hukum mendell
Dasar asumsi
1. Persilangan 1 sifat beda (Bb x Bb) akan
menghasilkan rasio fenotip: bulat : kisut = 3 : 1
2. Persilangan 2 sifat beda (BbTt x BbTt) akan
menghasilkan rasio fenotip:
bulat tinggi : bulat pendek : kisut tinggi : kisut pendek
9 : 3 : 3 : 1
3. Penelitian W. Bateson dan R.C Punnet menemukan:
persilangan antara tanaman kapri bunga ungu yang
serbuk sarinya lonjong, dengan bunga kapri putih yang
serbuk sarinya bulat, dihasilkan rasio fenotip 9 : 6 :
1
Dasar asumsi
4. Karakter hibrid umumnya serupa dengan karakter
parentalnya
5. Temuan dari T,H Morgan,
~ kromosom mengandung banyak gen,
~ gen memiliki pekerjaan sendiri-sendiri untuk
menumbuhkan sifat
~ beberapa gen memiliki kemampuan berinteraksi atau
dipengaruhi gen lain untuk menumbuhkan sifat
~ Interaksi antar gen menyebabkan rasio fenotip
keturunannya menyimpang dari aturan / hukum mendell
Jenis-jenis penyimpangan semu Hukum mendell
1. Atavisme Interaksi gen)
Atavisme adalah interaksi dari beberapa gen yang
menyebabkan munculnya suatu sifat yang berbeda
dengan karakter induknya
~ Atavisme pertama kali ditemukan oleh Bateson dan
Punnet.
~ Interaksi antar gen-gen yang menentukan bentuk
dari pial (jengger ayam).
~ hasil temuan: karakter pial/jengger ayam tidak
hanya diatur oleh satu gen, tetapi oleh dua gen
yang berinteraksi.
~ ada empat macam bentuk pial/jengger ayam yaitu
P : RRpp x rrPP
(rose) (pea)
G : Rp rP
F1: RrPp Interaksi antara gen R dengan gen
P menimbulkan karakter baru yang
(Walnut) berbeda dengan karakter induk
RP Rp rP rp
Jika F1 disilangkan:
P : RrPp X RrPp RP RRPP RRPp RrPP RrPp
(walnut) (Walnut) Rp RRPp RRpp RrPp Rrpp
G : RP Rp rP rp
rP RrPP RrPp rrPP rrPp
Ratio fenotip : walnut : rose : pea :
single = 9 : 3 : 3 : 1 rp RrPp Rrpp rrPp rrpp
~ Penyimpangan yang terjadi pada atavisme adalah bukan
mengenai rasio fenotip F2, melainkan munculnya sifat
baru pada pial ayam yaitu walnut dan single
~ Tipe jengger walnut merupakan hasil interaksi dari dua
gen dominan yang berdiri sendiri
~ tipe jengger single merupakan hasil interaksi dua gen
resesif
Jenis-jenis penyimpangan semu Hukum mendell
2. Polimeri
Polimeri merupakan bentuk interaksi gen yang bersifat
kumulatif (saling menambah).
Polimeri terjadi akibat adanya interaksi antara dua
gen atau lebih, sehingga disebut juga gen ganda.
~ Atavisme pertama kali ditemukan oleh Nielson ehle.
~ peristiwa polimeri mirip dengan persilangan dihibrid
dominan tidak penuh (intermediat)
~ hasil temuan: biji gandum berwarna merah
disilangkan dengan gamdum berwarna putih
menghasilkan variasi warna warna gandum yang
sangat beragam
Diagram persilangan tanaman gandum
Diagram persilangan tanaman gandum
Gradasi warna gandum disebabkan oleh jumlah alel dominannya
Berdasarkan persilangan di atas, terbentuknya
gradasi warna biji gandum disebabkan banyak
sedikitnya akumulasi gen-gen dominan, sehingga
rasio fenotip nya adalah Merah : putih = 15 : 1.
