Anda di halaman 1dari 18

ngfgfnbf

4. Presentasi esai oleh finalis


Metode presentasi kemungkinan akan dilakukan secara daring (online) tetapi bisa dilakukan
presentasi tatap muka (offline) apabila keadaan membaik.

D. PENGIRIMAN BERKAS

1. File esai dikirimkan dalam bentuk PDF dengan format nama file :
ESAIMABA2020_Nama_Jurusan_Judul Esai.
2. Link postingan twibbon di Instagram. Instagram jangan diprivate dan tag akun @bokstunsri dan
@pk2ftunsri2020. Postingan twibbon di instagram harus menggunakan caption serta hashtag :

Ketika saya melangkah menjadi seorang engineer, saya mempelajari satu hal ; jika bermimpi, maka
bermimpilah yang tinggi. Sebab semakin tinggi impian kita, tentunya akan diiringi dengan totalitas
keyakinan yang akan membuat kita percaya bahwa kita dilahirkan untuk melakukan hal-hal besar.

Saya (Nama) dari (Jurusan) siap membuktikan totalitas saya dengan mengikuti Lomba Esai Mahasiswa
Baru Fakultas Teknik 2020 Universitas Sriwijaya yang bertemakan “Peran Mahasiswa dalam Kegiatan
New Normal dan Pemulihan Pasca Pandemi COVID-19”.

#lombaesaimaba2020

#Anteks2020

#salamcendekia

3. Esai dan link twibbon dikirimkan sesuai dengan jurusan ke alamat email :

Teknik Sipil : essaymabats2020@gmail.com


Teknik Pertambangan : essaymabatp2020@gmail.com
Teknik Kimia : essaymabatk2020@gmail.com
Teknik Elektro : essaymabate2020@gmail.com
Teknik Mesin : essaymabatm2020@gmail.com
Teknik Arsitektur : essaymabata2020@gmail.com
Teknik Geologi : essaymabatg2020@gmail.com

4. Pengiriman melalui email menggunakan subjek : ESAIMABA2020_Nama_Jurusan_Judul Esai


r
5. Peserta wajib mengirimkan pesan konfirmasi dalam waktu 1x24 jam setelah pengiriman file dengan
format ESAIMABA2020_Nama_Jurusan_Judul Esai via aplikasi Whatsapp ke :
a. M. Andra Agustian Putra : 089502206964
b. Alya Aprian : 081949422792

E. SISTEMATIKA PENULISAN

1. Sifat Tulisan
a. Esai dapat mempresentasikan gagasan yang inovatif , kreatif , dan solutif.
b. Esai bersifat orisinil dan belum pernah diikutsertakan dan menjadi juara di ajang kompetisi serupa
atau tidak sedang diikutkan dalam lomba lainnya.
c. Esai bersifat objektif , tidak mengandung unsur SARA , dan didukung oleh fakta yang aktual.
d. Penulisan dilakukan secara sistematis dan logis dengan penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan
benar sesuai PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia).
2. Pedoman Penulisan
a. Naskah ditulis minimal 500 kata.
b. Judul diketik dengan huruf kapital
c. Naskah diketik di kertas A4, font Times New Roman 12, spasi 1,5. Margin 4 cm kiri, 3 cm kanan 3
cm bawah, dan 3 cm atas, rata kanan kiri.
d. Naskah esai terdiri atas halaman judul, isi naskah, daftar pustaka, lampiran (jika perlu).
e. Cover dan lampiran tidak diberi nomor halaman.
f. Penomoran halaman isi menggunakan angka (1, 2, dan seterusnya).
g. Nomor halaman ditulis pada bagian tengah bawah.

F. SISTEMATIKA PENILAIAN

1. Kelengkapan berkas
2. Penilaian naskah esai.
3. Penilaian dilakukan oleh Tim Juri yang ditetapkan oleh panitia Esai Mahasiswa Baru Fakultas
Teknik UNSRI 2020
4. Naskah yang diterima sesuai dengan batas waktu yang ditentukan akan diseleksi dan dipilih 3 esai
terbaik dari setiap jurusan dengan nilai akumulasi tertinggi juri.
5. Jika terjadi tindak kecurangan seperti plagiat karya , dan lain-lain akan dikenai sanksi berupa
pengurangan nilai ataupun diskualifikasi tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada peserta. Peserta
esai 3 terbaik setiap jurusan akan melakukan presentasi.
6. Pemenang diambil 3 besar setelah penilaian presentasi dari seluruh jurusan.
7. Keputusan juri mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
8. Naskah esai yang dikirim menjadi hak panitia. Panitia berhak mempublikasikan esai peserta dengan
tetap mencantumkan nama penulis.

