Anda di halaman 1dari 4

TUGAS INDIVIDU

1. Reaksi kimia dan Biokimia sebagian besar terjadi dalam larutan tanah, mengapa
demikian?
Jawaban :

Reaksi kimia dan biokimia terjadi dalam tanah disebabkan senyawa-senyawa dalam
larutan tanah terhidrolisis oleh air (larutan adalah campuran dari zat terlarut dengan
pelarut). Air tanah merupakan larutan air yang berada di dalam tanah. Fungsi air tanah
adalah sebagai medium reaksi kimia dalam tanah. Selain itu, air juga berperan dalam
penguraian senyawa-senyawa ion agar terurai menjadi unsur/senyawa yang lebih
sederhana untuk diserap oleh akar tanaman.
2. Bagaimana pengaruh larutan tanah terhadap sifat-sifat tanah?
Jawaban :
Larutan tanah berpengaruh terhadap sifat-sifat kimia tanah yang terdiri atas derajat
kemasaman (pH), kapasitas tukar kation (KTK), kejenuhan basa, dan unsur hara yang
terdapat pada tanah. Hal tersebut dikarenakan larutan tanah memiliki senyawa-senyawa
yang dapat mempengaruhi pH, KTK, kejenuhan basa, dan unsur hara jika senyawa
tersebut telah bereaksi dengan air.
3. Jelaskan kondisi syarat terjadinya kondisi kesetimbangan dalam larutan tanah!
Jawaban :
Bersumber pada reaksi kesetimbangan dalam ilmu kimia, kondisi kesetimbangan akan
terjadi saat reaktan dan produk memiliki konsentrasi atau potensial yang tidak
setimbang. Biasanya ditandai dengan derajat disosiasi yang berada pada rentang 0 < α
< 1. Berdasarkan nilai derajat disosiasi syarat terjadinya reaksi
kesetimbangan, zat terlarut pada suatu larutan tidak semuanya terurai dalam pelarut.

- Semua reaksi kimia & biokimia berlangsung di dalam larutan yang bersifat encer.

- Dalam setiap reaksi kimia bila dicapai kesetimbangan, maka hasil bagi antara
kepekatan dan hasil reaksi dengan kepekatan bahan-bahan yang bereaksi adalah tetap.

4. Jelaskan peran fraksi koloid tanah dalam reaksi tanah!


Jawaban :

Fraksi koloid tanah berperan dalam kinetika reaksi (laju reaksi). Hal tersebut
dikarenakan ukuran koloid tanah yang berada di kisaran 0,005 – 0,2 µm. Sehingga
fraksi koloid tanah walaupun volumenya kecil akan tetap memiliki luas permukaan
yang besar. Sesuai dengan postulat kinetika kimia mengenai faktor yang mempengaruhi
kinetika reaksi yang berbunyi “semakin luas permukaan bidang sentuh berbanding
lurus dengan laju reaksi”.
5. Jelaskan pembagian tipe mineral liat silikat!
Jawaban :
a. Berdasarkan Warna
MINERAL FERROMAGNESIUM, umumnya mempunyai warna gelap atau hitam dan
berat jenis yang besar (mineral silikat gelap). Contoh mineralnya adalah, Olivine,
Augitit, Hornblende, Biotite.

MINERAL NON-FERROMAGNESIUM, umumnya mempunyai warna terang dan


berat jenis yang kecil (mineral silikat terang). Contoh mineralnya, Muskovit, Feldspar,
Ortoklas, dan kuarsa.

6. Definisikan koloid organik tanah! Apa peran koloid tanah tersebut dalam sifat kimia
tanah!
Jawaban :
Koloid organik adalah humus. Perbedaan utama dari koloid organik (humus) dengan
koloid anorganik (liat) adalah bahwa koloid organik
(humus) terutama tersusun oleh C, H dan O sedangkan liat terutama tersusun oleh Al,
Si dan O. Humus bersifat amorf, mempunyai KTK yang lebih tinggi daripada mineral
liat (lebih tinggi dari montmorilonit), dan lebih mudah dihancurkan jika dibandingkan
dengan liat. Tanah yang mempunyai KTK (Kapasitas Tukar Kation) mampu menjerap
dan menyediakan unsur hara lebih baik dari pada dengan KTK rendah. Sumber muatan
negatif dari humus terutama adalah gugusan karboksil dan gugusan phenol. Muatan
dalam humus adalah muatan tergantung pH. Dalam keadaan masam, H+ dipegang kuat
dalam gugusan karboksil atau phenol, tetapi ikatan tersebut menjadi kurang kekuatan
bila pH menjadi lebih tinggi. Akibatnya disosiasi H+ meningkat dengan naiknya pH,
sehingga muatan negatif dalam koloid humus yang dihasilkan juga meningkat.
Berdasar atas kelarutannya dalam asam dan alkali, humus diperkirakan disusun oleh
tiga jenis bagian utama, yaitu asam fulvik, asam humik dan humin.
7. Terangkan bagaimana cara terbentuknya muatan negatif dan positif koloid anorganik
dan organik!
Jawaban :
Muatan negatif dan positif pada koloid anorganik terbentuk dari senyawa
pembentuk koloid sendiri. Biasanya senyawa anorganik membuat ikatan-
ikatan ion sehingga dapat membentuk muatan negatif dan positif saat
terurai. Sedangkan, untuk koloid organik biasanya terjadi karena adanya
hidrolisis yang menyebabkan rantai senyawa organik pada koloid terputus
sehingga memiliki muatan negatif dan postif (walau tidak senua senyawa
organik dapat menghasilkan muatan negatif dan positif jika terurai).
8. Terangkan apa yang dimaksud dengan istilah-istilah kisi (lattice), lembar (sheet),
lapisan (layer), ruang antar misel dari satuan koloid!
Jawaban :
 Kisi (lattice) : suatu jaringan tiga dimensi yang menggambarkan garis-garis
yang menghubungkan titik-titik yang merupakan pusat atom atau ion di dalam
suatukristal
 Lembar (sheet) : setiap satu lapisan tipis mineral liat dalam koloid.
 Lapisan (layer) : suatu susunan atau formasi mineral liat yang terbentuk
daribeberapa tingkat dan secara spesifik dapat dibedakan secara fisika, kimia,
danbiologisnya.
 Ruang antar misel : ruang antar butir koloidal yang diselimuti kullit hidrasi

Anda mungkin juga menyukai