Anda di halaman 1dari 29

PENGARUH PEMBERIAN TABLET FE (BESI) TERHADAP

PENINGKATAN KADAR HB PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS


KABILA
PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Kepada Fakultas Sains, Teknologi Dan Ilmu Kesehatan Universitas
Bina Mandiri Gorontalo
Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Analis
Kesehatan

Oleh:

SULASTRI ISMAIL

2320192034

JURUSAN D-III ANALIS KESEHATAN

FAKULTAS SAINS, TEKNOLOGI DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS BINA MANDIRI GORONTALO

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT berkat rahmat, hidayah dan Karuniya-Nya

kepada kita semua sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal karya tulis

ilmiah (KTI) ini dengan judul “Pengaruh Pemberian Tablet Fe (Besi) Terhadap

Peningkatan Kadar Hb Pada Ibu Hamil Di Wilayah Puskesmas Kabila Bone

Bolango”. Proposal ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mengerjakan

Karya Tulis Ilmiah (KTI) pada program stuidi D-III Analis Kesahatan, Fakultas

Sains, Teknologi dan Ilmu Kesehatan. Penulis menyadari dalam penyususnan

proposal Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari

berbagai pihak.

Penulis menyadari proposal Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini tidak luput dari

berbagai kekurangan. Penulis mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan

dan perbaikannya sehingga akhirnya proposal Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini dapat

memberikan manfaat bagi bidang pendidikan dan penerapan dilapangan serta bisa

dikembangkan lagi lebih lanjut.

Gorontalo, Oktober 2020

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................
1.1 Latar Belakang................................................................................
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................
1.3 Tujuan.............................................................................................
1.4 Manfaat...........................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................
2.1 Tinjauan Umum Tablet Fe..............................................................
2.1.1 Definisi Tablet Besi (Fe)........................................................
2.1.2 Fungsi Tablet Besi (Fe)..........................................................
2.1.3 Cara Mengkonsumsi Tablet Besi (Fe)...................................
2.1.4 Efektifitas Pemberian Tablet Besi (Fe)..................................
2.1.5 Risiko Kekurangan Tablet Besi (Fe)......................................
2.1.6 Efek Samping Tablet Besi (Fe)..............................................
2.2 Tinjauan Umum Hemoglobin.........................................................
2.2.1 Definisi Hemoglobin..............................................................
2.2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Kadar Hemoglobin..................
2.2.3 Patofisiologi...........................................................................
2.2.4 Gejala Kekurangan Hemoglobin............................................
2.3 Tinjauan Umum Tentang Ibu Hamil...............................................
2.3.1 Definisi Ibu Hamil.................................................................
2.3.2 Tanda Bahaya Pada Kehamilan.............................................
2.4 Hipotesis.........................................................................................
2.5 Kerangka Konsep............................................................................
BAB III Metode Penelitian.............................................................................
3.1 Jenis Penelitian................................................................................
3.2 Desain Penelitian............................................................................
3.3 Waktu dan Tempat Penelitian.........................................................
3.3.1 Waktu Penelitian....................................................................
3.3.2 Tempat Penelitian..................................................................
3.4 Populasi Dan Sampel......................................................................
3.4.1 Populasi..................................................................................
3.4.2 Sampel....................................................................................
3.4.3 Besar Sampel.........................................................................
3.4.4 Tekhnik Pengambilan Sampel...............................................
3.5 Variabel Penelitian..........................................................................
3.6 Definisi Operasional Kuantitatif.....................................................
3.7 Tekhnik Pengumpulan Data............................................................
3.7.1 Peralatan Penelitian................................................................
3.7.2 Bahan Penelitian....................................................................
3.7.3 Prosedur Penelitian................................................................
3.8 Pengolahan Data.............................................................................
3.9 Analisis Data...................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kehamilan adalah kondisi dimana seorang wanita memiliki janin yang

sedang tumbuh didalam rahimnya. Kehamilan pada manusia berkisar 40

minggu atau 9 bulan, dihitung dari awal periode menstruasi terakhir sampai

melahirkan (Maternity dan Putri, 2017).

Ibu hamil perlu mengetahui tanda bahaya kehamilan karena munculnya

tanda bahaya dapat menjadi infeksi adanya kemungkinan bahaya pada

kehamilan yang dapat berdampak buruk pada kesehatan ibu hamil dan janin

(Nuraisyah, 2018). Bahaya kehamilan di nilai melalui beberapa kmponen

antara lain konsep tanda bahaya, perdarahan vagina, edema, demam tinggi

dan penurunan gerak janin (Nugroho, 2017).

