Anda di halaman 1dari 48

DASAR-DASAR PROTEKSI

TANAMAN (PTN 200)

BAGIAN PENYAKIT TANAMAN

PENGAJAR:
Dr. Supramana dan Tim

DEPT. PTN-IPB 2/14/2017 1


PERTEMUAN IV

DEPT.PTN-IPB 14/02/2017 2
PATOGENESIS

DEPT.PTN-IPB 14/02/2017 3
Patogenisitas : kemampuan kualitatif patogen untuk menimbulkan penyakit

Patogen memiliki
“Pathogenicity factor “/”Pathogenicity gene”

Patogen dapat menginfeksi tanaman karena dapat memanfaatkan


senyawa-senyawa yang dibentuk oleh tanaman inangnya, dan
beberapa patogen tergantung pada senyawa tersebut untuk
bertahan hidup.

Pathogenicity factor/gen : gen yg membuat mikroorganisme patogen dapat


menyebabkan penyakit

DEPT.PTN-IPB 14/02/2017 4
Patogen harus mampu Mengatasi rintangan ini
Untuk dapat menginfeksi inangnya

BARRIER FISIK
INANG RESPON INANG

TEKANAN MEKANIS PADA SENJATA KIMIA


JAR.INANG

DEPT.PTN-IPB 14/02/2017 5
Tanaman akan melakukan pertahanan ketika patogen menginfeksi

Untuk dapat menyebabkan penyakit :


1. Patogen harus mengenali / menemukan inangnya
2. Patogen harus dapat menembus barier (penghalang) di luar sel tanaman
3. Patogen harus mampu bergerak lebih lanjut (invasi) di dalam jaringan
4. Patogen harus mampu memanfaatkan komponen-komponen dalam inang
(nutrisi) untuk tumbuh dan reproduksi
5. Dapat mengatasi (menekan) reaksi pertahanan inang
DEPT.PTN-IPB 14/02/2017 6
PATOGENESIS
PENYAKIT TUMBUHAN (fungi)

INOKULASI

PERKECAMBAHAN SPORA

PERTUMBUHAN BULUH FASE PRA-


PENETRASI
PERIODE INKUBASI

KECAMBAH
WAKTU GENERASI

PEMBENTUKAN
APPRESORIUM

PENETRASI INANG FASE


PENETRASI
KOLONISASI INANG

GEJALA PERTAMA
PENYAKIT
FASE PASCA-
SPORULASI / PENETRASI
PENYEBARAN INOKULUM
INFEKSIUS
PERIODE

KEMATIAN KOLONI /
SPORULASI BERHENTI
DEPT.PTN-IPB 14/02/2017 7
PENETRASI : proses awal invasi inang oleh suatu patogen

INVASI : menyebarnya patogen di dalam inangnya

INFEKSI : mantapnya/establisment parasit di dalam inang

Apresorium : ujung hifa yang menggembung/pipih atau tabung kecambah


yang memfasilitasi penempelan dan penetrasi fungi pada
inangnya

Houstorium : hifa sederhana atau bercabang untuk masuk ke dalam sel


inang; sebagai organ penghisap

Penetration peg/pasak penetrasi: ujung apresorium yang tumbuh halus


utk menembus kutikula dan dinding sel.

DEPT.PTN-IPB 14/02/2017 8
INOKULASI

Inokulasi merupakan proses mendaratnya inokulum pada


permukaan jaringan tanaman inang (kontak antara inokulum
patogen dengan inangnya)

DEPT.PTN-IPB 14/02/2017 9
INOKULUM
• Inokulum → seluruh tubuh atau bagian dari
patogen yang dapat menimbulkan penyakit

• Contoh: fungi (spora, sklerotia, rhizomorf), sel


bakteri, partikel virus, nematoda (telur,
juvenil/larva, dewasa), dll.

DEPT.PTN-IPB 14/02/2017 10
CONTOH INOKULUM
(FUNGI / CENDAWAN)

konidia uredospora

oospora rhizomorf
DEPT.PTN-IPB 14/02/2017 11
INOKULUM
(NEMATODA)

Juvenil / dewasa
Pratylenchus

sista Globodera

telur Meloidogyne

DEPT.PTN-IPB 14/02/2017 12
INOKULUM
(VIRUS DAN BAKTERI)

sel bakteri partikel virus

DEPT.PTN-IPB 14/02/2017 13
TIPE INOKULUM
 Inokulum primer → Inokulum primer
menginfeksi tanaman pada
awal musim (infeksi primer)
dan berasal dari patogen
dorman (tidak aktif/masa
bertahan)

 Inokulum sekunder
dihasilkan dari penyakit oleh
infeksi primer dan akan
menimbulkan infeksi
sekunder pada penyakit-
penyakit bersiklus banyak
(polisiklik).

