NIM : 1903155544
TUMBURAN II
(Latihan Mengidentifikasi Tumbuhan Menggunakan Kunci Identifikasi)
Tumbuhan 2 Bryum sp
Famili : Calymperaceae
Genus : Syrhropodon
Spesies : Syrrhopodon sp
Famili : Polypodiaceae
Genus : Polypodiodes
Famili : Gleicheniaceae
Famili : Adiantaceae
Genus : Taenitis
Habitat
Terestrial Terestrial Terestrial Epifit Terstrial Terestrial Epifit Terestrial
Habitus
Herba Herba Herba Pakis Pakis Semak Herba Pakis
Pertumbu
han Tidak
Tidak Ada Tidak Ada Menjalar Meramnbat Menjalar Tegak Merambat
rizhome Ada
Berkas
Pembulu Protonem Konsentris Konsentris Konsentrus Konsentris Konsentris
Protonema Protonema
h a Antikimbral Antikimbral Antikimbral Antikimbral Antikimbral
Tipe
Tidak
percaban Tidak dapat Tidak dapat
dapat dikotom dikotom dikotom dikotom dikotom
gan dibedakan dibedakan
dibedakan
Batang
Tipe
pertulan Melengku
Sejajar Sejajar Menggarpu menyirip menyrip menggarpu Sejajar
gan daun ng
Tipe
daun
monomorfi
bedasark Lembaran Spiral Spiral monomorfik Daun fertil monomorfik monomorfik
k
an
sporofit
2. Karakter kunci
K.2 Habitat
1.Terestrial
2. Epifit
K.3 Habitus
1. Herba
2. Pakis
3. Semak
K.5 Thalus/Kormus
1. Thalus
2. Kormus
K1 1 1 1 2 2 2 2 2
K2 1 1 1 2 1 1 2 1
K3 1 1 1 2 2 3 1 2
K4 1 1 1 2 3 2 4 3
K5 1 1 2 2 2 2 2 2
K6 1 1 1 2 2 2 2 2
K7 1 1 1 2 2 2 2 2
K8 4 1 1 2 3 3 2 1
K9 1 2 2 3 3 4 3 3
Marchantia sp 100%
Bryum
77,7% 100%
sp
Goniophlebiu
0% 0% 11,1% 100%
m percussum
Dicranopteris
11,1% 11,1% 22,22 % 66,6% 100%
linearsis
Taenitis
11,1% 11,1% 22,2% 55,5% 66,6% 100%
blachoides
Asplenium
11,1% 11,1% 22,2% 77,7% 55,5% 44,4% 100%
lngissium
Lycopodium
11,1% 22,2% 33,3% 66,6% 88,8% 55,5% 55,5% 100%
japonicum
5. Kunci Dikotom
1. a. Gametofit.......................................................................2
b. Sporofit..........................................................................4
2. a. Lembaran.......................................................................Marchantia sp
b. Spiral..............................................................................3
3. a. Thalus.............................................................................Bryum Sp
b. Kormus...........................................................................Syrrhopoden sp
5. a. Herba..............................................................................Asplenium longissimum
b. Pakis...............................................................................6
6. a. Menjalar.........................................................................Goniophlebium percussum
b. Merambat.......................................................................7
7. a. Sejajar.............................................................................Lycopodium Japonicum
b. Menyirip.........................................................................Dicranopteris linearsis
6. Pohon Fenetik
Marchantia sp
2a
Bryum sp
a b 3a
b Syrrhopodon sp
Taenitis blachnoides
4 a
b 5 a Asplenium Longissimum
b
b 6a Goniophlebium percussum
b 7 a Lycopodium japonicum
b Dicranopteris linearsis
TUMBUHAN LUMUT (BRYOPHYTA)
Spesies : Marchantia sp
Famili : Marchantiaceae
Ordo : Marchantiales
Gambar 2.
Gambar 2.
o Lumut hati/daun/tanduk*
o Sporofit : sporofit lumut tanduk terdiri
Dari kaki dan kapsul, tanpa seta
o Kelenjar minyak*
Sebagian Lumut tanduk
Bryum spmempunyai sel-sel yang
mengandung minyak, minyak itu
terdapat dalam bentuk yang spesifik
kumpulan tetes-tetes minyak aksiri
dalam bentuk demikian.
o Bentuk kapsul :berbentuk silindris
Memanjang seperti tanduk
Gamabar 1. Perawakan Tumbuhan
Gambar 2.
Catatan lain : Syrrhopodon sp Spesies lumut ini jarang hidup berkelompok dengan tumbuhan
lumut lannya. Bentuk gametofit berupa daun (menyerupai daun) yang tumbuh dengan lebat
dan berdempetan. Warna tumbuhan
Gambar 1. Perawakan daunnya hijau tua keputihan, sempit dan kurus, ujung daun runcing
dan tajam. Organ reproduksi berupa antheridium dan arkhegonium tidak ditemukan pada
spesies tumbuhan lumut ini. Bentuk sporofit tidak terlihat. Tumbuh epifit, berperawakan
acrocarpus, terlihat seperti rumput. pada umumnya ditemukan ditanah yang lembab dan
epifit. daerah yang banyak dinaungi oleh pohon-pohon dan rindang, kawasan hutan
TUMBUHAN PAKU (PTERIDOPHYTA)
Spesies : Goniophlebium percussum
Famili : Polypodiaceae
Ordo : Polypodiales
Catatan Lain : Goniophlebium percussum merupakan tumbuhan paku epifit yang ditemukan
menempel pada batang pohon yang ternaungi. Tumbuhan ini memiliki rhizoma
menjalar, panjang 13, stipe bulat, berwarna coklat dengan rachis hijau, panjangnya 40
cm. Tipe frond monomorfik, lamina bercabang 1-pinnate, lanceolate, 65 cm x 30 cm,
ujung acuminate. Pinna lanceolate, 18 cm x 3 cm, ujung acuminate, pangkal acute,
tepi serrate, pertulangan menggarpu. Sorus pada tumbuhan ini terletak di abaxial
daun, median di sisi costa, berbentuk bulat, tenggelam dalam lubang dan timbul pada
adaxial daun.
Goniophlebium percussum memiliki rhizoma menjalar panjang, bersisik. Frond pinnate,
lamina 38-200 cm x 18-45 cm, tangkai pinnapendek, acuminate, tepi rata, pertulangan
sederhana hingga menggarpu, sori median, tenggelam dalam lubang, spora berwarna
kuning.Tumbuhan paku ini dapat ditemukan epifit maupun tersetrial pada ketinggian 100
-1.200 m. Persebaran tumbuhan ini meliputi kawasan Sumatera, Kalimantan, Jawa, Maluku,
Filipina, Thailand, Malaysia, dan Australia Goniophlebiumk percussum memiliki kandungan
antiseptik sehingga tumbuhan ini memiliki potensi sebagai obat luka.
TUMBUHAN PAKU(PTERIDOPHYTA)
Spesies : Diacranopteris linearis
Famili : Gleicheniaceae
Ordo : Gleicheniales Gambar 1. Perawakan tumbuhan
Catatan lain : Habitat Jenis ini tumbuh teresterial di bawah naungan. Akar rizhoid berbentuk
se[erti Serabut Batang Pertumbuhan batangnya tegak, tinggi batang 20-30 cm,memeiliki
habitus perawakan semak, permukaan beralur. Daun : Warna hijau, merupakan daun
Gambar 1. Perawakan tumbuhan
majemuk, kedudukan daunnya berpasangan, jumlah daun 2-10 helai, jumlah anak daun 4-12
helai, bentuk anak daunnya linear, bentuk tepi anak daun agak berombak, permukaan
daunnya halus. Sorus : Letaknya di tepi daun, bentuk memanjang dan berwarna coklat.
TUMBUHAN PAKU (PTERIDOPHYTA)
Spesies : Asplenium longissimum
Famili : Aspleniaceae
Ordo : Polypodiales
Catatan lain : Asplenium longissium merupakan jenis paku epifit yang hidup diatas pohon-
pohon tua besar adapun Asplenium longissium yang berhabitat jenis terestrial yang yang
hidup di daerah yang ternaungi pada tanah yang lembap dan tidak tergenang. Hidup secara
berkelompok dan biasanya tumbuh bergabung dengan Asplenium nidus. Menurut Holtum
(1986). Tumbuhan paku ini memiliki batang yang pendek dan sporangium berupa garis-garis
pendek di sepanjang pertulangan daun. Asplenium longissimum memiliki akar serabut
berwarna coklat dengan ruas rimpang yang panjang. Batang berbentuk bulat, tegak, dan
berwarna hitam. Batang ditutupi oleh rambut-rambut halus berwarna coklat yang tersebar di
sepanjang batang. Tumbuhan paku ini memiliki daun berwama hijau tua dengan pina
tersusun rapat. Pina memiliki tangkai yang sangat pendek. Tepi pina bergerigi tumpul, ujung
meruncing, pangkal berlekuk dan costa nyata. Pina yang paling bawah berukuran lebih kecil
dibandingkan dengan yang berada di atasnya. Pina yang memiliki ukuran panjang terletak di
bagian tengah daun. Sporangium terletak pada bagian abaksial daun fertil, berwarna putih
membentuk garis-garis pendek mengikuti percabangan tulang daun. Jenis ini cukup
berpotensi untuk tanaman hias.
TUMBUHAN PAKU (PTERIDOPHYTA)
Spesies : Lycopodium japonicum
Famili : Licopodiaceae
Gambar 1. Perawakan Tumbuhan
Ordo : Lycopodinae
Catatan lain :
Lycopodium japonicum mempunyai habitat terestrial Berukuran kecil (isofil)
Berbentuk garis atau jarum dan permukaanya berjarum Tidak bertangkai (bertulaang satu)
atau mikrofil tak bercabang Tersusun secara spiral ataua karangan yang padat (tidak teratur)
Panjangnya hanya 2-10 mm, ada beberapa yang dapat mencapai 2-3 cm Sporofil terbentuk
pada bagian atas ( strobilus), berbentuk segi tiga sama sisi Mempumyai sporangium yang
agak pipih, berbentuk ginjal Sporangium terletak pada sisi atas daun dekat dengan
pangkalnya Dinding sporangium terdiri atas beberapa lapis, yakni lapisan dalam terdapat sel-
sel tapetum, yang karena isinya habis terpakai pada pembentukan spora lalu berkeriput Spora
tersususun atas tetradehingga waktu masak.Eksosporiumnya mempnyai rigi-rigi penebalan
yang berbentuk jala Spora bersifat isospora.Spora berkecambah dalam waktu 6 atau 7 tahun
dan menghasilkan badan yang terdiri atas 5 sel yang mendapat makanan dari cadangan di
dalam spora. Spora yang telah berkecambah dan menghasilkan badan yang terdiri atas 5 sel
akan mengalami waktu istirahat. Setelah itu jika dalam sel-selnya yang sebelah bawah
dimasuki hifa cendawan yang berkelakuan sebagai mikoriza maka akan terbentuklah
protalium.
Protalium hdup di dalam tanah, berbentuk seperti umbi kecil, keputih-putihan dan
bersifat saprofit. Bentuk protalium bermacam-macam, mempunyai rizoid-rizoid dan di
samping itu di dalam lapissan sel-sel di periferi terdapat cendawan yang seperti mikiriza
memainkan peranan penting dalam soal penyerapan zat-zat makanan. Baru sesudah 12-15
tahun, alat-alat kelaminnya menjadi masak, sehingga umur protalium itu dapat sampai 20
tahun. Jika protelium muncul di atas tanah, lalu membentuk kloroplas dan warnanya menjadi
hija