Anda di halaman 1dari 19

STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PROKARIOT (BAKTERI)

DAN PEWARNAAN BAKTERI


LAPORAN

OLEH:
SABAT CRISTIAN MORA PANGGABEAN
210301181
AGROTEKNOLOGI 4A

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2022
STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PROKARIOT (BAKTERI)
DAN PEWARNAAN BAKTERI
LAPORAN

OLEH:
SABAT CRISTIAN MORA PANGGABEAN
210301181
AGROTEKNOLOGI 4A
Laporan sebagai salah satu syarat untuk dapat mengikuti praktikum
Di Laboraturium Mikrobiologi Program Studi Agroteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

Di periksa oleh,
Asisten Korektor

(RUJANNI HAFIFAH LUBIS)


NIM: 180301053

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan jurnal ini tepat pada
waktunya.

Adapun judul dari jurnal ini adalah “Struktur dan Fungsi Sel Bakteri dan
Uji Pewarnaan Bakteri” yang merupakan salah satu syarat untuk memenuhi
komponen penilaian di Laboratorium Mikrobiologi Program Studi Agroteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.
Penulis berterima kasih kepada Dr. Mariani Br. Sembiring SP., MP. selaku
dosen mata kuliah Mikrobiologi serta abang dan kakak asisten laboratorium yang
telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa jurnal ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun akan sangat diharapkan
demi perbaikan penulisan mendatang. Akhir kata penulis mengucapkan terima
kasih.

Medan, September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
I. Rangkuman Video Struktur dan fungsi Sel Bakteri......................................................iii
II. Video Simulasi Uji Pewarnaan Bakteri........................................................................v
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
Latar Belakang...............................................................................................................1
Tujuan Praktikum...........................................................................................................2
Kegunaan Penulisan.......................................................................................................2
TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................................3
BAHAN DAN METODE..................................................................................................5
Tempat dan Waktu Praktikum........................................................................................5
Alat dan Bahan...............................................................................................................5
Prosedur Praktikum........................................................................................................5
HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................................................................7
Hasil...............................................................................................................................7
Pembahasan....................................................................................................................8
KESIMPULAN..................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................10

ii
I. Rangkuman Video Struktur dan fungsi Sel Bakteri
Bakteri adalah sel prokariotik yang berperan penting dalam penyakit dan
kesehatan manusia. Bakteri dapat menyebabkan penyakit tetapi berguna juga bagi
kesehatan manusia. Mikrobiota hidup di kulit tubuh manusia dan pada benda
sehari-hari di lingkungan kita. Dibandingkan dengan sel eukariotik struktur
bakteri kurang kompleks karena kurangnya nukleus dan organel terikat membran
seperti mitokondria, retikulum endoplasma dan kompleks Golgi. Dinding sel pada
bakteri berada di permukaan luar membran sel yang berperan untuk melindungi
bakteri yang terdiri dari peptidoglikan yang biasanya membantu membedakan
apakah bakteri itu gram positif atau gram negatif.
Bakteri gram positif memiliki satu lapisan peptidoglikan tebal di atas
membran plasma yang memungkinkan mereka untuk mempertahankan pewarna
pewarna dan bakteri gram negatif memiliki lapisan peptidoglikan yang lebih tipis
yang dapat diapit di antara membran permukaan dan membran plasma sehingga
mereka tidak dapat mempertahankan pewarna tambahan. Dinding sel membantu
mempertahankan bakteri berbentuk bulat disebut kokus, yang berbentuk batang
disebut basil, berbentuk spiral dan terkadang bakteri yang sama dapat memiliki
banyak bentuk yang disebut pleomorfik.
Beberapa bakteri ditutupi oleh kapsul yang berperan sebagai perisai yang
melindungi bakteri terhadap fagositosis dan juga membantu bakteri menempel
pada permukaan kapsul. Membran plasma merupakan lapisan paling penting
karena membungkus sitoplasma yang merupakan zat seperti gel terdiri dari air
yang juga mengandung komponen sel enzim dan berbagai molekul organik.
Membran plasma memiliki peran penting lainnya seperti fotosintesis, respirasi dan
sintesis lipid. Kebanyakan bakteri adalah lingkaran tunggal DNA untai ganda,
tetapi beberapa bakteri dapat memiliki kromosom linier sementara yang lain dapat
memiliki lebih dari satu kromosom dan kromosom ini mengandung sitoplasma
adalah nukleoid, yang merupakan daerah berbentuk tidak beraturan yang berisi
kromosom. sel kromosom sebagian besar bakteri adalah lingkaran tunggal DNA
beruntai ganda, tetapi beberapa bakteri dapat memiliki kromosom linier
sementara, yang lain dapat memiliki lebih dari satu kromosom dan kromosom ini
mengandung gen yang diperlukan untuk memberikan instruksi untuk sintesis

