Small Paper
Offering C-C:
I. Topik
Pengelolaan laboratorium IPA SMP/Sederajat
II. Judul
Kajian Permasalahan yang Terdapat di Laboratorium IPA di SMP Negeri 2 Tarik,
Sidoarjo
III. Profil Sekolah
SMP NEGERI 2 TARIK SIDOARJO adalah salah satu satuan pendidikan
dengan jenjang menengah pertama yang berlokasi di di Kedungbocok, Kec. Tarik,
Kab. Sidoarjo, Jawa Timur. Dalam menjalankan kegiatannya, SMP NEGERI 2
TARIK SIDOARJO berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Sekolah ini, memiliki jumlah siswa sebanyak 771 yang terdiri dari 390
siswa laki-laki dan 381 siswa perempuan. Kurikulum yang dipakai ialah kurikulum
2013. Sekolah ini memiliki 24 ruang kelas, 1 perpustakaan, 2 laboratorium komputer,
dan 1 laboratorium IPA.
IV. Latar Belakang
Sekolah merupakan sarana utama dalam pendidikan untuk dapat
mengembangkan segenap potensi, daya kreasi dan aktualisasi diri. Sekolah yang dapat
berfungsi dengan baik diperlukan sarana dan prasarana yang menunjang, diantaranya
adalah laboratorium sains. Menurut Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, (Nomor 03, 2010), Laboratorium adalah
unit penunjang akademik pada lembaga pendidikan, berupa ruangan tertutup atau
terbuka, bersifat permanen atau bergerak, dikelola secara sistematis untuk kegiatan
pengujian, kalibrasi, dan produksi dalam skala terbatas, dengan menggunakan
peralatan dan bahan berdasarkan metode keilmuan tertentu, dalam rangka pelaksanaan
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Laboratorium dibangun
berdasarkan suatu kesadaran penuh bahwa pembelajaran di laboratorium mempunyai
posisi penting dalam pendidikan, karena dalam rangka mencapai tujuan yang bersifat
multi dimensi dalam proses pembelajaran, diperlukan strategi pembelajaran yang
memadai. Salah satu strategi pembelajaran yang dianggap dapat mencakup tiga ranah
sekaligus (kognitif, afektif, dan psikomotor) adalah pembelajaran di laboratorium.
Pemahaman tentang pengelolaan laboratorium sangat penting untuk dimiliki
oleh pihak-pihak yang terkait dengan laboratorium, baik secara langsung maupun
tidak. Laboratorium harus dikelola dan dimanfaatkan dengan baik. Menyadari tugas,
wewenang dan fungsi dari Laboratorium akan mendapatkan efisiensi kerja yang
maksimal. Mengelola Laboratorium dengan baik, adalah menjadi tujuan utama,
sehingga semua pekerjaan yang dilakukan dapat berjalan dengan lancar. Nyatanya
masih banyak Laboratorium yang belum dikelola dengan baik dan belum menciptakan
inovasi-inovasi baru. Terdapat beberapa masalah yang dihadapi oleh pihak sekolah
sehingga Laboratoriumnya tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal. Sangat
diperlukan solusi untuk membantu menghidupkan kembali Laboratorium yang tidak
terpakai. Kegiatan eksperimen dan praktikum sebagai salah satu metode yang
mengedepankan proses dan kerja untuk menemukan sendiri sebuah konsep ilmiah
berdasarkan suatu proses, pengamatan, analisis, pembuktian dan menarik kesimpulan
dari suatu objek, diperlukan adanya bimbingan untuk menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan (Istarani, 2012)
HASIL DAN PEMBAHASAN
3. Perlengkapan laboratorium
NO PERTANYAAN YA TIDAK KETERANGAN
.
1. Adakah papan tulis ?
2. Apakah papan tulis Papan tulis
tersebut mampu dilihat terletak di depan
dengan baik dari kelas dan berada
berbagai sudut ruang persis di
laboratorium ?* belakang meja
demonstrasi.
3. Adakah stop kontak 8 stop kontak di
listrik ? seluruh ruangan.
4. Adakah jam dinding ?
5. Adakah meja
demonstrasi ?
6. Apakah meja Meja demonstrasi
demonstrasi mampu cukup luas dan
dilihat dengan baik oleh besar, sehingga
semua praktikan ? cukup jelas jika
dilihat oleh
siswa.
7. Apakah meja Meja demonstrasi
demonstrasi kuat, stabil, terbuat dari bata
dan aman untuk kegiatan yang dilapisi oleh
praktikum ? keramik putih.
8. Adakah bak Bak cuci terdapat
cuci/wastafel? di samping
bagian
laboratorium.
Terdapat 3 bak
cuci yang
masing-masing
berfungsi dengan
baik.
9. Apakah sumber air yang
ada mampu memenuhi
dalam kegiatan
praktikum ?
10. Adakah kursi praktikum 30 kursi
siswa ?
11. Adakah kursi guru atau 1 meja dan 1
laboran ? kursi.
12. Adakah meja untuk 10 meja
praktikum ?
13. Apakah ukuran meja
praktikum memadahi
untuk menampung
kegiatan praktikum
secara berkelompok ?
6. Pemanfaatan laboratorium
NO PERTANYAAN YA TIDAK KETERANGAN
.
1. Apakah ada buku
panduan atau penuntun
praktikum ?
2. Apakah saat
menggunakan
laboratorium disesuaikan
dengan jadwal
penggunaan
laboratorium yang ada ?
3. Apakah
laboratorium juga
digunakan untuk
penelitian atau
penemuan inovasi siswa
?