G. STRUKTUR ESAI
1. Pendahuluan

Di dalam pendahuluan, kita dapat mengungkapkan topik atau tema yang akan dibahas dalam
keseluruhan esai. Unsur-unsur yang ada di dalam pendahuluan adalah latar belakang dan pendapat pribadi
penulis mengenai tema yang akan dibahas secara lebih jelas dan detil pada bagian selanjutnya. Pendahuluan
menjadi pengantar pembaca untuk memahami topik yang akan dibahas sehingga pembaca lebih mudah
menelaah isi esai.

2. Isi/Pembahasan

Isi atau pembahasan adalah bagian dari esai yang menjelaskan tema/topik tulisan secara lebih detail.
Di dalam isi, penulis menjabarkan pendapatnya secara kronologis atau urut sesuai dengan ide yang disusun
dalam kerangka sehingga essai menjadi koheren.

3. Kesimpulan/Penutup

Kesimpulan adalah bagian terakhir dalam esai. Bagian ini berisi kalimat yang merangkum atau
menyimpulkan apa yang sudah disampaikan di pendahuluan dan pembahasan. Kesimpulan tidak boleh
melebar ke topik lain.
H. BOBOT PENILAIAN NASKAH

Bagian Bobot Penilaian

Gagasan (orisinal, inovatif, dan aplikatif) : 15

Penyajian gagasan yang relative baru dan kekinian

Kesesuaian isi dengan tema : 15

Topik sesuai dengan tema esai yang ditentukan.

Format penulisan : 10

Mencakup ukuran kertas, tata letak,ketepatan format, dan kesalahan


penulisan

Tata Bahasa Indonesia yang sesuai : 10

Meliputi penggunaan ejaan yang baik dan benar serta sistematika


penulisan

Ketajaman analisis permasalahan : 25

Kemampuan menganalisa permasalahan dan solusinya

Argumentasi yang kuat dan memiliki dasar : 25

Revalasi data dan informasi yang diacu dengan uraian tulisan

TOTAL 100
Lampiran I :

FORMAT HALAMAN JUDUL LOMBA ESAI (ukuran A4)

LOMBA ESAI MAHASISWA BARU FAKULTAS TEKNIK 2020

KOMUNITAS SAINS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA

JUDUL ESAI

………………………………………………………….

Diusulkan oleh:

……………..….( Nama )

………………..( NIM)

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

INDRALAYA

2020
Lampiran II :

Berikut adalah contoh esai :