iii
protein.
Banyak bakteri mengandung molekul DNA ekstra kromosom yang disebut
plasmid. Plasmid ini merupakan molekul DNA untai ganda kecil yang dapat
berbentuk sirkular atau linier. Plasmid memiliki gen yang relatif sedikit dan
informasi genetiknya tidak penting bagi bakteri dan sel yang kekurangan biasanya
berfungsi normal namun plasmid sering mengandung gen yang memberikan
keuntungan selektif untuk bakteri seperti resistensi terhadap antibiotik. Bakteri
dapat bergerak atau menempel pada sel dan permukaan lain dengan bantuan
flagela yang merupakan tonjolan panjang seperti cambuk yang memungkinkan
bakteri untuk bergerak.

iv
II. Video Simulasi Uji Pewarnaan Bakteri
Uji Pewarnaan Gram bakteri adalah prosedur paling penting dalam bidang
mikrobiologi yang dikembangkan oleh ilmuwan Denmark Hans-Kristian pada
tahun 1884. Metode adalah suatu metode untuk membedakan spesies bakteri
menjadi dua kelompok besar berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel. Bakteri
uji pewarnaan bertujuan membedakan bakteri gram-positif dan gram-negatif
dengan cara mewarnai sel-sel bakteri menjadi berwarna merah atau biru. Bakteri
gram-positif berwarna biru karena kehadiran lapisan tebal peptidoglikan didalam
dinding selnya yang menahan zat kristal violet di dalam sel yang warnanya,
sebaliknya bakteri gram-negatif berwarna merah karena disusun oleh lapisan
peptidoglikan yang lebih tipis sehingga tidak dapat menahan zat kristal violet
selama proses pewarnaan..
Kemudian hasil dari uji pewarnaan bakteri ini adalah kelebihan zat warna
dicuci dengan air kemudian diberi larutan iodin, dan dibiarkan sehingga terbentuk
suatu kompleks antara kristal Violet dan iodin.untuk olesan bakteri kemudian
dicuci kembali dengan air mengalir setelah itu dicuci dengan menggunakan acid
alkohol, dan selanjutnya dilakukan pewarnaan dengan safranin, dan didiamkan
terakhir dicuci dengan air mengalir dan olesan bakteri dikering anginkan untuk.
selanjutnya dilakukan pengamatan dibawah mikroskop. bakteri gram-positif
menyebabkan sel menjadi berwarna biru sedangkan, bakteri gram negatif
menyebabkan sel menjadi berwarna merah

