Anda di halaman 1dari 3

Pewarnaan Granulla

Ada beberapa metode pewarnaan granula, diantaranya adalah Loeffler, Albert dan Neisser. Dari ketiga
metode tersebut, metode yang sering digunakan adalah metode Neisser, sedangkan metode Albert dan
Loeffler kurang popular karena tidak diajarkan pada praktikum mikrobiologi. Tetapi, pewarnaan metode
Albert sering dibahas pada buku-buku terbitan WHO. Granula metakromatik disebut juga granula
volutin. Granula metakromatik tidak hanya ditemukan pada Corynebacterium diphteriae, tetapi juga di
beberapa bakteri selain bakteri tersebut, fungi, algae, dan protozoa. Granula metakromatik
mengandung polifosfat, asam ribonukleat, dan protein.

Granula metakromatik sangat mungkin mempunyai fungsi sebagai sumber cadangan energi. Metode
Neisser menggunakan pewarna neisser A, neisser B, dan neisser C. Neisser A mengandung biru metilen,
alkohol 96%, asam pekat dan aquades. Neisser B mengandung kristal violet, alkohol 96%, dan aquades.
Sedangkan neisser C mengandung crysoidine dan aquades.

Pada metode neisser, granula bakteri berwarna biru gelap atau biru hitam (warna dari neisser A
ditambah neisser B), sedangkan sitoplasma bakteri berwarna kuning kecoklatan (warna dari neisser C).
berikut adalah hasil pengamatan preparat pewarnaan bakteri bergranula:

SOAL :

1. Ada berapa metode pewarnaan granula? Sebutkan ?


2. Jenis granula apa yang dapat diwarnai dengan pewarnaan? Dan kandungan apa di dalamnya
sehingga bisa terwarnai?
3. Apa fungsi dari granula metakromatik pada bakteri?
4. Sebutkan komposisi pewarnaan neisser
5. Bagaimanakah hasil interpretasi akhir setelah di lakukan pewarnaan terhadap bakteri?
Pewarnaan Flagella
Flagel merupakan salah satu alat gerak bakteri. Flagel mengakibatkan bakteri dapat bergerak berputar.
Penyusun flagel adalah sub unit protein yang disebut flagelin, yang mempunyai berat molekul rendah.
Berdasarkan jumlah dan letak flagelnya, bakteri dibedakan menjadi monotrik, lopotrik, amfitrik, peritrik
dan atrik.

Prinsip pewarnaan flagella adalah membuat organel tersebut dapat dilihat dengan cara melapisinya
dengan mordant dalam jumlah yang cukup. Dua metode pewarnaan flagella, yaitu metode Gray dan
metode Leifson.

Metode Gray digunakan untuk mendapat hasil yang lebih baik dan mengena walaupun dalam metode ini
tidak dilakukan pencelupan yang khusus. Pada pewarnaan flagella larutan kristal violet bertindak
sebagai pewarna utama, sedangkan asam tannic dan alumunium kalium sulfat bertindak sebagai
mordant. Kristal violet akan membentuk endapan disekitar flagel, sehingga meningkatkan ukuran nyata
flagel. Berikut ini adalah prosedur dan hasil pengamatan preparat pewarnaan bakteri berflagel:
Soal :

1. Flagel tersusun oleh?


2. Berdasarkan letaknya flagel dibedakan menjadi? Sebutkan dan jelaskan
3. Jelaskan prinsip pewarnaan flagella
4. Ada berapa metode pewarnaan flagella?
5. Sebutkan kandungan komposisi dalam pengecatan flagel, dan jelaskan fungsi masing-masing
komponen pengecatan tersebut
6. Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia prosedur pengecatan flagella berdasarkan gambar di
atas

Anda mungkin juga menyukai