Jenis-jenis penyimpangan semu Hukum mendell
3. Kriptomeri
Kriptomeri adalah peristiwa dimana gen dominan yang
karakternya akan muncul jika bersama-sama dengan
gen dominan lainnya. Jika gen dominan berdiri sendiri,
maka karakternya akan tersembunyi (kriptos)
~ kriptomeri pertama kali ditemukan oleh correns
~ Interaksi antar gen-gen dominan akan menimbulkan
karakter baru
~ hasil temuan: Hasil persilangan antara bunga
Linnaria marocana merah dengan putih dihasilkan F1
seluruhnya berwarna ungu
Diagram persilangan bunga Linaria marocana
Diagram persilangan bunga Linaria marocana
Diagram persilangan bunga Linaria marocana
Berdasarkan persilangan di atas, sifat yang
tersembunyi (warna ungu) muncul karena adanya gen
dominan yang berinteraksi, sehingga diperoleh
perbandingan fenotip = ungu : merah : putih = 9 : 3
: 4
Jenis-jenis penyimpangan semu Hukum mendell
4. Epistasis - hipostasis
Interaksi beberapa gen, dimana gen yang bersifat
menutup disebut (epistasi) dan gen yang bersifat
tertutupi (hipostasis)
~ Epistasis - hipostasis pertama kali ditemukan oleh
Nelson ehle
~ Interaksi gen bisa berupa gen-gen dominan
(epistasis dominan), dan jika interaksi terjadi antar
gen-gen resesif (epistasis resesif)
~ hasil temuan: Hasil persilangan warna kulit gandum
hitam dengan warna kuning mengahasilkan warna
kulit gandum pada F1 semunya hitam
Diagram persilangan Epistasis dominan pada buah labu
Diagram persilangan Epistasis dominan kulit gandum
Diagram persilangan Epistasis resesif pada warna bulu tikus
Diagram persilangan Epistasis resesif pada warna bulu tikus
Berdasarkan persilangan di atas, gen yang bersifat
menutup disebut epistasis, sedangkan gen yang
bersifat tertutupi disebut hipostasis, sehingga
perbandingan fenotip = kulit hitam : kulit kuning :
kulit putih = 12 : 3 : 1
Jenis-jenis penyimpangan semu Hukum mendell
5. Gen-gen komplementer
Merupakan interaksi gen yang saling melengkapi. Jika
satu gen tidak muncul, maka sifat yang dimaksud juga
tidak muncul atau tidak sempurna
~ Gen-gen komplementer pertama kali ditemukan oleh
W. bateson dan RC Punnet
~ Pada bunga lathyrus odoratus terdapat dua gen
yang saling berinteraksi dalam memunculkan pigmen
bunga
Gen C : membentuk pigmen warna
Gen c : tidak membentuk pigmen warna
Gen P : membentuk enzim pengaktif
Gen p : tidak membentuk enzim pengaktif
Berdasarkan karakter gen-gen tersebut, maka warna
bunga hanya akan muncul jika kedua gen (penghasil
pigmen dan penghasil enzim) bertemu. Jika tidak bertemu
maka warna bunga yang terbentuk adalah putih
Diagram persilangan Lathyrus odoratus
P : CCpp x ccPP
(putih) x (putih)
G : Cp cP
F1 CcPp
(ungu)
Rasio Fenotip : 100% ungu
Rasio genotip : 100% CcPp
P : CcPp x CcPp
(Ungu) (Ungu)
G : CP Cp cP cp CP Cp cP cp
F2 : ?
Berdasarkan
hasil
persilangan di
samping, rasio
fenotip = ungu
: putih = 9 : 7.
Pautan
~ Pautan adalah beberapa gen yang saling
berpisah saat proses pembentukkan
gamet, disebabkan gen-gen tersebut
terletak dalam kromosom yang sama
~ Dikembangkan oleh : Morgan dan sutton
pada tanaman ercis bunga ungu pollen
lonjong (PPLL) yang disilangkan dengan
bunga merah pollen bulat (ppll)
~ Hasil temuannya pada F1 adalah bunga
ungu pollen lonjong (PpLl)
~ hasil temuan pada F2 ternyata
dihasilkan rasio fenotip : ungu : merah
= 3 : 1
Pindah silang (Crossing over)
~ proses pertukaran gen-gen antara kromatid-kromatid
yang bukan pasangannya pada sepasang kromosom
homolog.
~ Tempat persilangan dua kromatid disebut chiasma, dan
terjadi pada peristiwa meiosis I
~ Dikembangkan oleh : Morgan pada tanaman ercis bunga
ungu pollen lonjong (PPLL) yang disilangkan dengan
bunga merah pollen bulat (ppll)
~ Hasil temuannya pada F1 adalah bunga ungu pollen
lonjong (PpLl)
Pindah silang (Crossing over)
~ Hasil temuan pada F2 ternyata dihasilkan rasio fenotip
galur induk dengan galur rekombinan yang tidak sesuai
dengan hukum mendell; Ungu lonjong : Ungu Bulat :
merah lonjong : merah bulat = 9 : 1 : 1 : 9
Hasil Pindah silang akan terbentuk:
1. Kombinasi Parental (KP)
2. Kombinasi Rekombinan (RK)
Gen yang berpautan tidak
selamanya terpaut. Pindah
silang menyebabkan
pergantian alel diantara
kromosom homolog,
menghasilkan kombinasi yang
tidak ditemukan pada
induknya. Pindah silang
meningkatkan keragaman
genetik selain yang dihasilkan
oleh pengelompokkan gen
secara bebas
Ketentuan:
Nilai pindah silang adalah angka yang menunjukkan
persentase kombinasi baru yang dihasilkan akibat
terjadinya pindah silang. Nilai pindah silang (satuan
dalam %) sama dengan jarak gen. Nilai pindah silang
juga sama dengan nilai rekombinasi gen berpautan.
Pindah silang terjadi jika 50% < KP < 100 %