Anda di halaman 1dari 2

Epistasis gen dominan rangkap

Epistasis gen dominan rangkap adalah peristiwa dua gen dominan atau lebih yang bekerja untuk
munculnya satu fenotip tunggal. Salah satu gen dominan atau bersama-sama gen dominan lain akan
menyebabkan munculnya fenotip dominan. Sebaliknya, jika dalam genotip tidak ada gen yang dominan
satupun, fenotip resesif akan muncul. Contoh epistasis gen dominan rangkap adalah pada tanaman
kantong gembala. Dua gen dengan alel dominan A dan B menyebabkan kapsul biji berbentuk segi tiga,
sedangkan resesifnya berbentuk membulat. Persilangan antara tanam berbiji segitiga dengan tanaman
berbiji membulat menghasilkan semua tanaman berbiji segitiga. Hasil perkawinan sesama Fa
menghasilkan keturunan F2 dengan perbandingan fenotip biji segitiga : biji membulat = 15 : 1. Perhatikan
diagram berikut ini.

Epistatis gen dominan rangkap biji segitidan dan biji membulat


Komplementer (Epistasis Gen Resesif Rangkap)

Komplementer merupakan interaksi beberapa gen yang saling melengkapi. Interaksi tersebut dapat
dinamakan juga epistasis gen resesif rangkap sebab jika salah satu gen bersifat homozigot resesif,
pemunculan suatu karakter oleh gen lain menjadi tidak sempurna atau terhalang. Dalam interaksi
komplementer, tiap gen dapat bersifat epistasis bagi gen yang lain. Misalnya pada bunga Lathyrus
odoratus, gen C bekerja menumbuhkan zat bahan mentah pigmen dan alelnya c tidak dapat
menumbuhkan zat tersebut. Sebaliknya, gen P bekerja menumbuhkan enzim untuk mengubah bahan
mentah pigmen menjadi antosian yang berwarna ungu, sedangkan alelnya p tidak dapat menumbuhkan
enzim tersebut.

Warna pada bunga muncul akibat adanya pigmen dan enzim pengaktif pigmen. Jika tidak ada bahan
pigmen, aktivitas enzim tidak tampak, sedangkan jika tidak ada enzim pengaktif pigmen, pigmen warna
tidak akan teraktifkan. Penyilangan bunga Lathyrus odoratus warna putih (CCpp) dengan warna putih
(ccPP) akan menghasilkan perbandingan fenotip ungu : putih = 9:7. Perhatikan diagram berikut.
Persilangan komplementer antara bunga putih dengan bunga putih
Perbedaan antara polimeri dengan komplementer, yaitu pada polimeri, munculnya suatu sifat disebabkan
oleh munculnya satu gen (alel dominan), sedangkan pada komplementer disebabkan munculnya dua
atau lebih gen (alel dominan).

Anda mungkin juga menyukai