Wanita hamil sangat sulit untuk mendapatkan cukup zat besi walaupun

telah mengkonsumsi makanan yang tinggi zat besi setiap hari (Rasmaliah,

2014). Penyebab hal tersebut karena zat besi adalah salah satu nutrient yang

tidak dapat di peroleh dalam jumlah yang kuat dari makanan yang di

konsumsi selama masa kehamilan (Bobak dkk, 2015).

Bahaya yang di terjadi apabila ibu hamil kekurangan zat besi (Fe) juga

sangat berdampak buruk pada janin. Kekurangan zat besi dapat meningkatkan

risiko terjadinya komplikasi yang berbahaya, seperti persalinan prematur,

pasca persalinan dan kematian ibu pasca persalinan.


Menurut World Health Organization (WHO, 2018), mencatat sekitar

830 wanita di seluru dunia meninggal setiap harinya akibat komplikasi yang

terkait dengan kehamilan maupun persalinan dan sebanyak 99% diantaranya

terdapat pada negara berkembang yaitu tercatat pada tahun 2015 angka

kematian ibu mencapai 239 per 100.000 kelahiran hidup.

AKI di indonesia dalam data Kemenkes pada tahun 2016 terdapat

sekitar 305 per 100.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2017, angka kematian

ibu menjadi 24 per 1.000 kelahiran hidup. Sedangkan untuk periode

2018/2019 meningkat menjadi 305 per 1.000 kelahiran hidup (Kemenkes RI,

2019).

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo jumlah ibu hamil

di Provinsi Gorontalo sejak tahun 2017 - 2019 terus mengelami peningkatan.

Pada tahun 2017 sebanyak 26.110 jiwa, tahun 2018 jumlahnya menjadi

26.191 jiwa dan pada tahun 2019 (data hingga bulan Desember 2019) jumlah

ibu hamil meningkat sebanyak 26.242 jiwa yang terbagi di beberapa wilayah

di antaranya Kota Gorontalo sebanyak 4.473 jiwa , Kab. Gorontalo sebanyak

8.076 jiwa, Kab. Boalemo 3.746 jiwa, Kab. Pohuwato 3.743 jiwa, Kab. Bone

Bolango 3.489 jiwa dan Kab. Gorontalo Utara sebanyak 2.713 jiwa (Dinkes

Provinsi Gorontalo, 2019).

Berdasarkan data dari Dinas Kesahatan Kabupaten Bone Bolango

jumlah ibu hamil tertinggi berada di Kecamatan Kabila yang berjumalah 510

orang menyusul Kecmatan Bone Pantai berjumlah 238 dan yang berada di
ururutan ketiga yaitu Kecamatan Bulango Selatan berjumlah 235 orang

(Dinas Kesahatan Kabupaten Bone Bolango, 2019).

Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan di lokasi penelitian di

Puskesmas Kabila Bone Bolango, diperoleh data ibu hamil yang

mengkomsunsi Fe (Besi) pada atahun 2018 yaitu sebanyak 321 dan

mengalami peningkatan pada tahun 2019 yaitu sebanyak 373 ibu hamil

(Pusekesmas Kabila, 2019).

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti inigin melakukan penelitian

tentang Pengaruh pemberian tablet Fe (Besi) terhadap peningkatan kadar Hb

pada ibu hamil di wilayah Puskesmas Kabila Kabupaten Bone Bolango

Provinsi Gorontalo.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakng di atas, maka rumusan masalah penelitian

adalah: Apakah pengaruh pemberian tablet Fe (Besi) terhadap peningkatan

kadar hemoglobin pada ibu hamil?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh tablet Fe (Besi) terhadap kadar

peningkatan hemoglobin pada ibu hamil.

2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui skadar peningkatan hemoglobin pada ibu hamil yang

mengonsumsi tablet Fe (Besi).


2. Untuk mengetahui faktor yang dapat mempengaruhi kadar peningkatan

hemoglobin pada ibu hamil yang mengonsumsi tablet Fe (Besi).

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian antara lain, yaitu:

1. Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian ini di harapkan dapat menjadi sumber

bertambahnya ilmu pengetahuan serta pengembangan teori bagi peneliti

dan dapat di jadikan panduan bagi peneliti selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

a. Sebagai bahan bacaan dan acuan dalam rangka meningkatkan mutu

pendidikan bagi calon pranata laboratorium.

b. Diharapkan bisa memberikan informasi kepada pihak terkait atau

masyarakat yang belum mengetahui tentang kadar hemoglobin pada ibu

hamil yang mengonsumsi tablet Fe (Besi).

c. Diharapkan bisa menjadi sumber informasi maupun sumber pengetahuan

tentang bahaya apabila ibu hamil tidak mengkonsumsi tablet Fe (Besi).