v
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Bakteri adalah organisme prokariotik yang umumnya tidak mempunyai
klorofil, dan produksi aseksualnya terjadi melalui pembelahan sel. Bakteri pada
umumnya merupakan makhluk hidup yang juga memiliki DNA, akan tetapi DNA
bakteri tidak berada pada nukleus yang juga tidak mempunyai membran sel. DNA
ekstrakromosomal dari bakteri tergabung menjadi satu plasmid yang berbentuk
kecil dan sirkuler. Ukuran sel bakteri pada umumnya adalah 0,5-1,0 µm, dan
mempunyai tiga bentuk dasar yaitu bulat atau kokus, batang atau Bacillus, dan
bentuk spiral (Budiyanto, 2012).
Bakteri banyak ditemukan pada lingkungan luar dan kontaminasi dari
dalam ruangan. Hal ini disebabkan karena bakteri mempunyai kemampuan untuk
beradaptasi dan menyesuaikan diri terhadap berbagai kondisi lingkungan, seperti
udara, bahan organik, vektor serangga, hewan dan manusia, Kontaminasi yang
paling sering terjadi adalah kontaminasi yang didapat dari lingkungan (Welkriana
et al., 2019)
Pengenalan bentuk mikroba (morfologi), kecuali mikroalgae harus
dilakukan pewarnaan terlebih dahulu agar dapat diamati dengan jelas. Tujuan
pewarnaan adalah: 1. Mempermudah pengamatan bentuk sel mikroorganisme
(khususnya bakteri). 2. Memperjelas ukuran jasad 3. Dapat mengamati struktur
luar dan struktur dalam dari sel mikroba. 4. Melihat reaksi jasad terhadap pewarna
yang diberikan, sehingga sifat fisik, kimia dari jasad dapat diketahui. Dengan
demikian, kita dapat menggunakan pewarnaan sebagai salah satu cara untuk
klasifikasi bakteria. Berhasil atau tidaknya pewarnaan sangat ditentukan oleh
waktu pemberian warna dan umur biakan yang diwarnai (Umur biakan yang baik
adalah 24 jam) (Sujaya, 2016).
Gram (1853–1938) yang mengembangkan teknik ini pada tahun 1884 untuk
membedakan antara Pneumokokus dan bakteri Klebsiella pneumoniae (Putri et
al., 2017).
Bakteri Gram positif menghasilkan AIP matang yang selanjutnya
berinteraksi dengan reseptor histidin kinase transmembran mengaktifkan ekspresi

1
gen target melalui autofosforilasi dari regulator traskripsional (Ivanova et al.,
2013).
Setiap organisme tersusun atas salah satu dari dua jenis sel yang secara
struktur berbeda: sel prokariotik atau sel eukariotik. Kedua jenis sel ini dibedakan
berdasarkan posisi DNA di dalam sel; sebagian besar DNA pada eukariota
terselubung membran organel yang disebut nukleus atau inti sel, sedangkan
prokariota tidak memiliki nukleus (I Made, 2018). .

Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui struktur dan
fungsi sel prokariot (bakteri) dan pewarnaan bakteri

Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan dari penulisan ini adalah untuk memenuhi komponen
penilaian di Laboratorium Mikrobiologi Program Studi Agroteknologi Fakultas
Pertanian Universitas Sumatra Utara dan sebagai bahan informasi bagi pihak
yang membutuhkan.

2
TINJAUAN PUSTAKA

Sel adalah unit struktural terkecil yang hidup. Sel dibatasi oleh membren
plasma yang membungkus sitoplasma. Sitoplasma merupakan cairan intraselular
yang ada di dalam sel. Sitoplasma banyak mengandung organel-organel sel yang
berguna untuk kelangsungan hidup sel (Karp, 2012). Pengertian bakteri sendiri
adalah suatu golongan organisme prokariotik atau organisme yang memiliki sel
tunggal (mikroskopik) yang tumbuh subur di lingkungan yang beragam
(Carr,2016).
Bakteri Gram positif dan Gram negatif menggunakan QS untuk
mengatur beragam kegiatan fisiologinya seperti simbiosis, konjugasi,
kompetensi, ekspresi faktor virulensi, produksi antibiotik, bioluminesen,
bakteriosin, enzim hidrolisis ekstraseluler dan eksopolisakarida (esensial untuk
perkembangan biofilm dan adhesi bakteri), sporulasi, pembentukan biofilm,
penghindaran koloni dari mikroba kompetitor, motilitas, serta perilaku dan
metabolisme lainnya (Borges & Simoes, 2019).
Pada pewarnaan Gramini, reagen yang digunakan ada 4 jenis, yaitu
kristal violet, iodine, alkohol dansafranin. Bakteri Gram positif akan
mempertahankan warna ungu dari kristal violet sehingga ketika diamati
mikroskop akan menunjukkan warna ungu sedangkan bakteri Gram negative
tidak dapat mempertahankan warna ungu dari kristal violet tetapi zat warna
safranin dapat terserap pada dinding sel sehingga akan memperlihatkan warna
merah. (Pratita, 2012)
Pengecatan gram dilakukan pada kultur bakteri umur 24 jam yang
ditumbuhkan pada medium padat. Bakteri gram positif akan memberikan
warna ungu ketika diberi cat gram. Warna ungu tersebut terjadi karena dinding
sel bakteri mengikat cat Kristal violet yang diperkuat oleh iodine dan Kristal
violet tersebut tidak akan hilang pada waktu diberi cat peluntur sehingga tidak
terpengaruh pada saat diberi cat penutup yang berwarna merah
(Romadhon,2012).

