Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM IRIGASI DAN DRAINASE

“Pengelolaan Irigasi Provinsi Provinsi Bengkulu”

Disusun oleh:
Nama : Leonardo Vigorous Silalahi
Npm : E1J018072
Shift : C1/ Kamis, 10:00 – 12:00
Prodi : Agroekoteknologi
Dosen Pembimbing : Dr. Ir.Sigit Sudjatmiko, M.Sc,

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air merupakan salah satu faktor penunjang kehidupan semua makhluk hidup,
termasuk tanaman. Tanaman membutuhkan air agar dapat tumbuh dan berproduksi
dengan baik. Air yang dibutuhkan tanaman berasal dari air hujan maupun air irigasi.
Kebutuhan tanaman akan air digunakan untuk mengganti air yang hilang akibat
penguapan, baik penguapan yang melalui permukaan tanaman maupun permukaan tanah
atau evapotranspirasi.

Kebutuhan air bagi kehidupan dibumi sangatlah penting, bukan untuk aktivitas
manusia melainkan proses pertumbuhan hewan dan tanaman, sehingga sangat
tergantung terhadap keberadaan air. Namun keberadaan air dari satu tempat dengan
tempat yang lain mempunyai perbedaan, karena proses siklus Hidrologi yang terjadi
pada air terbagi keberbagai daerah secara tidak merata menurut geografi maupun
musim.

Pengembangan dan pengelolaan system irigasi merupakan salah satu wujud dari
pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu, sesuai dengan amanat dalam UU No. 7 Tahun
2004 tentang Sember Daya Air. Peranan sector pertanian sangat strategis dalam
perekonomian nasional dan kegiatan pertanian tidak dapat terlepas dari air. Oleh sebab
itu, pengembangan dan pengelolaan system irigasi yang merupakan salah satu
komponen pendukung keberhasilan pengembangan pertanian mempunyai peran yang
sangat penting dan strategis.

Irigasi adalah usaha penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang pertanian
yang jenisnya meliputi irigasi air permukaan, irigasi air bawahtanah, irigasi pompa dan
irigasi rawa. Semua proses kehidupan dan kejadian di dalam tanah yang merupakan
tempat media pertumbuhan tanaman hanya dapat terjadi apabila ada air, baik bertindak
sebagai pelaku (subjek) atau air sebagai media (objek). Proses-proses utama yang
menciptakan kesuburan tanah atau sebaliknya yang mendorong degradasi tanah hanya
dapat berlangsung apabila terdapat kehadiran air. Oleh karena itu, tepat kalau dikatakan
air merupakan sumber kehidupan.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum kali ini, yaitu :

1. Untuk mengetahui pengelolaan irigasi 2 daerah Provinsi Bengkulu


BAB II

METODELOGI

2.1 Bahan dan Alat


Bahan dan alat adalah sebagai berikut :
 Laptop,
 Internet,
 alat tulis, dll

2.3 Prosedur Kerja


Adapun langkah kerjanya adalah
1. mencari data pengelolaan irigasi di internet.
2. Mencatat data irigasi.
3. Membuat laporan dari data irigasi tesebut.
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 Hasil

Adapun hasil yang kami peroleh untuk data desa pengelolaan irigasi di Provinsi
Bengkulu yaitu;

Kabupaten Kecamatan Total Luas ( Luas yang Persentase luas


ha) masuk DAS ( yang masuk
ha) DAS
Bengkulu Taba Penanjung 25.413 25.413 100%
Tengah
Karang Tinggi 13.804 13.252 96%

Pondok Kelapa 16.476 2.801 17%

Talang Empat 9.40 4.795 51%


total 112.394 46.26141% 41%
kecamatan

Kota Bengkulu Gading 2.395 2.395 100%


Cempaka

Muara Bangka 2.387 1.623 68%


Hulu

Teluk Segara 1.673 1.221 73%

total 15.170 5.239 34%


kecamatan

Note:

 Data Cuma diambil dua kabupaten

2.2. Pembahasan

Saluran irigasi teknis dibangun ditunjukkan dengan adanya sekat sebagai saluran
tempat mengalirnta air. Untuk mengatur volume dan kecepatan air, saluran harus dibagi-
bagi. Adanya kotoran dan sampah yang tertimbun juga dapat mengganggu aliran air.
Saluran air juga dapat membendung jika terjadi banjir sewaktu-waktu (Wirawan,1991).