Inokulum
Siklus penyakit hawar daun kentang sekunder
(Phytophthora infestans)
DEPT.PTN-IPB 14/02/2017 14
SUMBER INOKULUM
 Dari dalam lahan pertanian → patogen bertahan di
tanah, sisa-sisa tanaman sakit, tanaman volentir,
inang alternatif (tanaman lain, gulma, vektor, dll.)

 Dari luar lahan pertanian → secara pasif terbawa


angin, aliran air, benih dan bahan perbanyakan
tanaman lain, vektor (serangga, nematoda),
peralatan pertanian, dll.

 Semakin dekat sumber patogen → semakin besar


peluang terjadinya epidemi penyakit.

DEPT.PTN-IPB 14/02/2017 15
PENETRASI & INFEKSI PATOGEN
Penetrasi : Masuknya patogen ke dalam tubuh tanaman inang/proses
awal invasi inang oleh suatu patogen

Infeksi : tahap patogen menetap dalam inang tanaman dan mulai


menyerap / mendapatkan nutrisi / zat makanan dari inangnya

Aktif: melalui tekanan mekanik dan atau reaksi enzimatik


patogen: cendawan, nematoda, tumb..tkt tinggi

Penetrasi

Pasif: melalui luka, lubang alami (lentisel, stomata,


hidatoda, nektaria, trichoma), pecah/belah karena
pertumbuhan, virus, viroid dan molikut melalui
vektornya

DEPT.PTN-IPB 14/02/2017 16
MEKANISME PENETRASI & INFEKSI PATOGEN
• Patogen menggunakan kekuatan fisik, misal: nematoda dan
beberapa fungi dapat menembus langsung permukaan jaringan
tumbuhan inang
• Patogen menggunakan kekuatan kimia dengan menghasilkan
enzim, toksin/racun, dan zat pengatur pertumbuhan, misal
bakteri, fungi, dan nematoda mengeluarkan senyawa tersebut
dalam proses infeksinya
• Patogen menggunakan kombinasi kekuatan fisik dan kimia,
misal beberapa nematoda dan fungi
• Patogen mempengaruhi proses metabolisme sel tumbuhan
inang untuk kepentingannya (memperbanyak diri, sumber
nutrisi, dll.), misal: virus
• Di dalam tubuh tanaman, patogen menginfeksi secara
interseluler (pada ruang antar sel) atau intraseluler (di dalam
sel).

DEPT.PTN-IPB 14/02/2017 17
ILUSTRASI PENETRASI DAN
PENETRASI & INFEKSI INFEKSI PATOGEN
PATOGEN

 Penetrasi: langsung,
melalui lubang-lubang
alami, melalui luka-
luka alami

 Infeksi: intraseluler
(masuk ke dalam
protoplasma sel),
interseluler (berada
pada ruang-ruang
antar seluler,
membentuk
haustorium)

DEPT.PTN-IPB 14/02/2017 18
ILUSTRASI:
PENETRASI DAN
INFEKSI PATOGEN
Uredospora kontak dengan
inang (a)

Uredospora berkecambah (b),


membentuk appresorium (c), a
penetrasi melalui stomata
dan mengfeksi secara
interseluler membentuk
haustorium (d)

DEPT.PTN-IPB 14/02/2017 19
Senjata kimiawi patogen dapat berupa:

1. ENZIM: diperlukan untuk mendegradasi senyawa-senyawa


komponen dinding sel (kutin, pektin, selulosa, hemiselu-
losa) dan senyawa yang dikandung sel inang (protein,
pati, lemak). Contoh: kutinase, pektinase, selulase,
hemiselulase, protease, lipase dst

2. TOKSIN: mengganggu proses fisiologi tanaman dan


hal ini mendukung perkembangan penyakit/mengganggu
permeabilitas membran sel atau inaktivasi enzim atau
menghambat reaksi enzimatik dalam sel.

