Anda di halaman 1dari 11

Power point Akhlak Tasawuf

Dosen Pengampu : Ahmad Zohdi, M.Ag


DI SUSUN
OLEH :

NAMA : PUTRI WULANSARI


NIM : 200108029
SEMESTER/KELAS : III/B
KONSEP AHWAL
Ahwal adalah bentuk jama’ dari kata “Hal” yang diartikan sebagai
kondisi atau keadaan mental (mental states) yang dialami oleh para
sufi di sela-sela perjalanan spiritualnya.Ahwal tidak bisa dipisahkan
dari maqamat, karena ahwal itu merupakan kondisi atau keadaan yang
diperoleh ketika kita sedang menjalankan prosesi maqamat itu
sendiri.
Beberapa konsep pembagian ahwal adalah sebagai berikut:
Muroqobah.
Khauf.
Raja’.
Syauq.
Mahabbah.
Thuma’ninah.
Musyahadah.
KONSEP ITTIHAD

Ittihad menurut bahasa berarti penyatuan atau perpaduan dua hal,


artinya perpaduan dengan Tuhan tanpa diantarai sesuatu apapun.
Dalam tasawuf, ittihad adalah kondisi dimana seorang sufi merasa
dirinya menyatu dengan Tuhan sehingga masing-masing diantara
keduanya bisa memanggil kata-kata aku.
Tokoh Ittihad
Jika mempelajari tentang ittihad, akan ada beberapa nama tokoh yaitu:
Abu Yazid Al-Bustomi. Dan Abu Yazid Al-Bustomi adalah seorang
penyebar dan pembawa ajaran ittihad dalam tasawuf. Lahir di Bistam,
Persia pada tahun 874 M. Kehidupannya yang sederhana menaruh
sayang dan kasih pada fakir miskin. Sebagian besar waktunya
dipergunakan untuk beribadah dan memuja Tuhan, yang dimulai
dengan timbulnya faham fana’ dan baqa’.
Dalam ittihad, “identitas telah hilang, identitas telah menjadi satu”.
Hal ini bisa terjadi karena sufi telah memasuki fana yang tidak
mempunyai kesadaran lagi dan berbicara dengan nama Tuhan.
KONSEP HULUL

Hulul secara bahasa berarti menepati suatu tempat (inkarnasi). Al-Hulul


adalah Tuhan mengambil tempat dalam tubuh manusia tertentu, yaitu
manusia yang telah dapat membersihkan dirinya dari sifat-sifat fana.
Atau penitisan tuhan dalam diri manusia berupa masuknya sesuatu pada
sesuatu lainnya. Atau paham yang mengatakan bahwa tuhan memiliki
tubuh-tubuh manusia tertentu untuk mengambil tempat didalamnya
setelah sifat-sifat kemanusiaan yang ada didalam tubuh itu dilenyapkan.
Al-Hulul memiliki dua bentuk, yakni :
1. Al-Hulul al-Jawari Merupakan suatu keadaan dua esensi yang satu
mengambil tempat pada yang lain (tanpa persatuan). Seperti air
mengambil tempat di dalam bejana.
2. Al-Hulul as-Sarayani Merupakan suatu persatuan dua esensi (yang satu
mengalir di dalam yang lain), sehingga yang terlihat hanya satu esensi,
seperti zat air yang mengalir di dalam bunga.
Pencapaian Hulul yang diperoleh melalui fana yang bersifat total ini,
dapat terjadi karena manusia mempunyai sifat-sifat ketuhanan (lahut)
dan pada saat yang sama Tuhan mempunyai sifat-sifat kemanusiaan
(nasut). Dalam Hulul yang terjadi adlah persatuan manusia dengan
Tuhan.
Namun, Hulul dalam penafsiran nonpanteistik yaitu penafsiran yang
tetap mempertahankan perbedaan antara Tuhan dengan manusia, atau
manusia dengan Tuhan.
Ketika terjadi Hulul pada diri manusia, Allah menjadi pendengaran,
pengelihatan, tangan dan kaki yang dipergunakan untuk mendengar,
melihat, memegang, dan berjualan. Ini artinya semua yang ada
dikehendaki atas perintah Allah. Maka semua aktifitas manusia
merupakan aktifitas-Nya, dan semua urusan adalah urusan-Nya.
TASAWUF DI INDONESIA

