Anda di halaman 1dari 11

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK

MATA PELAJARAN BIOLOGI


KELAS XII SEMESTER GANJIL

Nama Guru : Rr. Etty Puspitaningsih N.W,M .Si.


Materi Pokok : KD 3.5 Pewarisan Sifat
Kelas : XII MIPA

MATERI

HEREDITAS

Hukum Mendell
Tokoh peletak prinsip dasar genetika adalah Gregor Johan Mendell seorang biarawan dan penyelidik
tanaman berkebangsaan Austria.
Pada tahun 1866 Mendell melaporkan hasil penyelidikannya selama bertahun-tahun atas kacang
ercis/kapri (Pisum sativum). Untuk mempelajari sifat menurun Mendell menggunakan kacang ercis
dengan alasan:
– memiliki pasangan sifat yang menyolok
– bisa melakukan penyerbukan sendiri
– segera menghasilkan keturunan atau umurnya pendek
– mampu menghasilkan banyak keturunan, dan
– mudah disilangkan

Inilah tiga langkah eksperimen yang dilakukan Mendell. Perhatikan dengan


cermat perbandingannya berdasar warna bunga.
Dari hasil penelitiannya tersebut Mendell menemukan prinsip dasar genetika yang lebih dikenal dengan
Hukum Mendell.
Gregor Johan Mendell
(1811 – 1884) sang
peletak prinsip dasar
ilmu genetika. Dari
dasar penelitiannya
tersebut genetika
berkembang pesat
hingga sekarang.

Kacang Kapri/Ercis
(Pisum sativum) yang
diteliti oleh Mendell
hingga menemukan
konsep pewarisan sifat.

Hukum Mendell I/Hukum Pemisahan Bebas


Hukum Mendell I dikenal juga dengan Hukum Segregasi menyatakan: ‘pada pembentukan gamet
kedua gen yang merupakan pasangan akan dipisahkan dalam dua sel anak’. Hukum ini berlaku untuk
persilangan monohibrid (persilangan dengan satu sifat beda).
Contoh dari terapan Hukum Mendell I adalah persilangan monohibrid dengan dominansi. Persilangan
dengan dominansi adalah persilangan suatu sifat beda dimana satu sifat lebih kuat daripada sifat yang
lain. Sifat yang kuat disebut sifat dominan dan bersifat menutupi, sedangkan yang lemah/tertutup disebut
sifat resesif.
Perhatikan contoh berikut ini:
Disilangkan antara mawar merah yang bersifat dominan dengan mawar putih yang bersifat resesif.

Persilangan monohibrid dengan kasus intermediet


Sifat intermediet adalah sifat yang sama kuat, jadi tidak ada yang dominan ataupun resesif.
Contoh: disilangkan antara mawar merah dengan mawar putih

Hukum Mendell II/Hukum Berpasangan Bebas


Hukum Mendell II dikenal dengan Hukum Independent Assortment, menyatakan: ‘bila dua individu
berbeda satu dengan yang lain dalam dua pasang sifat atau lebih, maka diturunkannya sifat yang sepasang
itu tidak bergantung pada sifat pasangan lainnya’. Hukum ini berlaku untuk persilangan dihibrid (dua
sifat beda) atau lebih.
Contoh: disilangkan ercis berbiji bulat warna kuning (dominan) dengan ercis berbiji kisut warna hijau
(resesif)
Konsep Backcross dan Testcross
Backcross (silang balik) adalah langkah silang antara F1 dengan salah satu induknya.
F1 x salah satu induk (P)
Testcros (uji silang) adalah persilangan antara suatu individu yang genotifnya belum diketahui dengan
individu yang telah diketahui bergenotif homozigot resesif. Gunanya untuk mengetahui apakah genotif
suatu individu tersebut homozigot ataukah heterozigot.
? x homozigot resesif
Persilangan Resiprok
Persilangan resiprok adalah suatu persilangan dimana sifat induk jantan dan betina bila
dibolak-balik/dipertukarkan tetapi tetap menghasilkan keturunan yang sama.

PENYIMPANGAN SEMU HUKUM MENDEL 9 :3:3:1 = 16

Penyimpangan semu hukum Mendell merupakan bentuk persilangan yang menghasilkan rasio fenotif
yang berbeda dengan dasar dihibrid menurut hukum Mendell. Meskipun tampak berbeda sebenarnya
rasio fenotif yang diperoleh merupakan modifikasi dari penjumlahan rasio fenotif hukum Mendel semula.
Macam penyimpangan hukum Mendell adalah sebagai berikut:

 Polimeri 15 : 1
 Kriptomeri 9 : 3:4
 Epistasis 12 : 3:1
 Hipostasis
 Komplementer 9 : 7
 Interaksi alel/ Atavisme 9 ; 3 :3:1
Saya membahas penyimpangan semu Mendel ini dengan teknik persilangan singkat. Jadi supaya tidak
bingung baca dulu cara cepat menyelesaikan soal persilangan.

