Anda di halaman 1dari 7

Interaksi Gen

Interaksi gen ada 4 bentukan :

 komplementer
 Kriptomeri
 Epistasis
 Polimeri

Komplementer

Merupakan interaksi gen yang saling melengkapi. Jika satu gen tidak muncul, maka sifat yang
dimaksud juga tidak muncul atau tidak sempurna

Gen-gen komplementer pertama kali ditemukan oleh W. bateson dan RC Punnet

Misal Pada bunga lathyrus odoratus terdapat dua gen yang saling berinteraksi dalam
memunculkan pigmen bunga

Gen C : membentuk pigmen warna


Gen c : tidak membentuk pigmen warna
Gen P : membentuk enzim pengaktif
Gen p : tidak membentuk enzim pengaktif

Berdasarkan karakter gen-gen tersebut, maka warna bunga hanya akan muncul jika kedua gen
(penghasil pigmen dan penghasil enzim) bertemu. Jika tidak bertemu maka warna bunga yang
terbentuk adalah putih
Berdasarkan hasil persilangan di atas, rasio fenotip = ungu : putih = 9 : 7

Kriptomeri

Kriptomeri adalah peristiwa dimana gen dominan yang karakternya akan muncul jika bersama-
sama dengan gen dominan lainnya. Jika gen dominan berdiri sendiri, maka karakternya akan
tersembunyi (kriptos).

kriptomeri pertama kali ditemukan oleh Correns. Interaksi antar gen-gen dominan akan
menimbulkan karakter baru
~ hasil temuan: Hasil persilangan antara bunga Linnaria marocana merah dengan putih
dihasilkan F1 seluruhnya berwarna ungu

Diagram persilangan bunga Linaria marocana


Berdasarkan persilangan di atas, sifat yang tersembunyi (warna ungu) muncul karena adanya gen
dominan yang berinteraksi, sehingga diperoleh perbandingan fenotip = ungu : merah : putih = 9 :
3:4

Epistasis

Interaksi beberapa gen, dimana gen yang bersifat menutup disebut (epistasis) dan gen yang
bersifat tertutupi (hipostasis).

Epistasis – hipostasis pertama kali ditemukan oleh Nelson dan Ehle.

Interaksi gen bisa berupa gen-gen dominan (epistasis dominan), dan jika interaksi terjadi
antar gen-gen resesif (epistasis resesif)

~ hasil temuan: Hasil persilangan warna kulit gandum hitam dengan warna kuning
…mengahasilkan warna kulit gandum pada F1 semunya hitam

Diagram persilangan epistasis dominan pada tanaman labu


K : kuning
k : hijau
P :Epistasis
p : tidak mengalahkan

Selain labu, peristiwa epistasis dominan juga terjadi pada warna gandum. Berikut diagram
persilangan epistasis dominan pada biji gandum
Diagram persilangan epistasis resesif pada warna bulu tikus

Berdasarkan persilangan di atas, gen yang bersifat menutup disebut epistasis, sedangkan gen
yang bersifat tertutupi disebut hipostasis, sehingga perbandingan fenotip untuk epistasis dominan
= kulit hitam : kulit kuning : kulit putih = 12 : 3 : 1. Sedangkan rasio fenotip untuk epistasis
resesif adalah 9 : 3 : 4
Polimeri

Polimeri merupakan bentuk interaksi gen yang bersifat kumulatif (saling menambah).
Polimeri terjadi akibat adanya interaksi antara dua gen atau lebih, sehingga disebut juga gen
ganda.

~ Atavisme pertama kali ditemukan oleh Nielson ehle.


peristiwa polimeri mirip dengan persilangan dihibrid dominan tidak penuh (intermediat)

~ hasil temuan: biji gandum berwarna merah disilangkan dengan gamdum berwarna putih
menghasilkan variasi warna warna gandum yang sangat beragam

Diagram persilangan tanaman gandum


Berdasarkan persilangan di atas, terbentuknya gradasi warna biji gandum disebabkan banyak
sedikitnya akumulasi gen-gen dominan, sehingga rasio fenotip nya adalah Merah : putih = 15 : 1.

Anda mungkin juga menyukai