DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 8/B
NAMA NIM
Ema Raudatul Salsabila 2007026060
Ferdina Yuliani 2007026006
Ferdy Handiargo 2007026018
Hildiana Apriliani Dhiu Demo 2007026040
Reynaldo Imanuel Sompotan 2007026032
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................iii
DAFTAR TABEL.................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................2
1.3 Tujuan Percobaan.........................................................................................2
1.4 Manfaat Percobaan.......................................................................................2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................3
2.4 Metabolisme.................................................................................................3
2.2 Uji Biokimia.................................................................................................3
2.3 Pewarnaan Gram..........................................................................................5
2.4 Morfologi Mikroba.......................................................................................5
2.5 Inokulasi.......................................................................................................6
BAB 3 METEDOLOGI PENELITIAN...............................................................7
3.1 Waktu dan Tempat.......................................................................................7
3.2 Alat dan Bahan.............................................................................................7
3.3 Cara Kerja....................................................................................................7
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................................8
4.1 Hasil Pengamatan.........................................................................................8
4.2 Pembahasan..................................................................................................8
BAB 5 PENUTUP...................................................................................................9
5.1 Kesimpulan..................................................................................................9
5.2 Saran.............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10
LAMPIRAN...........................................................................................................12
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
2.4 Metabolisme
Metabolisme merupakan proses reaksi kimia yang terjadi didalam tubuh.
Reaksi kimia ini akan terus berlangsung didalam sel untuk menjaga kehidupan sel.
Metabolisme merupakan kata dari bahasa Yunani yaitu metabolismos yang berarti
perubahan. Secara umum, metabolisme merupakan proses kompleks yang
mengikuti berbagai arus rekasi kimia. Metabolisme memiliki empat fungsi yaitu:
a. Menghasilkan energi kimia dari cahaya matahari atau penguraian zat-zat
nutrisi didalam tubuh
b. Perubahan nutrisi menjadi senyawa yang penting bagi sel
c. Pembentukan senyawa kompleks dari senyawa sederhana didalam sel
d. Menyintesis biomolekul untuk menjalankan fungsi sel
(Syahrizal, dkk., 2020).
Metabolisme merupakan proses penguraian dan proses sintesis senyawa
didalam sel. Katabolisme merupakan jenis metabolisme yang menguraikan
senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana yang bertujuan untuk
menghasilkan energi utama seperti karbohidrat, lemak, dan protein. Sedangkan
anabolisme merupakan proses penyusunan senyawa sederhana menjadi senyawa
kompleks. Anabolisme dalam prosesnya membutuhkan energi dan katabosme
melepaskan energi dalam prosesnya. Proses reaksi metabolisme dibantu oleh
enzim untuk mempercepat laju reaksi termasuk reaksi yang sederhana seperti
proses masuk keluarnya zat kimia melalui membran sel (Sulistyowati, dkk.,
2015).
3
4
metabolisme sel, yaitu reaksi kimiawi yang dilakukan oleh sel yang menggunakan
energi maupun yang menghasilkan energi untuk mensintesis komponen-
komponen sel serta untuk melakukan kegiatan seluler, seperti pergerakan (Rahayu
& Gumilar, 2017).
Adapun macam–macam uji biokimia yang dapat dilakukan pada biakan
murni mikroba
1. Uji indol
Uji indol memiliki fungsi untuk menentukan kemampuan dari isolat uji dalam
mendegradasi triptofan
2. Uji H2S
Uji H2S memiliki fungsi untuk menentukan kemampuan dari isolat uji dalam
memproduksi senyawa H2S melalui reduksi thiosulfat, adanya endapan hitam
pada proses pengujian menunjukkan terjadinya produksi senyawa H2S
3. Uji fermentasi karbohidrat
Uji fermentasi karbohidrat memiliki fungsi untuk menentukan kemampuan
dari isolat uji dalam memfermentasikan dan mendegradasi karbohidrat tertentu
dengan memproduksi asam dan gas.
4. Uji katalase
Uji katalase memiliki fungsi untuk menentukan kemampuan dari isolat uji
dalam mendegradasi hidrogen peroksida melalui produksi enzim katalase
5. Uji sitrat
Uji sitrat memiliki fungsi untuk menentukan kemampuan dari isolat uji dalam
menggunakan sitrat sebagai sumber energi dan karbon.
6. Uji lysine dekarboksilase
Uji lysine dekarboksilase memiliki fungsi untuk menentukan kemampuan dari
isolat uji melakukan proses dekarboksilasi pada asam amino berupa lisin
melalui produksi enzim dekarboksilase.
(Rondonouwu dkk., 2014).
5
2.4 Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi yang dibutuhkan di dalam tubuh.
Karbohidrat tersusun atas karbon, hidrogen, dan oksigen. Karbohidrat berperan
sebagai bahan dalam menghasilkan energi yang akan disuplai ke jaringan tubuh.
Karbohidrat merupakan proses kimia yang terjadi didalam tubuh makhluk hidup.
Klasifikasi karbohidrat terdiri atas monosakarida disakarida, oligosakarida, dan
polisakarida (Kinanti, 2019).
Glukosa merupakan jenis monosakrida yang dapat ditemukan dalam buah-
buahan dan madu. Glukosa juga disebut gula darah karena dapat dujumpai
didalam darah. Konsentrasi glukosa didalam darah berkisar 70-100 mg setiap 100
ml darah. Sukrosa merupakan gula yang dapat ditemukan pada tebu, madu lebah,
6
nanas, dan wortel. Sukrosa memiliki rasa yang lebih manis daripada maltosa.