DEPT.PTN-IPB 14/02/2017 20
Contoh toksin:
Tabtoxin yang dihasilkan oleh bakteri Pseudomonas syringae pv.tabaci
yang menyebabkan bercak nekrotik yang dikelilingi halo kuning pada daun
yang sakit (menghambat enzim dalam tanaman hingga menyebabkan
akumulasi subtrat toksik amonia bagian terinfeksi tidak mampu
berfotosintesis / fotorespirasi  khloroplas hancur  daun
klorosis/menguning  nekrotik/mati

3. ZAT PENGATUR TUMBUH: mengganggu keseimbangan sistem


hormonal inang yang menyebabkan abnormalitas pertumbuhan
tanaman inang

Contoh: Infeksi nematoda puru akar, patogen akar gada dll. 


meningkatkan kadar auxin (IAA) dalam tanaman dengan kemampuan
patogen tersebut memproduksi IAA, giberelin, cytokinin, ethylen dll. 
keseimbangan sistem hormonal tanaman terganggu

DEPT.PTN-IPB 14/02/2017 21
ILUSTRASI: GEJALA
PENYAKIT
BERDASARKAN JENIS
SENJATA KIMIA
PATOGEN

Gejala penyakit karena patogen


menghasilkan: enzim (A),
toksin (B), zat pengatur
pertumbuhan (C, D)

DEPT.PTN-IPB 14/02/2017 22
Perpindahan patogen secara aktif maupun pasif melalui jaringan
tumbuhan inang.

Aktif: fungi yg tumbuh dan melalui sel satu ke sel yg lain


Pasif: patogen berpindah tempat karena terbawa aliran
transpirasional. Contoh ; virus

Dalam kolonisasi juga berperan aktivitas pertumbuhan dan


reproduksi patogen seperti pembentukan spora baru, sel
bakteri, partikel virus dll.

DEPT.PTN-IPB 14/02/2017 23
KOLONISASI OLEH VIRUS dan VIROID

Parasit yang intraseluler. Patogen menginvasi dan menginfeksi jaringan


baru di dalam tanaman dg laju reproduksi yg cepat dan meningkatkan jmlh
progeni scr luar biasa dlm jaringan yg terinfeksi.

Virus dan viroid bereplikasi dalam sel dengan memanfaatkan


inangnya sbg ‘mesin fotocopi’.

Progeni terbawa secara pasif ke dalam sel dan jaringan inang


baru melalui plasmodesmata (hanya virus dan viroid),
phloem (virus, viroid, molikut, protozoa, dll.)

DEPT.PTN-IPB 14/02/2017 24
KOLONISASI OLEH BAKTERI

Reproduksi bakteri umumnya dgn fision (pembelahan) dan bereproduksi dg


sangat cepat sesuai dengan ketersediaan inang yg rentan dan suhu yg sesuai

Bakteri menyebar secara sistemik melalui sistem vaskuler tanaman


(xylem atau phloem) walau keberadaannya relatif sedikit (bakteri patogen
layu), atau mengkolonisasi inang secara interseluler (bakteri patogen hawar)
atau memproduksi enzim pektinolitik yang menghancurkan lamela tengah
diantara sel, hingga bakteri dpt bergerak lebih jauh (patogen busuk lunak)

DEPT.PTN-IPB 14/02/2017 25
Kolonisasi oleh Nematoda

Nematoda melakukan penetrasi dan kolonisasi berupa juvenil. Untuk


nematoda yg endoparasit menetap (nematoda puru akar), juvenil akan
bergerak menuju daerah elongasi ujung akar, menembus epidermis dan
bergerak secara interseluler menuju berkas pembuluh akar. Setelah
membentuk sel transfer makanan (sel raksasa), nematoda akan berkembang
hingga dewasa dengan bergantung sepenuhnya pada sel transfer tersebut.
Disamping mampu melakukan metabolisme sendiri dg tingkat yang lebih
intensif, sel tranfer akan membajak aliran air dan hara dari pembuluh xylem
dan fotosintat dari floem.
Juvenil dan dewasa Endoparasit migrator akan melakukan penetrasi dan
infeksi inang dan berpindah makan satu sel ke sel lain secara intraseluler
hingga menghasilhan lorong-lorong di dalam korteks akar. Seluruh siklus hidup
nematoda (dari telur-juvenil-dewasa) berlangsung di dalam akar.