PENGEMBANGAN KOMPETENSI MAHASISWA TEKNIK ELEKTRO YANG SESUAI


DENGAN KEBUTUHAN INDUSTRI 4.0 DALAM UPAYA MEMANFAATKAN BONUS
DEMOGRAFI INDONESIA

Oleh : Yehezkiel Hendro Christomo

Pada tahun 2020-2030, Indonesia akan menghadapi suatu kondisi yang disebut sebagai bonus demografi.
Bappenas merumuskan bonus demografi sebagai kondisi di mana jumlah penduduk usia produktif (berusia 15-64
tahun) lebih besar dibandingkan penduduk usia tidak produktif. Bonus demografi adalah sebuah situasi langka
dan krusial bagi masa depan suatu negara. Bonus demografi bisa memberikan sejumlah manfaat, baik
memajukan perekonomian, peningkatan kesejahteraan penduduk, hingga pembangunan yang masif. Sebaliknya,
bonus demografi bisa memicu dampak negatif, termasuk peningkatan pengangguran yang bisa berdampak pada
krisis perekonomian maupun sosial. LIPI pernah merilis 4 syarat bonus demografi membangun negara; dua di
antaranya yakni sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan dapat terserap di pasar kerja. Tak bisa
dipungkiri, sektor industri kini memegang porsi perekonomian serta lapangan kerja terbesar. Sektor inilah yang
perlu dioptimalkan SDM-nya demi memanfaatkan bonus demografi. Berbicara soal SDM pada saat bonus
demografi, Surya Chandra, anggota komisi IX DPR dalam pemaparannya menyebutkan bahwa 70% dari
penduduk Indonesia pada tahun 2020-2030 berada pada usia produktif. Dari 70% jumlah penduduk itu, ada
representasi besar dari para remaja yang sekarang masih mengenyam bangku pendidikan, termasuk perkuliahan.
Dalam dunia industri yang makin maju sekarang ini, salah satu latar belakang pendidikan yang paling banyak
dibutuhkan adalah sarjana teknik. Terlebih dengan dicanangkannya Revolusi Industri 4.0, perhatian akan tertuju
pada SDM dengan latar belakang pendidikan dengan gelar sarjana teknik elektro. Lulusan ataupun mahasiswa
teknik elektro sering diasosiasikan khalayak dengan kelistrikan, robotika, atau teknologi informasi. Gambaran
sederhana tersebut bisa menjelaskan betapa pentingnya mahasiswa teknik elektro saat ini dalam Industri 4.0,
yang sudah dipastikan menjadi tumpuan perekonomian pada masa bonus demografi kelak. Diperlukan lulusan
teknik elektro yang benar-benar kompeten, bermutu, dan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja di masa depan,
khususnya pada saat bonus demografi. Untuk menghasilkan lulusan yang demikian, peran dan upaya tidak hanya
berasal dari pemerintah ataupun pihak kampus, tetapi juga mahasiswa sendiri. Mahasiswa teknik elektro perlu
memiliki dan mengembangkan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan Industri 4.0 demi terwujudnya
manfaat dari bonus demografi Indonesia pada tahun 2020-2030.
Revolusi Industri 4.0 adalah istilah yang diperkenalkan oleh para ahli asal Jerman dalam sebuah
pameran di Hamburg, Jerman, pada tahun 2011, dengan merujuk pada empat tahapan revolusi dalam dunia
industri. Perubahan besar dalam revolusi industri 4.0 adalah penerapan konsep otomatisasi yang dilakukan oleh
mesin tanpa memerlukan tenaga manusia dalam pengaplikasiannya. Hal tersebut merupakan hal vital yang
dibutuhkan oleh para pelaku industri demi efisiensi waktu, tenaga kerja, dan biaya. Revolusi Industri 4.0
ditandai banyaknya inovasi baru di Industri 4.0, di antaranya Internet of Things (IoT), Big Data (berdasarkan
cloud computing), percetakan 3D, Artifical Intelligence (AI), kendaraan tanpa pengemudi, rekayasa genetika,
robot dan mesin pintar. Dari inovasi tersebut, dua inovasi yakni Internet of Things dan Big Data bisa dibilang
menjadi urat nadi Industri 4.0

Industri 4.0 menghasilkan "pabrik cerdas". Di dalam pabrik cerdas berstruktur modular, sistem siber-
fisik mengawasi proses fisik, menciptakan salinan dunia fisik secara virtual, dan membuat keputusan yang tidak
terpusat. Lewat Internet of Things (IoT), sistem siber-fisik berkomunikasi dan bekerja sama dengan satu sama
lain dan manusia secara bersamaan. Lewat cloud computing, layanan internal dan lintas organisasi disediakan
dan dimanfaatkan oleh berbagai pihak di dalam rantai nilai.

Konsep industri 4.0 yang dianalogikan sebagai pabrik cerdas ini bukan berarti mengeliminasi peran
manusia dalam produksi, tetapi justru meningkatkan peran manusia dalam hal riset, perancangan,
pengaplikasian, maupun perawatan teknologi yang digunakan. Persaingan industri juga akan muncul dari
teknologi yang digunakan dalam produksi, efisiensi yang dihasilkan, serta presisi dan mutu dari hasil produksi.
Akan muncul berbagai inovasi yang sejalan dengan konsep otomatisasi dalam industri 4.0, dan dibarengi
dengan tukar gagasan, ide, konsep, atau teknologi demi kemajuan perekonomian.

