PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setiap staf medis dalam melaksanakan asuhan medis di rumah sakit harus
menerapkan prinsip-prinsip profesionalisme kedokteran kinerja profesional yang baik
sehingga dapat memperlihatkan kinerja profesi yang baik. Dengan kinerja profesional
yang baik tersebut pasien akan memperoleh asuhan medis yang aman dan efektif.
Upaya peningkatan profesionalisme staf medis dilakukan dengan
melaksanakan program pembinaan profesionalisme kedokteran dan upaya
pendisiplinan berperilaku profesional staf medis di lingkungan rumah sakit. Dalam
penanganan asuhan medis tidak jarang dijumpai kesulitan dalam pengambilan
keputusan etis sehingga diperlukan adanya suatu unit kerjayang dapat membantu
memberikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan etis tersebut.
Pelaksanaan keputusan subkomite etika dan disiplin profesi di rumah sakit
merupakan upaya pendisiplinan oleh komite medik terhadap staf medis di rumah sakit
yang bersangkutan sehingga pelaksanaan dan keputusan ini tidak terkait atau tidak
ada hubungannya dengan proses penegakan disiplin profesi kedokteran di lembaga
pemerintah, penegakan etika medis diorganisasi profesi, maupun penegakan hukum.
B. DEFINISI
ETIKA Kedokteran adalah sikap dan tindakan dokter yang sesuai dengan norma-
norma etika profesi.
DISIPLIN Profesi adalah sikap dan tindakan dokter yang sesuai dengan kode etik
profesi.
Hospital bylaws adalah peraturan rumah sakit yang mengatur tentang tata kelola
rumah sakit.
Kompetensi adalah kewenangan yang diberikan oleh suatu badan / unit terhadap
suatu profesi
Kolegium adalah perhimpunan dokter dengan kompetensi yang sama
Medical staff bylaws adalah peraturan rumah sakit yang mengatur tentang tata kelola
staf medik.
C. KEBIJAKAN
1. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi maka setiap profesi dokter harus mematuhi
norma-norma etik dan disiplin profesi medik.
2. Pengawasan dan pembinaan dalam etika dan disiplin profesi di rumah sakit
dilakukan oleh sub komite etika dan disiplin profesi dibawah komite medik.
3. Komite medik melalui sub komite etika dan disiplin profesi dapat melakukan
sidang audit etik dan disiplin profesi serta dapat merekomendasikan hukuman disiplin
bagi tenaga yang melanggar etik dan disiplin berupa :
a. Peringatan tertulis;
b. Limitasi (reduksi) kewenangan klinis (clinical privilege);
c. Bekerja dibawah supervisi dalam waktu tertentu oleh orang yang mempunyai
kewenangan untuk pelayanan medis tersebut;
d. Pencabutan kewenangan klinis (clinical privilege) sementara atau selamanya
BAB II
RUNG LINGKUP
1. Pengawasan pelanggaran etika dan disiplin profesi di lingkungan dokter yang bekerja
di RSU Muhammadiyah Darul Istiqomah Kendal.
2. 2. Pembinaan pelanggaran etika dan disiplin profsi di lingkungan dokter yang bekerja
di RSU Muhammadiyah Darul Istiqomah Kendal.
BAB III
TATA LAKSANA
Tolok ukur dalam upaya pendisiplinan perilaku profesional staf medis antara lain:
1. Pedoman pelayanan kedokteran di rumah sakit;
2. Prosedur kerja pelayanan di rumah sakit; daftar kewenangan klinis di rumah sakit;
3. Pedoman syarat-syarat kualifikasi untuk melakukan pelayanan medis
4. Kode etik kedokteran Indonesia;
5. Pedoman perilaku profesional kedokteran
6. Pedoman pelanggaran disiplin kedokteran yang berlaku di Indonesia;
7. Pedoman pelayanan medik/klinik;
8. Standar prosedur operasional asuhan medis.
Subkomite etika dan disiplin profesi pada komite medik di rumah sakit dibentuk
dengan tujuan:
1. Melindungi pasien dari pelayanan staf medis yang tidak memenuh isyarat
(unqualified) dan tidak layak (unfit/unproper) untuk melakukan asuhan klinis (clinical
care).
2. Memelihara dan meningkatkan mutu profesionalisme staf medis dirumah sakit.
BAB IV
DOKUMENTASI
Rapat dihadiri oleh Ketua Komite Medik, Sekretaris Komite Medik, anggota Sub
Komite Etika dan Disiplin Profesi. Rapat dipimpin oleh Ketua Komite Medik dengan
susunan acara dengan hasil sebagai berikut :
3. Diskusi sub komite etika dan disiplin profesi, ketua dan sekretaris komite medik.
………………….
5. Rekomendasi …………………
Dibuat di :
Tanggal :
Ketua Komite Medik Ketua Sub-Komite
Etik & Disiplin Profesi
dr. ................................
dr. ...............................