4. Apakah ada karya tulis
ilmiah hasil kajian atau
inovasi ?
5. Adakah katalog untuk
perencanaan penelitian ?
Laboratorium IPA SMPN 2 Tarik belum memiliki laboran. Saat ini, laboran yang
bertugas merupakan salah satu guru IPA yang merangkap menjadi ketua laboratorium. Jadi,
untuk segala urusan administrasi laboratorium hanya ditangani oleh satu orang saja. Solusi
yang kami utarakan saat observasi yaitu menyuruh pihak sekolah untuk melapor ke dinas
pendidikan agar diberi laboran sesuai kebutuhan pengelolaan Lab agar labnya dapat
digunakan semaksimal mungkin untuk mengembangkan inovasi dan potensi siswa. Ternyata
pihak sekolah sudah melakukan solusi yang telah kita berikan, hanya saja belum ada respon
dari dinas pendidikan setempat jadi sampai sekarang lab ini belum mempunyai laboran.
Terdapat daftar alat dan bahan yang tertempel di masing-masing lemari penyimpanan
laboratorium namun masih belum diperbarui. Jadi untuk inventaris lab memang ada, namun
inventaris tersebut terlihat sudah lama tidak diperbarui, jadi untuk pengecekan alat dan
bahannya tidak dilakukan secara berkala. Hasil wawancara juga mengatakan bahwa
inventaris lab IPA ini hanya diperbarui saat ada kegiatan penilaian sekolah dan pengecekan
alat dan bahan dilakukan setiap sekali dalam satu semester. Pencahayaan dan sirkulasi udara
di lab ipa smpn 2 tarik sangat memadai, terbukti terdapat banyak saklar dan sumber listrik
untuk penerangan, begitu juga dengan jendela dan fentilasi sudah tersedia di bagian kanan
dan kiri ruangan lab. Bangunan lab juga bagus, dan almari beserta rak juga sangat memadai.
Lab IPA SMPN 2 tarik ini belum memiliki jas lab sebagai alat pelindung diri saat
praktikum. Terkait hal ini, kami sudah memberikan pengarahan tentang pentingnya pelindung
diri saat melakukan praktikum dan insyaallah jas lab akan diusahakan dan pelindung lainnya
juga akan diusahakan ada di laboratorium. Terdapat beberapa alat praktikum seperti gelas
ukur, tabung elenmeyer, dan pipet tetes yang berkerak. Dikarenakan pada saat siswa
membersihkan alat praktikum dengan sabun kurang bersih. Sehingga menyebabkan cairan
yang masih tertinggal akan menimbulkan kerak di barang-barang tersebut. Faktor lain yaitu,
hampir 2 tahun alat-alat di laboratorium tidak pernah dipakai karena pandemi.
Standar Operasional Prosedur adalah suatu standar atau pedoman tertulis yang
dipergunakan untuk mendorong dan menggerakkan satu kelompok untuk digunakan saat
melakukan kegiatan di laboratorium. SOP laboratorium IPA dibuat dengan tujuan untuk
memperoleh hasil kerja yang paling efektif dari para pengguna dengan biaya dan tenaga yang
minimal dan rasional. SOP ini merupakan penjabaran langkah yang rasional dari berbagai
peraturan. Dengan disusunnya SOP laboratorium IPA ini diharapkan dapat bermanfaat untuk
memperlancar tugas pengelola laboratorium dan pengguna laboratorium. Sebagai upaya
untuk mewujudkan mutu dan pelayanan laboratorium yang baik, maka perlu disusun suatu
Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berbasis pada kualitas pelayanan dan kualitas
kinerja. Namun pada lab ipa smpn 2 tarik ini belum ada SOP karena memang belum ada
orang yang ahli dalam bidang laboratorium ini di sekolah. Fungsi utama laboratorium sebagai
sarana penunjang siswa untuk bereksperimen dan berinovasi belum terlaksana. Sebagai
mahasiswa kami hanya bisa memberikan saran agar sekolah lebih mengaktifkan kegiatan di
lab sekolah agar siswa dapat mengembangkan inovasi yang telah mereka miliki.
PENUTUP
Pengelolaan Laboratorium sangat penting karena harus dikelola dan dimanfaatkan
dengan baik. Pada SMPN 2 Tarik memiliki Laboratorium IPA dengan kepala laboratorium
yang sekaligus menjadi laboran. Namun, laboratorium IPA di SMPN 2 Tarik dijadikan
sebagai ruang kelas bukan untuk ruang praktikum. Sehingga, jika praktikum alat dan bahan
akan dibawa ke kelas. Laboratorium IPA di SMPN 2 Tarik memiliki fasilitas yang cukup
lengkap. Hanya saja ruang penyimpanan yang ada masih kurang. Buku pendataan
peminjaman, pengembalian, dan kerusakan alat dan bahan juga tersedia. Pada SMPN 2 Tarik,
Laboratorium IPA belum dijadikan sebagai tempat untuk berinovasi. Sehingga perlunya
pengembangan akan hal tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Istarani. (2012). Kumpulan 39 Metode Pembelajaran. Edisi I, Medan: CV. Iscom Medan.
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, (Nomor
03, 2010), Tentang Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium Pendidikan Dan Angka
Kreditnya.
Rahman, M. S. (2017). Kajian Standarisasi Sarana Prasarana Laboratorium Di Smpn 4
Sumenep. Jurnal Lensa (Lentera Sains): Jurnal Pendidikan IPA, 7(1), 1–12.
Vendamawan, R. (2015). Pengelolaan Alat dan Laboratorium. Metana, 11(02), 41–46.