Karakteristik industri 4.0 mau tidak mau memberikan tantangan baru bagi SDM di masa mendatang agar
memiliki kompetensi yang memadai dan sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, penggunaan inovasi teknologi 4.0
secara masif mau tidak mau memerlukan banyak SDM yang kompeten di bidang teknologi informatika.
Otomatisasi produksi dengan penggunaan robot akhirnya memerlukan SDM yang kompeten di bidang
instrumentasi ataupun elektronika. Industri yang sepenuhnya menggunakan mesin bertenaga listrik memerlukan
mereka yang kompeten di bidang permesinan ataupun kelistrikan. Penggunaan sistem siber-fisik dalam
produksi akan memerlukan SDM yang kompeten di bidang kendali. Masih banyak lagi kompetensi yang
dibutuhkan oleh industri di masa depan pada saat terjadi bonus demografi yang bila tidak terpenuhi bisa
berdampak pada jalannya perekonomian negara maupun bermanfaat atau tidaknya bonus demografi. Hal ini
mempertegas pentingnya penyediaan SDM berkompeten dan dapat terserap di dunia kerja melalui berbagai
cara, yang bila berkaitan dengan Industri 4.0 termasuk melalui perkuliahan bagi mahasiswa teknik, termasuk
teknik elektro.
Mahasiswa Teknik Elektro secara umum mempelajari aplikasi dan pemanfaatan listrik dalam
kehidupan sehari-hari, serta teknologi yang terkait. Cakupan teknik elektro sangat luas, mulai dari sumber
pembangkit tenaga listrik, sistem jaringan distribusi, sampai pada pemanfaatannya oleh pengguna akhir.
Teknik Elektro pun dipecah menjadi beberapa konsentrasi, seperti teknik elektronika, teknik listrik, teknik
instrumentasi, sampai teknik komputer dan telekomunikasi. Hal-hal yang dipelajari para mahasiswa jurusan
teknik elektro ini sangat dibutuhkan dalam dunia kerja pada era Industri 4.0. Kondisi ini secara tidak langsung
membuat para mahasiswa maupun lulusan teknik elektro seakan dapat barisan terdepan dalam mengisi posisi
kerja dalam Industri 4.0. Bagaimana tidak, segala hal yang dipelajari dalam perkuliahan mereka menjadi
modal yang sangat berguna dan sangat dibutuhkan dalam dunia kerja pada masa bonus demografi kelak.

Untuk menyiasati hal itu, banyak universitas yang mulai ikut membuka jurusan teknik elektro dengan
berbagai peminatan. Seiring berjalannya waktu, bertambah pula opsi peminatan bagi mahasiswa teknik
elektro, selaras dengan Revolusi Industri 4.0 yang terus berlanjut.. Workshop juga digalangkan antar sesama
akademisi untuk mempersiapkan kampus dalam menyediakan lulusan yang kelak siap bersaing dan siap
bekerja dalam Industri 4.0. Namun, pihak kampus tidak boleh berpuas diri. Mereka harus terus mempersiapkan
mahasiswa maupun saranaprasarananya yang sekiranya menunjang perkuliahan mahasiswa teknik elektro
dalam membangun kompetensi dalam dunia kerja. Ambil contoh, Institut Teknologi Bandung yang sudah
merencanakan pembangunan laboratorium IoT (Internet of Things) demi menghadapi Revolusi industri 4.0.

Seiring dengan upaya pihak kampus untuk mendukung pengembangan kompetensi khususnya yang
berkaitan dengan Industri 4.0, maka mahasiswa teknik elektro juga harus terus mengasah kemampuannya
dalam bidang kompetensi yang dibutuhkan. Hal yang perlu ditegaskan di sini adalah kesadaran para
mahasiswa. Mahasiswa harus sadar akan dunia kerja di masa depan, khususnya pada saat bonus demografi dan
mengambil inisiatif serta motivasi untuk terus belajar dan berlatih. Paling tidak, mahasiswa teknik elektro
menguasai bidang-bidang dasar yang dibutuhkan, baru kemudian menguasai bidang-bidang peminatannya.
Mahasiswa harus bisa mengenali diri dan mengeksplorasi minatnya dalam perkuliahan, sehingga bisa
menentukan bidang peminatan dalam jurusan teknik elektro.

