Anda di halaman 1dari 31

PERTUMBUHAN DAN

PERKEMBANGAN HEWAN
Pokok bahasan

• Pengertian proses pertumbuhan


1. dan perkembangan hewan

• Proses pertumbuhan dan


2. perkembangan hewan

• Factor yang dapat memengaruhi


proses pertumbuhan dan
3. perkembangan hewan
Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan

• Pertumbuhan

Yaitu proses bertambahnya ukuran hewan yang bersifat


irreversible atau tidak dapat kembali lagi seperti tinggi atau
besar hewan, proses pertumbuhan bersifat kuantitatif atau
dapat dinyatakan dengan angka.

• Perkembangan

Yaitu proses perubahan pada makhluk hidup dengan


pembentukan organ-organ yang mengarah pada
kedewasaan.
Proses Pertumbuhan dan
Perkembangan Hewan

Fase Pasca
Fase Embrionik
Embrionik

Embrionik Embrionik Metamorfosi


Regenerasi
Ovipar Vivipar s
Embrionik Ovipar
Hari ke 1
Bentuk awal embrio pada hari pertama belum terlihat jelas, sel
benih berkembang menjadi bentuk seperti cincin dengan bagian
tepinya gelap, sedangkan bagian tengahnya agak terang.

Hari ke 2
Bentuk awal embrio hari kedua mulai terlihat jelas. Pada umur ini
sudah terlihat primitive streake yang kelak akan berkembang
menjadi embrio.

Hari ke 3

Pada hari ke 3 jantung sudah mulai terbentuk dan berdenyut


serta bentuk embrio sudah mulai tampak.
Hari ke 4

Pada hari ke 4 mata sudah mulai kelihatan. Mata tersebut tampak


sebagai bintik gelap

Hari ke 5

Pada hari ke 5 embrio sudah mulai tampak lebih jelas. Kuncup-


kuncup anggota badan sudah mulai terbentuk.

Hari ke 6

Pada hari ke 6 anggota badan sudah mulai terbentuk. Mata sudah


terlihat menonjol, rongga dada sudah mulai berkembang
Hari ke 7

Pada hari ke 7 paruh anak ayam sudah terlihat seperti bintik gelap
pada dasar mata. Pada fase ini otak dan leher sudah terbentuk.

Hari ke 8

Pada hari ke 8 mata dari embrio sudah terlihat sangat jelas

Hari ke 9

Pada hari ke 9 lipatan dan pembuluh darah sudah mulai bertambah


banyak dan terbentuk jari kaki.
Hari ke 10

Pada hari ke 10 biasanya paruh sudah mulai mengeras dan folikel


bulu embrio sudah mulai terbentuk.

Hari ke 11

Pada hari ke 11 embrio sudah terlihat seperti ayam. Pada fase ini
embrio menjadi tambah besar sehingga yolk akan menyusut

Hari ke 12
Pada hari ke 12 embrio sudah semakin besar dan mulai masuk ke yolk
sehingga yolk menjadi semakin kecil. Mata sudah mulai membuka
dan telinga sudah terbentuk.
Hari ke 13

Pada hari ke 13 sisik dan cakar embrio sudah mulai terlihat sangat
jelas.

Hari ke 14

Pada hari ke 14 punggung embrio sudah terlihat melengkung atau


meringkuk dan bulu hampir menutupi seluruh tubuhnya.

Hari ke15

Pada hari ke 15 kepala embrio sudah mengarah kebagian tumpul


bagian telur.
Hari ke 16

Pada hari ke 16 embrio sudah mengambil posisi yang baik didalam


kerabang. Sisik, cakar dan paruh sudah semakin mengeras.

Hari ke 17

Pada hari ke 17 paruh embrio sudah membalik ke atas

Hari ke 18
Pada hari ke 18 embrio sudah tampak jelas seperti ayam akan
mempersiapkan diri akan menetas. Jari kaki, sayap, dan bulunya
berkembang dengan baik.
Hari ke 19

Pada hari ke 19 paruh ayam sudah siap mematuk dan menusuk


selaput kerabang dalam.

Hari ke 20
Pada fase ini terjadi serangkaian proses penetasan yang diawali dengan
kerabang mulai terbuka. Untuk membuka kerabang ini, ayam menggunakan
paruhnya dengan cara mematuk. Semakin lama, kerabang akan semakin
besar membuka, sehingga ayam dapat bernafas

Hari ke 21
Dihari ke dua puluh satu ini, ayam sudah membuka kerabangnya
walaupun belum seluruhnya. Dari keadaan ini biasanya tubuh ayam
memerlukan waktu beberapa jam untuk keluar dari kerabang.
Fase Embrionik Vivipar

