2. Uraikan langkah langkah atau upaya yang harus dilakukan dalam penanganan kasus
medis di RS !
JAWABAN
Penyelesaian sengketa medis dapat melalui lembaga profesi dan non profesi. Non profesi
bisa diselesaikan di luar pengadilan (non litigasi) dan dalam pengadilan (litigasi).
1. Penyelesaian Melalui Lembaga Profesi Kedokteran
a. Majelis Kehormatan Etika Kedokteran (MKEK)
Majelis Kehormatan Etika Kedokteran (MKEK) adalah majelis khusus tenaga
medis, sehingga ini berlaku pada kalangan kedokteran. MKEK berfungsi
melakukan pembinaan, pengawasan dan penilaian pelaksanaan etika
kedokteran oleh dokter. Tugas khusus MKEK adalah melakukan penanganan
pelanggaran (pengaduan) etika kedokteran.
b. Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI)
Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia ini juga hanya berlaku di
lingkungan tenaga medis saja. MKDKI sebagai lembaga yang berwenang
untuk menentukan ada tidaknya kesalahan yang dilakukan dokter dan dokter
gigi dalam penerapan disiplin ilmu kedokteran dan kedokteran gigi, dan
menetapkan sanksi. Tujuan penegakan disiplin antara lain memberikan
perlindungan kepada pasien, menjaga mutu pelayanan dokter/dokter gigi serta
kehormatan profesi dokter dan dokter gigi. Tugas MKDKI adalah lembaga
yang berwenang untuk menentukan ada tidaknya kesalahan dokter dan dokter
gigi, dalam penerapan disiplin ilmu kedokteran dan kedokteran gigi, serta
menetapkan sanksi disiplin.
Komite medik telah ditetapkan hanya menangani masalah keprofesian saja dan bukan
menangani pengelolaan rumah sakit yang seharusnya dilakukan kepala/direktur rumah
sakit. Kepala/direktur rumah sakit dapat membentuk berbagai panitia/pokja dalam
rangka meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit. Panitia/pokja tersebut bertanggung
jawab langsung kepada kepala/direktur rumah sakit. Rumah sakit harus menerapkan
model komite medik yang menjamin tata kelola klinis (clinical governance) untuk
melindungi pasien.
Setiap staf medis dikendalikan dengan mengatur kewenangan klinis nya (clinical
privilege) untuk melakukan pelayanan medis, hanya staf medis yang memenuhi syarat-
syarat kompetensi dan perilaku tertentu sajalah yang boleh melakukan pelayanan medis.
Pengaturan kewenangan klinis tersebut dilakukan dengan mekanisme pemberian izin
untuk melakukan pelayanan medis (entering to the profession), kewajiban memenuhi
syarat-syarat kompetensi dan perilaku tertentu untuk mempertahankan kewenangan
klinis tersebut (maintaining professionalism), dan pencabutan izin (expelling from the
profession). Untuk melindungi keselamatan pasien, komite medik di rumah sakit harus
memiliki ketiga mekanisme diatas.
5. Uraikan tanggung jawab komite medik dalam peningkatan profesionalisme staff medis di
Rumah Sakit !
Komite medik mempunyai tugas :
1. Menyusun standar pelayanan medis.
2. Memberikan pertimbangan kepada Kepala Rumah Sakit dalam pembinaan,
pengawasan dan penilaian mutu pelayanan medik. Monitoring dan evaluasi
penggunaan obat di rumah sakit.
3. Memberikan pertimbangan kepada Kepala Rumah Sakit tentang penerimaan tenaga
medik untuk bekerja di rumah sakit.
4. Bertanggung jawab tentang palaksanaan etika profesi
5. Menampung semua aspirasi dan pendapat serta memformulasikan menjadi usulan
kebijakan yang kemudian ditetapkan oleh Kepala Rumah Sakit.
6. Dalam manajemen adalah membuat perencanaan dan mengadakan evaluasi atas
implementasi rencana.
7. Dalam lingkup komite medik dapat :
a. Mengambil keputusan
b. Memberikan alternatif pemecahan masalah untuk disampaikan kepada Kepala
Rumah Sakit.
c. Mengajukan rekomendasi kepada Kepala Rumah Sakit.
d. Menyampaikan informasi ke arah vertikal maupaun horisontal.
e. Memberikan pertimbangan kepada Kepala Rumah Sakit.
f. Menangani masalah khusus yang muncul dalam masalah medik.