Sebaliknya, pihak kampus --pihak rektorat, dekanat, atau dosen-dosen prodi-- juga harus memotivasi
dan mendukung mahasiswa untuk belajar dan berlatih hingga menguasai kompetensi mahasiswa teknik elektro
yang diperlukan dalam Industri 4.0. Bentuk dukungan tersebut termasuk memberikan ruang bagi minat-minat
mahasiswa di bidang teknik elektro yang belum tersedia. Sekarang ini, masih banyak bidang
peminatan/konsentrasi mahasiswa teknik elektro yang sesungguhnya cukup relevan dengan industri 4.0,
namun belum tersedia di universitas bersangkutan. Di Jurusan Teknik Elektro Unsri saja, baru ada tiga bidang
konsentrasi, yakni teknik tenaga listrik, teknik kendali dan komputer, dan teknik telekomunikasi dan
informasi. Perlu ada terobosan untuk membuka bidang konsentrasi baru layaknya banyak universitas lain
seperti elektronika, pengolahan isyarat, atau biomedika. Sehingga, akan ada lebih banyak lulusan teknik elek-
tro dengan beragam variasi kemampuan dan kompetensi yang dapat lebih terserap dalam dunia kerja pada
masa bonus demografi yang lebih spesifik.

Ibarat sebuah koin, bonus demografi bisa menyajikan sisi positif maupun negatif, tergantung
kesiapan SDM Indonesia. Industri 4.0 bisa dibilang adalah penentu dari bermanfaat atau tidaknya bonus
demografi di Indonesia, mengingat Industri 4.0 inilah yang akan menjadi penggerak terbesar perekonomian
kita. Berkaca pada keempat syarat yang diajukan LIPI, sumber daya manusia Indonesia memang sudah
seharusnya mempunyai kemampuan yang setidaknya sesuai dengan kebutuhan. Mahasiswa teknik elektro,
yang selama perkuliahannya banyak mempelajari kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan dalam dunia
Industri 4.0 harus memperdalam serta menguasai bidang keahlian tersebut. Perlu ada kesadaran pada
mahasiswa masing-masing agar mengetahui dan mendorong minat pada kompetensi-kompetensi yang dapat
dipelajari dalam perkuliahan. Dengan terus melatih diri dan memperbanyak ilmu, kelak lulusan teknik
elektro akan menjadi SDM dengan kemampuan serta kompetensi yang amat berkualitas dan bisa terserap
dalam dunia kerja dalam Revolusi Industri 4.0, sekaligus salah satu penentu kesiapan Indonesia dalam
menghadapi bonus demografi.
DAFTAR PUSTAKA

Baenanda, Listhari. 2019. “Mengenal Lebih Jauh Revolusi Industri 4.0” (daring).
http://binus.ac.id/knowledge/2019/05/mengenal-lebih-jauh-revolusiindustri-4-0. Diakses pada 29 Juli
2019.

Nugroho, Wisnu Sri. 2017. “8 Mata Kuliah dasar Teknik Elektro yang Wajib Dikuasai” (daring).
https://catatanwsn.wordpress.com/2017/06/15/8mata-kuliah-dasar-teknik-elektro-yang-wajib-dikuasai/.
Diakses pada 29 Juli 2019.

Rosari, Andini. 2017. “Bonus Demografi dan Dampak Terhadap Indonesia”


(daring)._https://www.kompasiana.com/andhinirosari/5a2e2c4acf01b4 574160ed32/bonus-demografi-
dan-dampakterhadapindonesia?page=all. Diakses pada 21 Juli 2019.

http://elektro.ft.unsri.ac.id/index.php/category/major/ (Diakses pada 30 Juli 2019)

https://id.wikipedia.org/wiki/Industri_4.0 (Diakses pada 29 Juli 2019)

http://lipi.go.id/berita/empat-syarat-peluang-bonus-demografi-memajukanbangsa-indonesia/8320 (Diakses
pada 21 Juli 2019.)

https://stei.itb.ac.id/id/blog/2018/12/12/internet-of-things-sebagai-peluang-dantantangan-di-era-industry-4-0/
(Diakses pada 30 Juli 2019)

https://www.bappenas.go.id/index.php/download_file/view/26355/8804/ (Diakses pada 21 Juli 2019)

https://www.youthmanual.com/cari-jurusan/teknik/teknik-elektro (Diakses pada 29 Juli 2019)


ALAM

LINE

FACE

INST

Conta

a.
b.
Link Twibbon :
http://

Anda mungkin juga menyukai