DEPT.PTN-IPB 14/02/2017 26
Kolonisasi oleh cendawan
1. Kolonisasi pada permukaan inang
Dilakukan oleh embun jelaga yg saprofitik pada embun madu sekresi
kutu daun

2. Kolonisasi eksternal dg houstoria di dalam sel inang


Pada embun tepung jalinan hifa terbatas pd permukaan luar inang
namun kapak penetrasi dibentuk utk mendorong masuknya hifa
menembus dinding epidermis, kmdn mengisap zat makanan
menggunakan haustorium

3. Kolonisasi interseluler tanpa haustorium


Pada embun bulu, cendawan membentuk miselium di antara sel
inang dan mengkolonisasi secara interseluler. Patogen langsung
berpenetrasi pada kutikula dan membentuk hifa yg tumbuh
diantara sel melalui lamela tengah

DEPT.PTN-IPB 14/02/2017 27
4. Kolonisasi interseluler dgn haustoria intraseluler
Pada parasit obilgat dan saprofit fakultatif, patogen membentuk hifa
interseluler dan haustoria berkembang utk mengabsorbsi zat makanan.
Semakin banyak hifa interseluler, semakin banyak haustoria hingga patogen
mengkolonisasi jaringan secara luas.

5. Kolonisasi intraseluler dan interseluler


Pada cendawan penyebab busuk inang dikolonisasi secara intra dan
interseluler dgn memproduksi enzim pektinolitik yg melarutkan lamela tengah.

DEPT.PTN-IPB 14/02/2017 28
ilustrasi: patogenesis, cara bertahan dan
pemencaran patogen
(Plasmodiophora brassicae)

DEPT.PTN-IPB 14/02/2017 29
DEPT.PTN-IPB 14/02/2017 30
CONTOH SISTEM PERTAHANAN TUMBUHAN
TERHADAP HERBIVORA

Poison ivy

Mawar berduri

Rambut tanaman / trichoma


DEPT.PTN-IPB 14/02/2017 31
SISTEM PERTAHANAN TUMBUHAN
LILIN
KUTIKULA
DINDING SEL
FISIK STOMATA Preexisting
PERTAHANAN SEL LENTI Defense
PASIF NUTRISI Structures
TOKSIN
KIMIA PH
INAKTIVATOR ENZIM

PEMBUNGKUSAN HIFA
LAPISAN GABUS
LAPISAN ABSISI
FISIK PEMBENTUKAN TILOSIS
PERTAHANAN
AKTIF HIPERSENSITIF
FITOALEKSIN
DETOKSIFIKASI
KIMIA
METABOLISME BERUBAH

DEPT.PTN-IPB 14/02/2017 32
Pertahanan pasif
• Keadaan fisik atau kimia tanaman yang selalu dibentuk, baik ada atau
tidak ada kontak dengan patogen

sistem dinding sel lapisan kutikula


- Lilin
- Kutikula tebal
barrier fisik yang dapat
- Epidermis tebal/kokoh menghambat patogen masuk
- Stomata (buka/tutup) dan menyebar ke seluruh
- Sifat anatomi tanaman tanaman
DEPT.PTN-IPB 14/02/2017 33
kimia: dihasilkan oleh sel atau jaringan tanaman dengan cara
memproduksi substansi yang beracun pada patogen or
menciptakan kondisi yg menghambat pertumb.patogen

Contoh: - Senyawa fungisidal yg dikeluarkan trikoma tomat


menghambat perkecambahan Botrytis sp
- Senyawa fenolat & katechol yang dilepas oleh bawang merah
menghambat perkecambahan Colletotrichum circinans

Colletotrichum circinans
DEPT.PTN-IPB 14/02/2017 34
Pertahanan aktif
• Keadaan fisik atau kimia tanaman tertentu yang dibentuk sebagai
respon infeksi patogen

pembungkusan hifa reaksi hipersensitif / lewat peka

(Aktif fisik) (Aktif kimia)

DEPT.PTN-IPB 14/02/2017 35
Pertahanan aktif (histologi)

Lapisan gabus Lapisan absisi

Tilosis
Lapisan
DEPT.PTN-IPB 14/02/2017 36
gabus
Respon hipersensitif: kematian sel inang pada tempat infeksi
patogen

Detoksifikasi : kemampuan tanaman yang diserang Patogen


untuk membuat toksin yang dikeluarkan patogen menjadi
non toksik ataupun kurang beracun

Fitoaleksin : antimikrobial beracun yang dihasilkan tanaman


hanya setelah adanya stimulasi berbagai tipe patogen atau
bahan kimia dan luka mekanik

DEPT.PTN-IPB 14/02/2017 37
DEPT.PTN-IPB 14/02/2017 38
PEMENCARAN PATOGEN

AKTIF PASIF

• Beberapa patogen • Patogen dapat tersebar


(nematoda, sel bakteri, secara pasif oleh angin, air,
zoospora fungi) mampu vektor, benih, atau bahan
bergerak aktif perbanyakan tanaman
(benih, setek, rhizoma, dll.)
• Jarak yang dapat ditempuh
tidak jauh (dalam mm atau • Dapat dipencarkan lebih
m), arti penting penyebaran efisien dan lebih jauh (jarak
aktif dapat diabaikan puluhan hingga ribuan
kilometer)

DEPT.PTN-IPB 14/02/2017 39
PEMENCARAN PASIF
• Terbawa angin (air-borne inoculum): fungi membentuk spora (spora,
konidia, uredospora) yang teradaptasi dengan baik untuk disebarkan
oleh angin
• Terbawa tanah (soil-borne inoculum). Ada 2 jenis: patogen penghuni
tanah (soil inhabitant) dan patogen penghuni akar (root inhabitant).
Patogen kemudian bersama-sama tanah dapat dipencarkan oleh
angin, air, binatang, alat-alat pertanian, dan tanaman
• Patogen terbawa vektor. Vektor umumnya adalah binatang (serangga,
nematoda) yang mampu membawa dan menularkan patogen
• Patogen terbawa benih (seed-borne inoculum) dan bahan
perbanyakan vegetatif (clone-borne inoculum). Cara penyebaran ini
menjadi lebih penting dengan kemajuan teknologi transportasi saat
ini

DEPT.PTN-IPB 14/02/2017 40
Ilustrasi: pemencaran pasif

DEPT.PTN-IPB 14/02/2017 41
DEPT.PTN-IPB 14/02/2017 42
CARA BERTAHAN PATOGEN
• Infeksi – infestasi terus-menerus pada satu tanaman inang atau
inang alternatif (alternative host).
• Infeksi – infestasi pada tanaman inang perantara (alternate host)
atau serangga vektor.
• Hidup secara saprofitik pada sisa-sisa tanaman sakit atau bahan-
bahan organik di dalam tanah.
• Patogen membentuk struktur bertahan/dorman. Contoh: fungi
membentuk spora, sklerotia, dan risomorf, nematoda sista emas
(Globodera rostochiensis) membentuk sista dan mampu bertahan
lebih dari 30 tahun di dalam tanah, dll.
• Bertahan pada/dalam benih/bahan perbanyakan vegetatif

DEPT.PTN-IPB 14/02/2017 43
PATOGEN BERTAHAN DALAM TUBUH VEKTOR
SERANGGA
• Selama tidak ada tanaman inang,
patogen dapat mempertahankan
diri dalam tubuh vektor

• Gambar: bakteri penyebab layu


pada jagung dan cucurbitaceae
bertahan dalam tubuh
serangga/kumbang (A,B), fungi
penyebab layu elm bertahan
dalam tubuh kumbang penggerek
batang

• Vektor juga berperan membawa


dan menularkan patogen

DEPT.PTN-IPB 14/02/2017 44
NEMATODA BERTAHAN
DALAM TUBUH
SERANGGA VEKTOR
 Penyakit layu pinus (pine
wilt), penyakit utama pinus
di Jepang, China, dan USA 
mulai terdeteksi di Indonesia
(Riau)

 Nematoda Bursaphelenchus
xylophilus bertahan dan
terbawa dalam trachea
kumbang Monochamus spp.
(vektor)

 Nematoda masuk dalam


tubuh kumbang pada fase
pupa  imago akan
membawa dan menularkan
nematoda ke tanaman lain

DEPT.PTN-IPB 14/02/2017 45
STRUKTUR BERTAHAN / DORMAN
(FUNGI)

konidia piknidium

sklerotia rhizomorf
DEPT.PTN-IPB 14/02/2017 46
STRUKTUR BERTAHAN / DORMAN
(NEMATODA)
A
• Nematoda sista kentang /
Globodera spp. (A) dapat
bertahan dalam tanah lebih dari
30 tahun

• Nematoda puru biji / Anguina B


tritici (B) dapat bertahan dalam
biji yang disimpan selama 38
tahun

DEPT.PTN-IPB 14/02/2017 47
TERIMA KASIH

DEPT.PTN-IPB 14/02/2017 48

Anda mungkin juga menyukai