1. Polimeri
Polimeri adalah suatu gejala dimana terdapat banyak gen bukan alel tetapi mempengaruhi karakter/sifat
yang sama.
Polimeri memiliki ciri: makin banyak gen dominan, maka sifat karakternya makin kuat.

Contoh: persilangan antara gandum berkulit merah dengan gandum berkulit putih
P : gandum berkulit merah x gandum berkulit putih
M1M1M2M2 m1m1m2m2
F1 : M1m1M2m2 = merah muda
P2 : M1m1M2m2 x M1m1M2m2
F2 : 9 M1- M2 – : merah – merah tua sekali
3 M1- m2m2 : merah muda – merah tua
3 m1m1M2 – : merah muda – merah tua
1 m1m1m2m2 : putih

 Dari contoh di atas diketahui bahwa gen M1 dan M2 bukan alel, tetapi sama-sama berpengaruh
terhadap warna merah gandum.
 Semakin banyak gen dominan, maka semakin merah warna gandum.
o 4M = merah tua sekali
o 3M = merah tua
o 2M = merah
o M = merah muda
o m = putih
Bila disamaratakan antara yang berwarna merah dengan yang berwarna putih, diperoleh:
Rasio fenotif F2 merah : putih = 15 : 1

2. Kriptomeri
Kriptomeri merupakan suatu peristiwa dimana suatu faktor tidak tampak pengaruhnya bila berdiri sendiri,
tetapi baru tampak pengaruhnya bila ada faktor lain yang menyertainya.
Kriptomeri memiliki ciri khas: ada karakter baru muncul bila ada 2 gen dominan bukan alel berada
bersama

Contoh: persilangan Linaria maroccana


A : ada anthosianin B : protoplasma basa
a : tak ada anthosianin b : protoplasma tidak basa/asam
P : merah x putih
AAbb aaBB
F1 : AaBb = ungu – warna ungu muncul karena A dan B berada bersama
P2 : AaBb x AaBb
F2 : 9 A-B- : ungu
3 A-bb : merah
3 aaB- : putih
1 aabb : putih
Rasio fenotif F2 ungu : merah : putih = 9 : 3 : 4

3. Epistasis-Hipostasis 12;3:1
Epistasis-hipostasis merupakan suatu peristiwa dimana suatu gen dominan menutupi pengaruh gen
dominan lain yang bukan alelnya. Gen yang menutupi disebut epistasis, dan yang ditutupi disebut
hipostasis.

Contoh: persilangan antara jagung berkulit hitam dengan jagung berkulit kuning.
P : hitam x kuning
HHkk hhKK
F1 : HhKh = hitam
Perhatikan bahwa H dan K berada bersama dan keduanya dominan. Tetapi karakter yang muncul adalah
hitam. Ini berarti hitam epistasis (menutupi) terhadap kuning/kuning hipostasis (ditutupi) terhadap hitam
P2 : HhKk x HhKk
F2 : 9 H-K- : hitam
3 H-kk : hitam
3 hhK- : kuning
1 hhkk : putih
Rasio fenotif F2 hitam : kuning : putih = 12 : 3 : 1

4. Komplementer
Komplementer merupakan bentuk kerjasama dua gen dominan yang saling melengkapi untuk
memunculkan suatu karakter.
Contoh: perkawinan antara dua orang yang sama-sama bisu tuli
P : bisu tuli x bisu tuli
DDee ddEE
F1 : DdEe = normal
D dan E berada bersama bekerjasama memunculkan karakter normal. Bila hanya memiliki salah satu
gen dominan D atau E saja, karakter yang muncul adalah bisu tuli.
P2 : DdEe X DdEe
F2 : 9 D-E- : normal
3 D-uu : bisu tuli
3 ppE- : bisu tuli
1 ppuu : bisu tuli
Rasio fenotif F2 normal : bisu tuli = 9 : 7

5. Interaksi alel/ Atavisme


Interaksi alel merupakan suatu peristiwa dimana muncul suatu karakter akibat interaksi antar gen
dominan maupun antar gen resesif.
Contoh: mengenai pial/jengger pada ayam

R-pp : pial Ros/Gerigi rrP- : pial Pea/Biji

R-P- : pial Walnut/Sumpel rrpp : pial Single/Bilah


P : Ros x Pea
R-pp rrP-
F1 : RrPp Walnut
P2 : RrPp X RrPp
F2 : 9 R-P- : Walnut
3 R-pp : Ros
3 rrP- : Pea
1 rrpp : Single
Pada contoh di atas ada 2 karakter baru muncul:
– Walnut : muncul karena interaksi 2 gen dominan
– Singel : muncul karena interaksi 2 gen resesif
Rasio fenotif F2 Walnut : Ros : Pea : Single = 9 : 3 : 3 : 1
KEGIATAN

Setelah mempelajari materi, selanjutnya melakukan kegiatan sesuai intruksi di bawah ini!

