Makalah Kimia - Riyos Dinanto - 03051282025024 - Kelas B Indralaya Revisi
Makalah Kimia - Riyos Dinanto - 03051282025024 - Kelas B Indralaya Revisi
DISUSUN OLEH
NAMA :Riyos Dinanto
NIM :03051282025024
JURUSAN :Teknik Mesin
KELAS : B Indralaya
Dosen Pembimbing : Sri Turatmiyah, S.H., M.HUM
Universitas Sriwijaya
PALEMBANG
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatkarunianya
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Terlepas darisemua itu, saya menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik darisegi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu dengan tanganterbuka saya menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar saya dapatmemperbaiki makalah ini.
Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentukmaupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi
Penyusun
PENDAHULUAN
Dalam makalah ini Anda akan mempelajari beberapa teori atom, perkembangan sistem
periodik unsure dan Ikatan Kimia. Seperti kita ketahui bahwa semua benda di alam ini
tentunya dibentuk dari partikel-partikel yang amat kecil yang disebut atom. Pada
perkembangannya ternyata atom bukanlah partikel yang paling kecil sebagai pembentuk
suatu benda atau senyawa, akan tetapi atom terbentuk dari partikel-partikel dasar yang lebih
kecil lagi. Dalam makalah ini pula Anda akan dapat membandingkan beberapa pendapat para
ahli tentang struktur atom.
Dari sekian banyak unsur yang ada, tentu orang akan mengalami kesulitan bila
mempelajari sifat-sifat unsur tersebut. Untuk memudahkan, maka beberapa ahli
mengelompokkan unsur-unsur tersebut. Pertama-tama dilakukan pengelompokan secara
sederhana yaitu berdasarkan sifat kelogaman, selanjutnya pengelompokan berdasarkan
kenaikan massa atomnya. Pengelompokan tersebut ternyata terdapat banyak kelemahan,
akhirnya pengelompokan unsur-unsur dilakukan berdasarkan kenaikan nomor atom.
Pengelompokan ini merupakan suatu kemajuan yang pesat, karena dapat mengkaitkan dengan
sifat kimia, sifat fisika, dan massa unsure sekalipun masih terdapat sedikit kelemahan.
Tujuan pembentukan ikatan kimia adalah agar terjadi pencapaian kestabilan suatu
unsur. Elektron yang berperan pada pembentukan ikatan kimia adalah elektron valensi dari
suatu atom/unsur yang terlibat. Salah satu petunjuk dalam pembentukan ikatan kimia adalah
adanya 1 golongan unsur yang stabil yaitu golongan VIIIA atau golongan 18 (gas
mulia). Maka dari itu, dalam pembentukan ikatan kimia; atom-atom akan membentuk
konfigurasi elektron seperti pada unsur gas mulia.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...........................................................................................................................1
Daftar Isi....................................................................................................................................2
Pendahuluan...............................................................................................................................3
STRUKTUR ATOM
A. Pengertian Dasar.................................................................................................................4
B. Perkembangan Model Atom..............................................................................................4
C. Macam-macam Model Atom.............................................................................................4
i. Model Atom John Dalton.............................................................................4
ii. Model Atom J.J. Thomson...........................................................................4
iii. Model Atom
Rutherford...............................................................................5
iv. Model Atom Niels Bohr...............................................................................5
D. Bilangan Kuantum..............................................................................................................5
E. Konfigurasi Elektron..........................................................................................................6
IKATAN KIMIA
A. Definisi Ikatan Kimia.......................................................................................................11
B. Macam – Macam Ikatan Kimia.......................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................19
STRUKTUR ATOM
A. Pengertian Dasar
Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan
elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom mengandung campuran proton
yang bermuatan positif dan neutron yang bermuatan netral (terkecuali pada Hidrogen-1 yang
tidak memiliki neutron).
Kelebihan model atom Dalton adalah mulai membangkitkan minat terhadap penelitian
mengenai model atom.
Kelemahan model atom John Dalton adalah teori atom Dalton tidak dapat menerangkan
suatu larutan dapat menghantarkan arus listrik. Bagaimana mungkin bola pejal dapat
menghantarkan arus listrik? padahal listrik adalah elektron yang bergerak. Berarti ada partikel
lain yang dapat menghantarkan arus listrik.
2. Model Atom J.J. Thomson
Pada tahun 1897, J.J Thomson mengamati electron. Dia menemukan bahwa semua atom
berisi elektron yang bermuatan negative. Dikarenakan atom bermuatan netral, maka setiap
atom harus berisikan partikel bermuatan positif agar dapat menyeimbangkan muatan negatif
dari electron.
Kelebihan model atom Thomson adalah membuktikan adanya partikel lain yang
bermuatan negatif dalam atom. Berarti atom bukan merupakan bagian terkecil dari suatu
unsur.
Kelemahan model atom Thomson adalah model Thomson ini tidak dapat menjelaskan
susunan muatan positif dan negatif dalam bola atom tersebut.
D. Bilangan Kuantum
Untuk menentukan kedudukan suatu elektron dalam atom, digunakan bilangan
kuantum.
1. Bilangan kuantum utama (n): mewujudkan lintasan elektron dalam atom.
n mempunyai harga 1, 2, 3, .....
n = 1 sesuai dengan kulit K
n = 2 sesuai dengan kulit L
n = 3 sesuai dengan kulit M
dan seterusnya
Tiap kulit atau setiap tingkat energi ditempati oleh sejumlah elektron. Jumlah elektron
maksimmm yang dapat menempati tingkat energi itu harus memenuhi rumus Pauli = 2n2.
2. Bilangan kuantum azimuth (l) : menunjukkan sub kulit dimana elektron itu bergerak
sekaligus menunjukkan sub kulit yang merupakan penyusun suatu kulit. Bilangan kuantum
azimuth mempunyai harga dari 0 sampai dengan (n-1).
n = 1 ; l = 0 ; sesuai kulit K
n = 2 ; l = 0, 1 ; sesuai kulit L
n = 3 ; l = 0, 1, 2 ; sesuai kulit M
n = 4 ; l = 0, 1, 2, 3 ; sesuai kulit N dan seterusnya
Sub kulit yang harganya berbeda-beda ini diberi nama khusus:
l = 0 ; sesuai sub kulit s (s = sharp)
l = 1 ; sesuai sub kulit p (p = principle)
l = 2 ; sesuai sub kulit d (d = diffuse)
l = 3 ; sesuai sub kulit f (f = fundamental)
3. Bilangan kuantum magnetik (m): mewujudkan adanya satu atau beberapa tingkatan
energi di dalam satu sub kulit. Bilangan kuantum magnetik (m) mempunyai harga (-l) sampai
harga (+l).
Untuk:
l = 0 (sub kulit s), harga m = 0 (mempunyai 1 orbital)
l = 1 (sub kulit p), harga m = -1, O, +1 (mempunyai 3 orbital)
l = 2 (sub kulit d), harga m = -2, -1, O, +1, +2 (mempunyai 5 orbital)
l = 3 (sub kwit f) , harga m = -3, -2, O, +1, +2, +3 (mempunyai 7 orbital)
4. Bilangan kuantum spin (s): menunjukkan arah perputaran electron pada sumbunya.
Dalam satu orbital, maksimum dapat beredar 2 elektron dan kedua elektron ini berputar
melalui sumbu dengan arah yang berlawanan, dan masing-masing diberi harga spin +1/2 atau
-1/2.
E. Konfigurasi Elektron
Elektron tersusun dalam kulit – kulit (n) yang dapat dinyatakan dalam huruf kapital, yaitu K,
L, M, N, O, … atau angka, yaitu 1, 2, 3, 4, 5, … . Tiap kulit memiliki sub – sub kulit yang
dinyatakan dengan huruf, yaitu s, p d, f. Dalam sub – sub kulit terdapat ruang (orbital) yang
dapat menampung elektron dengan kapasitas tertentu.
Elektron diisikan pada ruang – ruang (orbital) dengan energi yang terendah lebih dulu. Sistem
pengisian elektron berdasarkan tingkat energi ini disebut sebagai Azas Aufbau. Urutan
tingkat energi pada sub – sub kulit dapat dilihat pada gambar 4.2.
Menurut Pauli, dalam satu orbital, tidak boleh diisi oleh elektron dengan arah putaran (spin)
yang sama. Aturan ini disebut sebagai Prinsip Eksklusi Pauli, yang membatasi jumlah
elektron dalam satu orbital maksimal ada dua aturan di atas,dalam pengisian orbital berlaku
hukum hund,yaitu
1. Elektron yang masuk kedalam sub kulit yang lebih dari 1 orbital disebarkan dulu ke
energi yang tak sama dan spin yang searah.
2. Posisi orbital setengah penuh atau penuh lebih stabil.
Catatan :
Ion positif terjadi apabila suatu unsur melepaskan elektron à jumlah elektron dalam
konfigurasi lebih sedikit daripada jumlah elektron pada nomor atom
Ion negatif terjadi apabila suatu unsur menerima elektron à jumlah electron dalam konfigurasi
lebih banyak daripada jumlah elektron pada nomor atom
Suatu unsur membentuk ion positif atau negatif agar memiliki konfigurasi seperti gas mulia
Gas mulia memiliki konfigurasi dengan orbital penuh, umumnya berakhir pada orbital np6,
kecuali unsur He (konfigurasi elektron = 1s2)
Periode dalam SPU PERIODE > LAJUR HORIZONTAL > Menunjukkan nomor Kulit Atom
yang sudah terisi elektron
Periode 1 > Kulit K > 2 unsur
Periode 2 > Kulit L > 8 unsur
Periode 3 > Kulit M > 8 unsur
Periode 4 > Kulit N > 18 unsur
Periode 5 > Kulit O > 18 unsur
Periode 6 > Kulit P > 32 unsur (18 unsur kulit N + 14 unsur Lantanida)
Periode 7 > Kulit Q > belum lengkap+unsure deret Aktinida
Pada kation jumlah proton lebih banyak daripada elektron dan mempunyai konfigurasi
elektron yang stabil seperti pada gas mulia.
IKATAN KIMIA
Tujuan pembentukan ikatan kimia adalah agar terjadi pencapaian kestabilan suatu
unsur. Elektron yang berperan pada pembentukan ikatan kimia adalah elektron valensi dari
suatu atom/unsur yang terlibat. Salah 1 petunjuk dalam pembentukan ikatan kimia adalah
adanya 1 golongan unsur yang stabil yaitu golongan VIIIA atau golongan 18 (gas
mulia). Maka dari itu, dalam pembentukan ikatan kimia; atom-atom akan membentuk
konfigurasi elektron seperti pada unsur gas mulia.Unsur gas mulia mempunyai elektron
valensi sebanyak 8 (oktet) atau 2 (duplet, yaitu atom Helium).
Unsu Nomor
Periode K L M N O P
r Atom
1 He 2 2
2 Ne 10 2 8
3 Ar 18 2 8 8
4 Kr 36 2 8 18 8
5 Xe 54 2 8 18 18 8
6 Rn 86 2 8 18 32 18 8
Energi Ikatan
Ikatan Orde Ikatan Panjang Rata-rata (pm)
(kJ/mol)
Lambang Lewis
Adalah lambang atom yang dilengkapi dengan elektron valensinya.
· Lambang Lewis gas mulia menunjukkan 8 elektron valensi (4 pasang).
· Lambang Lewis unsur dari golongan lain menunjukkan adanya elektron tunggal (belum
berpasangan).
Berdasarkan perubahan konfigurasi elektron yang terjadi pada pembentukan ikatan, maka
ikatan kimia dibedakan menjadi 4 yaitu : ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen
koordinat / koordinasi / dativ dan ikatan logam.
Simbol Titik Elektron Lewis ialah:
Dalam model simbol titik elektron Lewis (G.N. Lewis1875 – 1946), simbol unsur mewakili
inti dan elektron bagian dalam sedangkan titik-titik disekitarnya menunjukkan elektron
valensi
Nomor grup A yang menunjukkan jumlah elektron valensi
Tempatkan satu titik pada masing-masing sisi (atas, bawah, kiri, kanan)
Baru pasangkan titik-titik hingga semua terpakai
Contoh 1 :
Ikatan antara dengan
Konfigurasi elektronnya :
= 2, 8, 1
= 2, 8, 7
2). Ikatan Kovalen
1. Adalah ikatan yang terjadi karena pemakaian pasangan elektron secara bersama oleh 2
atom yang berikatan.
2. Ikatan kovalen terjadi akibat ketidakmampuan salah 1 atom yang akan berikatan
untuk melepaskan elektron (terjadi pada atom-atom non logam).
3. Ikatan kovalen terbentuk dari atom-atom unsur yang memiliki afinitas elektron
tinggi serta beda keelektronegatifannya lebih kecil dibandingkan ikatan ion.
4. Atom non logam cenderung untuk menerima elektron sehingga jika tiap-tiap atom non
logam berikatan maka ikatan yang terbentuk dapat dilakukan dengan cara mempersekutukan
elektronnya dan akhirnya terbentuk pasangan elektron yang dipakai secara bersama.
5. Pembentukan ikatan kovalen dengan cara pemakaian bersama pasangan elektron tersebut
harus sesuai dengan konfigurasi elektron pada unsur gas mulia yaitu 8 elektron (kecuali He
berjumlah 2 elektron).
Rumus struktur =
Rumus kimia = H2
Contoh 2 :
1. Ikatan yang terjadi antara atom H dengan atom F membentuk molekul HF
2. Konfigurasi elektronnya :
= 1
= 2, 7
3. Atom H memiliki 1 elektron valensi sedangkan atom F memiliki 7 elektron valensi.
4. Agar atom H dan F memiliki konfigurasi elektron yang stabil, maka atom H dan atom F
masing-masing memerlukan 1 elektron tambahan (sesuai dengan konfigurasi elektron He dan
Ne).
5. Jadi, atom H dan F masing-masing meminjamkan 1 elektronnya untuk dipakai bersama.
Rumus struktur =
Rumus kimia = HF
Rumus struktur :
Rumus kimia : N2
Contoh 2:
§ Ikatan antara atom C dengan C dalam etuna (asetilena, C2H2).
§ Konfigurasi elektronnya :
= 2, 4
= 1
Ikatan Logam
v Adalah ikatan yang terbentuk akibat adanya gaya tarik-menarik yang terjadi antara muatan
positif dari ion-ion logam dengan muatan negatif dari elektron-elektron yang bebas bergerak.
v Atom-atom logam dapat diibaratkan seperti bola pingpong yang terjejal rapat 1 sama lain.
v Atom logam mempunyai sedikit elektron valensi, sehingga sangat mudah untuk dilepaskan
dan membentuk ion positif.
v Maka dari itu kulit terluar atom logam relatif longgar (terdapat banyak tempat kosong)
sehingga elektron dapat berpindah dari 1 atom ke atom lain.
v Mobilitas elektron dalam logam sedemikian bebas, sehingga elektron valensi logam
mengalami delokalisasi yaitu suatu keadaan dimana elektron valensi tersebut tidak tetap
posisinya pada 1 atom, tetapi senantiasa berpindah-pindah dari 1 atom ke atom lain.
Momen Dipol ( µ )
Adalah suatu besaran yang digunakan untuk menyatakan kepolaran suatu ikatan kovalen.
Dirumuskan :
µ = Q x r ; 1 D = 3,33 x 10-30 C.m
keterangan :
µ = momen dipol, satuannya debye (D)
Q = selisih muatan, satuannya coulomb (C)
r = jarak antara muatan positif dengan muatan negatif, satuannya meter (m)
Resonansi
a. Suatu molekul atau ion tidak dapat dinyatakan hanya dengan satu struktur Lewis.
b. Kemungkinan-kemungkinan struktur Lewis yang ekivalen untuk suatu molekul atau ion
disebut Struktur Resonansi.
c. Berdasarkan konsep resonansi, kedua ikatan dalam molekul SO2 adalah ekivalen.
DAFTAR PUSTAKA
https://blog.ruangguru.com/eksplorasi-5-jenis-model-atom
Sudarmo, Unggul, 2004. Kimia Untuk SMA Kelas X, Erlangga:Jakarta
Purba, Mitchel. 2004. Kimia Untuk SMA Kelas X, Erlangga:Jakarta
Wikipedia, 2010, Struktur Atom, http://www.wikipedia-Struktur-Atom.com diakses tanggal
29 Desember 2010, Pukul 13.00