Jenis karbohidrat ini tidak memiliki gugus aldehid dan bersifat tidak dapat
mereduksi ion Cu2+ atau Ag+. Jenis gula ini juga tidak dapat membentuk osazon.
Hasil dari hidrolisis sukrosa yaitu glukosa dan fruktosa. Laktosa merupakan jenis
gula yang memiliki gugus OH glikosidik dan bersifat mereduksi. Hasil hidrolisis
dari laktosa yaitu D-galaktosa dan D-glukosa (Hanum, 2017).
2.5 Inokulasi
Inokulasi merupakan teknik pemindahan mikroba dari media lama ke media
baru. Tujuan dari teknik ini yaitu untuk mendapatkan kultur murni tanpa adanya
gangguan dari mikroba yang tidak diperlukan. Inokulasi tegak lurus membantu
proses isolasi bakteri untuk mendapatkan dan mengamati morfologi mikroba dan
bentuk pertumbuhan yang terjadi pada mikroba. Jika suatu bakteri mengalami
pertumbuhan dan penyebaran maka mikroba tersebut bersifat motil (Nonci dkk,
2015).
Isolasi bakteri merupakan proses dari pengambilan bakteri dari lingkungan
asal dan menumbuhkannya pada media buatan sehingga dapat dikembangbiakan
untuk memperoleh biakan murni. Prinsisp dari isolasi mikroba yaitu memisahkan
suatu jenis mikroorganisme dengan mikroorganisme lainnya yang berasal dari
campuran jenis mikroba. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan sel- sel mikroba
yang membentuk suatu koloni sel. Metode yang sering digunakan untuk
memperoleh biakan murni yaitu metode cawan gores dan metode cawan tuang
(Sabbathini dkk, 2017).
Inokulasi bakteri dilakukan dengan menggunakan dua tabung reaksi yaitu
tabung tertutup dan tabung terbuka pada suatu suhu kamar. Jika terjadi perubahan
warna media salah satu tabung, maka inokulan dapat menentukan kategori dari
suatu bakteri. Sedangkan jika terjadi perubahan warna biru menjadi kuning pada
suatu tabung tertutup, hal ini menandakan adanya pertumbuhan anaerob (Nonci
dkk, 2015).
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
7
kedalam media basal cair gula laktosa. Selanjutnya, dilewatkan kembali mulut
tabung reaksi diatas bunsen dan ditutup kembali tabung reaksi menggunakan
pentup kapas dengan jari kelingking dan jari manis. Lalu, diletakkan kembali
tabung reaksi pada rak tabung reaksi. Setelah itu diletakkan tabung reaksi
kedalam inkubator selama 24 dengan suhu 30˚C.
8
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
7
Perubahan warna larutan dari
kuning ke merah pada gula laktosa
dan didapatkan 6 gelembung.
4.2 Pembahasan
BHP
Uji biokimia mikroba adalah suatu pengujian atau cara yang digunakan
untuk mengidentifikasi dan mengenali suatu biakan murni mikroba hasil isolasi
melalui sifat-sifat fisiologisnya. Proses uji biokimia berkaitan erat dengan
8
metabolisme sel, yaitu reaksi kimiawi yang dilakukan oleh sel yang menggunakan
energi maupun yang menghasilkan energi untuk mensintesis komponen-
komponen sel serta untuk melakukan kegiatan seluler, seperti pergerakan (Rahayu
& Gumilar, 2017).
Glukosa merupakan jenis monosakrida yang dapat ditemukan dalam buah-
buahan dan madu. Glukosa juga disebut gula darah karena dapat dijumpai didalam
darah. Sukrosa merupakan gula yang dapat ditemukan pada tebu, madu lebah,
nanas, dan wortel. Sukrosa memiliki rasa yang lebih manis daripada maltosa.
Jenis karbohidrat ini tidak memiliki gugus aldehid dan bersifat tidak dapat
mereduksi ion Cu2+ atau Ag+. Hasil dari hidrolisis sukrosa yaitu glukosa dan
fruktosa. Laktosa merupakan jenis gula yang memiliki gugus OH glikosidik dan
bersifat mereduksi. Hasil hidrolisis dari laktosa yaitu D-galaktosa dan D-glukosa
(Hanum, 2017).
Inokulasi merupakan teknik pemindahan mikroba dari media lama ke media
baru. Tujuan dari teknik ini yaitu untuk mendapatkan kultur murni tanpa adanya
gangguan dari mikroba yang tidak diperlukan. Inokulasi tegak lurus membantu
proses isolasi bakteri untuk mendapatkan dan mengamati morfologi mikroba dan
bentuk pertumbuhan yang terjadi pada mikroba (Nonci dkk, 2015).
FA,FB,FP,FK
9
10
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
(a) (b)
(c) (d)
(e) (f)
(g) (h)
(i) (j)
(k)
(l)
(m) (n)
(o) (p)
(q) (r)
(s) (t)
(u) (v)
(w) (x)
(y)
Keterangan: (a) Phenol Red, (b) Kapas, (c) Pipet Kaca, (d) Glukosa, (e)
Laktosa, (f) NaCl, (g) Yeast Extract, (h) Sukrosa, (i) Peptone, (j) Rak dan
Tabung Reaksi, (k) Kertas Label, (l) Batang Pengaduk, (m) Beaker Glass, (n)
Aluminium foil, (o) Gelas Ukur, (p) Hot Plate, (q) Gunting, (r) Magnetic Stirrer,
(s) Tisu, (t) Jar, (u) Mikropipet, (v) Neraca Analitik, (w) Tabung Durham, (x)
Sendok Kecil, (y) Spatula
Keterangan: (a) Gula sukrosa, (b) gula glukosa, (c) gula laktosa