http://ejournal.unp.ac.id/index.php/kimia
Abstract - It has been investigated about the analysis of characteristic, of cement which used the natural pozzolan
in Aripan Solok region in analyzing the blaine, normal consistency and setting time. This research is aimed to
recognize the infuencial characteristic of additional natural pozzolan to setting time, blaine and normal
consistency. The testing characteristic of natural pozzolan to cement used devices vicat and blaine, the testing
pracess was done in some variatation of percentage of 0%, 5% and 9.5 %. The result ot the reseach indicated that
the characteristic of addition of natural pozzolan to cement which fulfil SNI 152049-2004 could make the setting
time longer in cement hidration and it needed a big volume of water as the normal consistensy. Addition of natural
pozzolan in cement will influence the blaine of cement it tells about the maximal addition of natural pozzolan 9.5
%to indicates the blaine of cement to be rough.
Keywords - Portland Cement, Natural Pozzolan (Napa Soil), Setting Time, normal consistency, Blaine.
Dimana,
C. Prosedur Kerja W0 = berat tanah napa awal (gram)
Penelitian ini meliputi penentuan uji blaine, konsistensi Wt = berat semen total/semen tanah napa
normal dan waktu pengikatan semen yang menggunakan (gram)
tanah napa sebagai bahan aditif. Penentuan uji blaine atau
kehalusan butiran semen dilakukan dengan menggunakan alat Sedangkan hasil pengujian kehalusan butiran, konsistensi
blaine. Untuk penentuan konsistensi normal dilakukan dengan normal dan waktu pengikatan semen yang menggunakan
membuat pasta atau campuran semen dengan air dan tanah napa ini dari dilihat pada tabel 2 dan gambar 1-3 berikut
sedangkan untuk pengujian setting time dilakukan dengan ini.
menggunakan alat vicat[5]. Berikut prosedur masing-masing Tabel 2
pengerjaan penelitian; Hasil pengujian Sampel
1). Uji kehalusan sampel (ASTM 90 C 209 – 89 ) No.sampel 1 2 3
Menimbang 2,561 g semen pada alat blaine dengan Blaine (cm2/g) 3693 3690 3663
menggunakan corong. Menekan tombol start dan biarkan alat Nc (%) 23.54 24.62 25.85
Setting time
bekerja secara otomatis, sehingga didapatkan blaine-nya. (Menit) awal 85 90 95
3680
3). Pengujian Waktu Pengikatan Dengan Alat Vicat 3670
Menimbang semen sebanyak 650 g. Air dimasukkan ke 3660
dalam mangkok sesuai konsistensi normal. Menyiapkan pasta
semen sesuai penyiapan pada penentuan konsistensi normal. 0 5 10
Komposisi Tanah Napa Dalam Semen (%)
Selesai mencetak, menempatkan benda uji dalam ruang
lembab selama 30 menit dan dilakukan pengujian penetrasi Gambar 1. Kurva hubungan penambahan persentase komposisi tanah napa
dengan jarum vicat yang berdiameter 1 mm. Pengikatan awal terhadap kehalusan butiran semen.
ditandai bila jarum vicat menembus tidak lebih dari 25 mm. Dari gambar 2, dapat dilihat semakin besar penambahan
pengikatan akhir ditandai bila jarum vicat tidak membekas komposisi tanah napa maka kehalusan butiran semen yang
pada permukaam benda uji. dihasilkan justru semakin besar. Hal ini disebabkan karena
grinding time semen konstan sehingga pada saat persentase
III. HASIL DAN PEMBAHASAN penambahan tanah napa meningkat maka jumlah semen pun
bertambah banyak maka tidak semua campuran semen
Karakteristik uji blaine, konsistensi normal dan waktu tergiling halus pada proses penggilingan.
pengikatan terhadap penambahan tanah napa ini dilakukan
dengan menggunakan berbagai variasi penambahan tanah B. Karakteristik Uji Konsistensi Normal Terhadap
napa. Untuk mengetahui Persentase (%) penambahan tanah Penambahan Persentase Tanah Napa Pada Semen
napa dalam jumlah total semen dapat ditentukan dengan Pada proses penentuan konsistensi normal pada semen
persamaan sebagai berikut; tanah napa menggunakan alat konsistensi normal. Konsistensi
% ℎ normal semen tanah napa (%) dengan tanah napa (%) seperti
0 terlihat pada gambar 2 berikut;
= 100%
24 IV. KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diambil
22 kesimpulan sebagai berikut;
0 5 10 1. Penambahan tanah napa pada semen dapat
Komposisi Tanah Napa Dalam Semen (%)
memperpanjang waktu pengikatan
pengikata pada hidrasi semen
dan dibutuhkan jumlah air yang semakin besar sesuai
dengan konsistensi normal .
Gambar 2. Kurva hubungan penambahan persentase komposisi tanah
tana napa
2. Penambahan tanah napa pada semen akan
terhadap konsistensi normal semen.
mempengaruhi kehalusan butiran semen, dimana
Dari data yang disajikan pada gambar 2, dapat dilihat persentase (%) penambahan tanah napa maksimal 9.5 %
bahwa penambahan tanah napa ke dalam semen cenderung menunjukkan kehalusanan butiran yang lebih besar.
menaikkan konsistensi normal. Semakin besar penambahan 3. Karakteristik uji blaine, konsistensi normal dan waktu
komposisi tanah napa maka konsistensi normal semakin semak pengikatan pada semen yang menggunakan tanah napa
meningkat . Hal ini disebabkan oleh ukuran partikel semen ini memenuhi kelayakan SNI 15-2049-2004.
15
tanah napa besar dan luas permukaannya yang sempit
sehingga air akan sulit terdistribusi dan akan membutuhkan air
yang lebih banyak agar tercapai konsistensi normal.
300 [5] ASTM C 618-92a, “ Standard Test Method for Time of Setting of
atan Hydraulic by Vicat ’’, American Society for Testing
Tes and Materials,
250 Akhir Annual Book of ASTM Standard, Vol.04-02,
Vol.04 West Chonshohocken,
(Menit Pennsylvania, 2005.
200 [6] SNI 15-2049-2004.
)
150
Waktu
100 Pengik
50 atan
Awal
0 (Menit
Komposisi Penambahan Tanah Napa Dalam Semen )
(%)