Analisis kebutuhan air irigasi merupakan salah satu tahap penting yang
diperlukan dalam perencanaan dan pengelolaan sistern irigasi. Kebutuhan air tanaman
didefinisikan sebagai jumlah air yang dibutuhkan oleh tanaman pada suatu periode
untuk dapat tumbuh dan produksi secara normal. Kebutuhan air nyata untuk areal usaha
pertanian meliputi evapotranspirasi (ET), sejumlah air yang dibutuhkan untuk
pengoperasian secara khusus seperti penyiapan lahan dan penggantian air, serta
kehilangan selama pemakaian. (Sudjarwadi 1990).

Dari data pengelolaan irigasi Provinsi Bengkulu, yang diperoleh dari pencarian
google bahwasanya terdapat 2 Kecamatan yang kami survai untuk Total Luas ( ha)
,Luas yang masuk DAS ( ha), dan Persentase luas yang masuk DAS:

Kabupaten Bengkulu tengah yang dimana memiliki 4 kecamaatan untuk


pengelolaan irigasi. Pertama Taba Penanjung dengan total luas 25.413 ha,luas yang
masuk DAS ( Dasar aliran sungai) untuk pengelolaan yaitu 25.413 ha, dan persentase
luasnya yaitu 100%. Kecamatan kedua yaitu Karang Tinggi otal luas 13.804 ha,luas
yang masuk DAS ( Dasar aliran sungai) untuk pengelolaan yaitu 13.252 ha, dan
persentase luasnya yaitu 96%. Pada kecamatan ketiga yaitu Pondok Kelapa dengan total
luas 16.476 ha,luas yang masuk DAS ( Dasar aliran sungai) untuk pengelolaan yaitu
2.801 ha, dan persentase luasnya yaitu 17%. Dan kecamatan terakhr yaitu Talang
Empat dengan total luas 9.40 ha,luas yang masuk DAS ( Dasar aliran sungai) untuk
pengelolaan yaitu 4.795 ha, dan persentase luasnya yaitu 51%

Sedangkan di kota Bengkulu sendri mempunyai 3 pengelolaan irigasi yaitu


Gading Cempaka dengan total luas 2.395 ha,luas yang masuk DAS ( Dasar aliran
sungai) untuk pengelolaan yaitu 2.395ha, dan persentase luasnya yaitu 100%, Muara
Bangka Hulu dengan total luas 25.413 ha,luas yang masuk DAS ( Dasar aliran sungai)
untuk pengelolaan yaitu 2.387 , dan persentase luasnya yaitu 68% dan terakhir Teluk
Segara dengan total luas 1.673 ha,luas yang masuk DAS ( Dasar aliran sungai) untuk
pengelolaan yaitu 1.221ha, dan persentase luasnya yaitu 73%
Sehingga dari data diatas di provinsi Bengkulu mempunyai beragam dan berbeda
beda akan pengelolaan airnya. Baik kapupaten Bengkulu Tengah dan di kota Bengkulu
sendiri. Sehingga siap selalu di kelola oleh pemerintah
BAB IV

KESIMPULAN

Irigasi merupakan penggunaan air pada tanah untuk keperluan penyediaa cairan
yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman tanaman. Jaringan irigasi adalah saluran,
bangunan dan bangunan pelengkapnya yang merupakan satu kesatuan yang diperlukan
untuk penyediaan, pembagian, pemberian, penggunaan dan pembuangan air irigasi.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2006. Peraturan Pemerintah No.20 Tahun 2016 Tentang Irigasi.

Direktorat Jendral Pengairan, 1986. Standar Perencanaan Irigasi ( KP. 01-05).

Fuad Bastomi, 1999. Sistem Irigasi : Suatu Pengantar Pemahaman, Tugas


Kuliah Sistem Irigasi. Program Pascasarjana Program Studi Teknik Sipil UGM,
Yogyakarta.

Kartasapoetra, A.G., 1991, Teknologi Pengairan Pertanian Irigasi, Badan


Penerbit Bumi Aksara

Suyana, at al.1999. Evaluasi Sumbangan Hara dan Kualitas Air dari Irigasi
Bengawan Solo. Laporan Penelitian. Lembaga Penelitian Universitas Negeri Sebelas
Maret. Surakarta.

Wirawan. 1991. Pengembangan dan Pemanfaatan Lahan Sawah Irigasi, hal 141-
167. dalam E. Pasandaran (edt). Irigasi di Indonesia Strategi dan Pengembangan.
LP3ES. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai