Si
Disusun Oleh:
PENDAHULUAN
Pengertian alel ganda adalah faktor yang memiliki lebih dari dua macam
alel, sekalipun tidak ada satu pun makhluk diploid yang mempunyai lebih dari
dua macam alel untuk tiap faktor. Sebab timbulnya alel ganda adalah peristiwa
mutasi gen. Stanfield (1983) mengatakan Karena suatu gen dapat berubah
menjadi bentuk-bentuk alternatif oleh proses mutasi, secara teoritis di dalam
suatu populasi mungkin dijumpai sejumlah besar alela (Corebima, 1997).
Alel merupakan bentuk alternatif sebuah gen yang terdapat pada lokus
(tempat tertentu). Individu dengan genotipe AA dikatakan mempunyai alel A.
sedang individu aa mempunyai alel a. Demikian pula individu Aa memiliki dua
macam alel. yaitu A dan a. Jadi, lokus A dapat ditempatioleh sepasang (dua
buah) alel, yaitu AA. Aa, atau aa, bergantung kepada genotipe individu yang
bersangkutan (Susanto, Agus Hery, 2011).
Pengaruh alel ganda dapat dilihat salah satu contohnya pada sistem
golongan darah ABO Darah terdiri dari dua komponen, yaitu: sel-sel (antara
lain eritrosit dan leukosit) dan cairan (plasma). Karl Landsteener dalam
penelitiannya menemukan adanya dua antibodi alamiah di dalam darah dan dua
antigen pada permukaan eritrosit. Inilah penyebab terjadinya penggumpalan
(beraglutinasi) sel-sel darah merah (eritrosit) dari beberapa individu apabila
bercampur dengan serum dari beberapa orang (Agus dkk, 2013).
Alel berasal dari kata “Allelon” yang berarti “bentuk lain”. Disebut juga
versi alternatif gen yang menjelaskan adanya variasi dan pewarisan suatu sifat.
Alel adalah gen-gen yang terletak pada lokus yang sama (bersesuaian) dalam
kromosom homolog. Bila dilihat dari pengaruh gen pada fenotipe, alel ialah
anggota dari sepasang gen yang memiliki pengaruh berlawanan. Jadi alel
adalah gen-gen yang terletak pada lokus yang sama dan memiliki pekerjaan
yang sama dan hampir sama (Khalifah Mustami. 2013).
Alel ganda adalah keadaan dimana sebuah gen memiliki lebih dari satu
alel (multiple alelism). Alel ganda terjadi karena gen mengalami beberapa kali
mutasi. Adanya alel ganda individu diploid tidak hanya memiliki tiga
kemungkinan genotip, tetapi kemungkinan genotipnya menjadi lebih dari 3.
Genotip individu tergantung dari seri dominansi dari perangkat alel. Beberapa
sifat yang ditentukan oleh alel ganda antara lain sifat golongan darah sistem
ABO dan tumbuhnya rambut pada segmen digitalis kedua dari jari tangan pada
manusia, sifat warna rambut pada kelinci dan sifat warna mata pada lalat
Drosophila melanogaster. (Widianti dkk, 2019).
Sebuah gen dapat memiliki lebih dari sebuah alel. Alel-alelnya disebut
alel ganda (multiple allele). Sedangkan peristiwa sebuah gen dapat mempunyai
lebih dari satu alel disebut multiple allelomorphy (Henuhili, 2003).
Alel ganda tidak dapat diamati genotipnya pada individu dengan sifat
diploid, tetapi dapat diamati dalam suatu populasi (Vikram, 2014).
Alel merupakan bentuk alternatif suatu gen yang terdapat pada lokus atau
tempat tertentu. Individu dengan genotipe AA dikatakan mempunyai alel A,
sedangkan individu aa mempunyai alel a. Demikian pula individu Aa memiliki
dua macam alel, yaitu A dan a. Jadi, lokus A dapat ditempati oleh sepasang atau
dua buah alel, yaitu AA, Aa dan aa. Namun sebenarnya lebih umum dijumpai
adalah bahwa pada suatu lokus tertentu, dimungkinkan munculnya lebih dari
hanya dua macam alel, sehingga lokus tersebut dikatakan memiliki sederetan
alel. Fenomena semacam ini disebut sebagai alel ganda (multiple alleles).
Pada manusia alel ganda antara lain terdapat pada golongan darah dan
rambut pada segmen digitalis tengah jari-jari tangah.
Golongan darah merupakan salah satu substansi genetik yang ada dalam
tubuh manusia. Masing-masing orang tua akan mewariskan salah satu alel
golongan darahnya kepada anak mereka. Ketika sejumlah gen asli mengalami
mutasi maka akan membentuk alel, jika mutasi berlangsung sekali maka
jumlah alel akan terbentuk berjumlah dua, namun apabila mutasi terjadi
berulang-ulang maka jumlah alel yang terbentuk lebih banyak sehingga disebut
dengan alel ganda. Sistem penggolongan darah juga berdasarkan pada
pembentukan alel ganda. (Hulse, 1963: Suryo, 1994).
