Anda di halaman 1dari 7

TUGAS TERSTRUKTUR FISMAN

Nama : Fuatus Sabili Rosad


NIM : 12208183030
Kelas : Tadris Biologi 5B
1. Model Lipid Dua Lapis dikemukakan oleh Evert Gorter dan F. Grendel (1925). Model ini
dibentuk oleh fosfolipid yang tersusun di bagian kepala (bersifat hidrofilik/suka air) dan ekor
(bersifat hidrofobik/tidak suka air). Karena terdapat dua sifat beda pada molekul fasfolipid
maka membran tersusun bilayer, di mana bagian ekor berada di tengah yang bersifat
hidrofobik, sedangkan bagian kepala berada diluar yang bersifat hidrofilik.

Model Lipid Mosaik dikemukakan oleh Hober (1946). Model ini terdapat pori-pori pada
lipid dua lapis. Model ini belum dapat membahas tuntas pertanyaan yang diajukan.
Alasannya antara lain kalau ada pori tentu pori itu diameternya <0,7 nm suatu pori yaang
sangat kecil untuk dapat dilewati ion-ion.

Model Membran Pauci-Molekuler dikemukakan oleh Danielli dan Davson (1935). Saat itu
telah diketahui bahwa membran tersusun atas lipid dan protein. Protein menutupi lapisan
dalam dan lapisan luar lipid bilayer. Model Membran Pauci-Molekuler kemudian
dikembangkan oleh Ruberson dkk. Terjadi perbedaan yang terletak di lapisan protein model
Robertson yang tidak simetris. Model ini tidak dapat menjawab bagaimana zat-zat yang tidak
terlarut dalam lemak dapat menembus membran. Kemudian pada tahun 1966 Gree dan
Pardue mengemukakan bahwa membran biological terbuat dari sub unit makromolekul lipo
protein yang tiak merata Kemudian Frey-Wyssling (1957), Sjostrans (1963) dkk dalam
Wilsom (1979) melaporkan bahwa membran mengandung partikel-partikel globuler yang
dapat dilihat dengan mikroskop electron. Sehingga memunculkan model membran Mosaik
Cair

Model Membran Mosaic Cair dikemukakan oleh Singer dan Nicolson (1972). Disusun
berdasarkan hukum-hukum Termodinamika untuk menjelaskan struktur membran sel. Model
ini memperkenalkan tentang penyebaran lipid dan protein pada membran. Model ini
meyakinkan bahwa protein terpasang secara langsung pada membran bilayer. Matriks
fosfolipid terdiri dari dua dan didalamnya ada dua tipe protein (perifer dan integral) protein
perifer dapat berreaksi dan larut pada air (polar), sedangkan protein integral sukar berikatan
dan tidak larut dalam air (nonpolar).
2. Difusi adalah peristiwa berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari konsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah. Difusi melalui membran sel dibagi menjadi dua tipe yaitu: sederhana dan
terfasilitasi. Difusi sederhana (a) yaitu pergerakan molekul melewati membran sel yang tidak
berreaksi dengan protein carier yang ada di membran sel. prosesnya melewati dua jalan yaitu
lapisan lipid jika itu zat terlarut dalam lemak dan melewati saluran air atau protein.
Sedangkan difusi terfasilitasi (b) adalah difusi yang dibantu oleh protein transport. prosesnya
diawali dengan pengikatan ion atau molekul oleh protein pembawa akan mengubah
bentuknya.

(a) (b)
Osmosis adalah pergerakan zat pelarut dari konsentrasi rendah (hipotonis) ke konsentrasi
tinggi (hipertonis) melalui membran sel yang bersifat semipermeabel. Mekanisme osmosis
dalam sel hewan dipengaruhi oleh konsentrasi zat pelarut dalam sel. Jika keadan hipotonis
maka pelarut dalam sel lebih rendah dari kondisi yang ada diluar, sehingga menyebabkan zat
pelarut di luar sel masuk kedalam sel sehingga menyebabkan sel pecah. Jika keadaan
hipertonis maka konsentrasi pelarut dalam sel lebih tinggi dari kondisi yang ada luar,
sehingga pelarut didalam sel akan keluar sel, sehingga sel akan mengalami penyusutan .
Sedangkan jika keadaan isotonis maka pelarut di dalam sel dan di luar sel sama alias tidak
mengalami osmosis.

Transport Aktif adalah transport zat terlarut melewati membran dengan melawan perbedaan
gradien konsentrasi dengan menggunakan energi berupa ATP. Contohnya yaitu mekanisme
transport Na+ dan K+. transport Na+ dan K+ bekerja untuk mempertahankan kadar natrium
di luar sel tetap lebih tinggi dari pada di dalam sel, dan kadar kalium di dalam sel tetap tinggi
dari pada di luar sel. mekanisme transpor Na+ dan K+ dimulai dari ikatan Na+ di sitoplasma
dengan protein merangsang fosforilasi oleh ATP, fosforilasi menyebabkan protein berubah
bentuk, dengan mengubah bentuk Na+ dilepas ke luar sel diikat dan K+ dari luar sel diikat,
ikatan K+ merangsang dilepaskannya kelompok fosfat, hilangnya fosfat mengembalikan
bentuk semula protein, K+ dilepas dalam sel, dan siklus diulang.

