2.3 Bahan :
Pasir secukupnya pada kondisi lapangan dan air secukupnya sebagai pelarut.
2.4 Landasan Teori
Lumpur tidak diizinkan dalam jumlah banyak , ada kecenderungan meningkatnya pemakaian air
dalam campuran beton , jika ada bahan bahan itu tidak dapat menyatu dengan semen
sehingga menghalangi penggabungan antara semen dan agregat serta mengurangi kekuatan
tekan beton.
Dalam pemeriksaan kadar lumpur agregat digunakaan standard SNI 03 4141 1996 , metode
ini digunakan untuk menghitung besarnya persentasi gumpalan lempung dan butiran butiran
mudah pecah dalam agregat halus maupun kasar.
Menurut SII. 0052 kadar lumpur atau bagian yang lebih kecil dari 70 mikron (0.074 mm)
maksimum 5% (PBI 1971)
2. Cara pencucian
a. Pasir di timbang (W1).
b. Cuci pasir sampai airnya bening.
c. Pasir yang sudah dicuci , dioven pada suhu 110o C.
d. Setelah dioven benda uji ditimbang.
2.6 Hasil Praktikum.
Tabel 2.1
Hasil Pemeriksaan Kadar Lumpur dengan Endapan
Tabel 1.2
Hasil Pemeriksaan Kadar Lumpur dengan Cucian
Percobaan Berat Cawan Berat Cawan Berat Cawan Kadar Kadar Lumpur
(gr) (a) + Agregat + Agregat Lumpur Rata rata (%)
Sebelum Setelah (%)
Dicuci (gr) Dicuci (gr)
I 60 650 587 9.54 8.745
II 63 817 752 7.95
25
Percobaan I :Kadar lumpur = x 100%= 5%
25+500
650587
Percobaan I : Kadar lumpur = 752 63
x100% = 9,54%