Golongan Darah ABO pada manusia ditentukan oleh tiga alel pada satu
gen tungga: IA, IB dan Ii. Golongan darah seseorang (fenotip) mungkin salah
satu dari empat tipe: A, B, AB dan O. Huruf-huruf ini mengacu pada dua
karbohidrat -A dan B- yang bisa ditemukan dipermukaan sel darah merah. Sel
darah seseorg mungkin memiliki karbohidrat A (golongan darah A),
karbohidrat B (golongan darah B), keduanya (golongan darah AB), atau tidak
keduanya (golongan darah O) (Campbell. 2010).
Darah merupakan salah satu bagian penting dalam tubuh. Darah
dibedakan menjadi beberapa golongan yaitu A. B. O, dan AB. Secara
konvensional, mendeteksi golongan darah dengan cara meneteskan serum anti-
A dan serum anti-B ke darah yang akan dikenali kemudian melakukan
pengamatan langsung terhadap reaksi tetesan serum tersebut. (Fitriyadi. 2016)
a) Percobaan 1:
b) Percobaan 2:
4.1 Hasil
a) Percobaan 1:
Table 1.1 Hasil pengamatan tumbuhnya rambut pada ruas digitalis jari
tangan.
Hasil Kelompok
Hasil Pribadi
Alel Ganda
(Beri Tanda X) Jumlah Presentase
X (Semua anggota
H1 5 100%
kelompok).
H2
H3
H4
H5
b) Percobaan 2:
Gambar1.1 Hasil pengecekan gol. Darah setiap anggota kelompok.
Gol. darah
-
AB
Rh positif
X (Semua anggota
Rh negatif 5 100%
kelompok)
4.2 Pembahasan
Pada percobaan alel ganda ini yang diamati adalah ada tidaknya rambut
pada ruas digitalis jari tangan serta golongan darah pada masing-masing
anggota kelompok. Untuk anggota kelompok 3 berjumlah 5 orang anggota
kelompok. 4 diantaranya adalah perempuan dan 1 lainnya adalah laki-laki.
Golongan darah sistem ABO yang akan diuji kali ini, didasari pada
keberadaan antigen, yaitu antigen A dan antigen B di membran sel darah merah.
Golongan darah A mempunyai antigen A, golongan darah B mempunyai
antigen B, golongan darah AB mempunyai antigen A dan B, sedangkan
golongan darah O tidak mempunyai kedua antigen tersebut.
Darah yang diambil berasal dari kapiler pada bagian ujung jari manis
tangan. Sebelum darah diambil dengan menggunakan blood lancet, ujung jari
manis tangan dibersihkan dengan alcohol 70% agar terhindar dari kuman-
kuman yang dapat menyebabkan infeksi. Selanjutnya, darah yang keluar
diteteskan pada kertas golongan darah.
Masing-masing tetesan darah diberi serum anti A dan anti B serta serum
anti rhesus. Penentuan golongan darah dilakukan dengan melihat apakah
terjadi penggumpalan setelah mencampurkan darah dengan masing-masing
anti serum A dan B. Reaksi penggumpalan dapat terjadi akibat antigen darah
terhadap serum anti-A dan atau anti-B yang berasal dari masing-masing darah
B dan A. Serum anti-A yang diteteskan menandakan bahwa darah yang diuji
tersebut diberika antigen A dari golongan darah B. Sedangkan serum anti-B
yang diteteskan merupakan antigen B dari golongan darah A. Jika
pengumpalan darah ketika ditetesi serum anti-A, maka darah tersebut memiliki
anti-B pada darahnya. Sedangkan jika penggumpalan terjadi akibat ditetesi
serum anti-B, maka darah tersebut memiliki anti-B pada darahnya.
Bisa dilihat pada hasil gambar 1.1 dan table 1.2 bahwa darah Nuriman
memiliki golongan darah A dengan rhesus negatif (A+), yaitu ketika ditetesi
serum anti-A dan anti rhesus terjadi suatu penggumpalan. Itu menandakan
bahwa darah dari Saudara Nuriman hanya memiliki anti B namun tidak
memiliki anti A sehingga darah nuriman yang ditetesi anti A akan menggumpal.
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka dapat diperoleh
kesimpulan dari paraktikumalel ganda, yaitu sebagai berikut:
a) Sifat rambut pada segmen digitalis kedua jari tangan serta golongan darah
ini ditentukan oleh seri alel ganda.
b) Formulasi rambut pada segmen digitalis kedua jari tangan adalah H1>
H2> H3> H4> H5.
f) Dan golongan darah untuk kelompok 3 (tiga) terdiri dari golongan darah
A, golongan darah B, golongan darah O dan semuanya memiliki rheseu
negatif.
5.2 Saran
a) Praktikan menjadi lebih paham terkait praktikum ini melalui arahan asisten
dosen sehingga pada saat praktikum tidak terjadi kesalahan.
c) Berharap sekali kepada rekan praktikum untuk memahami apa yang telah
kita lakukan di dalam praktikum agar memudahkan kita juga nantinya.
d) Dan juga laporan yang saya buat ini mungkin masih banyak kesalahan
maupun kekeliruan dalam penulisan, saya mohon bantuannya untuk kritik
dan sarannya.
DAFTAR PUSTAKA
Kimball, J.W., dkk. (1983). Biologi Jilid 1 Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.
Campbell, N.A, dkk. (2010). Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Zhang, C., Li, Y., & Wan, L. (2015). Blood Group AB Is Protective Factor for
Gestational Diabetes Mellitus: A Prospective Populationbased Study in
Tianjin, China. Diabetes/Metabolism Research and Reviews. 31(6):
627–637.