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Umum Tablet Fe (Besi)

2.1.1 Definisi Tablet Besi (Fe)

Zat besi (Fe) adalah suatu mikro elemen esensial bagi tubuh yang

di butuhkan untuk pembentukan hemoglobin dan dapat di peroleh dari

berbagai sumber makanan seperti daging berwarna merah, bayam,

kangkung, kacang-kacangan dan sebagainya. Kebutuhan Fe selama

kehamilan kurang lebih 1000 mg, diantaranya 500 mg di butuhkan untuk

meningkatkan massa sel darah merah, 300 mg untuk transfortasi ke fetus

dalam kehamilan 12 minggu dan 200 mg untuk menggantikan cairan

yang keluar dari tubuh (Yusnaini, 2014).

Upaya pemerintah dalam mengatasi anemia defisiensi besi ibu

hamil yaitu terfokus pada pemberian tablet tambah darah (Fe) pada ibu

hamil. Salah satu faktor yang menyebabkan masih tingginya anemia

defisiensi besi pada ibu hamil adalah rendahnya kepatuhan ibu hamil

dalam mengonsumsi tablet besi (Depkes RI, 2010).

2.1.2 Fungsi Tablet Besi (Fe)

Menurut Almatsier (2014), fungsi tablet fe yaitu, sebagai berikut:

1. Sebagai alat angkut oksigen dari paru-paru ke jaringan

2. Sebgai alat angkut elektron pada metabolism energi

3. Sebagai enzim pembentuk kekebalan tubuh

4. Sebagai pelarut obat-obatan


2.1.3 Cara Mengkonsumsi Tablet Besi (Fe)

Banyaknya ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe namun masih

ada ibu hamil yang menderita anemia walaupun telah diberikan tablet

Fe, hal ini di karenakan bebetapa faktor, antara lain ibu tidak mengerti

cara mengkonsumsi tablet Fe. Sebaiknya tablet Fe dikonsumsi setelah

makan dan minum, tablet Fe tidak di anjurkan bersamaan dengan

mengkonsumsi suplemen yang mengandung kalsium atau susu tinggi

kalsium, kopi dan teh karena penyerapan zat besi akan terganggu karena

dapat mengikat Fe sehingga mengurangi jumlah serapan

(Amperaningsih, 2011).

2.1.4 Efektifitas Pemberian Tablet Fe (Besi)

Pemberian tablet Fe yang di berikan pada masa prahmil tepatnya

selama 4 bulan prahmil dan di lanjutkan 3 bulan selama kehamilan lebih

efektif di bandingkan dengan pemberian tablet Fe yang di mulai saat

awal kehamilan pada wanita dengan anemia defisiensi besi (Seri dkk,

2013).

2.1.5 Risiko Kekurangan Tablet Fe (Besi)

Zat besi bagi ibu hamil penting untuk pembentukan dan

mempertahankan sel darah merah. Kecukupan sel darah merah akan

menjamin sirkulasi oksigen dan metabolism zat-zat gizi yang dibutuhkan

ibu hamil. Selain itu asupan zat besi sejak awal kehamilan cukup baik,

maka janin akan menggunakannya untuk kebutuhan tumbuh

kembangnya, sekaligus menyimpan dalam hati sebagai cadangan sampai


usia 6 bulan setelah dilahirkan. Sehingga kekurangan zat besi sejak

sebelum hamil bila tidak di atasi dapat mengakibatkan ibu hamil

menderita anemia, kondisi meningkatkan risiko kematian pada saat

melahirkan, melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah, janin dan

ibu mudah terkena infeksi dan keguguran. Selain itu juga zat besi sangat

dibutuhkan untuk perkembangan otak bayi diawal kelahirannya

(Mulyono, 2013).

Suplementasi tablet Fe adalah salah satu program pencegahan dan

penanggulangan anemia defisiensi besi yang paling efektif

meningkatkan kadar hemoglobin pada ibu hamil dan dapat menurunkan

prevalensi anemia pada ibu hamil sebesar 20-25%. Ibu hamil di anjurkan

mengkonsumsi tablet Fe minimal 90 tablet dengan dosis 1 tablet per hari

berturut-turut selama 90 hari masa kehamilannya (Riskesdas, 2013).

2.1.6 Efek Samping Tablet Fe (Besi)

Tablet Fe kadang-kadang dapat memberikan beberapa efek

samping yang tidak berbahaya dan biasanya bersifat ringan seperti perut

terasa tidak enak, mual-mual, susah buang air besar dan tinja berwarna

hitam. Biasanya untuk mengurangi gejala samping tersebut ibu hami

dianjurkan meminum tablet Fe pada malam hari menjelang tidur dan

lebih baik setelah minum tablet Fe disertai makan buah seperti pisang,

jeruk dan papaya (Gilang Purnamasari, 2016).


2.2 Tinjauan Umum Tentang Hemoglobin

2.2.1 Definisi Hemoglobin

Hemoglobin adalah protein yang kaya akan zat besi. Mempunyai

daya gabung terhadap oksigen dan dengan oksigen itu membentuk

oxihemoglobin di dalam sel darah merah, dengan fungsi ini maka

oksigen di bawah dari paru-paru ke seluruh tubuh (Evelyn, 2014).

Hemoglobin merupakan parameter yang digunakan untuk

menetapkan prevelensi anemia. Anemia merupakan masalah kesehatan

yang paling banyak ditemukan pada ibu hamil. Pengukuran kadar

hemoglobin dilakukan sebelum usia kehamilan 20 minggu dan pada

kehamilan 28 minggu (Olivia M, 2017).

2.2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Kadar Hemoglobin

Beberapa faktor yang mempengaruhi kadar Hemoglobin menurut

Wirawan (2015) yaitu:

1. Usia

Golongan usia sangat mempengaruhi kadar Hb yaitu pada anak-

anak, orang tua dan wanita yang sedang hamil akan mengalami

penurunan kadar Hb. Pada usia anak-anak penurunan kadar Hb di

sebabkan terjadinya pertumbuhan yang sangat pesat dan jika tidak di

imbangi dengan asupan zat besi maka dapat menurunkan kadar Hb.

2. Jenis Kelamin

Pada setiap bulannya wanita akan mengalami menstruasi,

dimana dalam siklus bulanan ini wanita banyak keluar darah sehingga
akan berpengaruh kadar Hb dalam darah. Wanita akan lebih mudah

mengalami kekurangan Hb di bandingkan dengan laki-laki.

3. Pola Makan

Sumber zat besi terdapat di makanan bersumber dari hewani dan

hati merupakan sumber yang paling banyak mengandung Fe (6,0-

14,0). Zat besi yang terdapat pada makanan berbentuk hem berkaitan

dengan protein dan berbentuk nonhem berbentuh hem berkaitan

dengan protein dan bentuk nonhem berbentuk senyawa besi inorganik

yang komplek.

4. Kecukupan Zat Besi Dalam Tubuh

Zat besi di butuhkan Hb, sehingga anemia gizi akan

menyebabkan terbentuknya sel darah merah yang lebih kecil dan

kandungan Hb-nya yang rendah. Zat besi berperan dalam sintesis Hb

dalam sel darah merah dan mioglobin dalam sel otot. Zat besi di

dalam tubuh akan berbentuk mioglobin sedangkan senyawa besi

berbentuk enzim oksidatif seperti sitokrom dan flavoprotein.

Mioglobin akan bersama-sama dengan proses transfortasi oksigen

menembus sel-sel membran kemudian masuk ke dalam sel otot.

2.2.3 Patofisiologi

Wanita hamil sangat rentan terjadi anemia defisiensi besi

karena pada kehamilan kebutuhan oksigen lebih tinggi sehingga

meproduksi eritropoietin. Akibatnya, volume plasama bertambah dan

sel darah merah (eritrosit) meningkat. Namun peningkatan volume


plasma terjadi dalam proporsi yang lebih besar jika dibandingkan

dengan peningkatan eritrosit sehingga terjadi penurunan konsentrasi

hemoglobin (Hb) akibat hemodilusi (Purwandri dkk, 2016).

2.2.4 Gejala Kekurangan Hemoglobin

Kadar hemoglobin dalam tubuh harus pada nilai normal, kadar

hemoglobin yang dibawah normal merupakan sindrom dari penyakit

anemia. Sindrom ini muncul karena anoksia organ target dan

mekanisme kompensasi tubuh terhadap penurunan hemoglobin.

1. Sering pusing, merupakan respon dari sistem saraf pusat akibat

otak sering mengalami periode kekurangan pasokan oksigen yang

dibawah hemoglobin terutama saat tubuh memerlukan energi yang

banyak (Handayani dkk, 2014).

2. Mata berkunang-kunang, merupakan respon dari saraf pusat

akibatnya kurangnya oksigen ke otak dan mengganggu pengaturan

saraf mata (Handayani dkk, 2014).

3. Nafas cepat atau sesak nafas, merupakan respon dari sistem

kardiovaskular. Jika hemoglobin kurang, maka kebutuhan oksigen

untuk otot jantung juga bekurang dan kompensasinya menaikan

frekuensi nafas (Handayani dkk, 2014).

4. Pucat, merupakan respon dari jaringan epitel, hemoglobin yang

mewarnai sel darah menjadi merah akan tampak pucat karena

kekurangan yang ekstrim (Handayani dkk, 2014).


2.3 Tinjauan Umun Tentang Ibu Hamil

2.3.1 Definisi

Ibu hamil adalah seorang wanita yang mengandung yang terjadi

melalui proses antara perpaduan sel sperma dan ovum sehingga terjadi

konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari

atau 40 minggu di hitung dari hari pertama menstruasi terakhir

(Wiknjosastro, Hanifa. 2011).

Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester pertama

berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua dalam 12 minggu

(minggu ke-13 hingga ke-27) dan trimester ketiga dalam 13 minggu

(minggu ke-28 hingga ke-40. Secara medis kehamilan dimulai dari

proses pembuahan sel telur wanita oleh spermatozoa dari pihak pria

(Sholihah, 2011).

2.3.2 Tanda Bahaya Pada Kehamilan

Tanda bahaya pada kehamilan adalah tanda atau gejala yang

menunjukkan ibu atau bayi yang di kandungan dalam keadaan bahaya.

Tanda bahaya pada kehamilan yaitu:

1. Perdarahan

Perdarahan pada kehamilan 7-9 bulan, meskipun hanya sedikit

akan tetapi keadaan tersebut merupakan ancaman bagi ibu dan janin.

Perdarahan melalui jalan lahir pada kehamilan sebelum 3 bulan dapat

menyebabkan keguguran (Pratitis dkk, 2013).

2. Bengkak tangan atau wajah, pusing dan di ikuti kejang


Sedikit bengkak pada tungkai bawah pada umur kehamilan 6

bulan keatas mungkin masih normal. Sedikit bengkak pada tangan atau

wajah, yang disertai tekanan darah tinggi dan pusing atau bahkan sakit

kepala merupakan kondisi yang sangat berbahaya pada kehamilan

(Pratitis dkk, 2013).

3. Ibu tidak mau makan dan muntah terus

Kebanyakan ibu hamil dengan umur kehamilan 1-3 bulan

sering merasa mual dan kadang-kadang muntah. Akan tetapi mual

muntah yang di alami berlanjut hingga berlangsung secara terus-

menerus akan berbahaya bagi kehamilan (Pratitis dkk, 2013).

4. Berat badan ibu hamil tidak naik

Selama kehamilan berat badan ibu naik sekitar 9-12 kg, karena

adanya pertumbuhan janin dan bertambahnya jaringan tubuh ibu akibat

kehamilan. Akan tetapi jika berat badan ibu tidak naik pada akhir bulan

ke empat atau kurang dari 45 kg pada akhir bulan ke enam, hal ini

menandakan pertumbuhan janin terganggu atau terancam.

Kemungkinan penyebab keadaan tersebut adalah ibu kekurangan gizi

(Pratitis dkk, 2013).

5. Gerakan janin berkurang atau tidak ada

Gerakan janin dapat dirasakan oleh ibu pertama kali pada umur

kehamilan 4-5 bulan. Gerakan janin yang berkurang, melemah atau

tidak bergerak sama sekali dalam 12 jam, dapat mengakibatkan

kehidupan bayi terancam (Pratitis dkk, 2013).


6. Ketuban pecah dini

Bila ketuban telah pecahdan cairan kebutuhan ketuban keluar

sebelum ibu mengalami tanda-tanda persalinan, janin dan ibu akan

mudah terinfeksi (Pratitis dkk, 2013).

7. Kelainan letak janin didalam rahim

Kelainan letak janin antara lain: letak sungsang yaitu kepala

janin dibagian atas rahim dan letak lintang yaitu letak janin melintang

didalam rahim (Pratitis dkk, 2013).

2.4 Hipotesis

Berdasarkan kerangka konsep, hipotesis (dugaan sementara) yang di

ajukan dalam penelitian ini yaitu:

1. Hipotesis Nol (Ho) : Tidak ada perbedaan antara hasil kadar

hemoglobin pada ibu hamil sebelum dan sesudah mengkonsumsi tablet Fe

(Besi).

2. Hipotesis Alternatif : Terdapat perbedaan antara hasil kadar hemoglobin

pada ibu hamil sebelum dan sesudah mengkonsumsi tablet Fe (Besi).


2.5 Kerangka Konsep

Ibu Hamil

Anemia Defisiensi
Besi

Konsumsi Tablet
Fe (Besi)

Menyebabkan Kadar Hb

Melakukan
Faktor Yang Mempengaruhi Pemeriksaan Hb
Kadar Hb:

1. Faktor jenis kelamin


2. Faktor Usia
3. Pola Makan
4. Kecukupan Zat Besi
Dalam Tubuh
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian adalah observasional. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui hubungan tablet Fe terhadap kadar hemoglobin pada ibu hamil di

wilayah Puskesmas Kabila Kabupaten Bone Bolango. Berdasarkan

pengolahan data yang digunakan, penelitian ini tergolong penelitian kuantitatif

(Notoatmodjo, S. 2012).

3.2 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan suatu hal penting yang memungkinkan

pengontrolan secara maksimal terhdap beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi akurasi suatu hasil dalam penelitian (Nursalam, 2017).

Penelitian ini menggunakan desain Croos sectional, yaitu penelitian yang

menekankan pada waktu pengukuran atau observasi data variabel independen

dan dependen satu kali pada satu saat dan tidak ada tindak lanjut.

3.3 Waktu dan Tempat Penelitian

3.3.1 Waktu Penelitian

Penelitian akan di laksanakan pada bulan November – Desember

tahun 2020.

3.3.2 Tempat Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan di dua lokasi berbeda,

pengambilan sampel penelitian dilakukan di Puskesmas Kabila


Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo, selanjutnya sampel akan

di analisis di Laboratorium RSUD Aloe Saboe Provinsi Gorontalo.

3.4 Populasi Dan Sampel

3.4.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau

subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di

tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2011). Populasi dalam penelitian ini adalah

ibu hamil yang berada di Puskesmas Kabila.

3.4.2 Sampel (Kriteria inklusi dan ekslusi)

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

pada populasi (Sugiyono, 2011). Sampel dalam penelitian ini yaitu ibu

hamil yang mengkonsumsi Tablet Fe (Besi) di Puskesmas Kabila,

sedangkan sampel pada pemeriksaan yaitu darah vena ibu hamil yang

mengkonsumsi Tablet Fe (Besi).

1. Kriteria inklusi

Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang harus dipenuhi

setiap masing-masing anggota populasi yang akan di jadikan sampel.

a. Pasien yang bersedia menjadi responden

b. Pasien yang berada di Puskesmas Kabila Kabupaten Bone Bolango

c. Pasien yang dapat berkomunikasi dengan baik

2. Kriteria ekslusi
Kriteria atau cirri-ciri anggota populasi yang tidak bisa dijadikan

sebagai sampel penelitian.

a. Pasien yang tidak mau menjadi responden

b. Pasien yang tidak bisa berkomunikasi dengan baik

3.4.3 Besar Sampel

Untuk menentukan besar sampel pada penelitian ini digunakan

rumus estimasi proporsi. Besar sampel yang diperoleh yaitu:

Rumus:

n=

n =

n =

n =

n =

n = 42,68 (43 sampel)

Keterangan: n = Total sampel

Z2 1-a / 2 = Derajat kemagnaan yaitu 95% = 1,96

P = Proporsi kasus yaitu 50% = 0,50


d = Derajat penyimpanan dan tingkat
kesalahan yang di inginkan yaitu 15% =
0,15

3.4.4 Tekhnik Pengambilan Sampel

Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat

mewakili populasi. Tekhnik sampling merupaka cara-cara yang ditempuh

dalam pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar

sesuai dengan keseluruhan subjek penelitian (Nursalam, 2017). Untuk

menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan metode Non Probality Sampling dengan tekhnik

Accidental Sampling.

3.5 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011).

Variabel dalam penelitian ini yaitu pengaruh pemberian tablet Fe (Besi)

terhadap kadar peningkatan Hb pada ibu hamil di Puskesmas Kabila.

3.6 Definisi Operasional Kuantitatif

1. Peningkatan kadar Hb pada ibu hamil adalah presentasi kenaikan kadar Hb

ibu hamil. Skala ukur adalah ordinal.

Kriteria objektif, Sulistyawati (2011):

a. Terjadi kenaikan kadar Hb


b. Tidak terjadi kenaikan kadar Hb

2. Konsumsi tablet Fe adalah prosentase tablet besi yang diminum dari

seluruh tablet yang diberikan 90 butir dalam 3 bulan (1 hari=1 butir). Skala

ukur adalah nominal.

Kriteria objektif, Saifuddin, A.B (2012):

1. Rutin mengkonsumsi tablet Fe: jika mengkonsumsi 1 butir setiap hari.

2. Jarang mengkonsumsi tablet Fe: jika tidak rutin mengkonsumsi 1 butir

setiap hari.

3. Tidak mengkonsumsi tablet Fe: jika ibu tidak mengkonsumsi tablet Fe.

3.7 Tekhnik Pengumpulan Data

3.7.1 Peralatan Penelitian

1. Spuit 3 ml

2. Rak Tabung

3. Torniquet

4. Hematology analyzer

3.7.2 Bahan Penelitian

1. Kapas alcohol 70%

2. Kapas kering

3. Plester

4. Tabung EDTA

3.7.3 Prosedur Penelitian

1. Pra Analitik
a. Melakukan persetujuan pengambilan darah vena untuk pemeriksaan

hemoglobin (Hb).

b. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

c. Melakukan Valpasi (perabaan) pada lokasi vena yang akan ditusuk

d. Memasang tourniquet kurang lebih 3 jari di atas lipatan siku dan

meyuruh pasien untuk mengepalkan tangannya agar vena lebih

terlihat jelas.

e. Mendesinfeksi lokasi vena yang akan ditusuk menggunakan kapas

alcohol 70%.

f. Menusuk bagian vena mediana cubiti dengan lubang jarum

menghadap ke atas, serta dengan kemiringan antara 15-30 derajat.

g. Menarik pengisap spuit sampai didapat darah sesuai dengan

volume yang dibutuhkan.

h. Meregangkan pembendungan dan menyuruh pasien untuk

membuka kepalan tangannya.

i. Meletakan kapas kering pada daerah yang ditusuk, serta mencabut

spuit secara perlahan-lahan.

j. masukan darah kedalam tabung dengan melalui dinding tabung.

2. Analitik

A) Menghidupkan Alat

a. Menghubungkan kabel power ke stabilisator.

b. Menekan tombol on yang terdapat pada bagian alat.

c. Klik Quality Control (QC) pada layar untuk mengakses.


d. Memilih Quality Control (QC) document, masukan nomor,

masa berlaku dan tingkat dari reagen control.

e. Klik ok untuk menyimpan informasi.

f. Klik Quality Control (QC) count untuk memulai tes Quality

Control.

g. Menempelkan alat penghisap sampai dasar tabung Quality

Control (QC) product, kemudian tekan tombol yang terdapat

di depan jarum penghisap sampel sampai jarum masuk

kembali serta melakukan proses pemeriksaan.

B) Melakukan pemeriksaan sampel

a. Menyiapkan sampel pemeriksaan (darah EDTA).

b. Klik star untuk memulai pengujian.

c. Menekan tombol Sample No, untuk memasukan ID pasien,

kemudian tekan enter.

d. Lalu pilih parameter pemeriksaan hemoglobin (Hb).

e. Kemudian menempelkan alat penghisap sampai dasar tabung

sampel, kemudian tekan tombol yang terdapat di depan jarum

penghisap sampel sampai jarum masuk kembali dan

melakukan proses pemeriksaan.

f. Alat akan memproses sampel selama satu menit, dan hasil

pemeriksaan akan tertera pada layar serta dapat di print.

C) Mematikan alat

a. Klik tombol off pada layar.


b. Alat akan melakukan pencucian selama 9 menit.

c. Setelah layar sudah padam, tekan tombol off yang berada

pada bagian belakang layar.

3. Pasca Analitik

Nilai normal Hemoglobin, yaitu:

a. Laki-laki 13,0 – 16,0 g/dL

b. Perempuan 12,0 – 14,0 g/dL

3.8 Pengolahan Data

Setelah data penelitian terkumpul, maka dilakukan tahap pengolahan.

Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan melalui tahap-tahap sebagai

berikut:

1. Editing Data

Pada tahap ini peneliti mengkaji dan meneliti kembali data yang

diperoleh kemudian memastikan apakah terdapat kekeliruan atau tidak

dalam memperoleh data. Proses Editing dilakukan dengan cara memastikan

atau membaca kembali identitas pasien ibu hamil.

2. Coding Data

Pada tahap ini peneliti melakukan pemberian kode yang berupa

angka-angka terhadap data yang masuk berdasarkan variabelnya masing-

masing, sehingga memudahkan peneliti dalam melakukan analisa data.

3. Entry Data
Pada tahap ini peneliti memasukan data berupa angka-angka yang

diberi kode dan akan diteliti dalam melakukan analisa data sehingga data

yang dihasilkan sesuai dengan data yang dibuat.

4. Cleaning Data

Tahap ini merupakan tahap peneliti membersihkan data atau

menghapus data-data yang tidak penting atau terlibat dalam menganalisa

data sehingga mendapatkan hasil yang sesuai.

5. Tabulating Data

Pada tahap ini peneliti melakukan pengelompokan data kedalam suatu

tabel tertentu menurut kategori yang dimilikinya.

6. Describing Data

Pada tahap ini peneliti melakukan pengolahan data dengan

menggambarkan dalam bentuk interpretasi dari hasil tabel yang telah

dilakukan analisa data.

3.9 Analisa Data

Analis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji statistic

dengan Paired sampel t-Test yaitu suatu pengujian untuk menguji hipotesis

komparatif (uji perbedaan atau perbandingan).

3.10 Penyajian Data

Setelah data penelitian di olah, maka di lakukan penyajian data.

Penyajian data dalam penelitian ini yaitu dalam bentuk tabel dan disertai

narasi untuk melihat pengaruh kadar hemoglobin pada ibu hamil sebelum

dan sesudah mengkonsumsi tablet Fe (Besi).


DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, 2014. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Cetakan II. Gramedia Pustaka Utama:
Jakarta.
Amperaningsih, 2011. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian
Anemia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Rawat Inap Kedaton Kota Bandar
Lampung. Jurnal Kesehatan Mitra Lampung.
Bobak dkk, 2015. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC.
Depkes RI, 2010. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta,p.106-7.
Evelyn, 2014. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedic. Jakarta: Penerbit PT
Gramedia Pustaka Utama.
Gilang Purnamasari, 2016. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Terhadap
Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Fe Di Puskesmas
Bogor Tengah. Jurnal Kebidanan Dan Ilmu Kesehatan. Bandung.
Handayani, Wiwik dan Andi Sulistyo Haribowo, 2014. Buku Ajar Asuhan
Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Hematologi. Jakarta:
Salemba Medika.
Maternity dan Putri, 2017. Asuhan Kebidanan Komunitas Disesuaikan Dengan
Rencana Pembelajaran Kebidanan. Yogyakarta: ANDI.
Murray, 2009. Protein Plasma Dan Imunoglobulin. Biokimia Harper. Hal. 610-
612. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Mulyono, 2013. Anemia Pada Ibu Hamil Dan Hubungannya Dengan Beberapa
Faktor Di Kabupaten Oku Sumatera Selatan. Jurnal Kebidanan Dan Ilmu
Kesehatan. Jakarta: Di akses tanggal 7 april 2017.
Nuraisyah, 2018. Deteksi Risiko Tinggi Kehamilan Pada Pelayanan ANC
Terpadu Di Puskesmas Bend Kabupaten Kediri. Jurnal Kesehatan
Andalas. Volume 7(2).
Nugroho, 2017. Patologi Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Nursalam, 2017. Konsep Dan Penerapan Metode Penelitian Ilmu Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika.
Notoatmodjo, S. (2012). Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta.
Olivia M, 2017. Hubungan Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Mengenai Gizi
Seimbang Dengan Status Gizi Pada Wanita Usia Subur Di Kecamatan
Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah. [Skripsi]. Lampung.
Program Studi Pendidikan Dokter. Universitas Lampung.
Pratitis, Dian dan Kamidah. 2013. Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Hamil
Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Dengan Kepatuhan Pemeriksaan
Kehamilan Di BPS Ernawati Boyolali. Gaster Vol. 10 No. 2 Agustus 2013.
Purwandri A, Lumy F, Polak F. 2016. Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan
Kejadian Anemia. J. IIm Bidan ISSN; (1):62-8.
Rasmaliah, 2014. Anemia Kurang Besi Dalam Hubungannya Dengan Infeksi
Cacing Pada Ibu Hamil. Universitas Sumatera Utara.
Riskesdas, 2013. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). Jakarta:
Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan
RI.
Seri, Ani Luh, Dr. 2013. Buku Saku Anemia Defisiensi Besi. Jakarta: EGC.
Sholihah, 2011. Panduan Lengkap Hamil Sehat. Yogyakarta: Diva Pres.
Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung.
Sulistyawati, 2011. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil. Jakarta: EGC.
Saifuddin, A.B. 2012. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjdo.
Wirawan, 2015. Pengaruh Tablet Besi Dan Tablet Besi Plus Vitamin C Terhadap
Kadar Hemoglobin Ibu Hamil. Bulletin Penelitian Sistem Kesehatan. Vol
18. No. 3.
Wiknjosastro, Hanifa. 2011. Ilmu Bedah Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka.
Yusnaini, 2014. Pengaruh Konsumsi Jambu Biji (Psidium guajava. L) Terhadap
Perubahan Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil Anemia Yang Mendapat
Suplementasi Tablet Fe (Skripsi). Semarang: Universitas Diponegoro;
2014.

Anda mungkin juga menyukai