Tasawuf di Indonesia erat kaitanya dengan budaya- budaya bangsa Indonesia


yang bersifat mistik, tasawuf dapat berkembang secara cepat dalam
persebarannya.Tasawuf merupakan bagian dari metode penyebaran ajaran
Islam yang sangat mempunyai kemiripan dalam metode pendekatan-
pendekatan agama Hindu-Budha yang merupakan sistem keagamaan
masyarakat Indonesia sebelum Islam.
Keberadaan tasawuf di Nusantara tidak bisa lepas dari pengkajian proses
islamisasi di kawasan ini. Sebab, tidaklah berlebihan kalau di katakan, bahwa
tersebar luasnya islam di Indonesia sebagian besar adalah karena jasa para
sufi. Akan tetapi, belakangan ini sufisme yang melandasi etos kerja mereka
itu, kelihatannya hampir terlupakan, kecuali di kalangan tertentu saja.
Tasawuf menjadi unsur yang cukup dominan dalam masyarakat pada masa
itu.
Ajaran tasawuf pada kemudiannya adalah berhubungan erat dengan tarikat.
Di Indonesia tarikat-tarikat yang telah berkembang dan memiliki pengaruh
ialah seperti, Tarikat Qadariyah, Naqsabandiyah, Syattariyah, Saziliyah, Khai
Awatiyah dan sebagainya.
ALIRAN-ALIRAN TASAWUF
Tasawuf merupakan suatu pengetahuan pada diri kita yang mana bisa
membedakan yang baik dan buruk, yang benar dan jelas. Sedangkan secara
lughowi adalah mensucikan.Tujuan Utama dari tasawuf adalah
mendekatkan diri pada allah.Tasawuf muncul pada masa Tabi’in,
sedangkan pada nabi dan sahabat tasawuf tidak ada (tapi dikenal dengan
naamaa zuhud).
Aliran-aliran itu meliputi aliran:
1. Tasawuf Falsafi
Aliran yang ajaran-ajarannya memadukan antara visi mistik (ghaib)
dan visi rasional (akal).
2.Tasawuf Amali
Aliran tasawuf ini lebih menekankan pembinaan moral dalam upaya
mendekatan diri kepada tuhan untuk mencapai hubungan yang dekat
dengan tuhan,
3. Tasawuf Akhlaki
Aliran ini membersihkan tingkah laku atau saling membersihkan tingkah
laku.
SEJARAH PERKMBANGAN TAREKAT

Secara harfiah, 'tarekat' berarti 'jalan'. Tarekat merupakan jalan yang


ditempuh berdasarkan syariat oleh seorang thariq atau pejalan untuk menuju
jalan hakikat dengan lebih memahami, mengetahui, dan mengenal Allah
SWT. Syariat, tarekat, dan hakikat adalah tiga hal yang tak terpisahkan.
Perkembangan Tarekat di Indonesia bermula dengan adanya ajaran
tasawuf, yang dipadukan dengan ajaran sufistik India dan sufistik pribumi
kemudian dianut oleh kalangan masyarakat Islam di Indonesia. Dengan
adanya proses tersebut, secara berangsur-angsur tarekat mulai berkembang
di Indonesia.Pada abad ke-18 M, berbagai macam tarekat telah mendapat
banyak pengikut,termasuk Tarekat Naqsabandiyah.
Tarekat Naqsabandiyah menjadi tonggak pembaharuan pengajaran ilmu-
ilmu tarekat melalui cara-cara yang modern dan menghilangkan berbagai
macam tradisi yang sudah dijalankan sejak awal perkembangan Tarekat
Naqsabandiyah.
ALIRAN-ALIRAN TAREKAT
Tarekat merupakan wacana dan praktik keagamaan yang cukup
popular di Indonesia. Bahkan akhir-akhir ini kecenderungan tarekat
telah menjangkau kehidupan masyarakat kelas menengah sampai
masyarakat kelas atas (elite) dengan angka pertumbuhan yang
cukup signifikanterutama di daerah perkotaan.
Ada beberapa Aliran-Aliran Tarekat di Dunia Islam antara lain:
 Tarekat Qadiriyah
Tarekat Qadiriyah didirikan oleh oleh Syaikh Abdul Qadir Al-
Jilani(470-561 H/1077-1166 M) yang terkenal dengan sebutan syaikh
Abdul Qadir Al-Jilani Al-Ghauts atau Quthb Al-Auliya atau
Sulthan Al-Auliya.
 Tarekat Syadziliyah
Tarekat Syadziliyah tak dapat dilepaskan dari pendirinya yakni,
Abu Al-Hasan Al-Syadzili. Secara lengkap nama pendirinya adalah
ali bin Abdullah bin Abd.
Tarekat Naqsyabandiyah
Tarekat Naqsyabandiyah didirikan oleh ulama tasawuf
terkenal yaitu: Muhammad bin Muhammad Baha’ Al-
Din Al-Uwaisi Al-Bukhori Naqsyabandi (717-791 H/1318-
1389 M) dilahirkan di sebuah desa Qashrul Arifah,
dekat dari bukhara tempat kelahiran Imam Al-Bukhari.
Terakat Naqsyabandiyyah
Tarekat Qadiriyyah terbangun dari dua tarekat yaitu
tarekat Qadiriyyah dan tarekat Naqsyabandiyah (TQN).
Tarekat ini didirikan oleh oleh Ulama asal Indonesia
yaitu Syekh Ahmad Khatib Sambas (1802-1872) yang
dikenal sebagai penulis Kitab Fath Al-‘Arifin.
Tarekat Sammaniyah
Tarekat Sammaniyah didirikan oleh Muhammad bin Abd
Al-Karim Al-Madani Al-Syafi’i Al-Samman (1130-1189
H/1718-1775 M). ia lahir di madinah dari keluarga Quraisy,
dikalangan murid dan pengikutnya ia lebih dikenal
dengan nama Al-Sammani atau Muhammad Samman.
Tarekat Tijaniyyah
Tarekat Tijaniyyah didirikan oleh Syaikh Ahmad Bin
Muhammad Al-Tijani (1150-1230 H/1737-1815 M) yang lahir
di ‘Ain Madi, Al-Jazair selatan, dan meninggal di fez,
maroko, dalam usia 80 tahun. Syaikh Tijani di yakini oleh
kaum Tijaniyyah sebagai wali agung yang memiliki derajat
tertinggi, dan memilki banyak keramat.

Anda mungkin juga menyukai