Tugas Dasar Genetika / Resume Video

Resume video 1 ( Pembelahan mitosis sel tanaman lily )

Pertama-tama kromosom mengembun, lalu benang mitotic spindle melapisi sel yang
ada di bagian tengah. Pada transisi metaphase menuju anaphase kromatid dari setiap pasangan
kromosom tiba – tiba terpisah secara sinkron. Setelah kromosom terpisah, muncul membran
vesikel di tengah dan berdifusi satu sama lain untuk membentuk membran plasma baru yang
memisahkan dua sel anak, lalu kromosom akan di dekondensasi dalam inti sel yang baru.

Resume video 2 ( Pembentukan benang spindle pada sel manusia )

Mikrotubul meluas menuju setiap ujung yang berlawanan dan membentuk spindle pole
atau mitotic center. Benang mitosis memposisikan kromosom berjajar pada bagian tengah sel
(keping metafase). Pengaturan ini memastikan bahwa setiap sel anak menerima satu salinan
kromosom. Kromosom memendek berulang-ulang. Kedua kromatid dalam satu kromosom sering
disebut kromatid kakak beradik masih dihubungkan oleh satu sentromer dan terletak di bidang
ekuator sel.
Resume video 3 ( Pembelahan awal sel embrio dan pembentukan benang spindle pada
Drosophila )
Perkembangan dimulai segera setelah terjadi fertilisasi, yang terdiri dari dua periode.
Pertama, periode embrionik di dalam telur pada saat fertilisasi sampai pada saat larva muda
menetas dari telur dan ini terjadi dalam waktu kurang lebih 24 jam. Dan pada saat seperti ini,
larva tidak berhenti-berhenti untuk makan.Periode kedua adalah periode setelah menetas dari
telur dan disebut perkembangan postembrionik yang dibagi menjadi tiga tahap, yaitu larva, pupa,
dan imago ( fase seksual dengan perkembangan pada sayap ). Formasi lainnya pada
perkembangan secara seksual terjadi pada saat dewasa.
Pada proses pembelahan sel embrio, terungkap adanya pengurangan system pengendalian
pengendalian siklus sel dan penyederhanaan sampai dengan batas minimum yang masih
diperlukan untuk memenuhi syarat, yaitu harus ada
Resume animasi pembelahan meiosis
Pembelahan secara meiosis adalah pembelahan sel dimana setiap sel kromosomnya dibagi
menjadi dua. Pembelahan meiosis disebut juga dengan pembelahan reduksi, karena
menghasilkan sel anak yang mempunyai jumlah kromosom setengah dari kromosom sel
induknya. Terjadi pada alat reproduksi/gametogonium pada saat gametogenesisi (pembentukan
gamet). Dalam proses pembelahan meiosis, pembelahan terjadi dua kali secara berturut-turut
tanpa dselingi dengan interfase (fase intirahat).
Meiosis I terbagi empat (Profase I – Metafase I – Anafase I – Telofase I)
 1) Profase I
· Leptonema adalah benang-benang kromati menebal menjadi kromosom
· Zigonema adalah tiap kromosom homolog bergandengan, dan tiap pasang kromosom homolog
disebut dengan bivalen
· Pakinema adalah tiapa bagian dari kromosom homolog mengganda, tetapi masih dalah ikatan
1 sentromer sehingga membentuk tetrad
· Diplonema adalah kromatid dari tiap belahan kromosom memendek dan membesar, serta
tampak saling menjauhi tetapi tetap terikat bersama oleh kiasmata (terjadinya pindah silang
(crossing over)).
· Diakinesis adalah kromatid masih melanjutkan gerakan untuk salaing menjauhi dan mulai
bergerak kearah ujung-ujung kromosom, kemudian sentrososm membentuk 2 sentriol yang
masing-masing membentuk benang spindle atau benang gelondong pembelahan. Satu sentriol
bergerak kearah kutub yang berlawanan sendangkan yang satunya llagi tetap pada posisi semula.
Nukleoplasma (membran inti) dan nukleolus (anak inti) menghilang.
2) Metafase I
Setiap tedrad, berada pada bidang metaphase atau dataran metaphase.
3) Anafase I
Tiap-tiap tetrad memisahkan diri dari pasangannya, kemudian bergerak kearah kutub yang
berlawanan. Sentromer belum membelah.
4) Telofase I
Tiap-tiap tetrad makin mendekatai kutub, membran inti dan nukleoplasma muncul kembali,
terbentuknya bidang pembelahan pada bagia tengah sel, kromatid meregang dan membentuk
benang-benang kromatin, serta terbentuknya dua sel anak yang jumlah kromosonya sama dengan
jumlah kromosom induknya.
2. Meiosis II
1. Profase II
· Sentrosom membentuk 2 sentriol yang letaknya berlawanan ktub, yang dihubungkan oleh
benang spindle.
· Nukleoplasma dan nukleus hilang
· Kromatin berubah kromosom yang dijerat oleh benang spindle atau benang gelendong
2. Metafase II
· Kromosom berada pada bidang equator
· Kromatid bergandengan (berkelompok) dua-dua
 · Sentromer belum membelah
3. Anafase II
· Tiap-tiap tetrad memisahkan diri dari pasangannya, kemudian bergerak kearah kutub yang
berlawanan.
4. Telofase II
· Kromatid berkumpul pada kutub pembelahan, kemudian berubah menjadi kromatin
· Nukleoplasma dan nukleus terbentuk lagi
· Pada akhir pembelahan meiosis II, terbentuk empat sel yang masing-masing sel mengandung
separuh dari kromosom induknya.

Resume animasi crossing over

Crossing over selama meiosis memungkinkan terjadinya rekombinasi gen antara
kromosom homolog. Hal ini membuat keterpautan antara gen pada kromosom yang sama.
Crossing over sering terjadi selama profase 1 pada meiosis, Ketika kromosom homolog
berasosiasi satu sama lain dalam struktur yang disebut tetrad.
Pertimbangan ketika crossing over tidak terjadi kemungkinan pewarisan alel untuk dua
gen ada pada kromosom tertentu. Satu anggota dari setiap pasangan kromosom homolog berasal
dari satu parental, dan anggota lainnya berasal dari parental yang lain. Contohnya satu parental
kromosom memiliki alel A dan B, dimana yang lainnya memiliki alel a dan b.
Tanpa crossing over, setiap sel haploid yang diproduksi akan mewarisi kromosom dengan
kombinasi alel yang sama seperti pada salah satu kromosom parental. Dengan demikian
pengaturan gen yang terkait tidak berubah dalam hal ini.
Proses crossing over hanya antara dua kromatid individu, kemungkinan sel haploid
setelah meiosis menghasilkan empat kombinasi genetik yang berbeda. Dua akan berasal dari
kromatid yang tidak mengalami crossing over dan dengan demikian akan tetap memiliki
kombinasi alel induk, baik A dan B atau a dan b. Dua yang lain akan rekombinan dengan alel A
dan B atau a dan b, dengan demikian crossing over memungkinkan untuk terjadinya keterpautan
gen atau linked genes.