Endositosis adalah proses memasukkan makromolekul ke dalam sel melalui membran sel.
ada dua macam endositosis yaitu pinositosis dan fagositosis. pinakosis terjadi jika membran
sel membentuk cekungan sebagai akibat adanya kontak antara molekul asing dengan
permukaan membran sel, akhirnya bentuk vakuola di dalam sel yang berisi molekul-molekul
asing. Sedangkan fagositosis terjadi bila sel menelan atau mengitari suatu partikel dengan
pembentukan pseudopoda hingga akhirnya partikel tadi terdapat di dalam vakuola.
Mekanisme pinakosit diawali dengan molekul-molekul (protein,ion, dll) mendekati membran
sitoplasma, molekul-molekul mulai melekat pada plasma, mulai membentu
infaginasi/pelekukan membran sitoplasma, invaginasi makin kedalam, terbentuk kantong
dalam sitoplasma dan saluran pinositik, kantong mulai lepas dari membran plasm
membentuk gelembung-gelembung, gelembung-gelembung kantong mempersiapkan diri
melakukan fragmentasi, gelembung pecah menjadi gelembung yang lebih kecil. Sedangkan
mekanisme fagositosis misalnya saat amuba menangkap makanan. Pertama terjadi pelekatan
makromolekul ke reseptor di sel fagositik, perluasan pseudopodia dan menelan mikroba oleh
sel fagositik, pembentukan fagosom oleh fusi membran sekitarnya, perpaduan fagosom dan
lisosom untuk membentuk fagolisosom, pencernaan makromolekul yang tertelan oleh enzim
hidrolitik asam dari lisosom, pembentukan bahan sisa lapisan tubuh yang dapat dicerna, dan
diakhiri pembuangan limbah.
Eksositosis adalah proses mengeluarkan isi vesikel sekresi keluar dari membran sel.
Terdapat dua jenis eksositosis yaitu: konstitutif dan diatur. Eksositosis konstitutif adalah
bahan sekresi terus dilakukan tanpa syarat jenis sinyal tertentu dan eksositosis diatur adalah
bahan sekresi diatur dengan memerlukan sinyal eksternal. Mekanisme eksositosis diawali
dengan vesikel mengangkut protein dari badan golgi ke permukaan sel menggunakan protein
motorik dan jalur sitoskeletal bergerak disepanjang mikrotubulus skeleton ke membran
plasma. Ketika membran plasma dan membran vesikel bersentuhan, molekul-molekul lipid
menyusun dirinya sendiri sehingga kedua membran mengalami fusi, kandungan vesikel
kemudian tumpah ke luar sel sementara membran vesikel menjadi bagian dari membran
plasma.

Sumber:
Anonim, B. 2011. Model Mosaik Cair dan Bukti Pendukungnya.
https://www.academia.edu/33412103/STRUKTUR-DAN-FUNGSI-MEMBRAN-SEL diakses pada 27
September 2020 pukul 10.35
B. Reece, J. dan A. Campbell, N. 2011. Campbel Biology. Jakarta Pusat: Erlangga
Dalle, Ambo. 2007. Sel https://www.academia.edu/33412103/STRUKTUR-DAN-FUNGSI-MEMBRAN-
SEL diakses pada 27 September 2020 pukul 11.05
http://chanif.lacture.ub.ac.id diakses pada 27 September 2020 pukul 10.06
Geoffrey M. Cooper, The Cell Molecular Approach Fourth Edition, (Washington DC: Asm press, 2007)
hlm. 541
Giase, A. 1979. Cell Physiology, W. B. Saunders Comp. Tokyo
Isnaeni, Wiwin. 2006. FISIOLOGI HEWAN. Yogyakarta: KANISIUS
http://repository.unpas.ac.id diakses pada 27 September 2020 pukul 22.23
Rumanta, Maman. Pengantar Fisiologi Hewan Modul 1. PEBI 4314
http://repository.ut.ac.id/4314/1/PEBI4314-M1.pdf diakses pada 27 september 2020 pukul 09.33
Suharsono, Hamong. 2017. TRANSPORTASI TRANSMEMBRAN. FK. Hewan Universitas Udayana.
http://simdos.unud.ac.id diakses pada 26 september 2020 pukul 09.00
Sumardjo, Damin. 2009. Pengantar Kimia: Buku Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran dan
Program Strata I Fakultas Bioeksakta. Jakarta: BUKU KEDOKTERAN EGC
Soewolo. 1997. PENGANTAR: Fisiologi Hewan_Proyek Pengembangan Guru Sekolah
Menengah IBRD Loan. Departemen Pendidikan Nasional.
Utami, Tato S. dan Tresnawati, Citra. PERTEMUAN KE-2 ORGANEL SEL: MEMBRAN
SEL. https://id.scribd.com/doc/170848567/Pertemuan-2-Organel-Sel diakses pada 27
September 2020 pukul 15.20
Qurziadah, Anif dan Kintania M. R. 2020. RESUM: PERBEDAAN DAN MEKANISME
TRANSPORT AKTIF DAN PASIF. Makalah

Anda mungkin juga menyukai