Disusun oleh:
Nama : Leonardo Vigorous Silalahi
Npm : E1J018072
Shift : C1/ Kamis, 10:00 – 12:00
Prodi : Agroekoteknologi
Dosen Pembimbing : Dr. Ir.Sigit Sudjatmiko, M.Sc,
PENDAHULUAN
Air merupakan salah satu faktor penunjang kehidupan semua makhluk hidup,
termasuk tanaman. Tanaman membutuhkan air agar dapat tumbuh dan berproduksi
dengan baik. Air yang dibutuhkan tanaman berasal dari air hujan maupun air irigasi.
Kebutuhan tanaman akan air digunakan untuk mengganti air yang hilang akibat
penguapan, baik penguapan yang melalui permukaan tanaman maupun permukaan tanah
atau evapotranspirasi.
Kebutuhan air bagi kehidupan dibumi sangatlah penting, bukan untuk aktivitas
manusia melainkan proses pertumbuhan hewan dan tanaman, sehingga sangat
tergantung terhadap keberadaan air. Namun keberadaan air dari satu tempat dengan
tempat yang lain mempunyai perbedaan, karena proses siklus Hidrologi yang terjadi
pada air terbagi keberbagai daerah secara tidak merata menurut geografi maupun
musim.
Pengembangan dan pengelolaan system irigasi merupakan salah satu wujud dari
pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu, sesuai dengan amanat dalam UU No. 7 Tahun
2004 tentang Sember Daya Air. Peranan sector pertanian sangat strategis dalam
perekonomian nasional dan kegiatan pertanian tidak dapat terlepas dari air. Oleh sebab
itu, pengembangan dan pengelolaan system irigasi yang merupakan salah satu
komponen pendukung keberhasilan pengembangan pertanian mempunyai peran yang
sangat penting dan strategis.
Irigasi adalah usaha penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang pertanian
yang jenisnya meliputi irigasi air permukaan, irigasi air bawahtanah, irigasi pompa dan
irigasi rawa. Semua proses kehidupan dan kejadian di dalam tanah yang merupakan
tempat media pertumbuhan tanaman hanya dapat terjadi apabila ada air, baik bertindak
sebagai pelaku (subjek) atau air sebagai media (objek). Proses-proses utama yang
menciptakan kesuburan tanah atau sebaliknya yang mendorong degradasi tanah hanya
dapat berlangsung apabila terdapat kehadiran air. Oleh karena itu, tepat kalau dikatakan
air merupakan sumber kehidupan.
1.2 Tujuan
METODELOGI
2.1 Hasil
Adapun hasil yang kami peroleh untuk data desa pengelolaan irigasi di Provinsi
Bengkulu yaitu;
Note:
2.2. Pembahasan
Saluran irigasi teknis dibangun ditunjukkan dengan adanya sekat sebagai saluran
tempat mengalirnta air. Untuk mengatur volume dan kecepatan air, saluran harus dibagi-
bagi. Adanya kotoran dan sampah yang tertimbun juga dapat mengganggu aliran air.
Saluran air juga dapat membendung jika terjadi banjir sewaktu-waktu (Wirawan,1991).
Analisis kebutuhan air irigasi merupakan salah satu tahap penting yang
diperlukan dalam perencanaan dan pengelolaan sistern irigasi. Kebutuhan air tanaman
didefinisikan sebagai jumlah air yang dibutuhkan oleh tanaman pada suatu periode
untuk dapat tumbuh dan produksi secara normal. Kebutuhan air nyata untuk areal usaha
pertanian meliputi evapotranspirasi (ET), sejumlah air yang dibutuhkan untuk
pengoperasian secara khusus seperti penyiapan lahan dan penggantian air, serta
kehilangan selama pemakaian. (Sudjarwadi 1990).
Dari data pengelolaan irigasi Provinsi Bengkulu, yang diperoleh dari pencarian
google bahwasanya terdapat 2 Kecamatan yang kami survai untuk Total Luas ( ha)
,Luas yang masuk DAS ( ha), dan Persentase luas yang masuk DAS:
KESIMPULAN
Irigasi merupakan penggunaan air pada tanah untuk keperluan penyediaa cairan
yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman tanaman. Jaringan irigasi adalah saluran,
bangunan dan bangunan pelengkapnya yang merupakan satu kesatuan yang diperlukan
untuk penyediaan, pembagian, pemberian, penggunaan dan pembuangan air irigasi.
DAFTAR PUSTAKA
Suyana, at al.1999. Evaluasi Sumbangan Hara dan Kualitas Air dari Irigasi
Bengawan Solo. Laporan Penelitian. Lembaga Penelitian Universitas Negeri Sebelas
Maret. Surakarta.
Wirawan. 1991. Pengembangan dan Pemanfaatan Lahan Sawah Irigasi, hal 141-
167. dalam E. Pasandaran (edt). Irigasi di Indonesia Strategi dan Pengembangan.
LP3ES. Jakarta.