3
Ada pewarnaan Gram ada 4 larutan yang digunakan, yaitu larutan
Ammonium Oksalat Kristal violet, alkohol 95%, larutan Safranin, dan larutan
Iodium. Larutan Ammonium Oksalat Kristal Violet berfungsi sebagai pewarna
utama. Alkohol 95% berfungsi sebagai peluntur warna. Larutan Safranin
berfungsi sebagai pewarna sekunder atau penambah warna, dan larutan iodium
berfungsi untuk mempertajam ataumempertegas warna (Juliantina, 2012).
Pengelompokan mikroba bukan hanya dipengaruhi oleh faktor
lingkungan, tetapi juga komunikasi seluler (QS) untuk mengatur densitas
populasi mikroba dan kompleksitas spesies di dalam suatu populasi (Hawver et
al., 2016).

4
BAHAN DAN METODE

Tempat dan Waktu Praktikum


Adapun praktikum ini dilakukan di Jl. Berdikari No.127, Padang Bulan
Selayang II, Kec. Medan, Kota Medan, Sumatera Utara yang dilaksanakan
secara virtual menggunakan aplikasi Google Meet pada hari Rabu, 21
September 2022 pukul 14:20 WIB sampai dengan selesai.

Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah gelas objek bersih
untuk meletakkan kultur bakteri, mikroskop untuk menganali sisi warna bakteri,
kertas biru untuk mengeringkan gelas objek, kaca objek sebagi tempat meratakan
kultur bakteri murni berumur 24 jam, dan nyala api untuk proses dilakukannya
fiksasi pada kultur bakteri

Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah isolate murni
bakteri sebagai bahan utama praktikum, alkohol untuk membersihkan gelas objek
supaya gelas objek bebas dari lemak dan debu, kristal violet untuk memberikan
warna ungu pada mikroba sebagai pewarna primer, aquades untuk membilas
kristal violet, iodin dan safranin, etanol berfungsi untuk memperbanyak cahaya
menuju lensa objektif agar terlihat lebih jelas.
Prosedur Praktikum
1. Disediakan alat dan bahan praktikum
2. Disediakan gelas objek yang bersih, kemudia dicuci menggunakan alkohol
3. Dikeringkan gelas objek yang telah dicuci menggunakan kertas biru
4. Dituangkan satu tetes aquades pada permukaan gelas objek
5. Diambil kultur bakteri murni yang berumur 24 jam dan diratakan diatas
kaca objek

6. Dilakukan fiksasi dengan melewatkan kaca onjek yang sudah kering diatas
nyala api

7. Diberi tetesan larutan kristal violet dan dibiarkan

8. Dicuci dengan air mengalir dan dibiarkan sampai kering dengan cara
dikering anginkan

9. Diberi larutan iodin dan dibiarkan

5
10. Dicuci kembali dengan air mengalir

11. Dicuci dengan acid alkohol (alkohol asam)

12. Dilakukan pewarnaan dengan safranin, kemudian didiamkan dan dicuci


dengan air mengalir lalu dikering anginkan

13. Dilakukan pengamatan dibawah mikroskop

6
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
No. Gambar Keterangan
1. Bakteri gram positif menunjukkan sel
menjadi berwarna ungu.
Nama bakteri : Clostridium perfringens
Ukuran : 4 – 6 µ x 1 µ,
Bentuk : batang gemuk, berbentuk lurus,
sisinya sejajar, ujung-ujungnya
membulat/bercabang
Pergerakan : Motil dengan adanya flagella
Suhu Optimum : 43-47⸰C
pH Optimum : 6-7

2. Bakteri gram negatif menunjukkan sel


menjadi berwarna merah.
Nama bakteri : Salmonella sp.
Ukuran : 2-4 µm x 0,5 – 0,8 µm
Bentuk : Batang lurus
Bergerak dengan flagel peritrik
Suhu Optimum : 37,5⸰C
pH Optimum : 6-8

Pembahasan
Pewarnaan Gram dilakukan untuk mengelompokkan bakteri menjadi 2 yaitu
bakteri Gram positif dan bakteri Gram negative hal ini sesuai dengan yang
disampaikan oleh kevin (2019) yang menyatakan, teknik pewarnaan gram tersebut
dapat menghasilkan warna merah dan ungu. Bakteri gram negatif ditandai dengan
pewarnaan ungu sedangkan yang positif berwarna merah.
Pratita (2012) juga menyatakan bahwa pada pewarnaan Gramini, reagen
yang digunakan ada 4 jenis, yaitu kristal violet, iodine, alkohol dan safranin.
Bakteri Gram positif akan mempertahankan warna ungu dari kristal violet
sehingga ketika diamati mikroskop akan menunjukkan warna ungu sedangkan
bakteri Gram negative tidak dapat mempertahankan warna ungu dari kristal violet
tetapi zat warna safranin dapat terserap pada dinding sel sehingga akan

7
memperlihatkan warna merah.
Pengamatan pewarnaan gram yang dilakukan pada bakteri Bacillus subtilis,
Escherichia coli, menunjukkan dengan jelas perbedaan warnanya setelah diberi
oleh reagen tertentu. Kategori Gram dari masing-masing sampel bakteri tersebut
dapat ditentukan setelah mengamati warna yang dihasilkan oleh tiap sampel.
Bakteri Bacillus subtilis teramati memiliki warna ungu saat ditetesi dengan reagen
yang menunjukkan bahwa bakteri tersebut merupakan bakteri Gram positif.
Berdasarkan pernyataan Aini (2013), warna ungu dari bakteri Bacillus subtilis
muncul akibat dinding selnya mampu mempertahankan zat warna kristal violet.
Kristal violet merupakan zat warna utama yang akan memberikan warna pink
gelap pada sel dan kapsular, sedangkan larutan lugol memiliki fungsi untuk
meningkatkan afinitas pengikatan zat warna oleh bakteri menjadi lebih kuat
(Dwidjoseputro, 2013)
Larutan Safranin berfungsi sebagai pewarna sekunder atau penambah
warna, dan larutan iodium berfungsi untuk mempertajam atau mempertegas warna
juga sejalan dengan yang disampaikan oleh Juliantina, (2012).
Berdasarkan percobaan yang dilakukan diketahui bahwa gambar 1
merupakan bakteri gram-positif dengan dihasilkan sel yang tampak berwarna
ungu dan gambar 2 merupakan bakteri gram-negatif dengan sel yang tampak
berwarna merah.
Bakteri gram positif pada percobaan menghasilkan warna biru ke ungu
unguan terjadi karena dinding sel bakteri mengikat cat Kristal violet yang
diperkuat oleh iodine dan Kristalviolet tersebut tidak akan hilang pada waktu
diberi cat peluntur sehingga tidak terpengaruh pada saat diberi cat penutup yang
berwarna merah hal ini sejalan dengan yang disampaikan oleh Romadhon (2012).
Bakteri gram positif akan memberikanwarna ungu ketika diberi cat gram.

8
KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari praktikum ini :


 Bakteri adalah suatu golongan organisme prokariotik atau organisme yang
memiliki sel tunggal (mikroskopik) yang tumbuh subur di lingkungan yang
beragam
 Pewarnaan gram adalah teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi
bakteri yang bertujuan untuk mengelompokkan suatu bakteri
 Gram-Positif akan memperlihatkan sel berwarna ungu
 Gram-Negatif akan memperlihatkan sel berwarna merah
 Reagen yang digunakan dalam pewarnaan yaitu kristal violet, iodine, alkohol
dan safranin
 Berhasil atau tidaknya pewarnaan sangat ditentukan oleh waktu pemberian
warna dan umur biakan yang diwarnai (Umur biakan yang baik adalah 24
jam)

9
DAFTAR PUSTAKA

Budiyanto, F., Indra, M., & Ilsan, N. A. 2012. Perbedaan hasil deteksi pewarnaan
bakteri tahan asam dan rapid antigen pada pasien diagnosa tuberkulosis
paru. Jurnal Mitra Kesehatan, 1(2), 111-116

Borges A, Simoes M. 2019. Review: Quorum Sensing Inhibition by Marine


Bacteria. Marine Drugs, Vol. 17 No. 7. Pages 427-452.

Brooks, GF., Carroll KC, Butel JS, Morse, and all (2013). Mikrobiologi
Kedokteran Jawetz, Melnick, & Adelberg. Ed. 25. Penerbit Buku
Kedokteran EGC: Jakarta

Carr. 2016. Pengertian, Struktur, Sifat, Fungsi sel. Univesitas Muhamadiyah


Malang.

Hamidah, M. N., Rianingsih, L., & Romadhon, R. (2019). Aktivitas antibakteri


isolat bakteri asam laktat dari peda dengan jenis ikan berbeda terhadap E.
coli dan S. aureus. Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan, 1(2), 11-21.

Hastuti, Utami Sri. 2012. Penuntun Praktikum Mikrobiologi. Malang: UMMPress

Hawver LA, Jung SA, Ng WL. 2016. Specificity and Complexity in Bacterial
Quorum-Sensing Systems. FEMS Microbiology Reviews, Vol. 40 No. 5.
Pages 738- 752.

I Made S. 2018. Sel Struktur, Fungsi, Dan Regulasi. Universitas Udayana Karp.
2012. Cell and Molecular biology. Wiley

Ivanova K, Fernandes MM, Tzanov T. 2013. Current Advances on Bacterial


Pathogenesis Inhibition and Treatment Strategies. In Microbial Pathogens
and Strategies for Combating Them: Science, Technology and Education
4. Formatex.
Juliantina, Farida. 2012. Manfaat Sirih Merah (Piper Crocatum) Sebagai Agen
Anti Bakterial Terhadap Bakteri Gram Positif dan Gram Negatif. JKKI –
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia.

10
Kurniawan, A., & Asriani, E. (2020). Review: Quorum Sensing Bakteri dan
Peranannya pada Perubahan Nilai pH di Kolong Pascatambang Timah
dengan Umur Berbeda. Jurnal Ilmu Lingkungan, 18(3), 602-609.

Laboratorium Mikrobiologi UIN Malang. 2020.Panduan Prakikum Mikrobiologi


Umum Universitas Islam Negeri Malang.

Moda, Kevin Febrianus. 2019. Pewarnaan Gram. Universitas Esa Unggul.

Pratita, M. Y. E., & Putra, S. R. (2012). Isolasi dan identifikasi bakteri termofilik
dari sumber mata air panas di Songgoriti setelah dua hari inkubasi. Jurnal
Teknik Pomits, 1(1), 1-5

Romadhon, Subagiyo, Sebastian M. 2012. Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Asam


Laktat dar Usus Udang Penghasil Bakteriosin Sebagai Agen Antibakteria
Produk-Produk Hasil Perikanan, Jurnal Saintek Perikanan Vol. 8, No. 1

Saraswati, H dan Seprianto. 2019. Praktikum Mikrobiologi. Program Studi


Bioteknologi. Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul.

Sujaya, I Nengah. 2016. Penuntun Praktikum Mikrobiologi. Universitas Udayana.

Welkriana, P. W. 2019. Hitung Angka Kuman Darah pada Bank Darah di Rumah
Sakit dr. M Yunus Bengkulu. Avicenna, 14(01): 1-59.

11
12

Anda mungkin juga menyukai