberapa

yang bersifat fotosintetik.

Ada dua jenis Gram yaitu bakteri yang setelah diwarnai dengan pewarna

dasar warnanya tidak terhapus oleh alkohol akan berwarna violet karena terwarnai

oleh kristal violet, dan tidak lagi menyerap pewarna kontras. Dalam literatur

Apriyanthi et al., (2022) mengatakan kelompok bakteri yang mempunyai sifat ini

dikelompokkan menjadi bakteri Gram positif. Sedangkan, kelompok bakteri yang

telah diwarnai dengan pewarna dasar dan warnanya terhapus setelah diperlakukan
10

dengan alkohol, akan menyerap pewarna safranin atau karbol fuhsin yang dipakai

sebagai pewarna kontras, sehingga dalam preparat akan terlihat warna merah

(warna safranin atau karbol fuhsin). Kelompok bakteri yang demikian disebut

dengan bakteri Gram negatif.

Uji pewarnaan bertujuan membedakan bakteri gram-positif dan gram

negatif dengan cara mewarnai sel-sel bakteri menjadi berwarna merah atau biru.

Dalam literatur Rudhi dan Rudina (2019) mengatakan bahwa tujuan dari

pewarnaan Gram ini yaitu untuk mempermudah melihat bakteri secara

mikroskopik, memperjelas ukuran dan bentuk bakteri, melihat struktur dalam

bakteri seperti dinding sel dan vakuola, dan menghasilkan sifat-sifat fisik serta

kimia khas dari bakteri dengan zat warna

Pewarnaan Gram merupakan pewarnaan yang sangat umum dalam bidang

bakteriologi. Hal ini sesuai dengan literatur Apriyanthi (2022) Dengan

menggunakan ose diambil satu sengkelit koloni tersebut, dibuat lapisan tipis pada

permukaaan kaca objek yang bersih. Setelah kering, fiksasi dengan cara

menyentuhkan permukaan sebelah bawah kaca objek tiga kali berturut-turut pada

permukaan api bunsen. Diberi larutan warna gentian violet, diamkan selama 3-5

menit lalu dicuci dengan air. Kemudian diberi larutan lugol dan dibiarkan selama

3-5 menit lalu dicuci dengan air. Preparat didekolorisasi dengan alkohol 96%

sampai semua zat warna tampak luntur lalu cuci dengan air. Diberi warna kontras

safrani lalu dicuci dengan air.

Dari hasil percobaan yang telah dilakukan mendapatkan bahwa bakteri

Gram positif menyebabkan sel menjadi warna biru, sedangkan bakteri Gram

negative menyebabkan sel menjadi warna merah. Perbedaan warna ini disebabkan
11

oleh perbedaan dinding sel. Hal ini sesuai dengan literatur Hidayat dan Alhadi

(2017) yang menyatakan bahwa perbedaan struktur dinding sel bakteri Gram

positif dan Gram negatif menyebabkan perbedaan reaksi dalam permeabilitas zat

warna dan penambahan larutan pemucat. Menurut Lay (2013) yang menyatakan

bahwa Perbedaan zat warna ini disebabkan oleh perbedaan dalam struktur

kimiawi dinding selnya. Pewarna yang digunakan dalam pewarnaan gram antara

lain: crystal violet, alkohol, safranin, dan iodine.


KESIMPULAN

1. Bakteri adalah salah satu golongan organisme prokariotik (tidak memiliki

selubung inti).

2. Ada dua jenis gram bakteri yaitu gram bakteri negatif dan gram bakteri

positif.

3. Uji pewarnaan bertujuan membedakan bakteri gram-positif dan gram

negatif dengan cara mewarnai sel-sel bakteri menjadi berwarna merah atau

biru.

4. Pewarnaan Gram merupakan pewarnaan yang sangat umum dalam bidang

bakteriologi. Dengan menggunakan ose diambil satu sengkelit koloni

tersebut, dibuat lapisan tipis pada permukaaan kaca objek yang bersih.

Setelah kering, fiksasi dengan cara menyentuhkan permukaan sebelah

bawah kaca objek tiga kali berturut-turut pada permukaan api bunsen.

Diberi larutan warna gentian violet, diamkan selama 3-5 menit lalu dicuci

dengan air. Kemudian diberi larutan lugol dan dibiarkan selama 3-5 menit

lalu dicuci dengan air. Preparat didekolorisasi dengan alkohol 96% sampai

semua zat warna tampak luntur lalu cuci dengan air. Diberi warna kontras

safrani lalu dicuci dengan air.

5. Dari hasil percobaan yang telah dilakukan mendapatkan bahwa bakteri

Gram positif menyebabkan sel menjadi warna biru, sedangkan bakteri

Gram negative menyebabkan sel menjadi warna merah. Perbedaan warna

ini disebabkan oleh perbedaan dinding sel.


DAFTAR PUSTAKA
Aini, et al., 2013. Penghambatan Pertumbuhan Colletotrichum gleosporoides oleh
Trichoderma harzianum, Trichoderma koningii, Bacillus subtilis dan
Pseudomonas fluorescens. Jurnal Pelita Perkebunan Vol. 29(1): 44-52
Anggraeni, R. (2015). Analisis Cemaran Bakteri Escherichia Coli (E.Coli)
0157:H7 Pada Daging Sapi D Kota Makasar. Skripsi Prodi Kedokteran
Hewan UniversitasHasanudin Makasar.
Apriyanthi et al, 2022. Identifikasi Bakteri Kontaminan Pada Gelang Tri Datu.
Jurnal Biologi Makassar Vol. 7, No. 2.
Ariyanti. 2016. Pertumbuhan Bakteri E. coli dan Bacillus Subtilis Pada Media
Singkong, Ubi Jalar Putih, dan Ubi Jalar Kuning Sebagai Susbstitusi
Media Na. Publikasi ilmiah.
Boleng. 2015. Bakteriologi Konsep-Konsep Dasar. 1-133.
Gade. 2014. Struktur, Fungsi Organel Dan Komunikasi Antar Sel. Al Ulum Seri
Sainstek, Vol. II (1).
Hidayat dan Alhadi. 2012. Identifikasi Streptococcus Equi dari Kuda yang Diduga
Menderita Strangles. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia. Vol. 17 (3):
199203.
Irianto, K. (2014). Bakterioogi, Mikologi dan Virology Panduan Medis Dan
Klinis. Bandung: Apt Alfabeta.
Partita, MYE., Putra, SR. 2012. Isolasi dan identifikasi bakteri termofilik dari
sumber mata air panas di Songgoriti setelah dua hari inkubasi. Jurnal
Teknik POMITS, 1(1): 1-5.
Rahayu, T., dan Ristrianto, D, 2013, Isolasi Rare Actinomycetes dari Pasir Pantai
Depok Daerah Istimewa Yogyakarta yang berpotensi Antibiotik terhadap
E. coli Multiresisten, Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas
Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.
Rudhi Hartono, Rudina Azimata, 2019. Biologi Sel Dan Genetika. Jakarta:
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Sukini, dkk. 2017. Bahan Keperawatan Gigi; Mikrobiologi. Jakarta: Kemenkes.
2017.
Tortora, G. J., Funke, B. R., Case, C. L. 2014. Microbiology and introduction
(Edisi 7). Pearson Eduction Inc.
Waluyo and Lud, 2016, Mikrobilogi Lingkungan, Universitas Muhammadiyah
Malang, Malang Press.

Anda mungkin juga menyukai