Disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas individu pada mata kuliah “Nazhariyah al-Adab”
yang diampu oleh:
Rizqi Handayani, M.A
Disusun oleh :
Andraella Nisrina Hakim (11170210000028)
Jakarta
2018
A. PENDAHULUAN
A. 1. LATAR BELAKANG
Sastra (Al-Adab) memiliki pokok-pokok pembahasan, yakni : sejarah sastra (tarikh al-
adab), teori sastra (nazhariyah al-adab), dan kritik sastra (naqd al-adab). Khusus dalam mata
kuliah nazhariyah al-adab ini, terdapat materi perkuliahan ke-5 yang membahas mengenai
drama/masrahiyyah. Drama dalam sastra memiliki indikator-indikator pembelajaran, yakni
yang berisi : definisi drama, macam-macam drama, unsur-unsur drama, karakteristik drama.
Maka dalam resume kali ini yang memiliki topik pembahasan “drama/masrahiyyah”, saya
akan memberikan beberapa penjelasan lebih mendalam mengenai indikator-indikator
pembelajaran tersebut dari beberapa referensi yang saya dapat dan pahami dan semoga
dapat memberi ataupun menambah pemahaman pembaca.
Terima kasih.
A. 2. RUMUSAN MASALAH
a. Apa yang dimaksud dengan drama/masrahiyyah?
b. Apa sajakah macam-macam drama/masrahiyyah?
c. Apa sajakah unsur-unsur drama/masrahiyyah?
B. PEMBAHASAN
DRAMA/MASRAHIYYAH )(المسرحية
Drama berasal dari bahasa Yunani yaitu Draomai artinya berbuat atau melakukan
tindakan atau aksi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia drama diartikan
sebagai sebuah komposisi syair atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan
kehidupan dan watak melalui tingkah laku (akting) atau dialog yang dipentaskan.
Pengertian drama menurut Tjahyono drama sebagai salah satu bentuk seni yang
berusaha mengungkapkan perihal kehidupan manusia melalui gerak atau aksi dan
percakapan atau dialog.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa drama merupakan seni peran
yang menggambarkan sebuah kejadian dan watak yang menggambarkan kehidupan
manusia dengan tujuan untuk mengungkapkan perilah kehidupan melalui adegan dan
dialog.
Jenis drama berdasarkan lakonan terbagi menjadi sembilan yaitu tragedi, komedi,
tragekomedi, opera, melodrama, farce, tablo, sendratari, dan kolosal.
1. Tragedi
Drama tragedi adalah drama yang bercerita tentang kesedihan dari tokoh
protagonis dalam drama. Drama ini dibuat dengan akhir yang tragis.
2. Komedi
3. Tragekomedi
Tragekomedi merupakan jenis drama yang menggabungkan drama tragedi dan
drama komedi. Beberapa bagian bercerita tentang kesedihan pada bagian lainnya
menampilkan tingkah atau kejadian lucu dari pelakon. Biasanya hal-hal lucu
dilakukan oleh peran pembantu dalam adegan.
4. Opera
Opera merupakan jenis drama yang dilakonkan dalam bentuk nyanyian yang
diiringi musik. Jadi, dialog-dilaog dalam drama disampaikan dengan cara
bernyanyi.
5. Melodrama
Melodrama hampir sama dengan opera, lakon dan dialognya diiringi dengan
musik. Hanya saja dalam melodrama penyampaian dialog dilakukan dengan cara
dialog biasa, tidak bernyanyi.
6. Farce
7. Tablo
Tablo merupakan jenis drama yang mirip pantomin, hanya saja dalam drama ini
dimainkan beberapa orang yang hanya mengandalkan kemampuan gerak gerik,
tanpa suara. Jadi pesan yang disampaikan hanya dilihat dari adegan dan kejadian
dari rentetan cerita berdasarkan tingkah laku pemainnya.
8. Sendratari
9. Kolosal
1. Drama Panggung
2. Drama Radio
Drama radio adalah drama yang disajikan dengan menggunakan drama radio.
Penyajian drama kepada pemirsa hanya menggunakan media suara. Jadi, tuntutan
pementasan ini hanya pada kemampuan dialog para tokoh (pemeran) dan juga
3. Drama Televisi
Drama televisi adalah yang dipertontonkan melalui televisi. Drama ini sedikit
lebih mudah karena setiap adegan bisa dilakukan pengulangan jika terjadi
kesalahan sebelum ditayangkan di televisi. Contoh drama televisi adalah sinetron
dan FTV.
4. Drama Film
Drama film adalah jenis drama yang hampir sama dengan drama televisi, hanya
saja dalam pembuatannya lebih spektakuler daripada drama televisi. Penyajian
drama film biasanya diputar pada bioskop terlebih dahulu sebelum ditayangkan di
televisi.
5. Drama Wayang
Drama wayang adalah drama yang menggunakan wayang sebagai pelakon dari
setiap adegan. Drama ini menuntut kemampuan memainkan wayang dan juga
narasi dan dialog tokoh pada pementasan.
6. Drama Boneka
Drama boneka memiliki kesamaan dengan wayang, hanya saja yang digunakan
sebagai pelakon adalah boneka.
1. Drama Tradisional
2. Drama Modern
Unsur-unsur drama terbagi menjadi dua yaitu unsur intrinsik dan unsur
ekstrinsik.
1. Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun drama dari dalam. Unsur
intrinsik drama adalah sebagai berikut:
1. Tema
2. Alur
3. Latar
4. Tokoh dan penokohan
5. Amanat
2. Unsur Ekstrinsik
Unsur ekstrinsik adalah unsur yang berasal dari luar struktur drama dan
merupakan pendukung dari jalannya drama tersebut. Unsur ekstrinsik drama
adalah sebagai berikut:
1. Pimpinan produksi
2. Sutradara
3. Tim Kreatif
4. Penata rias
Kesimpulan yang saya dapatkan dalam paparan resume ini ialah dalam kajian puisi
terdapat banyak pendapat-pendapat terkait bagaimana suatu karya sastra dapat disebut
sebagai prosa atau tidak.
Dari paparan penjelasan diatas dapat kita simpulkan bahwa drama memiliki batasan-
batasan dan batasan-batasan tersebut dapat kita lihat dari unsur didalamnya. Oleh karena
itu, unsur dalam drama sangat menentukan prosa itu sendiri.
Dalam drama pun juga memiliki ciri khas nya masing-masing, antara lain mengenai
definisi drama, jenis-jenis/genre drama.
Semoga dari paparan resume yang sudah saya susun ini, pembaca dapat memahami apa
yang dimaksud dengan drama, dengan mengetahui unsur dan yang ada didalamnya, serta
mengetahui dan memahami ciri-ciri dan karakteristik yang telah saya paparkan dari berbagai
sumber, sehingga dapat dijadikan referensi maupun pemahaman bagi pembaca.
Demikian resume yang telah saya paparkan kali ini. Mohon maaf sebesar-besarnya jika
ada kekurangan dalam resume ini, baik dalam segi sistematika, diksi, dan sebagainya.
Terima kasih
Kamil, Sukron. 2009. Teori Kritik Sastra Arab: Klasik dan Modern. Jakarta: Rajawali Pers.