A. Selesaikanlah kasus persilangan di bawah ini!

Suatu peternakan sapi menginginkan salah satu dari dua sifat unggul muncul pada beberapa individu
keturunan. Sifat itu adalah berdaging banyak, dan air susu melimpah. Oleh karena itu pemilik
peternakan mengundangmu untuk ikut memecahkan masalah. Di peternakan itu terdapat sapi jantan
dan sapi betina yang siap dikawinkan. Diketahui bahwa sifat daging banyak dibawa oleh gen DD,
dan sifat daging sedikit oleh gen Dd dan dd. Sedangkan sifat susu melimpah dibawa oleh gen SS dan
Ss, sedangkan susu sedikit dibawa oleh gen ss. Jika di peternakan itu varian sapi jantan adalah DDss,
Ddss, ddss, dan varian sapi betina adalah ddSS, DdSs, dan Ddss.

Berdasarkan hal tersebut, bisakah kamu menemukan pasangan sapi jantan dan betina yang paling
efektif untuk menghasilkan keturunan sesuai keinginan pemilik?

Jawabanmu:
Hasil riset yang saya lakukan menggunakan Hukum Pewarisan Sifat Mendel ditemukan 2 pasangan sapi
jantan dan betina yang dinilai paling efektif dalam menghasilkan keturunan yang sesuai dengan pemilik
peternakan. Pasangan sapi yang saya maksud, yakni yang memiliki genotype sebagai berikut :
1. DDss (Jantan) X DdSs (Betina), hasil dari persilangan kedua sapi tersebut adalah sapi dengan
genotipe dan fenotipe : DDSs (membawa sifat daging banyak dan susu melimpah); DDss
(membawa sifat daging banyak); DdSs (membawa sifat susu melimpah); dan Ddss (tidak
membawa sifat unggul apapun)
2. Ddss (Jantan) X DdSs (Betina), hasil dari persilangan kedua sapi tersebut adalah sapi dengan
genotipe dan fenotipe : 1 DDSs (membawa sifat daging banyak dan susu melimpah); 1 DDss
(membawa sifat daging banyak); 2 DdSs (membawa sifat susu melimpah); 2 Ddss (tidak
membawa sifat unggul apapun); 1 ddSs (membawa sifat susu melimpah); dan 1 ddss (tidak
membawa sifat unggul apapun)
Sementara itu, terkait dengan 7 pasangan sapi saya menilai kurang nya keefektifan apabila dilakukan
perkawinan dikarenakan hasil dari perkawinan itu tersebut memiliki kekurangan, misal : hanya
membawa salah satu sifat unggul pada 1 atau 2 keturunan, bahkan terdapat pasangan sapi yang tidak
menghasilkan satupun sifat unggul yang diinginkan oleh peternak, maka dari itu menurut pendapat saya
hanya ada 2 pasangan sapi yang memenuhi kriteria yang sesuai dengan permintaan.
Latihan Soal

1. Alasan Mendel menggunakan tanaman ercis sebagai bahan penelitian adalah….


A. Keturunan sedikit
B. Memiliki perbedaan sifat yang mencolok
C. Sulit disilangkan
D. Memiliki viabilitas yang rendah
E. Memiliki vitalitas yang rendah

2. Bunga merah muda disilangkan dengan bunga putih semua fenotif anaknya merah
muda, jika bunga merah muda heterozigot disilangkan sesamanya. Kemungkinan akan
diperoleh keturunan ....
A. 100% fenotifnya merah muda
B. Merah : Putih = 3 : 1
C. Merah Muda : Putih = 3 : 1
D. Merah Muda : putih = 2 : 2
E. Merah : merah Muda : putih = 1 :2 : 1

3. Ada tanaman kacang gen B (biji bulat) dominan terhadap b (biji kisut). Agar
didapatkan fenotif kacang biji bulat : biji kisut = 3:1 pada keturunan berikutnya,
maka genotif parentalnya adalah ...
A. Bb x BB
B. Bb x bb
C. Bb x Bb
D. BB x bb
E. BB x BB

4. Individu dengan genotif AABBCcDd jika melakukan melakukan pembelahan


meiosis macam kombinasi gamet yang terbentuk adalah ....
A. 2
B. 4
C. 6
D. 8
E. 16
5. Kucing berambut hitam disilangkan dengan kucing berambut putih semua
keturunannya berambut kelabu, jika kucing kelabu disilangkan sesamanya
prosentase kemungkinan keturunannya yang berambut hitam adalah ....
A. 12,5%
B. 25%
C. 50%
D. 75%
E. 100%

Nama Tanda Tangan Tanda Tangan Guru

Anda mungkin juga menyukai