Morula Blastula Gastrula Organogenesis


Morula
Adalah suatu bentukan sel sperti bola (bulat) akibat
pembelahan sel terus menerus. Keberadaan antara satu
dengan sel yang lain adalah rapat.
Blastula
Adalah bentukan lanjutan dari morula yang terus
mengalami pembelahan. Bentuk blastula ditandai dengan
mulai adanya perubahan sel dengan mengadakan pelekukan
yang tidak beraturan. Di dalam blastula terdapat cairan sel
yang disebut dengan Blastosoel.
Gastrula
Adalah bentukan lanjutan dari blastula yang pelekukan
tubuhnya sudah semakin nyata dan berbeda dalam hal
jumlah lapisan dinding tubuh embrionya.
Organogenesis
Adalah proses pembentukan organ-organ tubuh pada
makhluk hidup (hewan dan manusia). Organ yang dibentuk
ini berasal dari masing-masing lapisan dinding tubuh embrio
pada fase gastrula.
• Lapisan Ektoderm akan berdiferensiasi menjadi cor
(jantung), otak (sistem saraf), integumen (kulit), rambut
dan alat indera.
• Lapisan Mesoderm akan berdiferensiasi menjadi otot,
rangka (tulang/osteon), alat reproduksi (testis dan ovarium),
alat peredaran darah dan alat ekskresi seperti ren.
• Lapisan Endoderm akan berdiferensiasi menjadi alat
pencernaan, kelenjar pencernaan, dan alat respirasi seperti
pulmo.
Regenerasi
Regenerasi ialah memperbaiki bagian tubuh yang rusak atau
lepas kembali seperti semula. Menurut Balinsky (1981), suatu
organisme khususnya hewan memiliki kemampuan untuk
memperbaiki struktur atau jaringan yang mengalami kerusakan
akibat kecelakaan yang tidak disengaja karena kondisi natural
atau kerusakan yang disengaja oleh manusia untuk keperluan
penelitian atau experimen.
Pada Evertebrata yang terkenal tinggi dayanya adalah
Coelenterata, Platyhelminthes, Annelida, Crustacea, dan Urodela.
Pada vertebrata , yaitu Aves dan Mammalia yang paling rendah
dayanya. Kelas reptil (diwakili oleh cicak) dan kelas insecta
(diwakili oleh kecoa) memiliki daya regenerasi yang rendah,
biasanya terbatas pada bagian ekor atau kaki yang lepas atau
rusak.
Ametabola

Paurometabola
Serangga
Metamorfosis Hemimetabola
Amfibi
Holometabola
Ametabola (Tanpa Metamorfosis)
Golongan serangga ini sejak menetas (instar pertama)
bentuknya sudah menyerupai serangga dewasa (tidak
bermetamorfosis), hanya ukurannya saja yang bertambah
besar. Serangga muda dan serangga dewasa hidup dalam
habitat dengan jenis makanan yang sama. Contoh serangga
yang tidak metamorfosis, antara lain ordo Thysanura (kutu
buku atau rengget atau ngenget) dan ordo Collembola,
misalnya Ekor Gunting.
Paurometabola (Metamorfosis
Bertingkat)
Serangga yang tergolong paurometabola mengalami
perubahan secara bertahap. Setiap pergantian kulit
(ecdysis), ukuran tubuhnya bertambah besar. Bakal sayap
tumbuh secara bertahap, makin lama makin besar, dan
akhirnya menyerupai sayap serangga dewasa. Contoh
serangga yang mengalami metamorfosis bertingkat, antara
lain ordo Orthoptera ( belalang, anjing tanah, jangkrik,
kecoak, dan lain-lain), ordo Thyasanoptera ( thrips ), ordo
Homoptera (kutu daun, wereng, dan lain-lain), dan ordo
Hemiptera (kepik, walang sangit, dan lain-lain).
Hemimetabola (Metamorfosis Tidak
Lengkap)
Nimfa serangga golongan ini mengalami beberapa
modifikasi, seperti adanya insang trachea, tungkai untuk
merangkak dan menggali, tubuh harus dapat berenang, alat
mulut harus dapat mengambil makanan di dalam air, dan
lain-lain. Habitat nimfa berbeda dengan habitat imago.
Contoh serangga golongan hemimetabola adalah ordo
Odonata ( capung ).
Holometabola (Metamorfosis
Sempurna)
Serangga muda yang mengalami perkembangan
holometabola disebut "larva". Bentuk larva amat berbeda
dengan imago. Jenis makanan, perilaku, dan habitatnya pun
biasanya berbeda dengan imago. Sebelum menjadi imago,
larva akan berkepompong terlebih dahulu.
Metamorfosis Amfibi

Katak betina dewasa bertelur kemudian telur tersebut menetas.


Setelah 10 hari telur tersebut menetas menjadi berudu. Berudu hidup di
air. Setelah berumur 2 hari berudu mempunyai insang luar yang
berbulu untuk bernapas. Setelah berumur 3 minggu insang berudu akan
tertutup oleh kulit. Menjelang umur 8 minggu kaki belakang berudu
akan terbentuk. Kemudian membesar ketika kaki depan mulai muncul.
Umur 12 minggu kaki depannya mulai berbentuk, ingsang tak
berfungsi lagi ekornya menjadi pendek serta bernapas dengan paru-
paru. Maka bentuk dari muka akan lebih jelas. Setelah pertumbuhan
anggota badannya sempurna, katak tersebut akan berubah menjadi
katak dewasa dan kembali berkembang biak.
Faktor yang memengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan

Factor Internal
• Gen, merupakan faktor penentu sifat yang diturunkan dari
induknya. Sifat-sifat gen setiap jenis hewan berbeda.
• Hormon, memengaruhi aktivitas di dalam tubuh. Hormon
yang memengaruhi pertumbuhan hewan dan manusia
disebut hormon somatotrof.
Factor Eksternal
• Makanan, semua makhluk hidup membutuhkan makanan
sebagai sumber tenaga dan pembangun tubuh. Makanan
sebagai sumber tenaga adalah karbohidrat, sedangkan sumber
pembangun tubuh adalah protein. Ketercukupan kebutuhan
makanan akan menjadikan hewan atau manusia tumbuh
optimal.
• Sinar matahari, diperlukan dalam pengubahan provitamin D
menjadi vitamin D. Vitamin D membantu penyerapan kalsium
dan fosfor dari makanan.
• Aktivitas fisik, yaitu kegiatan fisik, yang dilakukan hewan, akan
dapat memperbesar ukuran otot dan tulang.
• Suhu, hewan juga membutuhkan suhu yang sesuai untuk
menunjang pertumbuhan dan perkembangan.

Anda mungkin juga menyukai